CATATAN PENULIS Setelah menelaah materi Analisa Kelebihan Dan Kelemahan Penerapan Ifrs Di Indonesia yang
dapat
saya tangkap dan tanggapi
yaitu
Ada berbagai faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan standar akuntansi terutama di Indonesia. Faktorfaktor tersebut selalu berhubungan dengan lingkungan ekonomi, lingkungan politik serta organisasi profesi yang berhubungan dengan akuntansi. Seperti yang telah kita ketahui bahwa di Indonesia telah perubahan dalam lingkungan politik dengan terjadi pergantian kepemimpinan yang mempunyai karakter dan sikap yang berbeda-beda. Karena dengan pergantian kepemimpinan ini akan mempengaruhi tipe perekonomian suatu negara yang berdampak pada standar akuntansi yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau pun dalam pemerintahan. Membuat perubahan ke IFRS, artinya mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan (business) dimengerti oleh global market (pasar dunia). Jadi, jika kinerja perusahaan memang memiliki nilai jual yang pantas, maka potensi perdagangan yang dihasilkan logikanya akan lebih bagus dibandingkan ketika perusahaan belum mengadopsi IFRS dalam pembuatan laporan keuangannya, banyak dari perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan yang signifikan dalam rangka memenuhi maksud mereka memasuki pasar modal dunia (global). Dalam pasar modal, laporan keuangan merupakan komoditas utama. Di sinilah perlunya suatu standar yang mengatur pelaporan informasi akuntansi tersebut. Daftar perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan IFRS di Indonesia : PT Adhi Karya Tbk Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Indonesia PT Aneka Tambang Tbk Indonesia PT Freeport Tbk Indonesia PT Garuda Indonesia Tbk Indonesia PT Indofood Sukses Makmur Tbk Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Indonesia PT Mustika Ratu Tbk Indonesia Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik. Efektivitas dan ketepatan waktu dari informasi keuangan yang transparan yang dapat dibandingkan dan relevan dibutuhkan oleh semua stakeholder (pekerja, suppliers, customers, institusi penyedia kredit, bahkan pemerintah). beralih ke IFRS bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan, tetapi mungkin akan mengubah pola pikir dan cara semua elemen di dalam perusahaan. Indonesia harus mempersiapkan untuk mengadopsi penuh IFRS meskipun
banyak kendala yang akan dihadapi. Indonesia sudah tidak punya pilihan lain selain “mau tidak mau harus mulai berusaha menerapkan IFRS” dalam pelaporan keuangannya. Perubahan tata cara pelaporan keuangan dari PSAK ke IFRS berdampak sangat luas. IFRS akan menjadi “kompetensi wajib yang baru” bagi para pekerja akuntansi Mulai Januari 2012, Indonesia sudah mengadopsi IFRS secara penuh. Dengan mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Konvergensi IFRS kedalam PSAK memiliki implikasi yang besar bagi dunia usaha, terutama pada sisi pengambilan kebijakan perusahaan yang didasarkan kepada datadata akuntansi. Dampak penerapan IFRS tidak hanya mencakup masalah akuntansi, tapi juga masalah-masalah lainnya seperti: perpajakan, keuangan, sistem pelaporan manajemen, investasi, kompensasi pegawai/manajemen, investasi, dan indikator kinerja. Belum lama ini otoritas keuangan dan pasar modal AS memunculkan isu kedaulatan regulasi. Beberapa negara lainnya juga mengkhawatirkan pengaruh IASB yang semakin dominan. Dalam konteks indonesia memiliki segudang masalah domestik, banyak sekali pernyataan – pernyataan dan masalah – masalah yang perlu di teliti dengan cermat. 1. Seperti contoh dampak dari konvergensi terhadap implementasi ACFTA yang efektif yang berdampak pada pada bisnis mikro, kecil, dan menengah. Hal ini terjadi kurangnya peguruan tinggi yang di indonesia atau lembaga
yang sadar akan
pemantauan perkembangan ekonomi dan dinamika penyusunan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di internasional. 2. Dapat di lihat dari minimnya pengajaran dan pembahasan topik – topik akuntansi keuangan yang terkait IFRS, mestinya IFRS di jadikan mata kuliah pokok program pendidikan akuntansi di indonesia. 3. DSAK dan Pemerintah bekerjasama untuk dapat mengaudit atau mengecek perusahaan agar memenuhi SAK. 4. Peran Pemerintah membuat peraturan perundang – undangan yang sinkron dengan IFRS dan menciptakan SDM yang baik untuk memperlancar pemabangunan.