Badan (revisi) Dan Diskusi.docx

  • Uploaded by: ayub
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Badan (revisi) Dan Diskusi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,866
  • Pages: 26
BAB I PEMBUKAAN A. PENDAHULUAN Pompa adalah pesawat pengangkut fluida untuk menyalurkan dari sumber fluida ke tempat penampungan. Fluida disini kita berbicara tentang fluida cair, terkadang kita kurang memhami apa itu fluida dan mengaanggap bawasannya fluida itu hanyalah cairan, tetapi itu kurang benar. Fluida adalah zat yang dapat mengalir yaitu zat cair dan gas. Dalam materi pompa ini, pompa adalah alat yang berfungsi untuk mengangkut zat cair dari tempat sumber menuju tempat yang diinginkan dengan mekanisme pompa yang telah didesain sedemikian rupa. Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan terhadap fluida. Pada sisi hisap (suction), elemen pompa akan menurunkan tekanan dalam ruang pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara ruang pompa dengan fluida yang dihisap. Akibatnya, fluida akan mengalir ke ruang pompa. Oleh elemen pompa, fluida akan didorong sehingga akan mengalir ke dalam saluran tekan (discharge) melalui lubang tekan. Proses kerja ini akan berlangsung secara terus menerus selama pompa beroperasi. Pompa pada dasarnya debadekan menjadi dua jenis yaitu positif displacement dan dynamic, dan kemudian jenis positif displacement atau pompa desak dibagi menjadi dua macam gerkan lagi yaitu rotary dan reciprocating dan kemudian pompa rotary dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jumlah rotornya yaitu menjadi single roltor dan multiple rotor. Dan pada makalah ini kami akan membahas kusus mengenai pompa rotary single rotor yang telah menjadi tugas kami. B. TUJUAN Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini, yaitu adalah: 1. Mengetahui pengertian pompa single rotor 1

2. Untuk mengetahui jenis pompa single rotor 3. Untuk mengetahui cara kerja masing-masing jenis pompa single rotor 4. Untuk mengetahui bagian-bagian dari masing-masing jenis pompa single rotor 5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis pompa single rotor. 6. Untuk mengetahui aplikasi pompa single rotor pada kehidupan C. RUMUSAN MASLAH Berdasarkan uraian di atas maka makalah ini merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pengertian pompa single rotor? 2. Apa sajakah jenis-jenis pompa single rotor? 3. Bagaimana cara kerja masing-masing jenis pompa single rotor? 4. Apa saja bagian-bagian dari masing-masing jenis pompa single rotor? 5. Apa saja keuntungan dan kerugian masing-masing jenis pompa single rotor? 6. Apa saja aplikasi pompa single rotor didunia nyata? D. SASARAN Pembuatan makalah ini ditujukan kepada mahasiswa untuk memberi pengetahuan lebih mengenai pompa single rotor, sehingga mahasiswa dapat menjelaskan secara detail mengenai pompa single rotor tersebut. E. METODE PENULISAN Penulisan memakai kajian literature dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, melainkan dari media lain seperti website dan media massa yang diambil dari internet.

2

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI POMPA SINGLE ROTOR

Gb. 1 Pompa Vane Pompa single rotor termasuk dalam pompa rotary dimana menggunkan komponen utama yang berputar untuk menghisap zat cair kemudian menekannya keluar dari pompa. Pompa single rotor secara garis besar memiliki komponen pompa seperti adanya rumah pompa, saluran isap, saluran kempa, dan satu komponen yang berputar yang disebut rotor. Dilihat dari namanya pompa single rotor berarti memiliki definisi bahwa pompa jenis rotary yang hanya memiliki satu rotor didalam rumah pompa untuk melakukan kerja hisap dan tekan. Secara umum prinsip kerja pompa ini adalah sebagai berikut. Berputarnya rotor dalam rumah pompa menyebabkan tekanan dalam saluran hisap menurun sehingga cairan dari sumber dapat dihisap masuk kedalam rumah pompa. Kemudian cairan tersebut akan mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa tersebut,

3

cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempa terjadi pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan ke luar.

