CATATAN/RIWAYAT WARISAN ALM. H RIDWAN 1. H. Ridwan bin Yusuf meninggal 25 Desember 2002 di Gandoang Cileungsi. Surat-surat tanah dikuasai Hj. Simah Binti Pacer dan Hj. Simah Binti Pacer bikin keterangan waris sendiri atas namanya, padahal udah ada keterangan lurah dan bekerja sama dengan Bpk. Herman sebagai sponsor dalam beberapa lama nama H. Ridwan diganti apa Hj. Simah Binti Pacer oleh sponsor Herman. 2. Hj. Simah Bintri Pacer meninggal Bulan Mei 2006, surat-surat dikuasai Pak Herman udah berapa kali saya datang ke rumahnya meminta jangan diteruskan masih ada ahli waris H. Ridwan yang syah. Tapi tidak peduli dan tetap lanjut. 3. Akhirnya saya dan H. Dadang Bin Mobin bantuan hukum, dan ada kesepakatan di Kecamatan semua harta peninggalan H. Ridwan dan Hj. Simah dibagi dua yang berhak menerima. 1. Mariyana Binti H. Ridwan 2. H. Adang Bin Mobin Untuk di Cileungsi sudah selesai dan masih ada yang belum diurus, ada beberapa bidang di Kabupaten Cianjur Kecamatan Cikalong Kulon. Belum puas urus dan yang lain-lain Arab lagi di Cikalong. Saya urus-urus ada yang selesai ada yang belum, termasuk yang ada di Desa Warudoyong Luas 5.850m. Digadaikan Uus dan tidak ditebus selama bertahun-tahun. Akhirnya dijual habis oleh H. Dadang tanpa memberi tahu siapapun ahli waris H. Ridwan bin Yusuf yang syah. 4. Desa Warudoyong awalnya dia kapling-kapling sudah ambil uang + 11 juta sama beberapa orang, kurang puas dia gadaikan ke Pak Guru suratnya, Pak Guru tidak mau kalau sudah Sikaping-kapling, akhirnya yang sudah setor uang minta dikembalikan sama saya, akhirnya saya jual 3.000 m di Desa Lembahsari, untuk mengembalikan uang orang uang kapling.
5. Saya jual sama H. Baret Rp. 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah) untuk mengembalikan uang kapling Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) dan lainlain sisa Rp. 1.150.000,- (satu juta seratus lima puluh ribu rupiah) Saya wakafkan Langgar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dipotong dari penjualan itu sisanya saya ambil untuk ongkos-ongkos sebanyak Rp. 650.000 (enam ratus lima puluh ribu rupiah) 6. Gadaian ke Pak Guru bertahun-tahun tidak ditebus akhirnya terjadi jual beli antara Uus/H. Dadang harga gak Tzu berapa dan mereka gak kasih tau saya, saya baru mau urus H.Dadang keburu meninggal. 7. Tanah-tanah tersebut atas nama H. Ridwan bin Yusuf semua tapi sudah dibalik nama Hj. Simah binti Pacer, pihak-pihak Hj. Simah binti Pacer jadi berkuasa. Pak Guru, saya mau urus tapi mereka telah menyerahkan semua urusan sama Pak Lurah Dani ( Pengacara ). Pak Guru/Lurah Dani sudah bersatu tidak mau diurus sama saya sebagai ahli waris yang syah dari almarhum H. Ridwan. 8. Dia bilang saya bukan ahli waris yang syah, Uus yang berhak mengaku ahli waris yang syah. Akhirnya saya pasrah aja. Tahun 2010 H. Dadang pernah minta tolong Lurah Nurdin untuk dijualkan dan bikin kuasa dan dia minta Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) saja Dan berjanji sama saya kalau hasil kita bagi dua Bu Mariyana. H. Dadang ternyata belum hasil waktu itu, ia saya dengar Tahun 2014-2015 dia jual langsung ama Pak Guru. Tidak kasih tau saya dan adik-adik saya sebagai ahli waris alm. H. Ridwan yang syah. 9. Dan gak lama Pak Guru jual lagi tanah itu ama H. Tajudin. Saya tau saya temui H. Tajudin dan memberi tahu beliau bahwa tanah ini masih bermasalah antara Pak Guru dan Ahli Waris H. Ridwan belum selesai, tapi H. Tajudin sekarang jual lagi. 10. Pak Guru sudah tau bahwa saya dan adik-adik saya adalah ahli waris H. Ridwan tapi gak dianggap. Tetap lanjut urusannya sama Uus. Pak Tajudin
juga sudah tau bahwa tanah itu bermasalah tetap lanjut dan sampai dijual lagi oleh H. Tajudin sama siapa nggak tau. Pak Guru Makmun itu adalah penadah kejahatan. Ada kan KUHPnya dan H. Tajudin juga sama-sama. Saya berharap kepada Bapak yang tahu Hukum mohon bantuan penyelesaiannya. Terima kasih. Ahli Waris H. Ridwan Bin Yusuf Mariyana Binti H. Ridwan Naima Binti H. Ridwan Halima Binti H. Ridwan Kartini Binti H. Ridwan H. Basri Bin H. Ridwan Marlina Binti H. Ridwan Akta penetapan ahli waris Pasal 236 A.HIR.Jo.Pasal 107 ayat (2) UU Nomor 7 Tahun 1989
Catatan : 1. Kebon-kebon yang dijual Uus/H. Dadang atas nama H. Ridwan Bin Yusuf semua di Desa Lembah Sari 6.870 m dijual dengan tentara / Pak Sakuri, diurus dikembalikan Pak Sakuri ½ bagian ke Ahli Waris H. Ridwan 2. Di Desa Lembah Sari 4.430 m, digadaikan ke Pak Burhan Rp. 8.000.000,(delapan juta rupiah), saya blokir surat-suratnya dan Burhan tetap minta diselesaikan utang Uus, saya keberatan tanah sudah balik nama saya, ahli waris H. Ridwan Alm. 3. Di Cigunung Herang kebon bambu 5.000m, dijual dengan Lurah setempat. Saya urus gak berhasil. Saya capek saya dengar kabar lurahnya dipecar, terhenti urusannya.