MEMAHAMI BAKAT DAN MINAT
Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias. . Pengertian Bakat Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat : 1. Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik, melukis, dll 2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang teknik arsitek. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak mengetahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent. Pengertian Minat Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62). Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya. Jenis – jenis minat (Guilford, 1956) : 1. Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan. a. Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial. b. Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli, periklanan, akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain. c. Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain. 2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain. Minat dan bakat John Holland, ahli yang banyak meneliti mengenai minat memberi pengertian minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk
mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni. Bakat dalam suatu bidang tertentu, misalnya seni, musik, hitung menghitung, bahasa, dan lain-lain merupakan hasil interaksi antara bakat bawaan dan faktor lingkungan serta didukung dengan faktor kepribadian dan sikap kerja seseorang. Mengembangkan minat dan bakat Remaja Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Masa ini berlangsung dari usia sekitar 12-13 tahun sampai 18-20 tahun yaitu usia sekolah menengah. Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas. Remaja sedang mencari ”siapakah saya, apa peran saya?” Dalam usaha menemukan jati diri yakni mengetahui mengenai kebutuhankebutuhan pribadi serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan minat dan bakat remaja menjadi isue yang penting. Dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap membutuhkan bimbingan dari dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah. Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, guru dan lingkungan dekat anak untuk mengembangkan minat dan bakat adalah sebagai berikut: Ø Sejak usia dini cermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak. Ø Bantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya Ø Kembangkan konsep diri positif pada anak. Ø Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta pengalaman di berbagai bidang. Ø Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang berkaitan. Ø Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya. Ø Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain. Ø Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak Ø Sediakan dan fasilitasi sarana bagi pengembangan bakat. Ø Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya. Ø Jalin hubungan baik serta akrab antara orang tua / guru dengan anak & remaja. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat 1. Faktor Intern a. Faktor Bawaan (Genetik) Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ; 31). Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Faktor kepribadian Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93). 2. Faktor Ekstern a. Faktor lingkungan Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas : - Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171). - Lingkungan sekolah Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif. - Lingkungan sosial Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat. Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan minat dan bakat Remaja antara lain: a. Mengikuti minat teman Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta minat pribadinya. Untuk memilih bidangbidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya. b. Penelusuran minat & bakat secara dangkal Memperhatikan kelebihan dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Penelusuran dan penjajakan yang dangkal dapat menyesatkan, misalnya, ”Saya merasa bakat saya di bidang musik karena saya suka sekali mendengar musik”. ”Saya suka traveling dan kelihatannya menyenangkan menjadi pemandu wisata, bisa jalan-jalan makanya saya akan memilih sekolah pariwisata”, Alasan-alasan untuk memilih studi lanjutan sebagaimana contoh di atas tidak cukup kuat, dan membutuhkan penelusuran yang lebih jauh, baik untuk bidang studi yang akan dipilih maupun dari kemampuan, minat serta kepribadian remaja. Dengan mengembangkan minat dan bakat serta memberikan bimbingan karir sejak dini, remaja akan semakin menyadari mengenai apa yang ia suka dan mampu lakukan, dan akan menjadi lebih jelas pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya disertai dengan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya. Bakat dan minat hanya dapat diketahui dari diri sendiri. Faktor yang mempengaruhi bakat dapat diperoleh dari faktor keturunan, belajar dan latihan. Bakat dan minat erat kaitannya, setelah mengetahui bakat yang ada pada diri tentunya kita juga harus
meminatinya dengan cara mau berusaha untuk mempelajari bakat yang ada dalam diri kita. Minat seseorang mengenai suatu bidang bisa muncul dimulai karena tahu, kenal, dan kemudian merasa tertarik untuk mengetahui seluk beluk bidang tersebut secara lebih mendalam. Kesempatan adalah waktu, karena ia hanya datang sekali, kesempatan adalah peluang, karena anda dapat mengambil atau mengabaikannya. Kesempatan adalah keluasan, karena ia membuka jalan-jalan baru dimasa depan. Dihadapan anda berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Karenanya, putuskanlah yang terbaik bagi anda. Nasib tidak memihak pada siapa-siapa melainkan pada keputusan anda. Kata pepatah : matahari pagi takkan terbit dua kali untuk membangunkan orang yangtertidur nyenyak. Kesempatanpun takkan mengetuk dua kali agar anda mau membukakan pintu keputusan anda. Bila, toh ia datang lagi, ia menampakkan wajah yang berbeda. Dan , kesempatan terbaik yang anda miliki adalah hidup yang hanya sekali ini. Pergunakanlahkesempatan itu sebaik-baiknya.
