Beberapa Catatan Pelaksanaan Acara Wisuda Sarjana

  • Uploaded by: Prof. DR. H. Imam Suprayogo
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Beberapa Catatan Pelaksanaan Acara Wisuda Sarjana as PDF for free.

More details

  • Words: 574
  • Pages: 3
Beberapa Catatan Pelaksanaan Acara Wisuda Sarjana Bagikan Min pukul 6:03 Karena sedemikian sering saya mengikuti acara wisuda, maka terasa tidak ada sesuatu yang istimewa. Upacara seperti itu menjadi sesuatu yang bersifat rutin dan biasa. Tetapi saya yakin bahwa bagi mereka yang diwisuda dan juga bagi orang tua wisudawan, acara itu adalah istimewa. Hari-hari wisuda bagi mereka telah ditunggu-tunggu sejak lama. Acara wisuda bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan merupakan saat yang sejak lama ditunggu-tunggu. Hal itulah kemudian, saat itu menjadi hari yang sangat istimewa dan membahagiakan. Sekalipun saya sudah merasa jenuh, tetapi tidak boleh menunjukkan kejenuhan itu. Saya harus memberikan apresiasi penuh, ikut merasakan kegembiraan itu. Saya harus ikut merasakan bahwa acara itu baru pertama kali saya ikuti. Saya juga harus menyesuaikan dengan perasaan para wisudawan dan juga orang tua, bahwa acara itu juga sudah lama saya tunggu-tunggu. Suasana kebersamaan, yakni merasa sama-sama bahagia memang menjadi penting. Suasana seperti itu, memang menjadi mahal dan penting jika dikaitkan dengan upaya menumbuhkan dan sekaligus mengekspresikan rasa syukur, yang hal itu ternyata tidak mudah dilakukan oleh banyak orang. Wisuda semester ganjil tahun akademik 2009/2010 dilaksanakan hari Sabtu tanggal 14 Nopember 2009. Biasanya pada semester ganjil, jumlah wisudawan lebih banyak disbanding dengan jumlah wisudawan pada semester genap. Tercatat tidak kurang dari 700 orang mahasiswa UIN Maliki Malang yang mengikuti wisuda. Karena jumlahnya yang agak banyak, maka pelaksanaan wisuda memakan waktu agak lama. Tetapi yang harus disyukuri, semua undangan mengikuti acara tersebut dengan sabar, sehingga upacara berjalan hikmat. Pada wisuda kali ini, saya mencatat ada beberapa hal yang saya rasakan istimewa. Pertama jumlah wisudawan yang hafal al Qurán semakin banyak. Mereka yang hafal al Qurán genap 30 juz, selain diberikan gelar akademik sesuai dengan bidang ilmunya, juga disebut

di belakang namanya sebagai al haafidz atau al hafidzah. Mendengar penyebutan gelar sebagai penghafal al Qurán benar-benar terasa lebih sempurna. Terasakan ada bobot atau kewibawaan tersendiri tatkala seseorang mendapatkan kedua gelar tersebut, yaitu gelar akademik dan gelar yang bernuansa spiritual tersebut. Kedua, para wisudawan ternyata berasal dari seluruh wilayah Indonesia, yakni dari Aceh hingga Papua. Tatkala masing-masing wisudawan disebutkan nama dan asal kelahirannya, nama orang tua dan alamat mereka masing-masing menunjukkan bahwa mahasiswa UIN Maliki Malang sudah tidak lagi sebagai perguruan tinggi daerah, dan bersifat local, melainkan sudah menjadi milik seluruh bangsa ini. Berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu, para mahasiswa hanya berasal dari Malang dan kabupaten atau kota sekitarnya. Bahkan sudah beberapa tahun terakhir ini, sudah terdapat wisudawan yang berasal dari luar negeri, seperti dari Malaysia, Tailand, dan Singapura. Wisuda kali ini ada seorang wisudawan yang berasal dari Saudi Arabia.

Ketiga, beberapa mahasiswa telah menulis karya ilmiah dengan menggunakan bahasa asing. Jika mahasiswa jurusan Bahasa Arab atau jurusan Bahasa Inggris menulis dengan bahasa yang dipelajarinya itu adalah wajar. Tetapi, yang terasa agak aneh dalam pengertian memiliki nilai lebih, mahasiswa Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen, menulis skripsi dengan menggunakan Bahasa Arab. Selain itu, beberapa mahasiswa Fakultas Saintek dan lainnya menggunakan Bahasa Inggris. Hal ini merupakan kelebihan yang penting diapresiasi sebagai upaya memberikan semangat bagi mereka agar terus meningkatkan prestasi akademiknya. Dengan adanya hal-hal istimewa tersebut menjadikan UIN Maliki Malang terasa masih tetap menyandang kekuatan inovatif dan dinamikanya, sehingga menjadikan perguruan tinggi Islam ini senantiasa tumbuh dan berkembang. Kekuatan itu harus dipelihara oleh warganya, baik pimpinan, dosen, karyawan, dan juga seluruh mahasiswanya. Manakala kekuatan itu berhasil dipelihara dan dikembangkan, maka tidak mustahil UIN Maliki akan menjadi perguruan tinggi yang dikenal, tidak saja di negerinya sendiri, melainkan juga di dunia yang lebih luas. Wallahu a’lam.

Related Documents


More Documents from "zuhadisaarani"