DRAFT PROPOSAL MENJAMIN KUALITAS GENERASI EMAS BANGSA DENGAN PENYELENGGARAAN “RUMAH LAKTASI”
LEMBAGA PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
A. LATAR BELAKANG Angka kelahiran di Indonesia mencapai 5 juta bayi per tahun. Menurut hasil SDKI (2007), angka kematian balita Indonesia mencapai 44 per 1000 kelahiran hidup. Ini berarti, setiap 2,5 menit ada satu anak balita Indonesia meninggal, atau dapat dianalogikan sebuah pesawat Jumbo jet berisi 400 lebih balita Indonesia jatuh setiap harinya. Penelitian J. Lancet 2003 dan K. Edmond (Majalah Pediatric, 2006) menunjukkan bahwa memberi kesempatan bayi menyusu segera setelah lahir dapat menurunkan 22% angka kematian bayi. Bila pada 24 jam, menurunkan 16% kematian bayi. ASI sangat diperlukan untuk kesehatan dan tumbuh kembang bayi dan kesehatan ibu. Dengan mendapat ASI, anak tumbuh sehat, seperti, lebih jarang, 6-8 kali, menderita kanker anak. Anak yang mendapat ASI tumbuh menjadi anak yang pandai. Beberapa penelitian menunjukkan, sebanyak 1.736 anak melakukan tes. Anak ASI secara bermakna menunjukkan hasil pendidikan lebih tinggi. Hasil tidak tergantung pada latar belakang sosio ekonomi. · Sebanyak 3.253 orang di Denmark. Mereka yang disusui kurang dari 1 bulan, IQ-nya 5 point lebih rendah dari yang disusui 7-9 bulan. Terdapat korelasi lamanya pemberian ASI dengan tingkat IQ. Meta-analisa terhadap 40 penelitian: 68% menyimpulkan bahwa menyusui meningkatkan kepandaian. Anak yang mendapat ASI tumbuh menjadi anak yang sehat secara mental. Wendy H Oddy et al dalam Journal of Pediatrics, Oct 2009 melakukan penelitian terhadap 2.900 ibu hamil yang ditindaklajuti sampai usia anak 14 tahun. Status Kesehatan Mental anak dinilai dengan The Child Behaviour Checklist Kesimpulannya, semakin lama menyusui semakin kurang gangguan mental anak dan remaja. 8 gangguan mental yang bisa terjadi dikurangi bila disusui dengan benar, yaitu menarik diri, gelisah/depresi, psikosomatik, gangguan perhatian (autisme), gangguan cara berfikir, gangguan bersosialisasi, deliquent behaviour, dan tingkah laku agresif. Saat ini, peraturan untuk perempuan yang bekerja di Indonesia hanya mendapatkan cuti kerja saat melahirkan selama tiga bulan sedangkan ASI eksklusif harus diberikan sesegera mungkin dan selama 6 bulan. Fenomena yang terjadi di Indonesia, aktifitas menyusui dianggap aktifitas pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan. Sehingga seringkali terpaksa ibu-ibu menyusui harus membuang ASI nya di toilet atau memerah ASI di toilet karena tidak tersedianya fasilitas yang mendukung. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Tahun 2010 menunjukkan bahwa bayi dan anak Bawah Dua Tahun (Baduta) yang pernah disusui oleh ibunya hanya 90,3 persen, sedangkan pemberian ASI eksklusif sampai dengan umur 6 bulan hanya sebesar 68,9 persen. Hal ini masih jauh dari target cakupan pemberian ASI ekslusif yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 80 persen. Turunnya persentase ini bisa jadi didorong pula oleh makin banyaknya ibu menyusui yang juga harus bekerja, sementara kesempatan untuk menyusui dan memerah ASI belum banyak. Beberapa hasil penelitian menunjukkan, kesempatan ibu bekerja untuk menyusui dan memerah ASI di tempat kerja adalah 62 persen di perkantoran pemerintah dan 50 persen di perkantoran swasta. Hal ini tentunya