PENDAHULUAN Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan memberi semangat dalam mempelajari atau menjalaninya. Tapi serimgkali remaja memilih suatu jurusan atau bidang studi ksrena terbawa dan ikut teman-temannya, atau memilih bidang yang sedang popular, tanpa sempat mencerna terlebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari, menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang akan digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut. Mengembangkan bakat dan minat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta bakat dan minat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias. Pengertian Bakat Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu: 1. Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll. 2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek. Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat yang secara bertimgkat membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada
kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent. Pengertian Minat Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni. Tes Bakat Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di berbagai minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan. Melalui tes bakat akan diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekarjaan atau karir apa yang harus dijalani. Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua, pembimbing perlu mengenal bakat anak-anaknya sehingga dapat memberikan pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Mengembangkan Bakat dan Minat Remaja Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas. Dalam usaha menemukan jati dirinya dalam arti mengatahui kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan bakat dan minat remaja sangat penting. Dan dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap membutuhkan bimbingan dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah. Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, guru atau lingkungan terdekat anak untuk mengambangkan bakat dan minat adalah: a. sejak usia dini cernati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak. b. Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya. c. Kembangkan konsep diri positif pada anak.
d. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai bidang. e. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya. f. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya. g. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain. h. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak. i. Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak. j. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya. k. Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja. Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan bakat dan minat remaja, yaitu: a. Mengikuti minat teman. Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat dan minatnya. Untuk memilih bidangbidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya. b. Penelusuran bakat dan minat secara dangkal. Memperhatikan bakat dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Tes bakat pada umumnya memadukan kemampuan intelektual ataupun ketrampilan dengan bakat dan minat yang dimiliki seseorang. Kemampuan tinggi tanpa didukung oleh minat akan membuat anak bisa berhasil dalam pendidikannya akan tetapi antusiasme untuk mempelajarinya kurang tinggi minat dan bakat yang tinggi di suatu bidang tanpa didukung kemampuan akan membuat seseorang membutuhkan tenaga dan usaha ekstra keras untuk mencapainya. Selain hal tersebut tentunya di manapun seseorang belajar dan bekerja dibutuhkan motivasi belajar, daya juang dan ketekunan. Banyak orang tidak selalu mudah menemukan bakat dan minat yang tepat, karena beberapa hal: a. Siswa belum secara sengaja menjajagi kemampuan, bakat serta minatnya. b. Kurangnya wawasan bidang studi atau lapangan pekerjaan yang ada. c. Tidak ada masukan dari lingkungan mengenai kelebihan dalam kemampuan atau bakatnya.
d. Siswa belajar tanpa tahu kegunaan dan tujuan dari bidang studi yang dipelajarinya. e. Bidang yang diminati dan bakat yang dimiliki bervariasi. f. Bakat yang ada belum terasah atau kurang mendapat kesempatan untuk dikembangkan sehimgga tidak nampak. g. Perasaan tidak mampu atau tidak berbakat dari pribadi yang bersangkutan ataupun dari lingkungannya. Seseorang bisa mengenal bidang studi atau pekerjaan tertentu karena: a. Memperoleh informasi mengenai berbagai bidang studi atau pekerjaan. Membuka wawasan anak dengan mencari atau memberi informasi, misalnya membawa anak dalam lingkungan orang tua membuat anak tahu dan kenal bidang yang digeluti orang tua. Terlebih lagi ketika orang tua menceritakan berbagai hal positif mengenai lingkup kerjanya, manfaatnya untuk orang lain ataupun lingkungan, akan membawa anak untuk menjadi ahli kimia. b. Berkaitan dengan pelajaran di sekolah. Misalnya seorang anak tertarik di bidang kimia karena gurunya mengajar kimia sedemikian menariknya sehingga dia memutuskan untuk menjadi ahl kimia. c. Seorang siswa SMA berniat masuk Fakultas Kedokteran akan tetapi pada saat dia akan mendaftar dia bahwa Bioteknologi masa kini sedang populer dan menarik, dan setelah mencoba menjajagi dia kemudian memilih bioteknologi dan berhasil berprestasi dengan baik karena suka. d. Secara kebetulan atau tidak sengaja mendapat informasi. Jadi manusia memiliki banyak kemampuan dan bakat yang masih merupakan potensi namun hanya sedikit sekali dari kemampuan tersebut teraktualisasi.