PENYUSUNAN RENCANA TAPAK DAN DED RUMAH KHUSUS DI PAPUA II (DRK 15-24)
KONSEP LAPORAN AKHIR Jakarta, 10 Des 2015
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN SATUAN KERJA PENGEMBANGAN RUMAH KHUSUS DAN NEGARA
Outline
PENDAHULUAN TINJAUAN KEBIJAKAN & TEORI PROFIL KAWASAN PERENCANAAN ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN
KONSEP PENATAAN KAWASAN 2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kondisi alam, sosbud (adat istiadat dan kearifan lokal) Kondisi fisik (topografi, TGL) Potensi SDA Teknologi tepat guna dan ramah lingkungan Peningkatan kesejahteraan masyarakat
Lingkungan perumahan layak huni, sehat, harmonis dan teratur serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mempertimbangkan daya dukung lingkungan dan kearifan lokal
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Peran Pemerintah
Rumah Khusus
Rencana Tapak dan DED Rumah Khusus
4
Dasar Hukum 1. Undang – Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
2. Undang – Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 3. Undang – Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman 4. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung 5. Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan kawasan Permukiman 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06 Tahun 2006 tentang Pedoman Umum Tata Bangunan dan Lingkungan 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26 Tahun 2007 tentang Tim Ahli Bangunan Gedung 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara 9. Peraturan Daerah RTRW Provinsi Papua dan Kabupaten Yahukimo serta Rencana Rincinya
10. Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung Kabupaten Yahukimo 5
M a k s u d d a n Tu j u a n Maksud : Penyusunan Rencana Tapak dan DED Rumah Khusus yang dapat menjadi acuan bagi penerima manfaat sebagai penghuni rumah khusus dan pemerintah daerah atau instansi pemohon bantuan sebagai pengelola rumah khusus.
Tujuan : Terwujudnya Rencana Tapak dan DED Rumah Khusus yang layak huni, sehat, harmonis dan teratur serta mampu menunjang pelaksanaan tugas yang mempertimbangkan kualitas dan daya dukung lingkungan serta memperhatikan tata ruang wilayah, dan kearifan lokal setempat.
6
Ruang Lingkup START Pemahaman KAK Kick of meeting, Metodologi, Rencana Kerja,
Pembahasan Lapdul
Penyempurnaan
Survey
Tahap Persiapan
FGD
Analisis
Wil. Perencanaan Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo
Penyusunan DED Pembahasan Konsep Lap. Akhir Laporan Akhir
Tahap Pelaksanaan
FINISH
7
Keluaran
Rencana Tapak dan DED Rumah Khusus
1
Tujuan, Sasaran dan Visi Kawasan
2
Analisis Rona Awal Wilayah Perancangan
3
Kriteria Perancangan (kualitas LH, keberlanjutan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kesejahteraan)
4
Prinsip Perancangan (keterpaduan moda, intensitas bangunan, kesesuaian & keserasian, efisiensi, efektif, daya dukung, estetis dan inovatif)
5
Komponen Perancangan (peruntukan lahan, intensitas, tata bangunan, sistem sirkulasi, sistem RTH, dll)
6
Elemen Perancangan (TGL, KDB. KLB, tinggi bangunan, sirkulasi kendaraan & parkir, RTH, pedestrian, sapras, dll) 8
TINJAUAN KEBIJAKAN DAN TEORI
Perumahan dan Kawasan Permukiman (UU No. 1/2011)
Penyelenggaraan rumah dan perumahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia bagi peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat, melalui : Perencanaan perumahan Pembangunan perumahan Pemanfaatan perumahan Pengendalian perumahan
Jenis rumah dibedakan berdasarkan pelaku pembangunan dan penghunian, meliputi : Rumah komersial Rumah umum Rumah swadaya Rumah khusus Rumah negara 10
Perumahan dan Kawasan Permukiman (UU No. 1/2011) Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan. Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat. Lingkungan hunian adalah bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman. Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Rumah khusus adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus.
