MAKALAH PERALATAN TERAPI (lampu Infrared)
OLEH : KELOMPOK 1 1. SRI MULYANI PURNAMA (P3D316016)
(KETUA)
2. MUH. ALI ISRAN DAI (P3D316014)
(MODERATOR)
3. RAHMAYANA (P3D316074)
(SEKRETARIS)
4. ARHAM (P3D316009)
(PEMATERI)
5. MOHAMAD ROHMAN CANDRA (P3D316008)
(OPERATOR)
6. HASNI (P3D316018)
(ANGGOTA)
7. M. ALBI SARIRA (P3D316064)
(ANGGOTA)
8. MUHAMMAD SAPRI (P3D316002)
(ANGGOTA)
9. YANSON LOLY SANDAKILA (P3D316004)
(ANGGOTA)
D3 ELEKTRONIKA KONSENTRASI ELEKTROMEDIS PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
LAMPU INFRARED 1.Teori Dasar dan Pengertian Lampu terapi Infrared adalah alat terapi yang memancarkan cahaya infra merah yang dapat menembus jauh ke dalam kulit sehingga sangat efektif dalam penyembuhan penyakit . Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah dengan karakteristik panjang gelombang 770nm-106 nm, berada di antara spektrum gelombang cahaya yang dapat dilihat dengan gelombang microwave. Terapi ini bersifat fisioterapi, maksudnya adalah pengobatan yang dilakukan secara fisik dengan memanfaatkan pancaran radiasi yang dihasilkannya. Selain mengahasilkan panas, arus listrik yang melalui filamen lampu pada pesawat infra red ini juga menghasilkan infra red sebanyak (95%), cahaya spektrum tampak (sebanyak 4,8%) dan sedikit radiasi ultraviolet (sebanyak 0,1%). Filament pada tabung lampu biasanya terbuat dari bahan tungsten. Tabung lampu dapat berisi gas inert dengan tekanan rendah. Bagian depan tabung lampu terdapat lapisan untuk memfilter cahaya tampak pendek dan sinar ultraviolet. Pesawat Infra Red Theraphy dengan daya 150-1500 W biasanya digunakan untuk terapi pada daerah belakang tubuh, perut dan kedua kaki. Sedangkan daya 150-250 W, untuk daerah wajah, pundak, tangan dan persendian tulang. Khusus untuk daerah wajah, mata pasien harus dilindungi menggunakan bahan yang dapat memantulkan cahaya karena sinar Infra Red yang mengenai mata dapat menyebabkan penyakit katarak.
2.Fungsi 1.Memperbaiki Sirkulasi Darah Radiasi yang ditimbulkan dari sinar infrared akan menghasilkan panas dan menggetarkan molekul air dalam tubuh. Panas dan getaran ini dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah yang terhambat. Sehingga darah dapat mengalir dengan lancar kembali. 2.Meningkatkan Cairan Tubuh Memancarkan sinar infrared dapat membantu mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Getaran pada infrared dapat membantu membentuk molekul air yang pecah, menjadi molekul tunggal. Hal tersebut dapat membantu meningkatkan cairan tubuh.
