Budaya Organisasi Vina.docx

  • Uploaded by: purnaminiluhekha
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Budaya Organisasi Vina.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,696
  • Pages: 7
TUGAS PERILAKU ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI

Nama Kelompok 10 :

1. 2. 3. 4. 5.

Viennanha Nansy Satyagraha Ade Yulias Yuardika Made Agus Indra Gunawan I Wayan Uri Tabah Wibawa A.A Made Ditya Udhiyana

(1732121425) (1732121430) ( 1732121182) (1732121421) (1732121118)

UNIVERSITAS WARMADEWA FAKULTAS EKONOMI, JURUSAN MANAJEMEN TAHUN AJARAN 2018

BUDAYA ORGANISASI  APA YANG DIMAKSUD DENGAN BUDAYA ORGANISASI ? Definisi Budaya Organisasi Budaya organisasi mengacu pada suatu sistem berbagi arti yang dilakukan oleh para anggota yang membedakan organisasi dari organisasi lainnya. Karakteristik ut5ama yang dapat menangkap intisari budaya organisasi 1. Inovasi dan pengambilan risiko., Para pekerja didorong untuk menjadi inovatif dan mengambil risiko. 2. Memperhatikan detail, Para pekerja diharapkan menunjukan presisi analisis. 3. Orientasi pada hasil, Manajemen menitik beratkan perolehan dan bukan pada teknik dan prroses yang digunakan untuk mencapainya. 4. Orientasi pada orang, Pengambilan keputusan oleh manajemen dengan mempertimbangkan efek dari hasil. 5. Orientasi pada tim, Aktivitas kerja diorganisir dalam tim daripada individu. Riset telah mengonseptualisasikan budaya ke dalam empat tipe yang berbeda yang didasarkan pada nilainilai yang bersaing, yaitu klan yang kolaboratif dan kohesif, adhocacy dan dapat menyesuaikan diri, hlerarki yang terkendali dan konsisten, serta kompetitif dan konsumen yang terfokus pada pasar. 

Budaya Merupakan Istilah Yang Bersifat Deskriptif Budaya organisasi memperlihatkan bagaimana para pekerja memandang karakteristik dari budaya organisasi, bukan apakah mereka menyukainya.



Apakah Organisasi Memiliki Budaya Yang Seragam Sebagian besar organisasi besar memiliki sebuah budaya yang dominan dan subklutur yang sangat banyak jumlahnya. Budaya yang dominan mengekpresikan nilai luhur yang diberikan oleh mayoritas anggotanya dan hal itu memberikan organisasi kepribadiannya yang berbeda. Subkultur cenderung berkembang dalam organisasi yang besar untuk mencerminkan permasalahan yang umum atau pengalaman yang dihadapi oleh para anggota departemen yang sama.



Budaya Yang Kuat Versus Lemah Dalam suatu budaya Ya ng kuat nilai luhur organisasi akan dianut ssecara intensif dan disebarkansecara luas. Semakin banyak anggota yang menerima nilai luhur dan semakin besar komitmen mereka, maka akan semakin kuat udaya dan semakin besar pengaruhnya terhadap anggota. Kajian lainnya menemukan bahwa ketika para manajer tim dan para anggota tim tidak setuju mengenai persepsi dan dukungan anggota tim serta kinerja dari tim akan semakin rendah.

 Budaya Versus Formalisasi

Suatu budaya yang kuat akan mencapai tujuan akhir yang sama tanpa kebutuhan akan dokumentasi secara tertulis. Kita harus memandang formalisasi dan budaya sebagai dua jelan yang berbeda menuju pada tujuan yang sama,  APA YANG DILKUKAN OLEH BUDAYA ? 

