Nama: Abdu Fadhlillah NPM : 117040220 KELAS: 2H-Akuntansi 1) Kepada siapa produsen/supplier dapat membuat barcode? Jawab: Barcode adalah komponen penting dalam berbisnis untuk memudahkan dalam mengklasifikasi barang. Barcode terdiri dari dua jenis, yaitu barcode dengan QR Code 1D (Linear Barcode), dan 2D (Matrix Barcode). Barcode yang banyak digunakanan untuk produk yaitu barcode 1D, namun ada pula produk yang menggunakan barcode Matrix. Agar produk dapat masuk ke pasar ritel modern, pelaku UMKM harus memiliki barcode kemasan untuk produk yang akan dipasarkan. Barcode yang ditanyakan pengelola pasar ritel modern merupakan barcode yang sudah teregistrasi di GS1 Indonesia yang merupakan perusahaan penyedia jasa barcode. Dengan adanya sistem pengkodean, maka sistem keseragaman dan pengelolaan persediaan barang lebih mudah. Hal ini dikarenakan setiap nomor barcode yang sudah resmi terdaftar memiliki kode unik dan tidak ada kesamaan antar produk yang lain. Selain lewat GS1 Indonesia, barcode juga bisa didapatkan dari beberapa situs online atau aplikasi. Contoh situs pembuat barcode yaitu https://www.barcodesinc.com/ barcodesedge/ dan contoh aplikasi pembuat barcode yaitu Zint Barcode Studio. 2) Bagaimana cara membuat dan mendaftarkan barcode? Jawab: Untuk mendaftarkan barcode prosuk yang akna dipasarkan melali GS 1 Indonesia, pelaku UMKM diminta melengkapi persyaratan yang dibutuhkan, yaitu: 1. Mengisi formulir pendaftaran yang dilengkapi: a. Fotocopy Surat Keterangan Domisili b. Fotocopy Surat Izin Badan POM (P-IRT,SP,MD,ML) bagi produk makanan atau minuman. c. Fotocopy NPWP
Perusahaan/Perorangan
Pengusaha Kena Pajak. d. Fotocopy Akte Pendirian Usaha dari Notaris
dan
Surat
Pengukuhan
e. Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan f. Fotocopy KTP/Paspor g. Surat Kuasa bagi orang yang mengurus barcode 2. Yang dapat menjadi anggota GS1 Indonesia: a. Asosiasi/koperasi/perhimpunan perusahaan b. Perusahaan/lembaga berbentuk badan hukum yang menggunakan atau memiliki kepentingan langsung dnegan identifikasi dan komunikasi untuk produk dan jasa. c. Kategori keanggotaan mencakup: Manufaktur dan produsen; Rekaan: supplier atau distributor pada indusri; Penerbitan atau publisher: buku, majalah, atau koran; Industri rumahan perorangan. 3. Pendaftaran melalui GS1 Indonesia a. Masuk ke website GS1 Indoensia di www.gs.1.or.id. b. Pilih kolom fasilitas On-Line. c. Pilih formulir pendaftaran. d. Klik “Lanjutkan” e. Prosesregistrasi On-line selesai. Setelah itu staff GS1 Indenesia akan menghubungi pembuat barcode. f. Pembiayaan atas pendaftaran barcode ditentukan dari besar kecilnya perusahaan. g. Setelah barcode dimiliki, cantumkan pada kemasan produk.maka nilai jual dari prosuk yang dipasarkan akan meningkat dan siap bersaing di pasar retail modern. 3) Darimana asal list barcode? Jawab: List barcode terdapat pada data base aplikasi dan website perusahaan penyedia jasa pembuatan barcode. GS1 adalah sebuah organisasi not for profit yang bersifat netral dan didorong oleh para penggunanya. Memfasilitasi kerjasama antar mitra bisnis agar menjadi lebih efisien, agar aman melalui penggunaan standar global. GS1 sudah tersebar di 150 negara. Saat ini, anggota GS1 di
seluruh dunia hampir dua juta perusahaan yang dilayani oleh kurang lebih 2.000 staff GS1. Maka barcode produk tersimpan di GS1 Indonesia, hal ini yang menyebabkan tdak akan ada barcode yang sama antar produk di setiap negara. Pada
umumnya,
barcode
kemasan
menunjukkan
asal
negara
yang
memproduksinya di dua nomor awal. Kemudian tujuh digit berikutnya meliputi nomor kunci perusahaan, dan tiga digit terakhir adalah nomor urut produk dari 001 hingga 999 yang dapat dibuat perusahaan. Hal ini mengikuti aturan internasional yang ditetapkan.