B. PERBEDAAN POMPA SINGLE ROTOR DENGAN MULTIPLE ROTOR

Tb.1 Perbedaan Jenis Pompa Single Rotor dengan Multiple Rotor Perbedaan yang timbul antara single rotor dengan multiple rotor terletak pada jumlah banyaknya rotor, dimana bisa kita lihat jenis-jenis pompa yang berada dibawah single dan multiple rotor memiliki perbedaan jumlah rotor untuk melakukan penghisapan zat cair.

C. JENIS-JENIS POMPA SINGLE ROTOR Berdasarkan dari gambar dibagian sebelumnya berikut jenis-jenis pompa single rotor: 1. Pompa vane Penjelasan

4

Gb. 2 Pompa Vane Vane pump berfungsi untuk membangkitkan tekanan hidraulis. Dimana pada bagian atas pompa terdapat reservoir yang selalu terisi air dengan fluida khusus, dan permukaan fluida harus selalu diperiksa secara teratur, yaitu temperatur fluida, adanya gelembung atau fluida menjadi keruh. Vane Pumps ini merupakan jenis pompa yang dapat menangani cairan viskositas sedang. Pompa ini unggul dalam viskositas rendah seperti gas LPG (propana), ammonia, pelarut, alkohol, minyak bahan baker, bensin dan refrigeran. Pompa ini mempunyai kontak logam untuk logam internal dan self kompensasi untuk dipakai, sehingga memungkinkan bagi pompa untuk mempertahankan kinerja puncak atas cairan pelumas. Meskipun efisiensinya turun dengan cepat, pompa ini dapat digunakan sampai 500cps. Komponen Pompa Vane

Gb. 3 Komponen Pompa Vane Bagian - bagian komponen tersebut antara lain : 1. Shaft and bearing 2. Body 3. Cartridge assembly 4. Bolt 5. Seal 6. Pump housing 5

Seperti yang tampak pada gambar adalah merupakan komponen pompa jenis vane yang memiliki cartridge assembly dan juga merupakan pompa single section. Sedangkan pompa double section adalah juga serupa menggunakan tow cartridge assembly serta memiliki housing lebih panjang. Pada bagian housing seperti komponen body dan cover yang biasanya dari pipa serta memiliki lubang permukaan untuk saluran fluida. Fungsi dari O-ring seal pada sistem ini brfungsi untuk menyekat kompartemen inlet serta outlet ketika cartridge dirakit di housing. Komponen Catridge Assembly

Gb. 4 Komponen Catridge Assembly Bagian - bagian komponen tersebut terdapat beberapa komponen antara lain : 1. Pressure plate 2. Rotor 3. Cam ring 4. Wear plate 5. Screw 6. Valve insert 7. Vane 8. Alignment pin

6

Seperti yang tampak pada gambar merupakan komponen dari cartridge assembly yang merupakan pada unit pompa dengan komponen dengan ketepatan tinggi. Selain itu seperti komponen vane serta vane insert pada umumnya masuk dalam slot rotor yang dikendalikan oleh pompa dengan cara kerja memutar. Rotor dan vane ditutup oleh ujung plat dari kedua sisi cam ring dan komponen Tow pin menahan semua komponen selalu rata dan untuk menahan rangkaian dengan menggunakan komponen screw.Oli dalam sistem ini dikendalikan oleh ceruk pada kedua plat. Pressure plate adalah sebuah ujung plat yang lebih besar serta memiliki port keluar, sedangkan wear plate dari plat lainya yang digunakan pada sisi inlet dan komponen pompa ditahan oleh tekanan oli di belakang.