Fungsi Budaya pertama memiliki peranan untuk mendefinisikan batasan. Hal ini menciptakan perbedaan antara salah satu organisasi degan yang lainnya. Kedua menyampaikan perasaan akan identitas bagi apara anggota organisasi. Ketiga budaya memfasilitas komitmen pada segala sesuatu yang lebih besar dripada kepentingan diri sendiri. Keempat mendorong organisasi secar bersama-sama dengan menyediakan standar bagi apa yang seharusnya dikatakan dan dilakukan para pekerja.



Budaya Menciptkan Iklim Iklim organisasi etis secara kuat memengaruhi cara para anggota individunya dalam merasakan bagaimana mereka berperilaku, sedemikian rupa sehingga para peneliti dapat mempredisikan hasiol organisasionaldari kategori iklimya. Hasil mengenai iklim etis menyebutkan baha beberapa kategori iklim mungkin ditemukan dalam organisasi induatri dengan standar yang menutut seperti misalnya rekayasa teknik, akuntansi, dan hukum cenderung untuk memilih iklim aturan atau hukum dan kode.



Definisi Budaya Yang Etis Iklim kerja yang beretika atau konsep yang tersebar mengenai perilaku yang benar dan salah didalam tempat kerja, Iklim yang beretika mencerminkan nilai dari organisasi dan membentuk pengambilan keputusan yang etis bagi para anggotanya. Iklim organisasi etis secara kuat memengaruhi cara para anggota individunya dalam merasakan bagaimana mereka berperilaku, sedemikan rupa sehingga para peneliti dapat memprediksikan hasil organiasional dari kategori iklimnya.

 Budaya Dan Inovasi Perusahaan yang novatif sering kali ditandai dengan keterbukaan mereka tidak konvensional, kolaboratif. Berbasis visi, budaya mempercepat. Menitik beratkan pada pemecahaan permasalahaan agar dapat bertahan hidup dan berkembang . Kunci bagi inovasinya yang terus- menerus adalah suatu budaya keperduliaan mendorongnya untuk mengembangkan obat-obatan dapat menyelamatkan para pasien yang memiliki penyakit langka, bahkan ketika para pasien yang terkena hanyalah beberapa.  Budaya Sebagai Suatu Aset Budaya organisasi dapat menyediakan lingkungan positif yang beretika dan membantu perkembangan inovaso. Budaya dapat juga secara signifikan memberikan kontribusi pada dasar organisasi dalam banyak cara  Budaya Sebagai Sebuah Kewajiban

Budaya dapat mendorong komitmen organisasional meningkatkan konsistensi perilaku pekerja. Budaya yang berharga para pekerja karena menguratkan bagaimana hal-hal dilakukan dan mana yang penting.  Institusionalisasi Ketika suatu perusahaan mengalami dan menjadi dilembagakan yaitu ini dinilai untuk diri sendiri dan bukan barang atau jasa yang diproduksi, terpisah dari para pendirinya atau para anggotanya.  Hambatan Bagi Perusabahan Sebuah kewajiban nilai yang berikan tidak sesuai dengan mereka yang memajukan aktivitas organisasi.  Hambatan Pada Keanekaragaman M enurut pekerja baru yang berbeda dari mayoritas dalam ras, umur, gender, kecacatan, atau karakteristik lainnya yang menciptakan paradox  Hambatan Pada Akuisisi Dan Merger Manajemen melihat keputusan akuisisi factor utamanya adalah keunggulan finanasial dan sinergi produk.  MENCIPTKAN DAN MEMPERTAHANKAN BUDAYA 

Mempertahakan Suatu Budaya Hidup Tiga paksaan ini berperan dalam bagian dalam mempertahankan suatu budaya.



Pemilihan Tujuan untuk mengindentifisikasi para individu denga pengetahuan, keahlian, dan kemampuan bekerja dengan berhasil, Karena secara signifikan dipengaruhi oleh pertimbangan dari para pengambil keputusan mengenai seberapa baik para kandidat akan disesuaikan .

