Candida albicans
B5
Candida albicans adalah spesies candida yang secara normal ditemukan di mulut, tenggorokan, usus, dan kulit laki – laki dan perempuan sehat dan sering dijumpai di vagina perempuan asimtomatik. C. albicans adalah spesies penyebab pada lebih dari 80% kasus infeksi kandida pada genitalia. Pertumbuhan berlebihan C. albicans adalah penyebab tersering vaginitis dan vulvoginitis.
Faktor predisposisi pada perempuan adalah kehamilan, haid, diabetes milletus, pemakaian kontrsepsi, dan terapi antibiotik. Baju dalam yang ketat, konstriktif, dan sintetik sehingga menimbulkan lingkungan hangat yang lebab untuk klonisasi diperkirakan berperan dalam infeksi rekuren. Pada sebagian perempuan, reaksi hipersentivitas terhadap produk – produk misalnya pencuci vagina (douche), semprotan deodorant, dan kertas toilet berpewangi dan berwarna mungkin ikut berperan minimbulkan klonisasi (Faro, 1997).
Gejala dan Tanda
Pada perempuan, gejala paling mencolok pada vulvovaginitis ragi ini adalah pruritus dan iritasi hebat pada vulva dan vagina. Dapat timbul edema, eritema, dan visura pada vulva, disertai disuria akibat meradangnya jaringan ( disuria eksternal). Sering terdapa secret vagina seperti “keju lembut” atau dadih. Pemeriksaan dalam memperlihatkan vagina yang kering dan plak – plak pituh yang lekat.
Terasa panas, iritasi pada vulva, keputihan yang tidak berbau
diagostik
Pemeriksaan mikroskopis sekret vagina dengan larutan KOH 10% akan emperlihatkan hifa bercabang dan pembentukan tunas (budding) khas kandidiasis. Pemeriksaan ini bersifat diagnostik pada 65 % samapai 85% perempuan simtomatik (Sobel. 1999).
terapi
Kandidiasis genital dapat diterpi secara topikal atau oral. Obat golongan azol efektif pada pada 80% sampai 90% pasien yang menyelesaikan terapi. Infeksi rekuren dapat diterapi dengan kombinasi preparat topikal dan oral. Kandidiasis vulvovagina rekuren didefinisikan sebagai empat kali atau lebih infeksi simtomatik dalam satu tahun. Terapi untuk laki – laki pasangan perempuan yang mengidap infeksi rekuren terbukti tidak mengurangi kekambuhan infeksi. Pemberian yogurth oral setiap hari dan hiposentisisasi dwngan preparat –preparat anti gen C. Albicans dilaporkan berhasil pada sebagian pasien perempuan.
Mikonazol/ klotrimazol 200 mg intravaginal/ hari, 3 hari Klotrimazol 500 mg intravaginal dosis tunggal Nistatin 100,000 IU intravaginal/ hr 14 hari Vulva krim klotrimazol 1% atau mikonazol 2 % 7-14 hr. Rejimen alternatif Flukonazol, ketokonazol, itrakonazol Pasangan seks pasangan seks tidak perlu mendapat terapi yang sama Kehamilan Preparat azol topikal 7 hari