Gb. 5 Cara Kerja Pompa Vane Cara kerja pompa vane adalah sebagai berikut: 1. Sebuah rotor slotted yang eksentris didukung cam cycloidal. Rotor terletak dekatdengan dinding cam sehingga rongga berbentuk bulan sabit terbentuk. Rotor disegelke cam oleh dua sideplates. Baling-baling atau pisau sesuai dalam slot dari impeller.Sebagai rotor berputar (panah kuning) dan cairan memasuki pompa, gayasentrifugal, tekanan hidrolik, dan / atau pushrods mendorong baling-baling padadinding perumahan. Segel ketat di antara vanes, rotor, cam, dan sideplate adalahkunci dengan karakteristik hisap kebaikan bersama dengan prinsip pompa baling- baling.

7

2. Perumahan dan cairan cam kekuatan ke dalam ruang pompa melalui lubang dicam (panah merah kecil pada bagian bawah pompa). Cairan memasuki kantong dibuat oleh vanes, rotor, cam, dan sideplate. 3. Sebagai rotor terus sekitar, baling-baling menyapu cairan ke sisi berlawanan dari bulan sabit

di mana

ia

meremas melalui

lubang pembuangan cam

sebagai pendekatan vane titik bulan sabit (panah merah kecil di samping pompa). Cairan kemudian keluar pelabuhan debit. Keuntungan dan Kerugian 1) Keuntungan:  Menangani kecilnya kapsitas pada tekanan yang relatif lebih tinggi.  Mengkompensasi keausan melalui perpanjangan baling - baling.  Kadang - kadang pilihan untuk pelarut LPG. 2) Kerugian:  Tidak cocok untuk tekanan tinggi.  Tidak cocok untuk viskositas tinggi. 2. Pompa Ulir Penjelasan

Gb. 6 Single screw pump Single screw pump mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam sebuah stator atau lapisan heliks dalam (internal helix stator). Rotor terbuat

8

dari logam sedangkan heliks terbut dari karet. Keras atau lunaknya karet yang digunakan bergantung pada fluida yang dipompakan. Pompa ini mempunyai kinerja yang cukup baik untuk fluida dengan viskositas tinggi. Aplikasi penggunaan screw pump yaitu sebagai pemindah pasokan air, limbah, lumpur. Pompa ini biasanya digunakan sebagai pompa air dengan sekrup diatur pada sudut 30o. Pompa ini juga dapat digunakan untuk menangani cairan yang mengandung padatan dalam suspensi dengan baik secara vertikal atau horizontal. Daya hisap tinggi bisa menangani benda padat berisi cairan tanpa merusak benda tersebut. Seperti positive displacement pump, kapasitas berbanding lurus dengan kecepatan tanpa dipengaruhi oleh tekanan pengiriman. Pompa ini bekerja tanpa denyutan atau turbulen. Pompa ini dapat menangani viskositas tinggi dan kepadatan cair hingga 200.000 ps. Bantalan ditempatkan eksternal, agar cairan tidak terkontaminasi. Arah aliran fluida dapat diubah. Konstruksi sederhana dengan beberapa bagian. Beragam bahan dari bagian komponen memungkinkan untuk menangani semua jenis cairan, seperti benda yang mempunyai korosif yang tinggi. Salah satu kelemahan adalah memerlukan daya motor yang besar untuk mencapai kapasitas yang tinggi karena kecepatan rotasi hanya antara 30 sampai 60 rpm.

Gb. 7 Komponen Screw Pump Komponen utama screw pump antara lain:

9

1. Idler rotor, berfungsi untuk menghisap dan mengalirkan fluida. 2. Rotor housing, berfungsi sebagai rumah ulir. 3. Power rotor, berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor menuju idler rotor. 4. Oil seal, berfungsi untuk menahan fluida agar tetap berada di jalurnya. 5. Bearing, berfungsi untuk menahan beban poros dan melancarkan putaran poros. 6. Inlet, berfungsi sebagai saluran masuk fluida ke dalam pompa. 7. Outlet, berfungsi sebagai saluran keluar fluida dari pompa. Cara kerja