11
Penataan Ruang (UU No. 26/2007)
12
RTRW Provinsi Papua (Perda No. 23/2013) No A 1 2 3 4 5 B 1 2
3
4 5
Substansi Rencana Struktur Ruang Rencana sistem perkotaan Jaringan jalan nasional
Kebijakan Terhadap Kawasan Perencanaan Dekai ditetapkan sebagai PKL Ruas jalan Wamena – Dekai Ruas jalan Dekai – Oksibil Pengembangan Dermaga Sungai Logpond Dekai
Sistem Jaringan transportasi sungai Sistem jaringan transportasi Pengembangan bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier yaitu Bandar Udara Dekai udara Sistem transportasi antarmoda Pengembangan jalur Pomako Mimika - Agats - Dermaga Logpond - jalan raya - Bandara Dekai– Bandara Wamena atau Bandara Oksibil Rencana Pola Ruang Kawasan hutan lindung Kabupaten Yahukimo Kawasan bergambut yang Kabupaten Yahukimo berfungsi sebagai kawasan lindung Kawasan suaka margasatwa Suaka Margasatwa Jayawijaya berada di Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang, dan Yalimo Suaka Margasatwa Mamberamo Foja berada di Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Pegunungan Bintang, Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, Yahukimo, dan Yalimo Kawasan taman nasional dan Taman Nasional Lorentz berada di Kabupaten Asmat, Mimika, Intan Jaya, Jayawijaya, Lanny Jaya, Nduga, Paniai, taman nasional laut Puncak, Puncak Jaya, danYahukimo Kawasan rawan tanah longsor Kabupaten Jayapura, Keerom, Jayawijaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Asmat, Boven Digoel, Mimika, Mamberamo Raya, Nabire, Sarmi, Waropen, Kepulauan Yapen, Paniai, dan Puncak Jaya
13
RTRW Provinsi Papua (Perda No. 23/2013) No 6
7
8
9
10
C 1
2
Substansi Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas (HPT)
Kebijakan Terhadap Kawasan Perencanaan Kabupaten Asmat, Biak Numfor, Boven Digoel, Dogiyai, Intan Jaya, Jayapura, Keerom, Kepulauan Yapen, Mappi, Mimika, Nabire, Mamberamo Raya, Pegunungan Bintang, Sarmi, Waropen, Yahukimo, Puncak, Paniai, Nduga, Tolikara, Merauke, Lanny Jaya, Jayawijaya, Deiyai, Puncak Jaya dan Kota Jayapur Kawasan peruntukan hutan Kabupaten Asmat, Biak Numfor, Boven Digoel, Dogiyai, Intan Jaya, Jayapura, Keerom, Kepulauan Yapen, Mappi, produksi tetap (HP) Mamberamo Raya, Merauke, Mimika, Nabire, Nduga, Pegunungan Bintang, Sarmi, Supiori, Waropen, Yahukimo, dan Kota Jayapura kawasan peruntukan hutan Kabupaten Asmat, Boven Digoel, Deiyai, Dogiayai, Intan Jaya, Jayapura, Jayawijaya, Keerom, Kepulauan Yapen, produksi yang dapat dikonversi Lani Jaya, Mappi, Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, Merauke, Mimika, Nabire, Paniai, Pegunungan (HPK) Bintang, Puncak, Puncak Jaya, Sarmi, Tolikara, Waropen, Yahukimo, Yalimo, Biak Numfor dan, Kota Jayapura Kawasan peruntukan Kabupaten Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Biak Numfor, Boven Digoel, Intan Jaya, Jayapura, Jayawijaya, pertanian tanaman pangan Keerom, lanny Jaya, Merauke, Mimika, Nabire, Puncak, Sarmi, Supiori, Waropen, Yahukimo, Yalimo dan Kota yang ditetapkan sebagai Jayapura kawasan pertanian pangan berkelanjutan Kawasan potensial Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Mimika, Nduga, Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Boven Digoel pertambangan mineral dan batubara Kawasan Strategis Provinsi Kawasan strategis dari sudut Kawasan taman nasional lorentz, mencakup Kabupaten Mimika, Asmat, Nduga, Yahukimo, Jayawijaya, Lanny kepentingan daya dukung Jaya, Puncak Jaya, Puncak, Paniai lingkungan Kawasan strategis ekonomi Wilayah Pegununungan Tengah yang meliputi Bagian Timur meliputi Kabupaten Yahukimo dan Peg. Bintang.
