kamis, 02 agustus 2007 16:58 wib home berita aceh medan sumut luar negeri nusantara ekonomi berita tinjauan ekonomi olahraga lokal nasional luar negeri opini artikel kolom rosihan anwar surat pembaca tajuk rencana serba serbi teknologi hiburan kesehatan pendidikan wanita kreasi mimbar jumat artikel manajemen qolbu seni & budaya budaya serba waspada
stikp laz peduli umat berita sore <javascript:popupwindow('http://www.beritasore.com/',0,0,'yes','yes','yes','yes', 'yes')>
selasa, 31 juli 2007 22:11 wib 3l+1b buat balai pom dan pejabat perindagsu cetak e-mail *waspada online.* julukan: "lemah, lambat, lalai (3l)" pantas kita berikan kepada balai besar pom medan dan pejabat perindag sumut atas penemuan permen '/white rabbit/' dan manisan '/plum/' yang positif mengandung formalin, ternyata masih ditemukan beredar di sumatera utara. begitu juga dengan pasta gigi yang mengandung zat (racun) penyebab penyakit ginjal dan syaraf. oleh karena itu, wajar kalau masyarakat (konsumen) marah dan memberikan tambahan "1b" alias "berengsek" buat instansi terkait yang bekerja asal-asalan sehingga barang-barang terlarang dari luar negeri bisa seenaknya masuk dan beredar di pasar tradisional maupun modern. bukan baru kali ini saja balai besar pengawasan obat dan makanan (bb-pom) medan kebobolan karena tidak menjalankan fungsinya dengan benar sehingga banyak bahan-bahan makanan dan minuman serta obat-obatan yang seharusnya tidak beredar, tetapi bertahun-tahun lamanya meracuni konsumen. justru itu, kita patut prihatin dengan keterangan wakil kepala disperindag sumut rommel sembiring yang begitu lemah bagaikan tak berdaya. dia hanya mengambil sikap mewajibkan para penjual (pedagang) menarik produk ilegalnya karena hingga saat ini disperindag masih menunggu keputusan dari jakarta apakah pihaknya diperbolehkan menyita produk tersebut seperti yang dilakukan bb-pom. padahal, seharusnya pejabat perindagsu wajib menahan masuknya barang tak berizin itu berikut menangkap tersangka pelakunya bersama aparat berwajib. ibarat sudah terjadi bencana pejabat perindag baru bertanya apakah perlu membuat panitia apa tidak. sikap lambat dan konyol seperti itu patut disesalkan. pantaslah kalau sumut terus-menerus kebobolan akibat sikap 3l+1b dari pejabat balai pom dan perindag sumut yang tidak tanggap. harusnya balai pom, perindag dan instansi terkait saling bekerja sama mengawasi peredaran barang ilegal sejenis (makanan, minuman dan obat-obatan) dalam sebuah sistem terpadu untuk mengantisipasi peredaran berbagai produk yang membahayakan masyarakat. selama ini, mereka baru bertindak jika sebuah kasus muncul. dengan demikian kasusnya sudah besar dan korbannya sudah banyak. apa yang dikatakan anggota dprd sumatera utara rafriandi nasution tepat bahwa balai pom hanya bertindak seperti pemadam kebakaran. ada kasus muncul baru sibuk. hal itu dikemukakannya menanggapi kasus ditemukannya beragam produk makanan dan produk bermasalah lainnya di daerah ini, seperti dalam kasus permen dan pasta
gigi impor dari china yang diduga mengandung formalin dan bahan kimia bernbahaya bagi kesehatan manusia. tentu saja tidak semestinya balai pom bekerja setelah ada korban jatuh atau setelah di daerah lainnya kasusnya meledak. kalau saja balai pom secara terus-menerus melakukan pengujian-pengujian terhadap setiap produk makanan dan obat-obatan yang beredar di pasaran, maka pengimpor barang dari luar negeri pasti takut, pedagang juga takut, pembeli pasti takut berspekulasi. oleh karena itu balai pom tidak perlu menunggu munculnya kasus baru bertindak, sebagaimana dikatakan mantan wakil ketua komisi e dprd sumut itu. bertindaklah terus-menerus. kalau balai pom aktif mengawasi peredaran barang ilegal dan yang mengandung formalin dan zat beracun pastilah importir resmi maupun tidak resmi takut, begitu juga distributor, sales dan pedagang partai besar maupun kecil. kalau balai pom-nya dan perindagnya "3l" maka pantas saja barang ilegal membanjiri pasar dan meracuni konsumen. kiranya kita sependapat hukum harus ditegakkan, dan sudah sepatutnya balai pom medan diberi pelajaran. tidak cukup hanya memanggilnya saja sebagaimana dikatakan ketua dpw pan sumut dan anggota komisi e dprd sumut kamaluddin harahap. apalagi kalau setelah dipanggil masalahnya dianggap selesai. masalahnya, kasus peredaran barang terlarang dari negara lain sudah berjalan sangat lama di daerah kita lewat pelabuhan laut. yang namanya balai pom dan perindag sumut sudah berulang kali kebobolan. masyarakat (konsumen) sudah sangat dirugikan, maka saatnya mereka diberi pelajaran dengan mengadukan kinerjanya yang "3l" kepada pihak berwajib untuk diproses secara hukum. atas kelalaiannya masyarakat (konsumen) dirugikan. korban-korbannya perlu mengadu kepada instansi terkait untuk ditindaklanjuti hingga tuntas.
(wns) < sebelumnya berikutnya > [ kembali ] <javascript:history.go(-1)> copyright � 1997-2006 waspada online hak cipta dilindungi undang-undang republik indonesia. tidak diperkenankan mereproduksi seluruh maupun sebagian tampilan dan/atau isinya dalam bentuk maupun media apapun tanpa ijin tertulis dari waspada online.