1
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS CARSINOMA MAMAE A. KONSEP MEDIS 1. Pengertian Carsinoma pertumbuhan timbul
mammae
sel
dari
normal
sel–sel
menginfiltrasi
merupakan mammae
normal,
jaringan
limfe
gangguan
dimana
sel
berkembang dan
dalam
abnormal biak
pembuluh
dan darah
(Lynda Juall Carpenito, 2000). Suatu
keadaan
di
mana
sel
kehilangan
kemampuannya dalam mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya. Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel yang
tumbuh.
Apabila
malignansi/keganasan
sel atau
tersebut bersifat
sudah kanker
mengalami maka
sel
tersebut terus menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk tumor atau berkembang “tumbuh baru” tetapi tidak semua yang tumbuh baru itu bersifat karsinogen. (Daniele gale 1996).
2
2. Etiologi Penyebabnya beberapa wanita
faktor menjadi
tidak
diketahui,
resiko lebih
yang
tetapi
menyebabkan
mungkin
ada
seorang
menderita
kanker
payudara. Beberapa faktor resiko tersebut adalah: Usia Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada wanita
berusia
diatas
75
tahun.
Pernah menderita kanker payudara. Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki resiko
tertinggi
untuk
menderita
kanker
payudara.
Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun. Riwayat payudara. anaknya lebih
keluarga
Wanita
yang
menderita besar
yang ibu,
kanker,
untuk
menderita
saudara memiliki
menderita
kanker
perempuan
atau
resiko
kali
kanker
3
payudara.
Faktor genetik dan hormonal. Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang wanita memiliki
salah
satu
dari
gen
tersebut,
maka
kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar. Gen
lainnya
yang
juga
diduga
berperan
dalam
terjadinya kanker payudara adalah p53, BARD1, BRCA3 dan
Noey2.
Kenyataan
ini
menimbulkan
dugaan
bahwa
3
kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang
secara
hormonal
genetik
juga
mengalami
penting
kerusakan.
karena
Faktor
hormon
memicu
pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
wanita,
terutama
jika
tidak
diselingi
oleh perubahan hormonal karena kehamilan, tampaknya meningkatkan genetik
peluang
telah
tumbuhnya
mengalami
sel-sel
kerusakan
yang
dan
secara
menyebabkan
kanker. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker. Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita penyakit payudara non-kanker saluran
yang
air
susu
menyebabkan dan
bertambahnya
terjadinya
kelainan
jumlah struktur
jaringan payudara (hiperplasia atipik). Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah
usia
30
tahun
atau
belum
pernah
hamil.
Semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker
payudara.
adalah
2-4
mengalami pula
kali
menarke
halnya
Resiko
menderita
lebih
besar
sebelum
usia
dengan
menopause
kanker
pada 12
Semakin
lambat
menopause
pertama,
semakin
besar
resiko
payudara
wanita
tahun.
ataupun
pertama.
payudara
dan
yang
Demikian kehamilan kehamilan
menderita
kanker
4
Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen. Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan. selama
Terapi
lebih
dari
meningkatkan
sulih 5
resiko
estrogen
tahun kanker
yang
tampaknya payudara
dijalani
juga dan
sedikit
resikonya
meningkat jika pemakaiannya lebih lama. Obesitas faktor
pasca
resiko
Beberapa faktor
menopause.
kanker
payudara
penelitian resiko
Obesitas
masih
sebagai
diperdebatkan.
menyebutkan
obesitas
payudara
kemungkinan
kanker
sebagai karena
tingginya kadar estrogen pada wanita yang obes. Pemakaian alkohol. Pemakaian alkohol lebih dari 1-2
gelas/hari
bisa
meningkatkan
resiko
terjadinya
kanker payudara. Bahan
kimia.
menyebutkan
Beberapa
pemaparan
bahan
penelitian
kimia
yang
telah
menyerupai
estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri
lainnya)
mungkin
meningkatkan
resiko
terjadinya kanker payudara. DES
(dietilstilbestrol).
mengkonsumsi resiko
DES
tinggi
untuk
mencegah
menderita
Wanita keguguran kanker
yang memiliki
payudara.
Penyinaran. Pemaparan terhadap penyinaran (terutama
5
penyinaran
pada
dada),
pada
masa
kanak-kanak
bisa
meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. Faktor
resiko
lainnya.
Beberapa
penelitian
menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
3. Patofisiologi Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal, mula– mula terjadi hiperplasia sel–sel dengan perkembangan sel–sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma
insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat
diraba
(
kira–kira
berdiameter
1
cm).
