BERPIKIR KREATIF DAN MELAKUKAN KREATIFITAS DALAM MELALUI USAHA
Oleh : 1. MOHAMAD HADJRIN MA’RUF 2. ANGGRIYANI AHMAD 3. SARTIN IGIRISA
PROGRAM STUDI S1-FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMUKESEHATAN BINA MANDIRI GORONTALO 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkah Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Berpikir Kreatif Dan Melakukan Kreatifitas Dalam Melalui Usaha” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas tentang hakikat dan sifat bahasa. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambahkan wawasan dan lebih mengenal tentang hakikat dan sifat bahasa. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada pembuatan makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah tentang hakikat dan sifat bahasa.
Gorontalo,
Maret 2019
Penulis
BAB I PENDAHULUAN Kewirausahaan/kewiraswastaan pada dasarnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam
dunia nyata secara kreatif. Secara ekstrim wirausaha didefinisikan sebagai seseorang yang dapat mengubah sampah menjadi emas. Kata wiraswastawan/wirausaha (entrepreneur) dikenalkan oleh Joseph Schumpeter seorang ahli
ekonomi
berkebangsaan Austria pada tahun 1883-1950. Schumpeter berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi pada dasarnya dipengaruhi oleh perilaku tiap-tiap pribadi yakni sang
entrepreneur
sendiri
sebagai
pelaku
usaha.
Oleh
karena
itu
kewiraswastaan/kewirausahaan (entrepreneurship) selalu mencari hal-hal yang baru sebagai tantangan untuk berubah dan dengan perubahan tersebut dimanfaatkan sebagai peluang. Kreatif pada dasarnya adalah bagaimana menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya belum ada untuk dipergunakan. Dalam prakteknya ide kreatif dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan dua hal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair, 2009). Kreativitas merupakan usaha memikirkan sesuatuatau kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Dalam
berwirausaha
kreativitas
termasuk
modal
penting
dalam
mengembangakan usaha. Beberapa sub bab yang akan dijelaskan pada pada makalah ini diantaranya : 1. Kreativitas sebagai modal penting dalam berwirausaha, 2. hambatan berpikir kreatif dalam bagi pengusaha, 3. Cara membebaskan diri dari hambatan dan meningkatkan kreativitas, 4. Cara mengukur potensi diri dalam berpikir positif.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kreativitas Kreativitas memiliki definisi yang banyak sekali dari beragai ahli dan pakar. Definisi kreatifitas juga bergantung pada pada dasar teori yang menjadi acuan para pakar. Barron (dalam Ali & Asrori 2006) mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru. Guilford (dalam Ali & Asrori 2006) menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai ciri-ciri seorang kreatif. Lebih lanjut Guilford mengemukakan dua cara berpikir, yaitu cara berpikir konvergen dan divergen. Cara berpikir konvergen adalah cara-cara individu dalam memikirkan sesuatu dengan berpandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkan cara berpikir
divergen adalah kemampuan individu yang mencari berbagai alternatif jawaban terhadap persoalan dalam kaitannya dengan kreativitas. Guilford menekankan bahwa orang orang kreatif lebih banyak memiliki cara-cara berpikir divergen dibandingkan konvergen. B. Berpikir Kreatif Berpikir kreatif Merupakan ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif inilah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari
ungkapan pribadi yang unik dapat
diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif dan adanya ciri-ciri seperti: mampu mengarahkan diri pada objek tertentu, mampu memperinci suatu gagasan, mampu menganalisis ide-ide dan kualitas karya pribadi,mampu menciptakan suatu gagasan baru dalam pemecahan masalah (Munandar, 1999: 45).
BAB III PEMBAHASAN 1. Kreatifitas Merupakan Modal Penting Bagi Wirausaha Dalam hal memanfaatkan peluang, seorang wiraswastawan dituntut untut selalu memiliki sikap kreatif dan inovatif. Kreatif pada dasarnya adalah bagaimana menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya belum ada untuk dipergunakan. Dalam prakteknya ide kreatif dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan dua hal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair,1996). Kreativitas merupakan usaha memikirkan sesuatuatau kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Setiap orang pada dasarnya memiliki sikap kreatif dan inovatif, akan tetapi tidak semua orang bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatifnya tersebut secara maksimal. Untuk bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatif dibutuhkan usaha yang sungguhsungguh, tekun, konsisten, dan penuh dedikasi yang tinggi. Perlu di ingat bahwa walupun dalam implementasi menerapkan ide kreatif dan inovatif hampir tidak terbatas oleh ruang dan waktu, namun hendaknya ideide tersebut tetap mendasarkan pada kebutuhan pasar yang ada. Sebaik dan sebagus apapun ide kreatif jika tidak memperhitungkan kebutuhan, maka hanya akan menjadi mimpi yang tidak pernah akan terwujud. Kreativitas juga dapat bermanfaat sebagai cara untuk menyeledaikan masalah yang terjadi dalam berwirausaha dan dapat pula meningkatkan produtivitas bagi pelaku usaha.
2. Hambatan Berpikir Kreatif Hambatan dalam berpikir kreatif terdiri dari 6 yang Secara rinci dijelaskan sebagai berikut: a) Hambatan psikologis, Hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam mengeksploitasi dan mengubah gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik b) Hambatan budaya, Hambatan dalam hal budaya adalah adanya keseragaman berpikir atau “pemujaan” terhadap cara berpikir logis dan rasional. Hal ini akan menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan. c) Hambatan lingkungan, Lingkungan sosial seperti sekolah, dimana guru-guru sangat khawatir untuk mencoba gagasan baru, akan menghambat kreativitas.
