1. Bagaimana proses terjadinya sinar X! Jawaban: Urutan
proses
terjadinya
sinar
X
adalah
sebagai
berikut:
1. Katoda (filamen) dipanaskan (lebih dari 2000 C) sampai menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator. 2. Karena panas, elektron-elektron dari katoda (filamen) terlepas. 3. Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron akan dipercepat geraknya menuju anoda dan dipusatkan ke alat pemusat (focusing cup). 4. Filamen dibuat relatif negatif terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial tinggi. 5. Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada sasaran (target) sehingga terbentuk panas (>99%) dan sinar X (<1%). 6. Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar X dari tabung, sehingga sinar X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela. 7. Panas yang tinggi pada sasaran (target) ditiadakan oleh radiator pendingin. 8. Jumlah sinar X yang dilepas tiap satuan waktu dapat dilihat pada pengukur miliAmpere (MA), sedang jangka waktu pemotretan dikendalikan oleh pengukur waktu. 2. a. Röntgen atau Roentgen (disimbolkan dengan R) adalah sebuah satuan pengukuran radiasi ion di udara (berupa sinar Xatau sinar gamma), yang dinamai sesuai dengan nama fisikawan Jerman Wilhelm Röntgen. Röntgen adalah jumlah radiasi yang dibutuhkan untuk menghantarkan muatan positif dan negatif dari 1 satuan elektrostatik muatan listrik dalam 1 cm³ udara pada suhu dan tekanan standar. Ini setara dengan upaya untuk menghasilkan sekitar 2.08×109 pasang ion. Dalam sistem SI, 1 R = 2.58×10−4 C/kg. Dosis 500 R dalam 5 jam berbahaya bagi manusia. Dalam keadaan atmosfer standar (kepadatan udara ~1.293 kg/m³) dan menggunakan energi ionisasi udara 36.16 J/C, akan didapat 1 R ≈ 9.330 mGy, atau 1 Gy ≈ 107.2 R. 4. C.
Syarat adanya Sinar-X