3.Mengurangi Tekanan Jantung Tidak hanya dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah, sirkulasi mikro yang dilakukan oleh sinar infrared dapat membantu menurunkan tekanan dalam jantung. Sehingga tekanan jantung menjadi stabil dan terhindar dari serangan jantung yang terjadi karena tekanan jantung terlampau tinggi. 4.Meningkatkan Metabolisme Tubuh Sirkulasi mikro yang dilakukan oleh radiasi sinar infrared, dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Sehingga tubuh menjadi lebih sehat karena proses metabolisme dalam tubuh berjalan dengan lancar. 5.Mencegah Terjadinya Asam Urat Manfaat lain dari pengaruh radiasi infrared untuk tubuh, yakni dapat membantu mencegah terjadinya asam urat. Infrared mampu mengembangkan Ph dalam tubuh, dan mencegah terjadinya asam urat. Dengan menurunkan kadar asam urat pada tubuh, keseimbangan Ph yang ditimbulkan oleh radiasi sinar infrared dapat membantu mencegah terjadinya reumatik. 6.Menjaga Kesehatan Kulit Kadar Ph tubuh yang seimbang tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh dalam, akan tetapi juga sangat bermanfaat untuk kecantikan kulit. Keseimbangan Ph yang dibentuk karena radiasi sinar infrared pada tubuh, dapat membantu memperbaiki tekstur kulit menjadi lebih halus. 7.Menjaga Kesehatan Liver Telah diketahui bahwa radiasi infrared dapat membantu meningkatkan sirkulasi mikro dalam tubuh. Peningkatan sirkulasi mikro dalam tubuh mampu membantu membuang racun dari dalam tubuh. Hal tersebut dapat membantu meringankan fungsi liver, sehingga kesehatan organ liver akan tetap terjaga karena kerjanya menjadi lebih ringan. 8.Menjaga Kesehatan Ginjal
Tidak hanya membantu menjaga kesehatan liver, pembuangan racun dari dalam tubuh karena peningkatan sirkulasi mikro yang ditimbulkan oleh radiasi infrared juga dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Kerja ginjal menjadi lebih ringan, sehingga kesehatan ginjal dapat lebih terjaga. 9.Mengurangi Rasa Nyeri Infrared pada beberapa alat kesehatan yang dipancarkan pada bagian tubuh akan menimbulkan efek rasa yang hangat. Fungsi dari memberikan sinar infrared ini yakni untuk mencegah dan mengurangi rasa nyeri pada beberapa bagian tubuh, seperti nyeri sendi, nyeri otot, nyeri pinggang, serta nyeri pada beberapa bagian tubuh lainnya.
3.Gambar Fisik Lampu Infrared
ns zbf
dhs
vjhcucucbbkbjk
dfxngxfd
Keterangan:
1. Tombol ON/OFF : Berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan alat. 2. Keypad
: Berfungsi untuk mengatur lama waktu penyinaran.
3. LCD
: Berfungsi untuk menampilkan informasi lama waktu penyinaran pada proses terapi.
4. Lampu Infrared : Berfungsi memancarkan cahaya infrared pada proses terapi. 5. Panel Kontrol
: Berfungsi memberikan data lama pemakaian lampu pada memori penyimpan data waktu.
4.Blok Diagram Alat
EEPROM Keypad
Work Hour
LCD Rangkaian Sensor LDR
Power Supply +5 V DC
Rangkaian Pengendal i Lampu
Mikrokontroler AT89S52
Rangkaian Indikator Buzzer
Lampu Infra Red
PLN 220 V
Gambar 3.1 Diagram blok rangkaian Alat therapy infra red.
Penjelasan Diagram Blok : 1. Rangkaian Power Supply Berfungsi untuk memberikan tegangan keseluruh rangkaian dengan terlebih dahulu mengubah tegangan 220VAC dari PLN ke tegangan 5VDC 2. Blok Mikrokontroler AT89S52 Pada blok ini terdapat IC mikrokontroler AT89S52 yang berfungsi sebagai otak atau pusat pengendali utama dari rangkaian secara keseluruhan.