Lingkongan fisik misalnya tata letak ruang kerja dapat diatur sedemikian rupa agar dapat mendukung suasana kerja yang produktif dan kreatif. d) Hambatan bahasa berpikir, Kemampuan untuk memilih bahasa berpikir yang paling tepat untuk memecahkan masalah akan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang amat kreatif. e) Hambatan keterpakuan fungsional, Hambatan ini bersumber pada kebiasaan kita untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara f) Hambatan kebiasaan memandang, Kebiasaan memandang suatu benda atau alat adalah suatu penghambat kreativitas.
3. Cara Membebaskan Diri dari Hambatan dan Meningkatkan Kreativitas Cara mengatasi atau menghindari kendala bergantung dari jenis kendala itu sendiri, namun bagaimana pun ada beberapa cara atau strategi yang secara umum dapat digunakan untuk membantu dalam kinerja kreatif. (Adam, 1986). a) Menggunakan cara-cara pemikiran yang non-verbal
Kita sudah terbiasa atau terpaku pada pemikiran verbal karena inilah yang ditekankan dalam pendidikan formal, sehingga jarang menggunakan cara pemikiran yang lain, misalnya berpikir visual atau yang mengandalkan alat indera. b) Mempunyai
sikap mempertanyakan
(questioning) atau menyelidiki
(inquisitive) Sikap mempertanyakan perlu untuk mendorong konseptualisasi. Jika cenderung untuk menerima saja keadaan, maka tidak ada alasan atau kebutuhan untuk memperbarui. Sikap mempertanyakan perlu untuk mendapatkan jawaban yang kreatif.
c) Kelancaran dan kelenturan dalam berpikir
Dengan cara berpikir yang bebas dari kekakuan dapat mengatasi kendala konseptual dalam pemecahan masalah. d) Menggunakan teknik-teknik kreatif
Teknik – teknik kreatif dapat membantu memperoleh gagasan inovatif terhadap masalah yang mengganggu, yaitu teknik sumbang saran, daftar periksa, synectics, pemecahan masalah secara kreatif, dan lain-lainnya. Cara atau teknik tersebut diterapkan secara sadar untuk mengatasi kendala, dengan menggunakan kemampuan pemecahan masalah secara intelektual. Cara lain ialah dengan mengurangi sensor terhadap pemikiran tidak sadar, yang dapat memberi sumbangan bermakna. Oleh karena itu, bagi pemikir kreatif sangat esensial bahwa ia dapat memanfaatkan alam pemikiran prasadar atau tak-sadar tersebut. Beberapa cara yang membantu untuk menerobos ke daerah pra-sadar atau tak-sadar ialah dengan menunda memberikan pertimbangan, dan dengan berinkubasi. Dalam keadaan rileks, dan menggunakan fungsi belahan otak kanan yang berkaitan dengan kreativitas.
Cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah : a) Perumusan masalah secara kreatif Adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah yang sudah jelas. Dengan berpikir secara divergen dan bukan convergen dengan melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda agar memperoleh kemungkinan baru. b) Bertanya dan bertanya
Jadi untuk membangkitkan kembali sikap bertanya adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan salah satu karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh. c) Curah gagasan Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang. d) Orang aneh Maksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya. Kehadiran orang aneh ini dapat memperluas kreativitas, karena ia akan memberikan perspektif dari sudut pandang yang unik atau tidak lazim. e) Iklim kreatif Pedoman utamanya adalah menciptakan suasana yang kondusif. Ini berati harus membuang semua hambatan terjadinya kreativitas, sekaligus menciptakan lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang kondusif untuk kreatif. 4. Cara Mengukur Potensi Diri dalam Berpikir Positif Berikut cara untuk mngenali potensi diri dalam berwirausaha diantaranya, yaitu : a. Kenali karakter diri sendiri Ini langkah pertama untuk bisa mengatahui bakat & minat Anda. Karena setiap orang mempunyai perbedaan karakter masing-masing yang mempunyai kelemahan dan kelebihan.
Memiliki sifat “ingin mendapatkan sesuatu yang besar yang instan”
Berani mengambil resiko dan tantangan.
Anda disiplin, telaten & kuat.
b. Mencoba mendengar masukan dari orang lain c. Menemukan hal yang di sukai d. Telusuri yang sering diperbincangkan orang lain e. Berfikir untuk memulai dan memikirkanya
BAB IV PENUTUP Berpikir kreatif adalah poin penting dalam berwirausaha, dengan berpikir krratif dapat para pelaku usaha dapat menentukan takaran yang sesuai dengan potensi dari dalam dirinya. Oleh sebab itu dengan memahami hambatan dan bagaimana mengatasinya dapat mendorong para wirausasha berpikir kreatif.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. (2006). Psikologi Remaja. PT. Bumi Aksara: Jakarta. Munandar, Utami. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.. Jakarta : Rineka Cipta. Adair, john. (2009). Berpikir Kreatif, Berpikir Sukses. Yogyakarta : Penernit Rumpun. Pahami
Potensi
Diri
Dalam
Berwirausaha,
[online], https://www.seoblogaf.com/pahami-potensi-diri-dalam-berwirausaha/
KS, Erna. (2017) Cara mengatasi kendala dalam pengembangan Kreativitas dan Bakat http://ernakurnias.blogspot.com/2017/10/cara-mengatasi-kendala-dalam.html