Pada
ukuran itu kira–kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah (Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 1995).
4. Tanda dan Gejala Fase awal kanker payudara asimptomatik (tanpa ada tanda dan gejala). Tanda awal yang paling umum
6
terjadi adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara. Kebanyakan sendiri,
akan
90 % ditemukan oleh wanita itu
tetapi
di
temukan
secra
kebetulan,
tidak dengan menggunakan pemeriksaan payudara sendiri (sarari),
karena
itu
yayasan
kanker
menekankan
pentingnya melakukan sarari. Tanda
dan
gejal
lanjut
dari
kanker
payudara
meliputi kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi putting
susu,
khususnya
dan
nyeri,
berdarah,
nyeri
dari
tekan
putting.
atau
Kulit
rabas
Peau
d’
orange, kulit tebal dengan pori-pori yang menonjol sama
dengan
payudara
kulit
jeruk,
keduanya
dan
merupakan
atau
ulserasi
pada
tanda
lanjut
dari
penyakit. Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi nyeri bawah,
pada atau
daerah
bahu,
pelvis,
pinggang,
batuk
menetap,
punggung
bagian
anoreksi
atau
berat badan yang turun, gangguan pencernaan, pusing, penglihatan yang kabur dan sakit kepala.
7
5. Manifestai klinis Menurut William Godson III. M. D 1. Tanda carsinoma Kanker
payudara
kini
mempunyai
ciri
fisik
yang
khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips 2. Gejala carsinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, dari
puting
susu,
puting
adanya keluaran
eritema,
mengeras,
asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan
turun
dapat
sebagai
petunjuk
adanya
metastase.
6. Pemeriksaan penunjang a. Mammografi. Pada mammografi digunakan sinar X dosis rendah untuk
menemukan
payudara. wanita
Para
yang
daerah
ahli berusia
yang
abnormal
menganjurkan diatas
pada
kepada
setiap
tahun
untuk
40
melakukan mammogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia 50 tahun keatas mammogarm dilakukan sekali/tahun. b. USG payudara USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat.
8
c. Termografi. Pada termografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara. d. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam
keadaan
kanan
normal,
sedikit
ukuran
berbeda.
payudara
kiri
Perhatikan
dan
perubahan
perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan
diletakkan
di
belakang
kepala
dan
kedua
tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini
maka
akan
lebih
perubahan
kecil
perubahan
bentuk
mudah
akibat dan
untuk
menemukan
kanker.
kontur
Perhatikan
payudara,
terutama
pada payudara bagian bawah. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke
arah
depan.
Perhatikan
perubahan
ukuran
dan
kontur payudara. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari
tangan
Gerakkan (membentuk
kanan,
jari-jari lingkaran
telusuri tangan kecil)
payudara secara di
kiri. memutar
sekeliling
9
payudara, bergerak Tekan
mulai ke
arah
secara
dari
tepi
dalam
perlahan,
luar
sampai
payudara
ke
rasakan
lalu
puting
setiap
susu.
benjolan
atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap
payudara
kanan
dengan
cara
mengangkat
lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri. Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu. Lakukan hal ini
secara
bergantian
pada
payudara
kiri
dan
kanan. Berbaring diletakkan ditarik
terlentang di
ke
bawah
atas.
bahu
dengan kiri
Telusuri
bantal
dan
payudara
yang
lengan kiri
kiri
dengan
menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.
Lakukan
hal
yang
sama
terhadap
payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu
kanan
penelusuran tangan kiri.
dan
mengangkat
payudara
lengan
dilakukan
oleh
kanan,
dan
jari-jari
10
7. Penatalaksanaan Untuk
kanker
yang
terbatas
pada
payudara,
pengobatannya hampir selalu meliputi pembedahan (yang dilakukan segera setelah diagnosis ditegakkan) untuk mengangkat sebanyak mungkin tumor. Terdapat utama
sejumlah
adalah
payudara)
pilihan
mastektomi
atau
pembedahan
pembedahan,
pilihan
(pengangkatan
seluruh
breast-conserving
(hanya
mengangkat tumor dan jaringan normal di sekitarnya). Lumpektomi
:
pengangkatan
tumor
dan
sejumlah
kecil jaringan normal di sekitarnya. Eksisi
luas
atau
mastektomi
parsial
:
pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya yang lebih banyak. Kuadrantektomi : pengangkatan seperempat bagian payudara. Pengangkatan tumor dan beberapa jaringan normal di
sekitarnya
mencegah
kambuhnya
pembedahan penyinaran dari
memberikan
melepuh.
kanker.
adalah
tidak
kosmetik. tidak lama.
