Bulletin78 02 - Oktober 1993

  • Uploaded by: SyaifulAzram
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bulletin78 02 - Oktober 1993 as PDF for free.

More details

  • Words: 4,913
  • Pages: 8
Jakarta

Information

Center

EDISI KEDUA, OKTOBER 1993

Bulletin interen Purna Paskibraka 1978 ini terbit atas inisiatif Purna Paskibraka 1978 yang kini berada di Jakarta, yaitu: Syaiful Azram (Sumatera Utara), Rita Sudradjat (Jawa Barat), Sonny Jwarson Parahiyanto (Jawa Timur), Budihardjo Winarno (Yogyakarta), Tatiana Shinta (Lampung), Chelly Urai Sri Ranau (Kalimantan Barat), Saraswati (DKI Jakarta), Mahruzal MY (DI Aceh). Surat-surat dapat dialamatkan ke:

RITA SUDRADJAT: Jalan Mandar 14, Blok DD3 No.3 BIntaro Jaya Sektor 3A, Jakarta 12330. SELAMAT JALAN - Untuk melepas Mahruzal kembali ke Banda Aceh, diadakan pertemuan ketiga di Riang Kuring, Senayan Jakarta, dihadiri 8 Purna Paskibraka 1978. Dari kiri: Sonny Jwarson (dengan dasinya), Syaiful Azram, Amir Mansur, Tatiana, Mahruzal, Saraswati, Rita Sudradjat dan Budihardjo Winarno.

Berita yang Amat Dinanti-nantikan Sahabat-sahabatku Paskibraka '78... Beberapa hari setelah edisi pertama buletin kecil ini dikirimkan, kami di Jakarta menanti dengan harap-harap cemas. Apa memang betul keinginan yang ada pada kami juga ada pada teman-teman yang lain. Yang jadi pertanyaan kami hanyalah: berapa surat kira-kira yang akan cla-tang sebagai balasan, dan berapa eksemplar pula yang akan kembali ke alamat semula karena yang dituju sudah tidak di tempatnya lagi. Dalam selang waktu sebulan kemudian, sebagian kecil pertanyaan itu terjaw ab. Dari Kalirnantan Timur, Nunung Restawanti melayangkan sepucuk surat kilat khusus yang ditulis

hanya beberapa menit setelah buletin diterima. Dering telepon darinya pun berganti-ganti di kantor/rumah kami (Rita, Syaiful, Budiharjo dan Sonny). Dari Jambi, Muhammad Ikbal, membalasnya beberapa hari kemudian. Kedua surat itu kami muat juga di edisi ini. Sementara itu, dua buletin kembali ke InfoCenter, masing-masing buletin yang dialamatkan ke Rahmaniyah Yusuf (Jatim) dan Suhartini (Riau). Itu berarti, alamat mereka berdua yang tercantum di edisi perdana tidak berlaku lagi. Tapi, mungkin juga ada kesalahan teknis, sehingga buletin itu tak sampai ke tujuan. Kami tetap akan mencoba lagi dengan edisi ini. Kami di Jakarta sudah dua kali lagi

SYAIFUL AZRAM, Pondok Tirta Mandala (Tahap V) Blok E4 No. 1 Depok 16415.

mengadakan pertemuan lanjutan. Pertama, atas undangan Tetty (Lampung) —yang sudah tidak sabar ingin bertemu— di Menteng, Jakarta. Syukur ke hadirat Yang Maha Kuasa, karena Amir Mansur (DKI Jakarta) yang tadinya juga disangka hilang, sudah diketemukan lagi. Rita, Tetty, Syaiful, Sonny, Budiharjo dan Amir hadir dalam pertemuan itu. Pertemuan berikutnya diadakan di S enayan, Selasa 5 Oktober, untuk melepas Mahrmal yang akan kembali ke Aceh (9 Oktober) setelah enam bulan berada di Jakarta untuk menjalani diklat. Selain Mahruzal, lagi-lagi Rita, Syaiful, Budi, Sonny, Amir, Tetty plus Saraswati datang. Sayang, Chelly yang tidak bisa hadir karena harus ke Jepara untuk urusan keluarga. Dari dua kali pertemuan itulah ada beberapa hal yang kami sepakati, dan semuanya akan dapat teman-teman lihat di dalam buletin ini. Salam dari kami, Paskibraka'78 Jakarta InfoCenter