Gb. 8 Skema kerja Pompa Ulir Oleh gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial. Pompa jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih rendah dari tekanan pada saluran isap dan bila zat cair yang dipompa mempunyai kekentalan tinggi. Pada keadaan kering pompa ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan pompa ini harus terisi cairan yang akan dipompa (dipancing). Prinsip kerja pompa dimulai dengan penghisapan yaitu diawali dengan berputarnya sekrup (rotor) yang digerakkan oleh motor sebagai sumber daya, kemudian fluida yang telah dihisap diteruskan menuju ke tampungan oleh rotor. Keuntungan dan Kerugian

10

Kelebihan Dari Screw Pump : a. Efisiensinya totalnya tinggi (70 % – 80%) b. Kemampuan hisap tinggi c. Self priming d. Aliran konstan dan lancar e. Akurasi volume transfer sangat tinggi, hal ini disebabkan oleh karakteristik pompa dimana kapasitas alir (flow) tidak tergantung dari pressure yang dihasilkan tetapi dari kecepatan putaran pompa. f. Effisiensi tinggi g. Stabilitas tekanan sangat bagus h. Mudah ditangani cairan yang viskos dan abrasive i. Mampu untuk mentransfer cairan yang multiphase j. Desain sederhana k. Pompa dapat beroperasi tanpa valve l. Arah aliran dapat dibalik (suction-discharge dapat ditukar, tergantung arah putaran pompa). m. Ukuran pompa relatif kecil, ringan karena rotor dapat bekerja pada putaran tinggi. n. Getarannya relatif kecil o. Kapasitas isapnya baik sekali p. Dapat beroperasi dalam berbagai posisi, horizontal, vertikal, miring. Kekurangan Screw Pump: a.

Relative lebih mahal karena desainnya perlu ketelitian dan kepresisian serta toleransi yang tinggi

b.

Karakteristik perfotmance sensitive terhadap perubahan viskositas

c.

Untuk tekanan tinggi memerlukan element pompa yang panjang.

d.

Desain dilengkapi dengan sebuah screw pemaksa dan gurdi (bor)

11

e.

Aplikasi utamanya untuk mentransfer cairan yang kental, heterogen, sensitive terhadap gesekan serta mudah menibulkan busa dengan viskositas sampai dengan 1000000 cps.

f.

Dilengkapi dengan hopper dengan panjang hingga 3 m

3. Pompa Peristaltik Penjelasan

Gb. 9 Pompa Peristaltik Pompa jenis ini menggunakan prinsip kerja yang mirip dengan gerakan peristaltik pada kerongkongan. Pompa ini menggunakan semacam selang elastis sebagai saluran fluida kerja. Selang tersebut ditekan oleh rotor dengan ujung berupa roller sehingga membentuk gerakan dorongan. Pompa peristaltik awalnya banyak digunakan pada laboratorium-laboratorium saja, namun seiring dengan pengembangan teknologi karet, saat ini pompa peristaltik dapat digunakan untuk memompa bahan-bahan yang lebih “berat” termasuk bahan-bahan solid. Komponen Utama

12

Gb. 10 Komponen Utama Pompa Peristaltik 1. Selang fleksibel 2. Rotor 3. Shaft 4. Rumah pompa Cara Kerja

Gb. 11 Cara Kerja Pompa Peristaltik Pompa jenis ini bekerja dengan cara tekanan dan perpindahan dimana, ketika zat cairan yang berada pada sumber kemudian dihisap oleh pompa dengan jalan rotor berputar menekan slang fleksibel sehingga zat cair mulai terhisap dan kemudian ditekan oleh rotor yang bergerak rotasi sehingga menghasilkan dorongan, untuk disalurkan ke pipa menuju penampung/tempat yang dituju. Keuntungan dan Kerugian Keuntungan: 1. Zat cair yang dihisap benar-benar stiril, karena tidak ada kontak langsung antara rotor dengan zat cair. 2. Pompa tidak basah sehingga terhindar dari korosi. 3. Mudah membersihkan bagian dalam permukaan pompa. 4. Pemeliharaan dan perawatan rendah karena komponenya tidak rumit. 5. Relatif murah 6. Mampu menangani lumpur, kental, geser-sensitif dan cairan agresif. 7. Desain pompa mencegah aliran balik dan syphoning tanpa katup.

