PERCOBAAN VIII ISOLASI TRIMIRISTIN DARI BIJI BUAH PALA
A. TUJUAN Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat : 1. Peserta mampu melakukan penyarian dan isolasi trimiristin dari biji buah pala dengan metode refluks. 2. Peserta mampu menghasilkan isolat trimiristin dari biji buah pala. B. DASAR TEORI Biji pala mengandung 73% gliserida jenuh yag terdiri atas kompenen-kompenen asam lemak : linoleat 1,5%, asam miristat 76,6%, asam palminat 10,5%, asam oleat 10,5% dan asam linoleat 1,3%. Proporsi asam miristat yang begitu besar terikat dalam trigliserida menunjukkan bahwa senyawa trigliserida, dalam hal ini trimiristin terdapat dalam jumlah atau proporsi yang sama dengan asam miristat. Jika asam palmitat dan asam laurat dibandingkan terhadap asam miristat, maka proporsi trimiristin didalam gliserida adalah kira-kira 77% atau 55% dari lemak total (Masyithah, 2006). Trimiristin merupakan suatu trigliserida yaitu ester yang terbentuk dari gliserol dan asam miristat. Gliserida ini terdapat dalam kadar yang tinggi pada biji buah pala, tanpa tercampur dari ester-ester lain yang sejenis. Isolasi trimiristin ini dapat dijadikan contoh sederhana dari isolasi senyawa bahan alam yang biasanya memakan waktu dan sangat rumit, karena sering tercampur dengan senyawa-senyawa sejenis didalamnya. Kandung trimiristin dalam biji pala cukup tinggi sehingga bisa diperoleh dengan cara ekstraksi eter yang sederhana dan kristalilasi (Slamet, 1989). Prinsip umum dari metode refluks adalah penarikan kompenen kimia yang dilakukan dengan memasukkan sampel kedalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan atau larutan penyari yang kemudian dipanaskan, dimana pemanasan ini dilakukan untuk mempercepat proses kelarutan pada sampel. Uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kodensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, setelah itu akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara
berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian pelarut dilakukan sebanyak tiga kali setiap 3-4 jam, setelah itu filtrat yang dihasilkan dikumpulkan dan dipekatkan. Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung, sedangkan kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang sangat besar dan sejumlah manipulasi dari operator (Slamet, 1989). Trimiristin dihidrolisis akan membentuk asam miristat dan gliserol. Reaksi hidrolisis dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa, dimana hidrolisis dapat dilakukan dengan alkohol. Trimiristin adalah trigliserida yang tidak memiliki ikatan rangkap sehingga strukturnya teratur dan mampat. Pada trimiristin gugus asam adalah sama, sehingga dapat dihidolisis menjadi asam dan gliserol dan menghasilkan satu jenis asam yakni asam miristat. Pelarut yang digunakan adalah eter. Penggunaan pelarut ini karena eter dapat digunakan untuk melarutkan trimiristin yang merupakan gliseraldehid bersifat non polar (Fessenden, 1999).
C. ALAT DAN BAHAN 1. ALAT - Labu bulat 250 ml - Melting point apparatus 1 set - Refluks 1 set - Erlenmeyer 250 ml 6 buah 2. BAHAN - Biji buah pala 50 g - Eter 100 ml - Aseton 50 ml
D. CARA KERJA 50 g serbuk Biji Pala -Disiapkan dan timbang Biji pala -Dimasukkan serbuk kedalam labu bulat 150 ml dilengkapi kondensor refluks -Ditambahkan 10 ml eter 1 set Alat Rufluks -Direfluks campuran menggunakan penangas air -Ditambah pelarut eter -Dilakukan pengecekan konstan sambil sesekali dibuang gas
Residu
isolat - Dilarutkan dengan 50 ml aseton dengan cara memanaskan di atas penangas air -Dituang larutan dalam keadaan panas dalam Erlenmeyer 250 ml -Didinginkan dan dibiarkan dalam suhu kamar ± 1 jam -Didinginkan dalam air es selama 30 menit -Dipisahkan produk isolasi dengan corong buchner
Residu
Isolat
Hasil
E. HASIL PENGAMATAN
NO 1 2 3 4 5
Keterangan
Hasil
F. PEMBAHASAN DAFTAR PUSTAKA Masyithah, Z. 2006. Pengaruh Volume dan Konsentrasi Pelarut Pada Isolasi Trimiristin Dari Limbah Buah Pala. Universitas Sumatra Utara : Jurnal Teknologi Proses. Slamet, S. 1989. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : Liberty. Fessenden, Ralph J. 1993. Organic Laboratory Techniques Second Edition. USA : University of Montana.