”Saya Merasa Sangat Berdosa” KALAU Amir Mansur yang Makan malam diwarnai orang Jakarta tapi tidak dengan gurau canda, apalagi diketahui nasibnya selama 15 dengan munculnya Saraswati tahun tiba-tiba muncul di rumah yang makin cantik (dengan kacamakan Ta n Goei, Menteng matanya), tapi dengan bibir yang tetap Jakarta, Sabtu siang 2 Oktober, kabul, karena siang itu ia bisa cerewet dan ceplas-ceplos seperti dulu. itu tak lain karena hasil keria Sonny bertatapan dengan Sonny dan Amir ”Mir, kupikir kau sudah meninggal...,” Jwarson. Setelah melacak, mulai dari yang sudah 15 tahun tak ketemu, atau katanya sembarangan kepada Amir. sekolahan di Jalan Mahoni 44 Tg dengan Rita, Syaiful dan Budiharjo Namun, seketika pembicaraan yang Priok, Sonny mendapatkan bahwa Winarno yang terakhir bertemu santai itu bisa berubah serius. Itu jelas, Amir sudah pindah ke Cilincing. dengannya Agustus tahun 1990. karena yang dibicarakan menyangkut Syukur, ada teman Amir yang tahu ke Tak banyak yang diceritakan pada soal-soal keberadaan Puma mana dia pindah, sehingga Sonny pertemuan itu selain bernostalgia Paskibraka '78. Memang tidak banyak berhasil menangkap ”buruannya''. habis-habisan. Masing-masing hanya pemikiran praktis yang dihasilkan, Tidak salah pula, bila dengan wajah bisa mensyukuri pertemuan yang karena sekarang memang baru tahap terheran-heran dan geleng-geleng hanya direncanakan mendadak itu. awal. kepala, Amir pun kemudian berucap Karenanya, tak heran kalau Tet ty Mereka yang sudah menerima seolah tak percaya. ”Saya merasa kemudian mengusulkan lagi perte- buletin edisi perdana pun masih belum berdosa... Kalian datang ke Jakarta muan Selasa malam, 5 Oktober, di banyak yang sempat mencoret-coret sudah demikian lama, saya Riung Kuring Senayan Jakarta secarik kertas lalu ke pos, atau seharusnya menjadi tuan rumah yang Selatan, dengan maksud melepas memencet tombol telepon, atau kirim baik. Saya benar-benar tidak tahu apa Mahruzal yang akan kembali ke Aceh, fax. Padahal, alamat lengkap kita di yang terjadi selama ini, saya minta sekaligus mendatangkan Saraswati Jakarta sudah teramat terang dan jelas maaf...,” ujarnya jujur. dan Chelly. dan saluran komunikasi di negeri ini Amir belum tentu salah, karena Sayang, dalam pertemuan di sudah canggih. hidup di Jakarta memang tak sama Menteng itu Chelly tidak bisa hadir, Tapi, seperti sudah diniatkan semula, dengan kota-kota lain di Indonesia. sehingga hitungan tak cukup sembilan. apa pun yang terjadi, kita di Jakarta Kelalaian Amir cuma satu, karena dia Delapan Puma Paskibraka'78 bisa sudah bertekad untuk meneruskan tidak pemah datang ke PGM untuk kumpul, tentu saja itu prestasi baru buletin ini, ada balasan atau tidak. Bila mencari informasi. karena dua pertemuan sebelumnya kiriman buletin tidak kembali ke Setiap bulan Agustus, kan selalu ada hanya enam yang bisa datang. InfoCenter, kami menganggap alamat beberapa Purna Pasitu masih bisa digukibraka'78 yang muncul, nakan. Mudah-mudahminimal Budiharjo yang an, buletin itu bisa paling rajin datang dari sampai ke tujuannya, Yogya sana. Tapi apa dan apa yang kita praboleh buat, jangan makarsai bisa tercapai. rahi Amir yang sekarang Dari dua pertemuan sudah cukup sibuk debulan Oktober, ada ngan tugasnya sebagai beberapa poin penting seorang guru. yang disepakati. HaPertemuan di Mensilnya tentu saja lebih teng itu sebenamya atas maju dari yang diseprakarsa Tetty. Ia uringbutkan di edisi perdana, uringan setelah mengeantara lain: tahui bulan Agustus l Pertemuan rutin di enam orang bisa kumpul Jakarta akan terus di rumah Rita (dari budilakukan. Konsolidasi letin edisi perdana). ”Kok Puma Paskibraka'78 aku nggak dibilangin MASALAH DOSA - Amir Mansur dengan wajah serius berulangkali akan diteruskan dengan atau diajak...,” ujamya mengatakan, ”Saya merasa berdosa.” Rita yang duduk di sebelahnya sasaran utama bisa agak berang di telepon. cuma tersenyum kecil penuh kokaguman atas pengakuan itu. berkumpul dalam reuni Keingin an Te tt y ter- Sekarang dosa itu hampir lunas Mir! > ke halaman 3

karta Catatan dari Ja

2

Jakarta InfoCenter

EDISI KEDUA, OKTOBER 1993

yang direncanakan akan bersamaan dengan latihan adik-adik Paskibraka 1994 di Jakarta, Agustus tahun depan. l Mengusahakan dengan berbagai cara untuk menemukan kembali seluruh teman seangkatan, mantan komandan, pelatih dan pembina. Salah satunya tentu dengan bulletin kita. Sementara yang berada di Jakarta dan sekitarnya akan diupayakan dapat diundang dalam pertemuan agar tali silaturahmi tidak terputus begitu saja. l Disepakati, Purna Paskibraka'78 harus bisa memberikan kontribusi untuk korps Paskibraka apa pun bentukuya, kecil atau besar, atas dasar rasa tanggung jawab yang murni. Kita akan membantu sepenuhnya kegiatan Direktorat PGM atau Pengurus Pusat PPI dengan kemampuan yang ada, termasuk dalam pembinaan anggota atau calon anggota, dengan catatan tidak melenceng dari tujuan murni Paskibraka. l Kita berprinsip, menggalang kebersamaan lewat konsolidasi tiap angkatan merupakan salah satu cara yang paling efektif. Itu tak berarti memecah persatuan, tapi justru

membagi kerja atas unit yang lebih kecil sehingga setiap unit dapat melakukan kerja yang lebih efisien dalam segala hal, dibanding bila dilakukan sekaligus secara global. l Mengingat setiap Purna Paskibraka adalah anggota PPI, maka dalam forum resmi apa pun di

organisasi itu Purna Paskibraka'78 akan ikut serta. Untuk menunjang keikutsertaaan itu, dibutuhkan dukungan penuh dari seluruh temanteman, baik langsung atau tidak langsung. l Paskibraka'78 InfoCenter