13

Kekurangan 1. Membutuhkan pergantian slang fleksibel secara periodic. 2. Aliran ini berdenyut sehingga kurang cocok dimana aliran konsisten yang halus diperlukan. 4. Progresive Cavity Pump Penjelasan

Gb.12 Progresive Cavity Pump Progressive Cavity Pump atau biasa disebut pompa PCP merupakan salah satu alat dari artificial lift untuk meningkatkan laju produksi dalam industri perminyakan. Sejarah PCP dimulai pada akhir tahun 1920-an dimana Seorang warga Perancis Rene Moineau mendesain rotary compresor dengan sistem mekanisme rotasi baru yang digunakan untuk penggunaan tekanan fluida yang bervariasi. Dia menamakan alatnya sebagai “Capsulism”. Di pertengahan tahun 1950-an, prinsip PCP diaplikasikan untuk aplikasi motor hidrolik yang berbanding terbalik dengan penggunaan PCP. Kemudian pada tahun 1980-an, PC pump digunakan sebagai metode artificial lift, lebih dikenal sebagai pompa alternatif dari metode pengangkatan konvensional yang umumnya dipakai dalam industri perminyakan. Sekarang PC pump digunakan untuk pengangkatan fluida dengan kedalaman lebih dari 2000 meter. Alat ini menawarkan banyak keuntungan dibandingkan peralatan

14

pengangkatan traditional. Tentunya, yang lebih penting adalah biaya produksi yang lebih rendah per barrelnya. Komponen Pompa

Gb. 13 Komponen Pomapa Progresive Cavity Pompa ini memiliki 2 elemen utama yaitu rotor dan stator (Lihat gambar 3, dibawah). Rotor sebagai penggerak PCP, berbentuk batang spiral yang terbuat dari alloy steel atau stainless steel yang dibalut dengan chrome. Ada juga yang terbuat dari chrome seara keseluruhan. Biasanya memiliki panjang 1.5 – 14 meter dengan diameter ¾ – 1 inch. Sedangkan stator sebagai seal rotor (wadahnya) yang berbentuk spiral, terbuat dari steel tube diluarnya dan elastomer berbahan nitrile rubber atau viton rubber didalamnya (merupakan co-polymer acrylonitrile & butadine). Stator dengan desain khusus memiliki elastomer yang terbuat dari teflon. Biasanya memiliki panjang yang kurang lebih sama dengan rotor yaitu sekitar 1.5-14 meter namun dengan ukuran diameter yang lebih besar antara 2.5-4.5 inch. Desain PC Pump terdiri dari single external helical gear (rotor) yang berputar secara ekesentrik didalam double internal helical gear (stator). Keduanya sama-sama memiliki minor dan major diameter. Prinsip Kerja

15

PC Pump bekerja dengan mengandalkan 2 elemen utama yang telah dijelaskan seperti diatas. Adapun Motor drive sebagai prime mover (penggerak) berada di permukaan yang menggerakkan rotor di lubang sumur. Pompa (rotor & stator) berada dibawah lubang perforasi untuk memastikan bahwa pompa berada dibawah fluid level untuk mengantisipasi loss flow yang terjadi. Fluida mengalir kedalam stator dan terus mengair melalui tubing hingga ke permukaan. Kelebihan & Kekurangan Keunggulan PC pump terletak pada tingginya efisiensi volumetric yang mencapai 80%. Dibandingkan dengan metode artificial lift lain, PC Pump merupakan yang tertinggi efisiensi volumetriknya. PC pump sangat baik dalam mengatasi masalah kepasiran dan paraffin. Keunggulan lainnya adalah a. Desain pemasangan peralatan yang cukup sederhana b. Tidak terjadi gas lock c. Mampu mengangkat hampir keseluruhan jenis oil (sekitar 5-42 0API) d. Penggunaaan energy yang efisien Kekurangan PC Pump terletak pada rentannya dengan temperature yang tinggi. Batas maksimum suhu tertinggi adalah 250 F. Beberapa kekurangan PC Pump adalah a. Sensitif terhadap tekanan yang berlebihan b. Tidak kompatibel dengan beberapa chemical, H2S & oil gravity yang tinggi. c. Kedalaman yang bisa dicapai sekitar 6000 ft. Sangat rendah bila dibandingkan dengan ESP & gas lift yang mencapai 15,000 ft.