3. Blok keypad Berfungsi sebagai input pengaturan waktu yang terdiri dari 2 mode pada menu awal.
Timer
= mengatur waktu penyinaran
Work Hour
= menampilkan
sudah
berapa lama
lampu
digunakan (dalam menit). 4. Blok LCD Merupakan rangkaian tampilan berupa LCD 2x16, dimana dikendalikan langsung oleh Mikrokontroler. 5. Blok EEPROM Work Hour Pada blok ini terdapat EEPROM AT24C04 yang berfungsi untuk menyimpan lamanya penggunaan lampu (Infra Red). 6. Blok pengendali lampu Berfungsi
untuk
mengendalikan
lampu
sesuai
dengan
sistem
program
mikrokontroler, dan mengatur intensitas lampu saat lampu menyala. 7. Blok lampu Lampu yang digunakan pada rangkaian ini adalah lampu infraphill 150 Watt, berwarna merah. Lampu dapat langsung digunakan pada tegangan 220 Volt. 8. Blok rangkaian sensor LDR Berfungsi untuk mengetahui kondisi lampu saat timer mulai dijalankan. Jika lampu tidak menyala saat timer mulai melimpah naik, maka akan muncul pesan “>> Lamp Error <<” Pada display LCD. 9. Blok Buzzer
Berfungsi sebagai indikator yang akan berbunyi pertanda bahwa penyinaran telah selesai
5.Pengoperasian/Prinsip Kerja Alat a. Prinsip Kerja Terapi Infrared (IR) Terapi infrared akan memberikan pemanasan superfisial pada daerah kulit yang diterapi
sehingga menimbulkan beberapa
efek fisiologis
yang
diperlukan untuk
penyembuhan. Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas superfisial di kulit yang akan merubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan dirasakan berkurang, pemanasan ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut sehingga akan memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi, menigkatkan aktivitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan. Terapi pemanasan dengan infrared ini juga dapat memberikan perasaan nyaman dan rileks sehingga dapat mengurangi nyeri karena ketegangan otot-otot terutama otot-otot yang terletak superfisial, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki. b.Cara penggunaan Lampu Infrared
Tentukan Jarak antara badan dan alat,jika anda melakukan terapi pada otot, jarak antara lampu bagian yang hendak dirawat harus >30 cm. kehangatan itu harus terasa nyaman pada kulit. Jarak di tambah jika kehangatan menjadi terlalu kuat.
Bagi perawatan kosmetik, jaraknya muka dan alat harus antara 55cm. Pastikan bahwa kehangatan itu terasa nyaman pada kulit anda jangan terlalu panas. Jangan pandang ke arah cahaya lampu apabila alat hidup, sebaiknya jangan buka mata anda,karena ada efek sampingnya.Posisikan alat dengan benar,Untuk merawat sakit belakang, tempatkan alat di atas meja yang rendah, Duduk di kursi dan meja bersebelahan pada jarak <30cm.
Arahkan sinar cahaya inframerah kepada bagian badan yang akan dirawat. Matikan alat setelah dipakai,Jangka waktu pengobatan bergantung kepada jenis
rawatan dan orang yang dirawat. Untuk Perawatan satu otot atau sendi sebaiknya berlangsung selama <15 menit. Jika perlu, Perawatan boleh diulangi 3 kali sehari. Durasi pengobatan yang lebih dari 15 menit akan memberikan hasil yang tidak baik.
Anda bisa melakukan secara rutin,untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna sebaiknya anda melakukan untuk beberapa hari secara teru-terusan.jika tidak ada kemajuan apa-apa setelah 6-8 pengobatan,berhenti menggunakan alat dan periksa ke dokter. Untuk masalah penyakit yang kronis, alat ini boleh digunakan untuk periode yang lebih panjang apabila anda mengikuti aturan pada buku manual secara benar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2017.Manfaat
dan
cara
penggunaan
alat
terapi
inframerah.http://jual-
alkes.com/blog/manfaat-cara-penggunaan-alat-terapi-lampu-infrared.Diakses tanggal 27 September 2017 Anonim.2014. Cara Menggunakan Alat Terapi Lampu Infrared.http://www.larismu.com /philips-infrared-lampu-infra-merah-alat-terapi-stroke.html.Diakses Tanggal 27-09-2017 Soemarjono, Arif.2015. Terapi Pemnasan Infra Red (IR).http://www.flexfreeclinic.com/ detail-artikel2/terapi-pemanasan-infra-red-ir-24.Diakses Tanggal 27-09-2017. Hayati, Farida.2009. Rancang Bangun Alat Terapi Sinar Infranerah. Skripsi. Universitas Indonesia. Diakses tanggal 27 Sepetember 2017.