Pertemuan November UNTUK meneruskan jalan yang telah dirinis, Paskibraka’78 Jakarta InfoCenter akan terus melakukan pertemuan rutin, minimal dua kali sebulan. Mengingat besarnya Jakarta dan padatnya kesibukan, mewujudkan pertemuan rutin semacam itu tentu bukan pekerjaan mudah.Tapi kami di Jakarta telah bertekad untuk melakukannya di tengah waktu yang sempit. Pertemuan mendatang rencanya akan dilakukan pada paruh pertama bulan November, terutama untuk bersilaturahmi dengan beberapa

komandan, pelatih dan pembina Paskibraka yang masih berada di Jakarta dan sekitarnya. Terutama karena ada kabar Komandan Paskibraka 1978 Letkol Pol. Jusuf Mucharam (sekarang Wakapolwil Bogor) akan kembali dari menjalani diklat di Bandung. Tapi, ternyata Kak Jusuf masih di Bandung tiga bulan lagi. Jadi, dalam pertemuan mendatang itu mantan pembina dan pelatih lain yang masih bisa dicari akan diajak hadir. Minimal, kalau mereka hadir, pertemuan itu akan lebih berarti. l P’78-JIC

REAKSI

SESUAI dengan hukum alam, setiap kali ada aksi tentu akan ada reaksi. Reaksi itu bisa bermacam-macam, tergantung dari apa atau siapa yang menyebabkannya. Begitu jugalah dengan kehadiran buletin kecil ini dan beberapa kali pertemuan agak kerap yang dilakukan para Puma Paskibraka'78 di Jakarta. Selain menerbitkan dan mengirimkan buletin, sebagian di antaranya juga telah mengirimkan surat-surat pembaca ke beberapa media cetak (di Jakarta dan daerah) untuk melacak di mana sekarang para Puma Paskibraka'78. Ternyata, ada sebagian teman dari angkatan lain yang mencoba mempertanyakan keberadaan Paskibraka ’78 Jakarta InfoCenter dan buletin kecii ini. Mungkin, mereka menganggap Paskibraka ’78 ingin membuat gerakan sendiri sehingga lepas dari keorganisasian (baca; Purna Paskibraka Indonesia PPI) yang telah dibentuk. Sama sekali tidak! Pada dasarnya, Paskibraka’78 Jakarta InfoCenter diadakan hanya atas dasar kekeluargaan. Bagaimana caranya 54 orang EDISI KEDUA, OKTOBER 1993

yang pernah rnenjalani saat-saat penting bisa dipersatukan kembali walau dalam bentuk dan kesempatan yang beda. Tidak ada salahnya dan tidak ada orang yang berhak melarang bila sekelompok orang yang merasa dirinya ”bersaudara”' ingin berkumpul. Apa yang dilakukan lewat Paskibraka'78 Jakarta InfoCenter hanyalah melakukan konsolidasi sesama teman seangkatan. Untuk mengumpulkan kembali seluruh Puma Paskibraka tentu bukan pekerjaan gampang karena jumlahnya sudah ribuan. Untuk menggalangnya lewat pengurus-pengurus PPI daerah, dalam prakteknya juga tidak semudah teori (terutama dengan pengalaman beberapa Puma Paskibraka'78 yang pernah menjadi pengurus di daerah).Karena itu, Paskibraka ’78 hanya ingin menunjukkan sebuah "jalan" yang mungkin saja bisa diikuti oleh angkatan-angkatan lain. Harapannya sederhana juga, siapa

Jakarta InfoCenter

tahu, dengan ”model” yang diciptakan Paskibraka'78, angkatan lain juga bisa mengumpulkan temantemannya. Dengan adanya pusat informasi setiap angkatan, Direktorat Pembinaan Generasi Muda dan Pengurus Pusat PPI tentu akan lebih terbantu untuk menyampaikan apa saja informasi yang penting bagi setiap Purna Paskibraka. Setiap angkatan akan siap mendukung program apa pun yang akan dijalankan pengurus pusat PPI. Bukankah itu pekerjaan mulia? Kita cuma bisa berharap, apa yang kita lakukan sekarang ini akan berarti banyak buat Paskibraka di masa depan. Direktorat Binmud sebagai instansi pembinaan, tidak bisa melakukan semuanya karena banyak tugas-tugas lain yang mungkin mempunyai prioritas lebih. Kesimpulannya, mengumpulkan Purna Paskibraka dengan pendekatan konsolidasi ”Angkatan” rasanya akan lebih masuk akal. Yang penting, bagaimana prinsip meluangkan waktu dan mengeluarkan sedikit materi dilakukan penuh keikhlasan. l P’78-JIC

3

Murung Pudak, 29 September 1993

berita kepada kawan dikutip sebagaimana aslinya lho...

Jambi, 7 Oktober 1993 Rita dan teman-teman yang saya hormati, Mengawali surat ini, saya mohon maaf karena baru sekarang berkirim surat. Keterlambatan ini bukannya disengaja, melainkan satu dan lain hal sehingga tidak memungkinkan memberi kabar lebih awal sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, saya ucapkan terima kasih atas kesediaan teman-teman mengirimkan berkas kecil (Maksudnya bulletin, Red) yang kehadirannya di luar dugaan dan menyemtuh perasaan saya. Di samping itu, saya sangat menghargai dan mendukung ide/ gagasan teman-teman untuk mengadakan reui khususnya Ex Paskibraka 1978. Semoga ide/gagasan yang baik itu berjalan lancar sesuai rencana. Kiranya sekian dulu surat ini dan harapan saya hubungan yang telah terjalin baik sekali pun kita berjauhan tempat tinggal dapat terus dibina. Akhir kata, sebagai informasi saya berikan alamat baru yang semuanya daoat dijadikan alamat surat-menyurat: Muhammad Iqbal Rumah : Jalan Kapodang 8 No.132 Kota Baru. Kantor : PT. Bank Dagang Negara (persero) Cabang Jambi, Jl. KH Wahid Hasyim 3-12 Jambi. Telp. 0741-243391, 268831 Alamat Orangtua: Dulu : Jl. Merapi 8A Jambi Sekarang: Jalan Pangeran Diponegoro No. 8 Jambi Salam hangat dari saya,