16

d. Flow rate PC pump hanya sekitar 8000 bpd. Sangat rendah bila dibandingkan dengan ESP yang mencapai 50,000 bpd & Gas Lift yang mencapai 80,000 bpd. (Dunia Migas).

D. PRINSIP KERJA POMPA ROTARY Prinsip kerja pompa single rotor tidak jauh beda dengan pompa rotary karena pompa single rotor merupakan jenis dari pompa rotary yang hanya dipandang dari jumlah rotornya saja. Oleh karena itu kami menggunakan prinsip kerja pompa rotary Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi yaitu cairan diambil dari salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk setiap putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara luas untuk pemompaan fluida selain air, biasanya fluida kental. Pompa rotary terdiri dari rongga pemompaan stasioner yang mengendung unsur memompa berputar yang digerakkan oleh rotasi dari drive shaft. Pompa rotary tidak membutuhkan inlet atau outlet katup terpisah. Berdasasarkan hal tersebut pompa rotary dirancang dengan mekanisme memompa berputar menarik cairan kebagian hisap ke dalam rongga pemompaan, mengangkutnya melalui elemen pemompaan dan memaksa bagian debit ke dalam system. Geometri dari elemen pompa dan rongga pemompaan menentukan volume cairan dipompa perrevolusi poros. Volume ini disebut perpindahan. Jenis pompa rotary dikonfigurasi untuk perpindahan tetap, namun dapat menghasilkan tingkat aliran variable dengan memvariasikan kecepatan poros. Baling-baling dan piston rotary pompa menghasilkan volume yang variable dengan mengubah geometri intern (yaitu berbagai perpindahan elemen pemompaan).

17

Prinsip kerja utama pompa rotari yaitu menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip rotari. Vakum yang terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk. Cara kerja pompa rotari: 1. Cairan masuk sisi isap antara rotor dan idler. 2. Cairan bergerak diantara celah antar gigi, bagian berbentuk bulan sabit berfungsi sebagai pemisah antara sisi isap dan sisi buang. 3. Setelah rumah pompa hampir dipenuhi cairan, roda gigi membentuk susunan sedemikian sehingga daerah isap dan daerah buang terpisah. 4. Setelah daerah isap dan buang sepenuhnya terpisah cairan mulai keluar pada sisi buang.

E. PARAMETER POMPA ROTARY Parameter dalam pompa antara lain : a. Head (H) Head adalah energi angkat atau dapat digunakan sebagai perbandingan antara suatu energi pompa per satuan berat fluida. Pengukuran dilakukan dengan mengukur beda tekanan antara pipa isap dengan pipa tekan, satuannya adalah meter. b. Kapasitas (Q), satuannya adalah m3/s. Kapasitas adalah jumlah fluida yang dialirkan persatuan waktu. c. Putaran (n), satuan rpm Putaran adalah dinyatakan dalam rpm dan diukur dengan tachometer. d. Daya (P), satuan Watt Daya dibedakan atas 2 macam, yaitu daya dengan poros yang diberikan motor listrik dan daya air yang dihasilkan pompa. e. Momen Puntir (T), satuan N/m.