Sumber : Perda No. 23 Tahun 2013 tentang RTRW Prov. Papua Tahun 2013 - 2033
14
RTRW Provinsi Papua (Perda No. 23/2013)
15
RTRW Provinsi Papua (Perda No. 23/2013)
16
RTRW Provinsi Papua (Perda No. 23/2013)
17
RTRW Kabupaten Yahukimo (Perda No. 2/2011)
18
RTRW Kabupaten Yahukimo (Perda No. 2/2011) No
Substansi
Kebijakan Terhadap Kawasan Perencanaan
A Rencana Struktur Ruang 1 Pusat – pusat kegiatan
Perkotaan Dekai di Distrik Dekai ditetapkan sebagai PKL
2 Pengembangan jaringan jalan strategis nasional
Ruas jalan Wamena-Kurima- Sumo-Dekai-Oksibil
3 Pengembangan jaringan jalan kolektor primer 1
-
Ruas jalan Dekai – Logpon (ke arah Kabupaten Asmat)
-
Ruas jalan Suru-Suru – Obio – Sumo – Dekai
-
Ruas jalan Dekai – Seredala – Langda
4 Jaringan prasarana lalu lintas
Terminal penumpang tipe C terdapat di Distrik Dekai
5 Trayek angkutan barang
-
Dekai – Logpon (PP)
-
Dekai – Bandar Udara Nop Goliat (PP)
-
Dekai – Logpon (PP)
-
Dekai – Bandar Udara Nop Goliat (PP)
-
Dekai – Sumo (PP)
-
Dekai – Seredala (PP)
-
Dekai-Atsy-Binam-Timika (PP)
-
Dekai-Agats-Merauke-Mappi (PP)
6 Trayek angkutan penumpang
7 Alur pelayaran sungai 8 Pelabuhan sungai
Pelabuhan sungai Logpon di Distrik Dekai dengan skala pelayanan regional
9 Tatanan kebandarudaraan
Peningkatan fungsi Bandar Udara Nop Goliat di Distrik Dekai sebagai bandara pengumpan menjadi bandara pengumpul skala tersier 19
RTRW Kabupaten Yahukimo (Perda No. 2/2011) No Substansi 10 Jaringan prasarana energi 11 Sistem jaringan kabel telekomunikasi 12 Sistem jaringan nirkabel telekomunikasi
13 Jaringan irigasi teknis 14 Pengendalian banjir 15 Sistem jaringan persampahan
16 Sistem jaringan air minum
B Rencana Pola Ruang 1 Kawasan hutan lindung
2 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya 3 Kawasan sempadan sungai 4 Kawasan sekitar mata air
Kebijakan Terhadap Kawasan Perencanaan Gardu Induk di Distrik Dekai Distrik Dekai Pembangunan menara Base Transceiver Stations (BTS) secara merata yang terdapat di Distrik Dekai, Distrik Sumo, Distrik Seredala , Distrik Ninia, dan di kampung-kampung yang tidak bisa dijangkau dengan transportasi darat Distrik Suru-Suru dan distrik Dekai Pembangunan tanggul pada sungai Bonto di distrik Dekai dan di daerah lainnya yang rawan banjir Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) yang dikelola untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Yahukimo direncanakan di bagian luar kota pusat wilayah pengembangan yang berada di distrik Dekai Sistem sambungan langsung direncanakan melayani kawasan perkotaan Dekai Sistem hidran umum, direncanakan melayani daerah di luar kawasan perkotaan Dekai distrik Amuma, distrik Anggruk, distrik Bomela, distrik Dekai, distrik Duram, distrik Hereapini, distrik Hogio, distrik Holuwon, distrik Kabianggama, distrik Kayo, distrik Korupun, distrik Kosarek, distrik Kurima, distrik Kwelamdua, distrik Langda, distrik Lolat, distrik Mugi, distrik Nalca, distrik Ninia, distrik Obio, distrik Panggema, distrik Pasema, distrik Pasikni, distrik Pronggoli, distrik Sela, distrik Seradala, distrik Soba, distrik Sobaham, distrik Soloikma, distrik Sumo, distrik Sumtamom, distrik Suru-Suru, distrik Talambo, distrik Tangma, distrik Ubahak, distrik Ubalihi, distrik Ukha, distrik Walma, distrik Werima, distrik Yahuliambut, distrik Yogosem seluas kurang lebih 639.494 Ha Kawasan bergambut yang terdapat di distrik Dekai, distrik Sumo, distrik Obio, distrik Surusuru dan distrik Seredala Distrik Dekai, distrik Sumo, dan distrik Suru-suru Distrik Dekai, distrik Sumo, distrik Seredala dan distrik Suru-suru 20