Muhammad Iqbal

Ass Wr Wb, Wooow... huebat!! Jempol, itu kesan pertama setelah selesai membaca halaman Edisi Perdana Buletin ”Paskibraka ’78”. Memang 15 tahun bikin kita rindu, apalagi dengan hadirnya bulletin ini di tengah-tengah kita... Aroma PHI, wanginya Istana dan sepanjang jalan kenangan Cempaka Putih ke Merdeka Utara kembali menari-nari di benakku. Dan itu, si Kamso datang lagi.. he.. he..he. Ok! Aku ngga’ bisa banyak cerita... takut nanti ceritanya ngga’ beraturan. Yang pasti, aku mendukung sepenuh hati untuk rencana reuni yang dijadwalkan tahun depan di bulan Agustus. Dan sekarang, aku lagi ngumpulin cerita -cerita yang Insya Allah bisa aku ceritain tahun depan. (Nunung siap datang, Red) Nach, lewat ni juga aku ngucapin selamat kepada rekan-rekan yang bikin gagasan besar ini. Oh ya, sebelum lupa, bulletinnya aku terima barusan (sesuai tanggal, Red). Lama juga ya nyampenya ke alamatku... Maklum ”ndeso” ... Yuk sudah aja. Alamatku masih tetap seperti dulu. Aku masih betah tinggal di kampung halaman... dan kebetulan kabel telepon sudah lewat di depan rumahku. Aku bisa dihubungi di nomor 0516-21275. Kalau menghubungi di atas pukul 17.00. ”Pagi pukul 07.00-17.00 aku ada di kantor (kantornya di mana sih? Red) Wah kok jadi panjang sudahnya... Nah ini sudah betulan. Sukses buat Paskibraka ’78 teruskan cita-cita kembangkan wawasan dan ”Merdeka”! Wasaalam, Nunung Restuwanti

Supaya Adil dan Sama Rata DENGAN ikhlas, kami memang akan menangani penerbitan dan pengirimannya setiap bulan dengan dana yang ada pada kami berdelapan. Tapi, tentu saja tidak adil kalau kita semua tak ikut andil. Kami cuma bisa mengimbau, kalau ada kelebihan uang dapur., ya kami-kami dibantu. Berapa aja deh.... pokoknya asal ada. Kalau ada, silakan kirim atau transfer lewat rekening saya: SYAIFUL AZRAM Tahapan BCA No. 071-100-27158-8 (Cabang Blok A, Cipete), atau

4

Taplus BNI No. 022.78009964.6 (Cabang Kebayoran Baru, Blok M) **) Jangan lupa kirimkan resinya agar bisa diketahui setelah masuk.

**) BCA on-line di 23 kota: Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jabotabek, Karawang, Depok, Cilegon, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Klaten, Salatiga, Solo, Malang, Surabaya, Sidoarjo, Denpasar, Kuta. Sementara BNI rasanya ada di setiap kota.

Jakarta InfoCenter

Wajib Baca !! DI edisi mendatang kami mengharapkan bisa memuat berbagai cerita tentang apa yang telah kita alami selama 15 tahun. Bagaimana dengan keluarga dan pekerjaan sekarang serta pengalamanpengalaman hidup kita masingmasing. Kirimkan cerita beserta foto keluarga. Usahakan tiba di JIC sebelum tanggal 29 November. Siapa tahu ada pengalaman berarti yang dapat dijadikan tauladan bagi sesama kita. Dengan penuh harap kami menunggu...!

EDISI KEDUA, OKTOBER 1993

Tatiana Shinta ( Lampung); Rumah/Kantor : PT Adhykarya Ciptapratama; Jl Masjid 39 Kemang, RT 05/07, Jatiwaringin, Pd. Gede, Bekasi 17411; Telp. (021) 8464430 - (082) 121624 (cell. phone), Pager. 8800222, 8800333 pes. 6216

INFO ALAMAT BERDASARKAN hasil pendataan terakhir yang kami lakukan, berikut Ini kami berikan daftar nama dan alamat anggota Paskibraka ’78, komandan, pelatih dan pembina sampai pertengahan Oktober 1993.

Amir Mansur (DKI Jakarta); Rumah: Jalan S. Brantas RT 07/01 No. 235, Cilincing Jakarta Utara 14120; Kantor: SD Negeri 12 Cilincing, Jakarta Utara. Telp. 4400952

Mahruzal MY (Aceh); Rumah: Jl Alkindi 25 Unsyiah Darusalam Banda Aceh, Telp.34013 Kantor: Bappeda Tk. l Aceh, Jl. T. Nyak Arief Banda Aceh, Telp. (0651) 23230. Izziah (Aceh); Sekarang menjadi menantu Menten Negara Unusan Pangan/Kabulog dan sedang belajar di Amerika Serikat. Alamat: d/a Prof Dr Ibrahim Hasan, Jalan Kristal Blok H-8, Kompleks Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210,Telp. 5480914

Saraswati (DKI Jakarta); Rumah: Kompl. Sarana Indah Permai, Jl. Arumdalu Blok A7 No.12, Kedaung, Ciputat, Tangerang; Kantor PT Nugra Santana, Bank Pacific Bulding, 3rd Floor, Jl. Sudirman Kav, 7-8 Jakarta 10220; Tel. 0215702040, 5704893, 5704895, 5704897, Fax. 021-5705109 Yadi Mulyadi (Jabar); (Alamat tidak diketahui lagi setelah pindah tugas den PT Jasa Marga di Medan).