terbaik
Keuntungan
breast-conserving
penyinaran
berlangsung
peluang
utama
ditambah
Biasanya
menimbulkan Kulit
untuk
tampak
efek
dari terapi
samping
nyeri
dan
merah
atau
11
B. ASUHAN KEPERAWATAN a. Riwayat 1. Pengkajian a. Aktivitas dan istirahat Kelemahan,
kelelahan,
ketidakmampuan
untuk
tidur. b. Sirkulasi Palpitasi,
nyeri
dada,
perubahan
tekanan
darah. c. Eliminasi Perubahan
dalam
eliminasi
defekasi
juga
miksil. d. Nutrisi Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, muntah dan perubahan berat badan. e. Neoru sensori Nyeri kepala yang hebat, syncope. f. Kenyamanan Timbulnya nyeri dada. g. Respirasi Riwayat merokok, terpapar asbes. h. Interaksi sosial Stress,
kesulitan
dalam
beradaptasi
dengan
stresor, emosi yang tak terkontrol. i. Pengetahuan Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara. j. Studi diagnostik CT Scan: Untuk mengidentifikasi dari adanya metastase. Biopsi: dilakukan untuk memastikan diagnosa. Tumor marker: Cardiogenic embrionic antigen (CEA), Prostate spesifik antigen (PSA).
12
b. Diagnosa keperawatan 1. Kerusakan integritas kulit b/d adanya insisi badan 2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d luka post op 3. Gangguan citra tubuh b/d tindakan mastektomi
13
RENCANA KEPERAWATAN No.
Diagnosa Keperawatan
1
Kerusakan integritas kulit b/d adanya insisi badan d/d pasien mengatakan habis dioperasi di mamae kiri terdapat luka post op terdapat balutan luka dan terdapat drain pada luka
-
Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d luka post op . pasien mengatakan nyeri saat di palpasi dengan skala nyeri 6. Pasien tampak takut menggerakkan lengannya
-
2
Tujuan
-
Dalam waktu 1 x 24 jam luka mengering Dalam waktu 5x24 jam luka sembuh dan pasien dapat pulang
Kriteria Hasil -
Luka kering dan tidak mengeluarkan nanah/darah
Intervensi Kaji luka, awasi adanya odema, pada insisi Jangan melakukan observasi TTV pada isis yang sakit Lakukan perawatan luka dengan tehnik steril Kaji TTV
-
-
Kaji nyeri, lokasi, skala
-
-
Bantu dalam menentukan posisi yang nyaman
-
-
-
-
-
Dalam waktu 2 jam diharapkan nyeri berkurang Dalam waktu 2 x 24 jam nyeri hilang dan pasien dapat melakukan aktivitas ringan
-
-
Nyeri berkurang/ hilang Pasien mau melakukan aktivitas ringan
Rasional
-
-
Deteksi dini tanda infeksi pada pasien Agar pasien tidak kesakitan
-
Mengurangi resiko infeksi pada luka
-
Mengetahui keadaan pasien secara dini Mengetahui perkembangan pasien Mengurangi tekanan pada sisi yang sakit
Evaluasi S
O A P
S O
A P
: pasien mengatakan lukanya sedikit kering : tidak ada odema pada luka : masalah teratasi sebagian : lanjutkan intervensi 2,3
: pasien mengatakan nyeri sudah berkurang : pasien mulai duduk dan menggerakkan tangan : sebagian masalah teratasi : lanjutkan intervensi 2,3
14
No. 3
Diagnosa Keperawatan Gangguan
citra
b/d
tubuh
tindakan
mastektomi
d/d
mengatakan
takut
lukanya dengan
tidak baik,
pasien jika
Tujuan -
Dalam waktu
Kriteria Hasil -
Pasien
dapat
Intervensi -
Dorong
terasa
perasaannya
pikirannya
keluhannya
nyeri sudah
pada
pasien
lagi dan
-
Pasien
dapat
pasien bisa
menerima
positif
tentang
lukanya,
pulang
keadaannya
pasien
memperhatikan luka.
O
mengatakan sudah
: pasien aktifitas
dorongan
bertanya sering
untuk
Berikan
sering pasien
: pasien
beban
diharap
lain
S
mengutarakan
pasien
tidak ada
Membantu
nyeri
mengutarakan orang
-
Evaluasi
mengurangi
10 hari
sembuh
Rasional
agar
mematuhi program pengobatan
mu
tidak
melakukan tanpa
bantuan
Pengobatan akan berhasil
A
: masalah teratasi
jika
P
: intervensi
pasien
kooperatif
dihentikan