RTRW Kabupaten Yahukimo (Perda No. 2/2011) No Substansi 5 Kawasan rawan bencana banjir 6 Kawasan hutan produksi terbatas
7
Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi
8
Kawasan pertanian tanaman pangan
9
Kawasan pertanian hortikultura
10 11 12 13 14 15
Kawasan pertanian pangan berkelanjutan Kawasan peruntukan pertambangan mineral dan batubara Kawasan peruntukan industri sedang Kawasan peruntukan industri rumah tangga Kawasan peruntukan permukiman perkotaan Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan
Kebijakan Terhadap Kawasan Perencanaan Distrik Sumo, Obio, Dekai, dan distrik sekitarnya yang termasuk dataran rendah distrik Bomela, distrik Dekai, distrik Duram, distrik Korupon, distrik Kwelamdua, distrik Obio, distrik Seradala, distrik Sumo, distrik Sumtamom, distrik Suru-Suru, distrik Wusama dengan luasan kurang lebih 259.113ha distrik Anggruk, distrik Bomela, distrik Dekai, distrik Hereapini, distrik Hogio, distrik Holuwon, distrik Kabianggama, distrik Kayo, distrik Korupon, distrik Kurima, distrik Kwikma, distrik Langda, distrik Lolat, distrik Mugi, distrik Nalca, distrik Ninia, distrik Panggema, distrik Pasema, distrik Pronggoli, distrik Sela, distrik Seradala, distrik Soba, distrik Sumtamom, distrik Tangma, distrik Ukha, distrik Walma, distrik Werima, distrik Yahuliambut, Dan distrik Yogosem dengan luasan kurang Lebih 157.229 Ha distrik Anggruk, distrik Bomela, distrik Dekai, distrik Hereapini, distrik Hogio, distrik Holuwon, distrik Kabianggama, distrik Korupon, distrik Kurima, distrik Langda, distrik Nalca, distrik Ninia, distrik Obio, distrik Panggema, distrik Pronggoli, distrik Sela, distrik Seradala, distrik Sumo, distrik Suru-Suru, distrik Tangma, distrik Walma, distrik Yahuliambut, distrik Yogosem distrik Dekai, distrik Duram, distrik Korupon, distrik Kurima, distrik Kwelamdua, distrik Obio, distrik Seradala, distrik Sumo, distrik Sumtamom, distrik Suru-Suru, distrik Wusama Luas kurang lebih 125 ha yang terdapat di distrik Dekai Galian pasir yang terdapat di distrik Dekai dan distrik Suru-suru distrik Seredala, distrik Dekai, distik Obio dan distrik Suru-suru distrik Dekai, distrik Nipsan dan distrik Langda distrik Dekai, distrik Sumo, dan distrik Seredala Kantor Kepolisian Resort (Polres) di distrik Dekai -
C 1
Kawasan Strategis Provinsi Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi
Komando Rayon Militer (Koramil) di distrik Dekai
distrik Ninia, distrik Panggema, distrik Samenage, distrik Seradala, distrik Silimo, dan distrik Dekai, distrik Nalca dan distrik Soba
Sumber : Perda No. 2 Tahun 2011 tentang RTRW Kab. Yahukimo Tahun 2010 - 2030
21
22
23
24
Pengertian Tapak dan DED Tapak adalah sebidang lahan dengan batas yang jelas, berikut kondisi permukaan dan karakteristik yang di miliki oleh lahan tersebut. Rencana Tapak adalah gambaran /peta rencana peletakan bangunan /kavling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas-batas luas lahan tertentu.