Syaiful Azram (Sumut); Rumah: Jalan Kramat Batu 20 RT 002/05 Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan 12420; Kantor: Redaksi Harian Pelita, Jl. Blora 37 Jakarta 10310, Telp. 021391410,390-1404,3901405, Fax. 390-1411, 390-1412

Arita P Sudradjat (Jabar); Rumah: Jl Mandar 14 Blok DD3 No.3 Sektor 3A Jakarta Sel.12330, Kantor: PT Procter & Gamble Indonesia, TlFA Building, 8th Floor, Jl Kuningan Barat 26 Jakarta 12710,Tel. (021) 520-0333, Fax. (021) 520-0093

Aida Sumarni Batubara (Sumut); Jl Arif Rahman Hakim 19 Padang Sidempuan Sumatera Utara (alamat lama dan alamat orangtua, karena alamat terbaru setelah pindah dan Medan tidak diketahui)

BudiharjoWinarno (Yogya); Rumah: Bintaro Melati Raya JJ-3, Bumi Bintaro Permai, Jakarta Selatan 12320, Tel. 021-7364642; Kantor: PT Asuransi Jiwa Sewu NewYork Life, Chase Plaza Tower 10th Floor, Jalan Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan 12920,Telp. 021-5208408, 5208444, 5700202, Fax.021-5208440

Masril Syarif (Sumbar); Perumnas PT Semen Padang, d/a Syahrul Syarif, Bagian Humas PT Semen Padang, Indarung - Padang Azmiyati Aziz (Sumbar); Jl. Letjen Soeprapto No.22 (Depan STM Bumi Nyiur) Palu, Sulawesi Tengah. Auzar Hasfat (Riau); Jl. Tasykurun 44 Pekanbaru (alamat lama) Suhartini (Riau); Jl. Pembangunan 2 Selat Panjang - Riau (alamat lama, buletin kembali ke InfoCenter) Muhammad Ikbal (Jambi); Rumah: Jalan Kepodang 8 No. 132 Kota Baru - Jambi; Kantor: PT Bank Dagang Negara (persero) Cabang Jambi, Jalan KHWahid Hasyim 812 Jambi, Telp (0741) 24339 - 26883 Ellyawaty (Jambi); Jln. Merdeka 43 Kuala Tungkal, Jambi (alamat lama)

Endang Rahayu (Yogya); Rumah: Jalan Jlagran 115Yogyakarta Budi Saddewo (Jateng); Jl Pahlawan 87 Magelang (alamat lama) Salamah Wahyu (Jateng); Rumah: Jl Wisma Bungurasih Il/36 Waru, Surabaya, Pager. 511111 pest 80844; Kantor: P Gatot Stariadi SH 8 Associates, Lantai lll, Darmoka1i 5C, Surabaya 60241,Tel. (031) 574445, Fax. (031) 583990 Sonny Jwarson (Jatim); Rumah: Pondok Surya Mandala G-1 No.14 Jakamulya - Bekasi Selatan; Kantor: Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya, Jl Raya Jagorawi, Cilandak, Jakarta12430, PO. Box7130/JKSCL,Jakarta 12071,Tel. (021) 7697247, 7500463, 7511140, 7511143, Fax. 021-7501460, 7500461 RahmaniyahYusuf (Jatim): Jl. KH Marzuqi No. 6 Bangkalan, Madura (alamat lama dan buletin kembali ke InfoCenter)

Alamanda 1 2AYogyakarta) "Ice"Trice De Bora Bria (NTT); Jl. HattaTanah Merah, Atambua,Timor (alamat lama dan tidak jelas) Syarbaini (Kalbar); Jalan Kinibalu, GgTiong Kandang I No. 257A Pontianak (alamat lama) "Chelly" Urai Sri Ranau Wiatna (Kalbar); Rumah: Antilop Maju, Jabbening I, Jl. Merapi 116 Kalimalang, Jakarta Timur; Kantor: DPP KNPI, Jl Rasuna Said, Kuningan Jakarta Selatan, Tel. (021) 512811. Herdeman (Kalteng); Jl. Hampatung No. 1 Kuala Kapuas (alamat lama) Fridhany (Kalteng); Jl. Jend. A.Yani 42 Sampit (alamat lama) A. Redhany Gaffurie (Kalsel); Complex Perwira Jalan Sudirman, Kandangan (alamat lama) Nunung Restuwanti (Kalsel) Jl. Kampung Baru RT XV/74 Murung Pudak 71 571, Kalimantan Selatan. Frederick (Kaltim); Asrama Don Bosco, Jalan Sudirman 59 Samarinda (alamat lama) Rahmawaty Siddik (Kaltim); Jalan Jend. Sudirman RT I SD 1/37 Tenggarong (alamat lama) Daniel Pakasi (Sulut); Jl KS Tubun 6 Manado (alamat lama) Deetje Saroinsong (Sulut); Jl. Dua Mei,Teling, Manado (alamat lama yang tidakjelas) Sinyo Mokodompit (Sulteng); Jl. Panasakan Dalam 179 Toli-Toli (alamat lama) Diah Palupi (Sulteng): (??????) Ridwan (Sulsel); (??????) Hafsah Dahlan (Sulsel); Jl. Baji Minasa 17H Janeponto (alamat lama) M. Ilham R. Rauf (Sultra); Jl. Pattimura 67 Kendari (alamat lama) Sri Diana (Sultra); (??????) Patty Nehemia (Maluku), Jl Pancasila 40 Ambon (alamat lama)

Sambusir (Sumsel); Rumah 1: Jl Bagus Kuning Lr. Kartini RT 29 No. 1090 Plaju Palembang; Rumah 2: Jl Pramuka Comperta No.330B Prabumulih - Sumsel (semua alamat lama)

Gde Amithaba (Bali); Jl Dipta 42 Gianyar, Bali. (alamat lama, karena tidak diketahui lagi setelah tamat kuliah di UGM,Yogya)

Halidja Husein (Maluku); Rumah: Kompleks Pelayaran Ammada No. 36, OSM, Ambon, Kantor: Biro Ekonomi Kantor Gubemur KDHTk I Maluku, Jalan Raya Pattimura, Ambon. Tel. (0911 ) 43409.

