BUDIDAYA JAGUNG SISTEM PENANAMAN SILANG
Jagung (zeamoys, L) merupakan salah satu tanaman pangan terpenting setelah padi sebagai simber karbohidrat
Selain termasuk tanaman pangan utama di Indonesia, produksi jagung terbesar di Indonesia terdapat di Pulau Jawa yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah
Berikut di uraikan secara singkat teknik penanaman jagung yang dapat dilakukan pada lahan perkarangan dengan menggunakan sarana dan pra sarana sederhana
Perkarangan adalah sebidang tanah yang mudah di usahakan dengan tujuan untuk meningkatkan kebutuhan gizi melalui perbaikan menu keluarga perkarangan sering juga di sebut lumbung hidup, warung hidup dan apotik hidup.
Pemanfaatan perkaranan adalah perkarangan yangdi kelola scara terpadu dengan mengusahkan berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan sehingga akan menjamin ketesediaan bahan pangan yang beraneka ragam secara terus menerus shingga terpenuhinya gizi keluarga.
Usaha diperkarangan jika di kelola seara optimal dan berkenjutan sesuai dengan potensi perkarangan dapat menghasilkan prosuk berbagai bahan panganyang bergizi disampinguntuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga juga dpat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga.
Berdasarkan berbagai pemikiran, maka Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Nias tahun 2014, melakukan upaya
pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pemanfaatan perkarangan untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan kegiatan ini laksanakan melalu pendekatan kemampuan kelompok taninelayan/wanita tani dan di bimbing para penyuluh pertaian.
2. Teknik penanaman jagung Setelah tanam di olah sampai dengan siap tanam maka dilakukan penanaman jagung setiap hari 1 (satu) baris dengan banyak tanam jagung 100 (seratus) lubang dengan memberikan bibit 1-2 biji/lubang begitu seterusnya sampai 65 baris dengan luas 2080 m 2 dengan jumlah tanaman 6500 batang jagung.
Tanaman jagung di perkarangan di samping memperindah perkarangan juga dapat menambah pendapatan keluarga atau bisa juga disebut rumah tangga produksi. Teknik Penanaman Jagung 1. Siapkan tanah berukuran 40 m x 50 m Pengolahan tanah tidak dilakukan sekaligus dari lahan yang ada, disebabkan waktu tanam tidak sekaligus melainkan bertahap-tahap dari luas tanah tersebut di atas membutuhkan waktu 65 hari dengan rincian hari pertama di tanam 100 lubang/biji atau benih jagung dan sampai ke hari 65 pada umumnya jagung masih dengan sistem ppanen muda I 65 HST sudah dapat di panen. Dengan perlakuan tersebut diatas, maka setiap hari dapat memanen 100 batang jagung dan menanam 100 biji jagung, setiap harinya sampai seterusnya pemanfaatan limbah jagung setelah habis panen sebanyak 100 batang jagung dapat di buat pupuk Bokasi.
3. Teknik pemupukan tanam jagung Pemupukan secara berimbang dan rasional merupakan kunci utama keberhasilan peningkatan produktivitas jagung, kadar unsur hara di dalam tanah merupakan faktor penting perlu diperhatikan dalam pencapaian produktivitas optimal tanam jagung. sebelum menentukan jumlah pupuk yang diperlukan maka terlebih dahulu diperhatikan keadaan tanah kaya / tidak terhadap unsur hara yang ada pada tanah untuk dilakukan usaha atau beberpa faktor penentu yang perlu diperhatikan untuk mencapai efektivitas pemupukan yang akan diberikan : Kondisi tanah Karakter tanaman dan tingkat pertumbuhannya Jumlah dan harga pupuk
-
Dasar pupuk, serta waktu dan cara penempatan pupuk Dasar pemupukan tanam jagung untuk 650 batang : Urea 42 kg SP-36 31 kg KCL 21 kg 4. Analisa usaha tanam jagung Populasi tanam jagung 6500 batang dengan luas areal 2080 m dengan jarak tanam 80 x 40 cm diperkirakan biaya Rp. 2.016.500 dengan rincian sebagai berikut : Sarana produksi - Bibit 4.2 kg x @ Rp. 100.000 = 420.000 - Urea 42 kg x @ Rp. 2.500 = 105.000 - NPK 31 kg x @ Rp. 7.000 = 217.000 - KCL 21 kg x @ Rp. 3.500 = 73.000 - Insektisida 420 cc x @ Rp. 120 = 50.600 - Herbisida 420 c x @ Rp. 120 = 50.400 Biaya Tenaga Kerja - Ongkos olah tanah 5.2 @ Rp. 60.000 = 312.000 - Ongkos tanam 5.2 @ Rp 30.000 = 156.000 - Ongkos pupuk 5.2 @ Rp. 10.000 = 52.000 - Ongkos Peny. H/P 6x 5.000 = 30.000 - Ongkos Peny. gulma 6 x 5.000 = 30.000 - Ongkos panen 5.200 x 100 = 520.000 2.016.500
5. Produksi Produksi atau hasil panen jagung pemanfaatan lahan pekarangan dengan sistem penanaman 100 batang atau 1 (satu) bagis tanam jagung tiap hari selama 65 hari atau 65 baris pada hari yang ke 66 baris yang pertama tanam sudah dapat dipanen, dengan angka kematian tanam + 10%. Dengan demikian setiap harinya dapat di panen 1 (satu) baris atau 100 batang jagung sebagai pendapatan keluarga dalam setiap harinya dengan perhitungan sebagai berikut : - Hari pertama 80 x Rp. 1.000 = 80.000 - Hari ke dua 80 x Rp 1.000 = 80.000 - Dan seterusnya sampai hari ke 65
Selamat Mencoba Penyuluh Terampil Petani Berhasil
BUDIDAYA JAGUNG SISTEM PENANAMAN SILANG
6. Kesimpulan analisa penanaman jagung 6500 batang @Rp. 350 = 2.275.000 - Produksi 520 batang/kg @ Rp. 1.000 = 5.200.000 - Biaya 6500 batang @ Rp. 310 = 1.924.000 Laba pengelola = 3.276.000
Oleh: YUNI ERIYANTI,SP
DINAS PANGAN,PERTANIAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2018
KECAMATAN TERIAK