 Manajemen Puncak Tindakan manajemen puncak terhadap budaya organisasi melalui kita kita dan perilaku senior menetapkan norma yang menyaring melalui organisasi  Sosialisasi Para pekerja baru memerlukan bantuan dalam menyesuaikan diri dengan budaya yang berlaku. Akan membuktikan komitmen mereka dan mempelajari cara Marinir. Proses sosialisasi  Sebelum Kedatangan  Pertemuan  Metamorfosis  Tahap sebelum kedatangan

mengenali masing-masing kedatangan individu dengan serangkaian nilai, tingkah laku danekspetasi mengenai keduanya yaitu kerja dan organisasi. Pertemuan memecahkan berbagai permasalahan yang ditemukan selama tahap pertemuan tahap metamorphosis.

 BAGAIMANA BUDAYA TERBENTUK ? Budaya awal berasal dari filosofi pendiri dan sangat kuat memengaruhi criteria perekrutan seiring dengan timbulnya perusahaan. Tindakan manajer puncak menetapkan iklim yang umum, meliputi apakah perilaku yang dapat diterima dan apa yang tidaki. Cara para pekerja dalam bersosialisasi akan bergantung pada tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menyetarakan nilai dari para pekerja.  BAGAIMANA PARA PEKERJA MEMPELAJARI BUDAYA ? Cerita-cerita beredar melalui banyak organisasi mengenal para pediri organisasi, pelanggaran aturan, keberhasilan dari orang yang miskin menjadi kaya raya. Mengenai bagaimana mereka datang untuk keseuaian dengan organisasi selama proses sosialisasi. 

Ritual

Merupakan urutan aktivitas secara repititif mengekspresikan nilai luhur dari organisasi tujuan apa yang sangat penting yang mana prang penting serta yang mana yang dapat dihabiskan. 

Simbol

Contoh atau ter keetidakhadiran dari pesawat terbang bagi korporat merupakan contoh 

Bahasa

Membantu para anggota untuk menginditikasikan dengan budaya, membuktikan penerimaan mereka akan hal tersebut, dan membantu melestarikannya.  MENCIPTAKAN BUDAYA ORGANISASI YANG BERETIKA Untuk menciptakan suatu budaya yang lebih beretika dapat mengikuti prinsip-prinsip berikut ini : a. Menjadi panutan yang terlihat para pekerja melihat tindakan dari para manajemen puncak sebagai patokan atas perilaku yang layak. b. Mengomunikasikan ekspetasi yang bertika menimialkan ketidak jelasan dengan membagikan kode etik organisais yang menyatakan aturan etika. c. Pemberian imbalan atas tindakan beretika yang tampak hukuman atau tindakan yang tidak beretika menilai para manajer mengenai keputusan mereka yang diukur atas kode etik organisasi. d. Meyediaakan mekanisme perlindungan menyediakan mekanisme secara formal sehingga para pekerja dapat membahas dilema-dilema etis dan melaporkan perilaku yang tidak eis tanpa ketakutan atau teguran.  MENCIPTAKAN BUDAYA ORGANISASI YANG POSITIF  Suatau budaya organisasi

yang positif menekankan pada membangun kekuatan pekerja, memberikan timbalan yag lebih sering daripada memperlihatkan hukuman, serta menekankan pada vialitas dan pertumbuhan dari individu. 

Membangun Kekuatan Pekerja Meski budaya organisasi yang positif tidak mengabaikan permasalahan, ini menekankan untuk memperilihatka kepada para pekerja bagaimana dapat mengapitalisasikan kekuatan mereka.



Memberikaan Imbalan Yang Lebih Sering Daripada Memberikan Hukuman Meskipun sebagian besar organisasi memadai menitikberatkan pada pemberian imbalan secara ekstrinsik seperti misalnya gaji. Mereka sering kali lupa dengan kekuatan dari pemberian yang sederhana (dan murah). Banyak manajer yang menahan pujian karena mereka takut para pekerja akan lulus dengan mudah atau karena mereka berpendapat bahwa pujian terseut tidak berharga.