Nilawati (Sumsel); Jl Telaga Jawa RT V No. 5 Lubuk Linggau (alamat lama)

Oka Saraswati (Bali); Jalan Seruni 4C, DenpasarTel. (0361) 226130

Johny Ronsumbre (Irja); Ardipura 1 Jayapura (alamat lama)

Iskandar Rama (Bengkulu); Jalan MH Thamrin 32 Curup Bengkulu (alamat lama)

Mazhur (NTB): (alamat tidak diketahui sama sekali)

Welly Tigtigweria (Irja): (??????)

Ernawati (Bengkulu); Depan Lap. DwiTunggal Curup, Bengkulu (alamat lama yang tak jelas)

Maskayangan (NTB); Jalan Banteng 15 Mataram, Lombok (alamat lama)

Akrom Faisal (Lampung); (Alamat sama sekali tidak diketahui)

Wendalinus Nahak (NTT); (alamat terbaru tidak diketahui, setelah pindah dari Gejayan Gg.

EDISI KEDUA, OKTOBER 1993

Jakarta InfoCenter

Sipriano Magno (Timtim); (alamat terbanu bdak diketahui setelah pindah dari Yogya) Maria Loerensa de Rosario Sarmento (Timtim); Jl Franssico Machado, Dilli (alamat lama)

5

SUARA HATI MENJADI anggota Paskibraka bukanlah suatu hal yang mudah. Seleksi demi seleksi dihadapi dengan persaingan keras. Dari sekian juta pemuda Indonesia yang mengidamidamkan bisa masuk ke Istana Merdeka, hanya seorang putra dan seorang putri yang tespilih dari setiap propinsi. Kita sadar, 1978 adalah tahun prestasi dan tahun penghormatan bagi kita. Menjadi anggota Paskibraka pada hekekatnya adalah bertambahnya tanggung jawab yang harus dipikul. Banyak tuntutan yang perlu dibuktikan agar Paskibraka '78 benar pemuda-pemuda pilihan itu. Apakah kita sudah berbuat? Saya prihatin karena sampai sedewasa ini (berusia 25 tahun), Purna Paskibraka masih dalam keadaan "kurang darah". Secara lembaga, kurang terlihat kiprahnya dalam pengabdian walau menusianya sendiri

sudah banyak yang mempunyai posisi cukup membanggakan. Sebagai anggota Paskibraka, saya berharap mudah-mudahan Purna Paskibraka78 dapat menjadi pemicu semangat. Mungkin saja, ada sedikit

Mudah-mudahan Menjadi Tauladan perasaan jenuh dari para pengurus PPI yang sekarang akibat kerja berat selarna bertahun-tahun. Saya hanya ingin meminta dengan hormat kepada kakak-kakak senior, berilah kesempatan adik-adik yang lebih muda dan enerjik untuk berkarya seusai Munas nanti. Kalau kondisi yang sekarang dipertahankan, saya khawatirorganisasi Purna Paskibraka akan tumbuh seperti

pohon yang ke atas tidak berujung, ke bawah t idak berakar, sementara di tengah digerogoti kecoa. Bagaimanapun, tugas konsolidasi mulai dari teman seangkatan ini merupakan sebuah persiapan sehingga pada saatnya nanti Purna Paskibraka'78 dapat memberikan sumbangsih dan pemikirannya lewat programprogram yang lebih bermakna. Kita harus mampu menjadi tauladan. Konsolidasi Purna Paskibraka '78 tidak akan menjadi kenyataan kalau teman-teman tidak mau menulis di buletin ini. Bukankah menyempatkan diri untuk silaturahmi adalah bagian dari kehidupan religius? l AMIR MANSllR (PurnaPaskabraka '78 utusan DKI Jakarta yang kini jadi Pak Guru di Cilincing, Jakarta Utara)

Buku Kenangan 25Tahun Paskibraka DENGAN mengucapkan rasa syukur, kami sampaikan kabar kepada rekan-rekan bahwa ”Buku Kenangan 25 Tahun Paskibraka” telah berhasil diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Generasi Muda bulan September lalu. Buku itu disusun oleh Tim yang terdiri dari Drs Idik Sulaeman, Drs Susanto Martodihardjo, Bunda D Bunakim, Darminto Surapathy dan teman kita Budiharjo Winarno (yang menangani langsung proses penulisannya) Meski buku itu belum bisa mewakili apa yang kita inginkan bersama, yaitu semacam kilas balik lengkap tentang sejarah Paskibraka dan daftar nama-nama Purna Paskibraka sejak 1968-1993, kehadiran buku itu tentu akan punya arti lain bagi kita semua. Buku itu akan disebarkan ke seluruh Purna Paskibraka, pelaksana pelatihan Gladian Sentra Nasional dan Daerah, serta para man-teman mau pimpinan daerah. Dengan panduan buku itu, mudah-mudahan seluruh daerah dapat menyesuaikan latihan dan pembinaan sesuai dengan sasaran yang dituju. Dengan demikian, para alumni

