RESEPTOR HORMON Konsentasi hormon dalam cairan ekstrasel sangat rendah berkisar 10-15 –10-9. Sel target harus membedakan antara berbagai hormon dengan konsentrasi yang kecil, juga antar hormon dengan molekul lain.Derjad pembeda dilakukan oleh molekul pengenal yangterikat pada sel target disebut Reseptor.[1] Reseptor Hormon: Molekul pengenal spesifik dari sel tempat hormon berikatan sebelum memulai efek biologiknya Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen. Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau pun intraselluler. [1] Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first messenger). Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada selsel target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler dimulai.Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat mempunyai pengaruh pada ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya memerlukan dilepaskannya zat-zat pengatur[1]
Struktur Reseptor Hormon Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah domain fungsional yaitu : 1. Domain pengenal akan mengikat hormon 2. Regio skunder menghasilkan (tranduksi) signal yang merangkaikan pengaturan beberapa fungsi intrasel[1] Reseptor hormon Steroid dan Thyroid membentuk suatu superfamili yang besar dari faktor transkripsi. Disini termasuk juga reseptor untuk vitamin D dan Asam retinoid. Reseptor untuk hormon Glukokortikoid mempunyai beberapa domain Fungsional yaitu: 1. Regio pengikat hormon dalam bagian terminal karboksil 2. Regio pengikatan DNA yang berdekatan 3. Sedikitnya dua regio yang mengaktifkan transkripsi gen 4. Sedikitnya dua regio yang bertanggung jawab atas translokasi reseptor dari sitoplasma ke nukleus[1]
5. Regio yang mengikat protein renjatan panas tanpa adanya ligand[1]
Reseptor Insulin berupa heterotetramer (α2β2) terikat lewat ikatan disulfida yang multipel :
Subunit ekstramembran akan mengikat insulin
Subunit perentang membran akan mentransduksi sinyal yang mungkin terjadi lewat komponen tirosin kinase pada bagian sitoplasmik polipeptida ini
Reseptor IGF, EGF , LDL, umumnya serupa dengan dengan reseptor insulin ini. Reseptor untuk ANF yang memiliki aktifitas guanilil siklase juga termasuk dalam kelas ini. Reseptor hormon polipeptida yang mentransduksikan sinyal melalui pengubahan kecepatan produksi cAMP ditandai dengan adanya tujuh buah domain yang merentangkan membran plasma[1]
KLASIFIKASI HORMON Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel. [1] • Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya 1. Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol 2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat 3. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil →Thyroid,Katekolamin 4. Golongan Polipeptida/Protein →Insulin,Glukagon,GH,TSH[1] • Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon 1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak 2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air[1] • Berdasarkan lokasi reseptor hormon 1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler 2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran) [1] • Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel:kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP , cGMP, Ca2+ , Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler[1]
Tabel 1 Klasifikasi Hormon Berdasar Lokasi Reseptor Hormon Golongan 1
Golongan 2
Reseptor
Intraseluler
Membran Plasma
Tipe
Steroid,
Yodotironin, Polipeptida,
Protein,
Kalsitrol, Retinoid
Glikoprotein
Solubilitas
Lipofilik / Hidrofobik
Lipofilik / Hidrofobik
Protein Pengangkut
Ada
Tidak ada
Usia Paruh
Panjang
(Nerjam-jam
/ Pendek (menit)
Berhari-hari Mediator
Kompleks hormon Reseptor
Second messenger berupa : cAMP,
cGMP,
Ca2+,
Fosfotidilinosi-tol,
Lintas
KInase
DAFTAR PUSTAKA : 1. Murray R K, et al. Harper’s Biochemistry 25th ed. Appleton & Lange. America 2000