DED adalah produk perencanaan detail bangunan, yang memuat gambar detail, RAB dan RKS.
Tujuan pembuatan DED : untuk mendapatkan produk detail rekayasa desain perumahan dan sarana/prasarana berdasarkan atas hasil penyusunan master plan, sebagai dokumen pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksinya.
Rencana tapak dilakukan dengan memperhatikan kondisinya dan dampak yang muncul akibat perubahan fisiknya. Tujuan rencana tapak adalah agar keseluruhan program ruang dan kebutuhannya dapat diwujudkan secara terpadu dengan memperhatikan kondisi lahan, lingkungan alam, lingkungan fisik buatan, lingkungan sosial sekitar dan keinginan kedepan. 25
PROFIL KAWASAN PERENCANAAN
Orientasi Kawasan Perencanaan
Lokasi kawasan perencanaan berada di sebelah selatan Kab. Yahukimo, tepatnya di Distrik Dekai, luas wilayah 520 Km² Status kepemilikan lahan milik Pemda
27
Aksesibilitas Kawasan
Bandar Udara Dekai (jarak 9 km dari kawasan perencanaan)
Akses Jalan Menuju Kawasan Pel. Sungai Logbon (jarak 14 km dari kawasan perencanaan)28
Kondisi Fisik
29
Kondisi Fisik
30
Kondisi Fisik
Kondisi Hidrologi 31
Sosial dan Kependudukan
4.531 Jiwa
5.169 Jiwa
1.169 Jiwa
2.767 Jiwa
96 Jiwa
1.771 KK (4-5 org/KK)
8 Jiwa
2 Jiwa 32
Kondisi Sarana
Kondisi Sarana Pendidikan
Kondisi Sarana Kesehatan
33
Kondisi Sarana
Dekai Boulevard
Polres Kab. Yahukimo
Pasar berjarak sekitar 4,5 km dari kaw. Perenc.
SPBU berjarak sekitar 3 km dari kaw. Perenc.
Perumahan Yang Berdampingan dgn Kaw. Perenc.
Gereja berjarak sekitar 750 m dari kaw. Perenc.
Komplek Pemerintahan Kab. Yahukimo
34 Hotel
Kondisi Infrastruktur
35
Potensi Rawan Bencana
36
ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN
Dasar Pengembangan Kawasan
Lokasi yang tepat (sesuai peruntukan, strategis, aman, bebas banjir dan aksesibilitas mudah) Lahan berimbang
Zero water Pengendalian udara Zero waste Green building code 38
Potensi dan Permasalahan
1
2
5
4
3
6
7
39
Delineasi Kawasan Perencanaan No
Kriteria
1
Merupakan kawasan peruntukan perumahan / permukiman (kawasan budidaya) yang sesuai dengan peruntukan RTRW dan/atau rencana rincinya
2
Prioritas status kepemilikan lahan milik Pemda (status kepemilikan lahan jelas)
3
Berada pada kemiringan 0 – 15 %
4
Mudah dicapai dengan jaringan jalan (aksesibilitas)
5
Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam di sekelilingnya
6
Kelengkapan sarana dan prasarana (fasos, fasum, listrik, air minum, persampahan, drainase)
7
Tidak berada pada kawasan rawan bencana 40
Delineasi Kawasan Perencanaan
41
Delineasi Kawasan Perencanaan
Deliniasi keseluruhan hasil pengukuran (11,3 ha)
Area fokus perencanaan 6,3 ha Lokasi Kawasan Perencanaan berada di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Batas – batas administrasi :
BM 3 BM 4
- Sebelah Utara
: hutan, semak
- Sebelah Selatan
: hutan, semak
- Sebelah Barat
: jalan raya
- Sebelah Timur
: sungai
BM 1 BM 2
42
Delineasi Kawasan Perencanaan
Skala 1 : 2.000 Posisi BM 1, 2 ,3 dan 4 hasil pengukuran di lapangan