18

Momen puntir diukur dengan memakai motor listrik arus searah, dilengkapi dengan pengukur momen. f. Efisiensi (η), satuan % Efisiensi pompa adalah perbandingan antara daya air yang dihasilkan pompa dengan daya poros dari motor listrik. g. Efisiensi volumetris, memperhitungkan losis akibat resirkulasi pada ring, bush, dan lain-lain. h. Efisiensi mekanis, memperhitungkan losis akibat gesekan pada seal, packing gland, bantalan, dan lain-lain. Perhitungan pada pompa rotary : Menghitung daya pompa P=(Q×ht×ρ )/(60×75) Keterangan: P = Daya (Hp) Q = debit (liter/menit) Ht = head total (meter) ρ = massa jenis air ( Kg/m2 )

Contoh soal : Jika diketahui Q = 10 liter/menit h isap = 7 meter dan h tekan = 15 meter massa jenis air = 1kg/dm3 . Tentukan daya pompa! Jawab : P=(10×(7+15)×1 )/(60×75) P=(130 )/(60×75) P = 0,028 Head H = v2/2g Keterangan:

19

V =kecepatan keliling sudu (m/det) H=head (mka)

Tekanan total Pt = F/A Pt>ρ.g.(H+HI) Keterangan: Pt= tekanan pompa (N/m2) F gaya dorong batang plunger (N) A = luas penampang plunger (m2) H= Head tekan/tinggi pemindahan fluida (N/m2) HI= kerugian tinggi angkat total (N/m2)

Momen Puntir (T) Besar momen puntir yang terjadi pada poros penghubung pompa, dapat menggunakan pendekatan analisis persamaan: T=P/n Keterangan: T = Momen Puntir pada poros P = Daya pada pompa n = Putaran pada poros pompa Perencanaan dasar n Tenaga penggerak pompa Np = (watt) η

Tenaga pompa N = ρ.g.Hman. Q (watt)2 Tenaga pompa sama dengan tenaga mekanik poros nya N = Nmp = F x V (watt) Sedangkan torsi T = F x R diperoleh persamaan harga torsi: T = 9,55.103N/η Efisiensi 20

F. APLIKASI POMPA SINGLE ROTOR. 1. Pompa Peristaltik, biasanya digunakan untuk: industri pengolahan air limbah pompa lumpur, penyedotan, pompa Metering, Lime dosis, limbah / pompa pembuangan kotoran Industri kimia Kental dan / atau abrasif lumpur, korosif dosis kimia atau pemindahan, bahan kimia sensitif Sheer, pompa limbah umum Medis Mesin dialysis, mesin pompa pintas jantung terbuka, pompa infus medis Pertanian Pompa 'Sapsucker' untuk mengekstrak maple pohon getah 2. Pompa Vane, biasanya digunakan untuk: Otomotif Digunakan sebagai pompa tekanan tinggi pada supercharger, pommpa transmisi otomatis, power stering. Peralatan Rumah tekanan mid-range termasuk aplikasi seperti Carbonators untuk air mancur dispenser minuman ringan dan mesin kopi espresso. gas tekanan rendah

21

seperti injeksi udara sekunder untuk pengendalian emisi gas buang kendaraan bermotor, atau tekanan rendah sistem deposisi uap kimia 3. Pompa Ulir, biasanya digunakan untuk: a. Pulp and Paper b. Chemical c. Paint d. Crude Palm Oil e. Oil and Gas f. Limbah g. Food and Baverage 4. Pompa Progresive Cavity, biasanya digunakan untuk: a. Pompa Nat atau semen b. Pompa pelumasan minyak c. Pompa bahan bakar diesel marinir d. Pemompaan pertambangan lumpur