menjadi keprihatinan dan tugas kita bersama untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif tersebut. Diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif menuntut kewajiban dari Para pengelola perusahaan, lembaga pemerintahan, Instansi swasta maupun pengelola fasilitas umum wajib menyediakan ruang menyusui atau laktasi di tempat publik yang akan memudahkan ibu – ibu yang menyusui para generasi penerus estafet bangsa ini. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), adalah salah satu lembaga pendidikan Swasta yang sangat peduli dengan upaya penjaminan kualitas generasi Bangsa. Melalui lembaga Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, senantiasa memberikan perhatian bagi seluruh dosen dan tenaga pendidik perempuan untuk dapat memberikan pendidikan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di masa dating. Upaya tersebut diantaranya dengan melakukan berbagai kajian dan sharing informasi baik tentang kesehatan, pendidikan bahkan sampai dengan pola asuh sehari-hari. UMM juga telah memberikan cuti melahirkan selama 3 bulan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah, sedangkan upaya menyusui bagi ibu-ibu untuk dapat memberikan ASInya tanpa hambatan, juga dilakukan dengan memberikan toleransi kepada yang bersangkutan dengan ijin pulang untuk menyusui. Seiring dengan perkembangan UMM yang semakin dipercaya oleh masyarakat dalam mencetak generasi Bangsa, menyebabkan kesibukan Tri dharma Perguruan Tinggi semakin padat dan pelayanan terhadap mahasiswa semakin tinggi. Berbagai upaya di atas semakin tidak dapat menjawab persoalan kelangsungan ASI selama 6 bulan dikarenakan tempat tinggal yang jauh serta jalan pintas yang ditempuh bagi ibu-ibu dengan menggantikan ASI dengan susu Formula. Fenomena memerah dan membuang ASI dikamar mandi sangat memprihatinkan. Diperlukan upaya yang gigih untuk menjaga nutrisi yang telah ditetapkan oleh Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 233, QS. Al-Ahqaf ayat 15 dan QS. Luqman ayat 14. Ruang Laktasi harus di”ADA”kan didasari karena pentingnya pemberian ASI bagi anak, terutama ASI eksklusif yang diberikan selama 6 bulan. Manfaat ASI yang sangat besar bagi anak serta untuk memberikan hak ASI bagi anak – anak, Ruang laktasi harus ada sesuai dengan perintah AlQuran dan undang-undang demi memberi keamanan sekaligus kenyamanan para ibu serta buah hatinya sehingga dapat digunakan untuk ibu menyusui yang ingin menyusui anaknya atau untuk memerah ASI bagi ibu yang bekerja, serta dapat dijadikan sebagai tempat penyimpanan ASI (Bank ASI) bagi bayi yang memerlukan. Keberadaan ruang laktasi diharapkan mendorong ibu untuk menyusui anak terutama para ibu yang bekerja. Ruang laktasi harus dibuat nyaman agar para ibu dapat menyusui dengan nyaman pula yang akan berpengaruh pada kualitas ASI.
B. DASAR HUKUM ISLAM Jauh berabad-abad yang lalu sebelum WHO menganjurkan ASI ekslusif dan menyusui hingga dua tahun, Al Qur’an telah memerintahkan untuk para ibu menyusui hingga dua tahun. Inilah salah satu mukjizat Al Qur’an :), sudah diperintahkan oleh Allah swt, sebelum ada penelitian yang membuktikannya.
1. QS. Al-Baqarah ayat 233:
Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233) B. QS. Luqman ayat 14
Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. (Luqman (31) ; 14) 3. QS. Al-Ahqaf ayat 15:
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah(pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdo’a, “Ya Tuhan-Ku, berilah aku petunjuk
agar aku dapat mensyukuri n’mat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang Muslim.” C. DASAR HUKUM INDONESIA a. b. c. d.