6

Paskibraka (baik nasional dan daerah) juga akan mendapatkan latihan dan pernbinaan yang tak jauh berbeda. Setiap Puma Paskibraka (tingkat nasional) bisa memperoleh buku itu secara gratis kepada Direktorat Pembinaan Generasi Muda. Namun khusus Paskibraka'78 kami di Paskibraka'78 Jakarta InfoCenter akan menangani pengiriman buku itu. Silakan mengirimkan surat kepada kami agar ada kepastian tentang alamat teman-teman yang sekarang. Kami tidak mau mengirimkan buku itu sembarangan dan jatuh ke tangan orang lain. Kami juga akan lebih bersenang hati jika teman-teman menyertakan prangko untuk pengiriman kernbali. Maklum, mengirimkan sekian banyak eksemplar dengan jasa pengiriman yang paling cepat, tentu saja membutuhkan biaya tidak sedikit. Tapi, kalau pun teman-teman tidak bisa menyertakan prangko, asal alamatnya jeias kami akan berusaha keras untuk mengirimkannya Kami tunggu.. l Paskibraka’78 Jakarta InfoCenter

Jakarta InfoCenter

EDISI KEDUA, OKTOBER 1993

SUARA HATI PASKIBRAKA Kata itu selalu membuat perasaanku terusik. Kuambil foto saat kita menjalani latihan dan bertugas, kenangan pun mengalir satu persatu. Kurasakan, betapa rasanya muskil bisa menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka pada saat peringatan Detik-detik Proklamasi. Dari awal aku tidak pernah bisa membayangkannya. Hanya karena perkenan-Nya kita bisa datang dari daerah dan melangkahkan kaki dengan derap yang mantap saat bertugas. Kenangan di ”Desa Bahagia” memang tak bisa dilupakan begitu saja, karena tidak akan pernah ditemui di tempat lain. Rasa sedih, jengkel, letih, haru, sekaligus lucu, bahagia, dan bangga hadir dalam sebuah kesempatan yang sama. Sedih dan tersinggung ketika pertama kali dipanggil ”Hei..., Kamso!” tapi akhirnya justru bahagia dengan lelucon itu. Sikap ”Kamso” (kampungan deso alias udik), pada esensinya, bisa saja terjadi pada siapa saja: anggota Paskibraka, malah pelatih dan pembina. Sebutan mengejek kadang perlu, agar kita sadar siapa diri kita yang sebenarnya. Dengan kuat menerima ejekan sernacam itu, berarti kita berhasil menjalani sebagian gemblengan mental.

Kenangan di Tengah Harapan Dengan pengalaman itu, kita akan kuat menghadapi kritik atau ejekan apapun. Tapi, kuat mental tidak berani bengal atau bebal, yaitu tidak menggubris pendapat orang lain. Kalau sekarang Purna Paskibraka diejek tidak punya darah, kita tidak mesti kebal, bebal dan bengal dan membela diri dengan alasan tidak masuk akal. Itu namanya menempatkan sesuatu pada tempat yang salah. Kalau semua yang didapatkan selama latihan dapat diterapkan dalam kehidupan, Puma Paskibraka akan menjadi manusia yang punya nilai lebih. Hardikan, teriakan, bentakan menggledek dari para pelatih di lapangan, adalah makanan sehari-hari yang membuat kita sadar akan disiplin. Sementara saat-saat hening saat berdoa bersama menjelang tidur malam, makin mengobarkan rindu pada orangtua yang tehh berhari-hari, berminggu-minggu kita tinggalkan. Siraman petuah-petuah dari pembinalah yang menyejukkan hati. Mereka-

KOMANDAN, PELATIH, PEMBINA Letkol Pol. Adrian Daniel KaBag Personalia Kepolisian Daerah Sumatera Bagian Selatan Jl. Sudirman Palembang Letkol Pol. Jusuf Mucharam Wakil Kepala Kepolisian WilayahBogor Rumah: 0251-325080 Kantor: 0251-321429 Letkol Pnb. Sutrisno Jl Rajawali Baru No. 10 Halim Perdanakusuma JakartaTimur (Depan RS Angkatan Udara) Tel.021-6019512 Kantor: 021-8019570, 8019470

EDISI KEDUA, OKTOBER 1993

Bunda D. Boenakim Jl. Tarian Raya Timur W-20 Kompleks AD - Kelapa Gading Jakarta 12240 Drs Idik Sulaeman Jalan Budaya No.2 Kemanggisan Jakarta Barat 11480 Telp. 021-5480217 Dharminto Surapati Jalan Bandengan Utara 1 RT 05/11 No.24 Jakarta Barat 11240 Husain Mutahar Jalan Prapanca Buntu No. 119 Jakarta Selatan Tel. 715044 - 7390699

Jakarta InfoCenter

lah pengganti orangtua yang membimbing kita selama menjalani latihan. Suasana kesadaran akan kelemahan dan kepapaan diri muncul dengan sendirinya pada saat menjalani ”Renungan Jiwa”. Jiwa kebangsaan terpahat demikian dalam manakala mencium Sang Merah Putih dalam upacara Pengukuhan. Puncak semua itu adalah rasa tegang, haru sekaligus bangga manakala tugas pengibaran dan penurunan Bendera Pusaka terlaksana dengan baik. Bayangkan kembali saat kita saling berpelukan sarnbil mengharnburkan air mata bahagia. Emosi berada pada titik kulminasi yang paling tinggi dan akan tercatat sampai kapan pun dalam memori kita. Namun, di tengah kegembiraan itu, tak urung terjadi kelucuan-kelucuan yang menjadi bagian lain kenangan indah kita. Ingat ketika beberapa ternan tebengong-bengong ketika menikmati kemegahan Wisma Negara pada saat Istirahat siang. Mereka terpana sehingga tidak sadar menabrak kaca bening yang disangka pintu terbuka. Kini kita sudah meninggalkan masamasa indah itu satu setengah dasawarsa. Ada beberapa pertanyaan yang kembali menggumpal di benakku. Di manakah kau sekarang? Apa aktivitasmu? Masihkah adakah getaran ”Dharma Mulia Putera Indonesia” dan ”Ikrar Putera Indonesia” yang mengaliri seluruh urat darahmu? Apakah jiwa Merah Putih masih berkobar di dalam dadamu? Jawablah pertanyaan itu dengan suara hatimu bersamaan dengan getar jiwaku ini. Semoga engkau berhasil mengemban CITA dan CITR A Paskibraka. l BUDIHARJO WINARNO

