Bk (potensi Dasar Untuk Belajar).docx

  • Uploaded by: palupi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bk (potensi Dasar Untuk Belajar).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 632
  • Pages: 4
BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK 4 Franszio Gratio Tambunan Joerdy Antama Ramadhan Palupi Dwika Prameswari Prisga Septyana Simanjuntak Putu Mira Tazia Dewi Qori Aulia

POTENSI DASAR UNTUK BELAJAR 1. Paradigma dalam Belajar Manusia makhluk belajar, setiap orang lahir dalam keadaan lemah, tidak tahu apa-apa. Kita lahir untuk menjadi manusia pembelajar (Born to Learn) yang mesti belajar terus m sebagai berikutenerus baik di sekolah maupun dalam kehidupan masyarakat luas dengan tujuan akhir mencapai kemuliaan manusia.Untuk menjadi sukses yang hakiki setiap orang harus menjadi manusia pembelajar. Yang mencengangkan, ketika awal kehidupan otak kita berkembang melalui proses belajar alamiah dengan kecepatan 3 milyar sambungan perdetik. Sebagai ilustrasi, ketika tahun 1997 dalam 3 hari pertama jutaan pengguna computer dapat membuat jaringan internet 200 juta sambungan, padahal otak manusia hanya dalam 1 detik mampu membuat jaringan 15 kali lebih besar dibandingkan jaringan internet dalam 3 hari. 2. Intelegensi/ Potensi Intelektual Intelegensi (kecerdasan) adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Marthen Pali, 1993). Satuan Intelegensi disebut IQ (Intelegensi Qoutient) melalui tes intelegensi, taraf kecerdasan manusia dibedakan menjadi beberapa tingka sebagai berikut: No

IQ

1 2 3 4 5

………… - 79 80 - 89 90 - 109 110 - 119 120 - 135

Klasifikasi kemampuan intelektual Rendah Dibawah rata-rata Rata-rata Diatas rata-rata Superior

Prestasi belajar minimal 5,5 6 7-8 9

Intelegensi bukan satu-satunya penentu keberhasilan, bahkan menurut hasil penelitian peranan IQ hanya 20% saja bagi keberhasilan. Selebihnya 80% ditentukan oleh factor lainnya yakni kecerdasan emosional. 3. Bakat (Aptitude) Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relative pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya lebih baik. Bakat juga merupakan potensi yang bakal diwujudkan diwaktu yang akan

dating. Ini verarti bahwa bakat hanya menunjukkan peluang saja, yakni peluang keberhasilan. Dengan kata lain bakat harus disemaikan, diwujudkan dan dikembangkan. Ada beberapa jenis bakat, sebagai berikut: a. Bakat verbal: bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-kata. b. Bakat numerical: bakat tentang konsep-konsep daam bentuk angka c. Bakat skolastik: kombinasi kata-kata dan angka-angka d. Bakat abstrak: Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisiposisinya. e. Bakat mekanik: bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas, dan alat-alat lainnya. f. Bakat relasi ruang: bakat untuk mengamati, mencitrakan pola dalam 3 dimensi. g. Bakat kecepatan ketelitian klerikal: bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor, dll. h. Bakat bahasa: bakat tentang penalaran analitis bahasa misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hokum, pramuniaga, dll. 4. Minat Minat atau interest adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat ikut menentukan tinggi rendahnya kualitas pencapaian hasil belajar siswa. Minat merupakan sesuatu yang dinamis dan mengalami pasang surut. Minat bersifat dapat dipelajari, maksudnya sesuatu yang semula tidak disukai dapat menjadi diminati karena masukan-masukan tertentu. Jenis-jenis minat (Guilford 1956): a. Minat vokasional merujuk pada bidang-bidang pekerjaan, terdiri atas 3 kelompok: · Minat professional: minat keilmuan, seni dan kesejahteraan social. · Minat komersial: minat pada pekerjaan dunia usaha, jula beli, periklanan, akuntansi, kesekretariatan, dll. · Minat kegiatan fisik: mekanik, kegiatan luar, afiasi atau penerbangan, dll. Dahsyatnya minat:

Minat dapat membangkitkan kekuatan yang luar biasa (power full). Sesuatu yang berat akan terasa ringan kalau sudah timbul minat untuk menumbuhkan minat. Untuk itu menumbuhkan minat dalam kegiatan belajar akan sangat menguntungkan. 5. Kreativitas Kreativitas adalah potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu yang baru. Kreativitas atau daya cipta memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta dalam semua bidang usaha lainnya. Guilford mendeskripsikan 5 ciri kreativitas: a. Kalancaran: kemampuan untuk memproduksi banyak ide b. Keluwesan: kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan/ jalan pemecahan masalah. c. Keaslian: kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinal sebagai hasil pemikiran sendiri. d. Penguraian; kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci. e. Perumusan kembali: kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbeda dengan yang sudah lazim.

Related Documents


More Documents from ""