Undang-Undang perlindungan Anak No 35 tahun 2014 Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif Undang-undang Kesehatan No 36 tahun 2009 Undang-undang tenaga kerja No 13 tahun 2003
D. NAMA PROGRAM Nama kegiatan Ini adalah Menjamin Kualitas Generasi Emas Bangsa Dengan “Penyelenggaraan Rumah Laktasi” E. TUJUAN PROGRAM Tujuan program meningkatkan kualitas Generasi Emas Bangsa Universitas Muhammadiyah Malang melalui : 1. Terwujudnya Rumah Laktasi sebagai home based pemenuhan masa laktasi Baduta (bayi dua tahun) di lingkungan UMM. 2. Meningkatnya kualitas pelayanan ibu menyusui dan penyimpanan ASI di lingkungan UMM. 3. Terwujudnya Rumah Laktasi sebagai home based kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi F. MEKANISME KEGIATAN Kegiatan yang dilakukan untuk Menjamin Kualitas Generasi Emas Bangsa Dengan “Penyelenggaraan Rumah Laktasi” dilakukan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : 1. Persiapan Pada tahap ini akan didahului dengan kegiatan : a. Pembentukan kelompok kerja atau tim pengembangan Rumah Laktasi b. Mendesain Rumah Laktasi beserta perlengapan penyimpanan ASI di lingkungan LP3A UMM sebagai pilot project c. Workshop model pengembangan Ruang Laktasi di lingkungan UMM d. Pemetaan Rumah Laktasi di tiap fakultas di lingkungan UMM 2. Pelaksanaan a. Pengadaan perlengkapan rumah laktasi di lingkungan LP3A b. Sosialisasi penyelenggaraan rumah laktasi di tingkat universitas dan fakultas c. Sosialisasi jadual pelayanan rumah laktasi dan bantuan penyimpanan ASI d. Pelaksanaan Program Pengelolaan rumah laktasi home based pemenuhan masa laktasi Baduta (bayi dua tahun) di lingkungan UMM dan pengembangannya e. Pengembangan Program Pengelolaan rumah laktasi di tingkat fakultas 3. Evaluasi Kegiatan evaluasi dilakukan terhadap keberhasilan memberikan ASI ekslusif dan pemberian ASI hingga usia anak 2 tahun, yang dicapai selama proses Pelaksanaan dan pengembangan penyelenggaraan rumah laktasi sebagai
home based pemenuhan masa laktasi Baduta (bayi dua tahun) di lingkungan UMM
G. RANCANGAN ANGGARAN NO URAIAN Pengadaan korden dan rel dan sekat 1
SATUAN
Korden : @ 3 x 2,5 m Sekat dinding : 3.5 x 2 m Rel : 2,8 m x 3 ruang
3 ruang 4 sekat 3 ruang
2
Kursi sofa untuk menyusui dan ruang tunggu
3-4 unit
3
Wastafel dan meja untuk mengganti popok
I unit
5
AC
1 unit
6
Kulkas/pendingin untuk penyimpanan ASI
1 unit
7
Pompa ASI sederhana
5 unit
8
Botol penyimpan ASI
50 unit
9
Poster-poster ASI ekslusif
5 unit
HARGA Rp. 15.000.000,-
Rp. 10.000.000,Rp. 3.000.000,Rp. 3.000.000,Rp. 15.000.000,Rp. 1.000.000,Rp. 1.000.000,Rp. 300.000,Rp. 48.300.000,-
JUMLAH TOTAL
H. JADUAL KEGIATAN No Kegiatan 1 Pembentukaan kelompok kerja 2 Desain ruang dan pengadaan perlengkapan 3 Workshop 4 Sosialisasi 5 Pelaksanaan 6 evaluasi
I
II
III
IV
V
VI
I. PENUTUP Demikian proposal ini disusun, dengan harapan dapat menjadi panduan dalam mengembangkan rumah Laktasi sebagai wahana peningkatan Kualitas Generasi Emas Bangsa di Lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang.
Malang, 27 Juli 2015 Ketua LP3A
(…………………………………..)
LAMPIRAN 1 : DENAH RUANG LAKTASI
LAMPIRAN 2 : DAFTAR ALAT DAN PERLENGKAPAN RUANG LAKTASI NO
NAMA
JUMLAH
ALAT/BAHAN/PERLENGKAPAN 1
Pengadaan korden dan rel dan sekat Korden : @ 3 x 2,5 m
3 ruang
Sekat dinding : 3.5 x 2 m
4 sekat
Rel : 2,8 m x 3 ruang
3 ruang
2
Kursi sofa untuk menyusui
3-4 unit
3
Wastafel dan meja untuk mengganti
I unit
popok
5
AC dan TV
1 unit
6
Kulkas/pendingin untuk penyimpanan
1 unit
ASI
ket
7
Pompa ASI sederhana
5 unit
8
Botol penyimpan ASI
50 unit
9
Poster-poster ASI ekslusif
5 unit
LAMPIRAN 2 : KELOMPOK KERJA KELOMPOK KERJA RUMAH LAKTASI LP3A UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Pelindung
:
Penanggungjawab
:
Ketua Pelaksana
:
Sekretaris
:
Bendahara
:
Tim Humas
:
Administrasi
:
Tim Distribusi dan transportasi
:
Tim lain-lain (???)
:
Malang, 27 Juli 2015 Ketua LP3A
(Nurul Asfiah, …….)