43
D a y a Ta m p u n g K a w a s a n & C a l o n P e n g h u n i
Luas fokus kawasan perenc. 6,3 ha Rumah tipe 36, luas kaveling 150 m² 1 KK = 5 orang
252 Unit Rumah, 1.260 Jiwa
Pegawai
Umum
44
Kebutuhan Sarana
Sarana Pendidikan
Sarana Kesehatan
Sarana Kebudayaan, Rekreasi & Pelayanan Umum
Sarana Ruang Terbuka, Taman dan Lap. Olahraga
45
Sistem Jaringan Prasarana dan Utilitas
Jaringan Transportasi Darat : Diperlukan panjang jalan ± 3,4 km (3
km didalam kawasan, 400 m menuju kawasan) Lebar jalan utama di dalam kawasan 6,5 m, lebar jalan penghubung 5 m
Terminal
46
Sistem Jaringan Prasarana dan Utilitas 1. Jaringan Energi Listrik : Total kebutuhan listrik 299.376 Watt Kapasitas daya terpasang setiap rumah 900 Watt Pengembangan sumber energi listrik lainnya, seperti PLTS, PLTMH Pola penyaluran jaringan listrik dari gardu induk menggunakan gardu pembagi ke kawasan perencanaan, dimana untuk 1 gardu pembagi dapat melayani 50 unit rumah
2. Jaringan Telekomunikasi : Pengembangan BTS Penataan jaringan dan tihang kabel Pengembangan jaringan nirkabel melalui penyediaan jaringan internet (wifi) di pusat keramaian 3. Jaringan Air Minum : Total kebutuhan 964.737 lt/hari / 11,17 lt/dt Pemanfaatan secara optimal sumber-sumber air minum Pengembangan jaringan perpipaan (PDAM) Pengurangan tingkat kebocoran jaringan distribusi air minum perpipaan ke kawasan Penyediaan hydran di pusat kegiatan / keramaian Peningkatan peran masyarakat dalam mengelola dan melestarikan sumber-sumber air minum 47
Sistem Jaringan Prasarana dan Utilitas 4. Jaringan Drainase : Pengembangan sistem jaringan drainase dengan sistem terbuka, dengan lebar 90 cm, yang terintegrasi dengan jaringan jalan dan pedestrian; Memperhatikan kontur atau kemiringan, agar proses limpasan air dapat langsung dialirkan ke saluran primer (sungai); Sebelum masuk ke saluran primer, hendaknya saluran drainase di kawasan perencanaan tidak disatukan dengan saluran limbah hasil rumah rumah tangga (domestik) 5. Jaringan Air Limbah: Timbulan limbah (domestik) 5.109 lt/org/hr Bio septic tank pada setiap rumah, dengan kapasitas 1 m³ Peningkatan peran masyarakat dalam mengelola prasarana air limbah
6. Pengelolaan Persampahan : Timbulan sampah (domestik) 28.462 lt/org/hr / 28,46 m³/hr Bak sampah kapasitas 0,5 m³ pada setiap unit rumah, bak sampah kapasitas 5 m³, TPS kapasitas 225 m³ Menerapkan sistem zero waste management, yaitu meminimalkan sampah mulai dari sumbernya; dan Menerapkan konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) 48
Sistem Jaringan Prasarana dan Utilitas
49
Sistem Jaringan Prasarana dan Utilitas
50
KONSEP PENATAAN KAWASAN
Visi dan Misi Pengembangan Kawasan RPJMD
RTRW
“Mewujudkan kawasan sebagai pusat pengembangan hunian yang aman, nyaman, produktif berwawasan lingkungan dan berkelanjutan yang didukung oleh fasilitas dan utilitas yang memadai dengan memperhatikan kearifan lokal setempat dan resiko bencana sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.”