22

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Pompa single rotor adalah jenis pompa diplacement positif atau pompa desak, dimana disebut seperti itu karena menggunakan system rotary atau putaran dan disebut single karena jumlah rotornya hanya satu. Pompa single rotor memiliki bebrapa jenis seperti pompa vane, pompa ulir, pompa perlistik, pompa flexible member, dan pompa piston rotary. Dimana memiliki cara kerja berputarnya rotor dalam rumah pompa menyebabkan tekanan dalam saluran hisap menurun sehingga cairan dari sumber dapat dihisap masuk kedalam rumah pompa. Kemudian cairan tersebut akan mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa tersebut, cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempa terjadi pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan ke luar. Dan pengaplikasian pompa single rotor juga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

B. DAFTAR PUSTAKA Pengertian dan Klasifikasi pada Pompa awan05.blogspot.co.id (Diakses tanggal 20 Maret 2016, pukul 19:12 WIB) Belajar lewat tutorial: Pompa Rotary Lanjutan Pompa Reciproacating macammakati.blogspot.co.id (Diakses tanggal 20 Maret 2016, pukul 20:24 WIB) Macam-macam Pompa Positive Displacement « Artikel-Teknologi.com artikel-teknologi.com (Diakses tanggal 20 Maret 2016, pukul 21:45 WIB)

23

pompa vane www.pdfcoke.com (Diakses tanggal 20 Maret 2016, pukul 20:33 WIB)

http://www.environmentalpumping.co.uk/html/peristaltic-pumps.htm (Diakses tanggal 21 Maret 2016, pukul 20:03 WIB)

https://duniamigas.wordpress.com/2008/06/02/progressive-cavity-pump-pcpump/ (Diakses tanggal 21 Maret 2016, pukul 20:18 WIB)

http://agent-pump.blogspot.co.id/2012/12/screw-pump-pompa-screw.html (Diakses tanggal 21 Maret 2016, pukul 20:47 WIB)

24

Sesi pertanyaan oleh tiga penanya Pertanyaan 1. Ayub Setyaji Apa yang dimaksud kompensasi keausan? Jawab: Kompensasi keausan dikarenakan vane pada pompa vane bergerak dengan gaya sentrifugal sehingga tidak memberikan tekanan dan gesekan yang besar dengan dinding pompa catridge assembly pompa vane berkonsentrasi pada putaran tinggi. Fluida apa yang dialirkan/di sedot pada pompa? Jawab : Jenis minyak yang dialirkan adalah minyak mentah. Untuk kemungkinan mengganggu sistem kerja rotor maupun stator itu ada dikarenakan kandungan minyak mentah yang cenderung heterogen atau terdiri dari beberapa materi. Berapa besar diameter selang peristaltik? Jawab : Dengan pertanyaan tersebut kita ketahui, setiap konsturuksi suatu mesin akan memberikan desain yang ideal dimana juga sudah diperhitungkan untuk memenuhi suatu tujuan, sehingga setiap ukuran akan saling melengkapi demi terjadinya keseimbangan kerja. Jadi untuk ukuran diameter pompa peristaltic itu sesuai dengan fluida yang di hisap, dapat kita bayangkan untuk menghisap air dalam aquarium mebutuhkan diameter selang fleksibel yang tidak begitu besar sekitar 5 mm tetapi apabila selang peristaltic untuk menghisap lumpur maka juga akan membutuhkan diameter yang akan disesuaikan kembali.

2. Setyo Pranoto Pompa ulir apakah helix yg berbahan karet akan terjadi selip dengan idle rotor? Dan apakah tidak akan kalah dg besi Jawab: Kecepatan putar yang dihasilkan oleh indle rotor hanyalah 30-60 rpm, sehingga dengan rpm maksimum 60 rpm pun helix tidak akan mengalami selip dengan besinya indle rotor. Kemudian untuk keras lembutnya karet yang digunakan tergantung dengan viskositas fluidanya.

25

3. Farhandika Akbar Apa kelebihan dan kekurangan single rotor dibandingkan dengan multiple rotor? Jawab: Kelebihan  Kontruksinya lebih sedikit  Perawatannya lebih mudah daripada pompa multiple rotor  Lebih murah Kekurangan 

Daya untuk mengalirkan fluida kurang kuat

26

Related Documents


More Documents from ""