(Purna Paskibraka '78 asal Yogyakar ta yang masib membujang dan tetap sangat akrab dengan nostalgia)

7

yang terjadi justru sebaliknya. Itulah fenomena yang terjadi. Karena itu, jangan salahkan siapa-siapa bila sampai detik ini nama Paskibraka hanya terpahat di prasasti bisu. Salahkanlah diri kita sendiri. Orang hanya tahu bahwa Paskibraka adalah sekelompok pemuda yang punya kebanggaan pemah mengibarkan bendera pusaka di Istana Merdeka. Setelah itu, orang tidak pemah tahu ke mana mereka dan apa yang mereka lakukan. Mempertahankan predikat "Pemuda Teladan" memang sulit. Pe san yang didapatkan sewaktu latihan pun sederhana saja: Agar kita bisa menularkan apa yang diperoleh kepada sesama pemuda, kepada masyarakat lingkungan dan keluarga. Dari keluarga yang baik akan lahir masyarakat yang baik. Dari masyarakat yang baik, akan lahir bangsa yang baik. Hanya itu! Tapi, bi la kita dapat melakukan sesuatu yang lebih. mengapa tidak

Rencana Musyawarah Nasional MENURUT berita yang sampai di InfoCenter, sekitar aw al Desember mendatang Purna Paskibraka Indonesia (PPI) berencana akan mengadakan musyawarah nasional (Munas). Itulah kabar yang diperoleh dari Direktorat Pembinaan Generasi Muda beberapa hari lalu. Sebagai Purna Paskibraka, tentu saja kita bergembira karena roda organisasi yang sudah ada sejak tahun 70-an dan kembali dimantapkan tahun 1989 itu akan terus bergulir. Itu berarti, akan lebih banyak pula yang bisa dilakukan di tnasa datang, terutama pembinaan untuk adik-adik kita. Keanggotaan PPI, memang beda dengan organisasi lain. Kalau organisasi lain mendapatkan anggota dari siapa saja yang punya minat dan keinginan untuk bergabung, PPI justru sebaliknya. Setiap Purna adalah anggota, orang lain sudah pasti tidak bisa. Setiap Puma mempunyai hak suara yang sama dalam menentukan bentuk, arah dan program organisasi di masa datang, termasuk hak memilih dan dipilih. Karena itulah, PPI lalu menjadi organisasi yang sangat spesifik. Hidup matinya tidak tergantung dari orang luar (yang bukan Puma Paskibraka), tapi dari kekuatan yang ada di dirinya sendiri. Bila Purna-nya sendiri tidak mau berbuat banyak, otomatis roda organisasinya pun tidak akan berputar. Di sisi lain kendala muncul karena tidak semua Puma Paskibraka mempunyai minat yang kuat dalam berorganisasi. Akibatnya, Puma yang betul-betul mau menerjunkan diri menjadi pengurus jumlahnya tentu tidak seberapa. Apalagi dalam kenyataannya setiap aktivitas bentuk nya selalu pengabdian. Jangan mengharap ada keuntungan materi, karena terkadang

8

IBUKU CANTIK SEKALI

dilakukan. Why not the best? Puma Paskibraka Indonesia adalah wadah yang dibentuk untuk menyalurkan itu semua. Dan sudah menjadi konsekwensi kita jugalah untuk menjadi pilar-pilar penyangganya. Karena itu, bila nanti rencana Munas itu itu sudah mantap, kami akan segera mengabarkannya. Di sanalah kita bisa duduk bersama kakak-kakak dan adikadik kita, berbicara dari hati ke hati dengan wajah yang penuh senyum, dan menelurkan buah pikiran bernas untuk kemajuan organisasi kita. Selaku Puma Paskibraka yang baik. kita Puma Paskibraka'78 pantas hadir. Jangan dulu terlalu dipikirkan soal bagaimana bisa datang dari daerah dan bagaimana nantinya menginap di Jakarta. Selaku sahabat yang pemah "senasib-sepenanggungan" kita akan memikirkan jalan keluamya. Syukursyukur, panitia Munas sudah memikirkan semua itu, agar lebih ringan beban yang dibawa dan pikiran bisa dicurahkan lebih banyak ke masalahmasalah yang lebih utama.***

Hari-hari sebelum meninggalkan Jakarta, Mahruzal sempat melakukan rekreasi bersama teman-teman diklat ke Bali. Kesempatan itu dipergunakan untuk menemui Oka Saraswati yang sekarang sudah jadi insinyur, dosen sekaligus ibu. Tapi walau sudah punya gendongan, ibu yang satu ini masih cantik seperti dulu. Ya kan?

Jakarta InfoCenter

EDISI KEDUA, OKTOBER 1993

Related Documents

Bulletin78 02 - Oktober 1993
November 2019 16
Bulletin78 23 - Oktober 2007
November 2019 14
1993
May 2020 15

More Documents from ""