Menekankan Pada Vitalitas Dan Pertumbuhan Tidak ada organisasi yag memperoleh hasil terbaik dari pekerja yang melihatt sendiri hanayalah sebagai roda pada mesin. Ini bukan hanya apa yang pekerja berikan kontribusi tetapi juga bagaimana organiasi dapat membuat pekerja menjadi lebih efektif.



Batasan Dari Budaya Yang Positif Meskipun banyak perusahaan telah merangkul saemua aspek budaya ini merupakan suatu gagasan yang cukup bau menjadi bimbang mengenai bagaimana akan bekerja dengan sangat baik, Batasan perlu untuk ditekankan oleh industry.  SPIRITUALITAS DAN BUDAYA ORGANISASI



Apa Yang Dimksud Dengan Spritualitas ? Spiritualitas di tempat kerja adalah menyadari orang-orang memiliki kehidupan batin yang memelihara dan dipupuk oleh pekerja yang bermanfaat dalam komunitas. Budaya spiritual akan memahami orang berupaya untuk menemukan arti lain sebagai bagian komunitas.



Mengapa Spiritulitas Sekarang ? Kajian mengenai eosi akan meningkatkan pemahaman kita mengenai perilaku organisasional, suatu kewaspadaan mengenai spiritualitas yang membangtu kita untuk lebih baik dalam memahami perilaku pekerja pada abad ke-21.



Karakteristik Dari Suatu Organisasi Yang Spiritual Beberapa kakteristik cultural cenderung menjadi bukti dalam organisasi yang spiritual. 

Kebajikan memperilhatkan kebaikan kepada orang lain dan mempromosikan kebahagian bagi para pekerja dan para pemegang saham bagi organisasional lainnya.

   

Kesadaran akan tujuan yang kuat membangun budaya mereka di sekitar tujuan yang berarti. Kepercayaan dan penghormatan dicirikan dengan rasa saling percaya, kejujuran, dan keterbukaa. Sifat berpandangan terbuka organisasi yang spiritual akan memilih pemikiran yang fleksibel dan kreativitas di antara para pekerjanya.

Mencapai Organisasi Yang Spiritual Para pemimpin dapat mendemonstrasikan nilai, tingkah laku dan perilaku yang memciu motivsi secara intrinstik dan perasaan untuk dipanggil melalui tempat kecil. Dalam mendorong para pekerja untuk mempertimbangan bagaimana pekerjaan mereka memberikan kesadaran mengenai tujuan melalui membangun komunitas yang dapat membantu mencapai spiritualita di tempat kerja, dilakukan melalui pengembangan organisasional.  IMPLIKASI GLOBAL Budaya organisasi sangat ampuh hingga sering kali melampaui batasan nasional. Namun, bukan berarti bahwa organisasi harus, atau dapat, mengabaiakan budaya setepat. Perbedaan dalam budaya organiasi tidak selalu sehubungan dengan perbedaan budaya internasional, Manajemen dari perilaku yang beretika merupakan salah satu area budaya nasional dapat bersinggungan dengan budaya korporat. Tindakan apa pun yang menympang dari emaksimalkan keuntungan akan mengindifikasikan bahwa perilaku yang tidak tepat atau merusak dapat terjadi. Seabagai organisasi nasional yag berupaya untuk memperkerjakan para pekerja dalam opeerasinonal diluar negeri, maka manajemen harus memutuskan apakah akan menstandardinasi rencana inisiatif keseimbangan antara kerja dengan kehidupan yang ditawarkan dalam negara asal atau untuk menyesuaikan rencana bagi norma kantor saltelit.

Related Documents

Budaya Organisasi
June 2020 36
Budaya Organisasi
August 2019 35
Budaya Organisasi
August 2019 41
Budaya Organisasi .doc
October 2019 36

More Documents from "purnaminiluhekha"