1. Pemenuhan dan peningkatan pelayanan prasarana, sarana dan utilitas kawasan 2. Pengaturan terhadap ketentuan intensitas pemanfaatan ruang dan ketentuan tata bangunan pada setiap bangunan dan jenis peruntukan ruang 3. Pengembangan pusat – pusat kegiatan ekonomi
4. Penyediaan dan pengembangan RTH dengan luas minimal 20 % dari luas kawasan perencanaan; 5. Peningkatkan kualitas lingkungan hidup masyarakat yang berbasis pelestarian lingkungan dan kearifan lokal setempat; dan
6. Pengembangan resiko mitigasi bencana. 52
R e n c a n a Ta p a k
53
R e n c a n a Ta p a k
54
Peruntukan Lahan
55
Intensitas Pemanfaatan Lahan
KDB : 40 % – 60 %
KLB : 2,5 (1-2 lantai)
KDH : 20 % (Minimal)
Ketinggian Bangunan : 5 – 8 m
56
Ta t a B a n g u n a n
GSB : 1 - 3,5 m
GSS: 10 m
Orientasi Bangunan
Jarak Antar Bangunan 2 m
57
Bentuk Bangunan
58
Bentuk Bangunan Rumah
59
Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Penampang Jalan 60
Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Sirkulasi Kendaraan
61
Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Persimpangan dan Tikungan
62
Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Penataan Ruang Parkir di Terminal
Penataan Ruang Parkir di Pasar
63
Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Penataan Ruang Parkir di Plaza / Taman Bermain
Penataan Ruang Parkir di Gedung Pertemuan
Penataan Ruang Parkir di Pasar Seni
64
Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Penataan Halte
65
Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Sirkulasi Pejalan Kaki (Pedestrian) 66
R u a n g Te r b u k a & Ta t a H i j a u
Desain RTH Pada Pintu Masuk Kawasan
Desain RTH Pada Palza / Taman Bermain
67
R u a n g Te r b u k a & Ta t a H i j a u
Desain RTH Pada Joging Track
Desain RTH Pada Median Jalan
68
Estetika Kawasan
Gedung Bangunan Sekolah TK dan SD
Suasana Pasar dan Komplek Pertokoan
69
Estetika Kawasan
Taman Bermain
70
Estetika Kawasan
71
Estetika Kawasan
Desain PJU 72
Mitigasi Bencana
73
Mitigasi Bencana
74
ESTIMASI BIAYA REKAPITULASI BIAYA SATUAN KERJA KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI TAHUN ANGGARAN
: : PENYUSUNAN RENCANA TAPAK DAN DED RUMAH KHUSUS : PEMBANGUNAN JALAN DI DALAM RENCANA KAWASAN : DEKAI, KABUPATEN YAHUKIMO - PAPUA II : 2015
Estimasi Biaya NO
JENIS PEKERJAAN
HARGA
A
PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 36
Rp
412,417,255.21
B
PEKERJAAN PERKERASAN JALAN EKSISTING
Rp
557,177,071.15
C
PERKERASAN JALAN RENCANA KAWASAN
Rp
4,497,663,100.17
D
PEKERJAAN SALURAN PADA JALAN EKSISTING
Rp
794,982,778.10
E
PEKERJAAN SALURAN DAN DEKER DI RENCANA KAWASAN
Rp
4,099,631,379.98
F
PEKERJAAN PENERANGAN JALAN UMUM
Rp
2,164,000,000.00
G
PEKERJAAN FASILITAS LINGKUNGAN PADA RUANG TERBUKA
Rp
247,450,353.13
H
PEKERJAAN SARANA PENUNJANG AKTIFITAS
Rp
164,966,902.08
I
PEKERJAAN SARANA PERDAGANGAN
Rp
123,725,176.56
J
PEKERJAAN SARANA PENDIDIKAN
Rp
123,725,176.56
K
PEKERJAAN PERIBADATAN
Rp
103,104,313.80
L
PEKERJAAN UTILITAS - POS JAGA - GARDU LISTRIK - TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
Rp
144,346,039.32
Rp Rp Rp Rp
13,433,189,546.07 1,343,318,954.61 14,776,508,500.67 14,776,508,000.00
SUB TOTAL PPN 10 % TOTAL Dibulatkan Terbilang =
75
Te r i m a K a s i h
76