1
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy experiment) yaitu jenis penelitian yang berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen (Nursalam, 2016). Table VI.I Desain penelitian quasy experiment Subjek Pretest Intervensi Posttest K-A O I OI-B K-B O OI-B (Nursalam, 2016). Keterangan: K-A K-B O I O1 (A+B)
: Subjek perlakuan : Subjek kontrol : Tidak dilakukan intervensi : Tes awal (pre-tes) sebelum perlakuan diberikan : Perlakuan terhadap kelompok eksperimen : Tes akhir (post-tes) setelah dilakukan perlakuan
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Berdasarkan study pendahuluan jumlah keseluruhan lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung adalah 78 lansia. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung. 2. Sampel Sampel yang ingin diambil oleh peneliti adalah lansia yang mengalami kecemasan di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung.
2
Dalam penelitian ini sampel ditentukan melalui rumus Taro Yamane
= = = 45,9 = 46 keterangan : n : jumlah anggota sampel N : jumlah populasi d : presisi Jadi, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 46 responden. Kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (n = 23) dan kelompok intervensi (n = 23). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria sampel, yaitu : Kriteria inklusi: a. Beragama islam b. Bersedia menjadi responden c. Responden dapat diajak komunikasi, tidak tuli dan tidak mengalami dimensia Kriteria eksklusi: 3.
a. Lansia yang tidak mengikuti keseluruhan proses penelitian Teknik Sampling Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Non Random Sampling dengan jenis Purposive Sampling, yaitu dengan cara penggambilan data sesuai dengan pertimbangan tertentu dari penulis (Notoadmojo, 2012). Teknik ini dilakukan dengan cara menetapkan jumlah sampel yang sesuai dengan pertimbangan penulis kemudian hasilnya dijadikan sebagai sampel. Sampel yang dikehendaki dalam
3
penelitian ini yaitu lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung. C. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanankan di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung D. Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan mulai 6 Maret -13 Maret 2019.
E. Definisi Oprasional Variabel Penelitian Table VI.2 Definisi Operasional Pengaruh Kajian Rohani Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung. Variabel Definisi Operasional Parameter Alat ukur Skala Hasil ukuran Data Independen: Memberikan kajian Materi kajian rohani: Lembar kajian rohani rohani untuk 1. Penanganan cemas secara Observasi membentuk kondisi islam kejiwaan seseorang 2. Anjuran bersabar berdasarkan ajaran 3. Teknik relaksasi dengan islam doa dan dzikir 4. Berfikir positif 5. Ridha terhadap takdir Pemberian kajian sebanyak 2 pertemuan. Durasi dalam satu pertemuan selama 20 menit Dependen: Kecemasan pada lansia
Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran seorang lansia ketika menghadapi masa tuanya
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Perasaan cemas Ketegangan Ketakutan Gangguan tidur Perasaan Depresi Gejala somatik Gejala Sensorik Gejala kardiovaskuler Gejala respiratori
Ordinal
Skor kecemasan 0 : tidak ada (tidak ada tanda dan gejala sama sekali) 1 : ringan(satu gejala dari pilihan yang ada) 2 : sedang (separuh dari gejala yang
66
7
Kuesioner HARS
10. Gejala gatrointestinal 11. Gejala Urogenital 12. Gejala otonom 13. Tingkah laku saat wawancara
ada) 3 : berat (lebih dari separuh gejala yang ada) 4 : sangat berat (semua gejala ada) Total skor: Tidak cemas : (< 14 ) Ringan : (14– 20) Sedang : (21-27) Berat : (28-41) Berat sekali : (42-56) (Hawari, 2008)
F. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen Dalam ilmu keperawatan variabel independen merupakan intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi keadaan klien (Nursalam, 2016). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pengaruh kajian rohani.. 2. Variabel dependen (terikat) Variabel terikat merupakan aspek tingkah laku yang diamati dari suatu sampel yang diberikan intervensi atau stimulus (Nursalam, 2016). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Tingkat kecemasan lansia. G. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data pengaruh kajian rohani terhadap penurunan tingkat kecemasan pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung adalah dengan menggunakan lembar kuesioner. Jenis kuesioner yang digunakan oleh peneliti untuk pengukuran kecemasan dengan menggunakan koesioner HARS dimana terdapat 14 symptom yang nampak pada pada individu yang mengalami kecemasan dengan paramerter yang digunakan pada individu yang mengalami kecemasan yaitu perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gangguan tidur, gangguan kecerdasan, perasaan depresi, gejala somatik,
gejala
sensorik,
gejala
kardiovaskuler,
gejala
respiratori,
gejala
gatrointestinal, gejala urogenital, gejala otonom, tingkah laku pada wawancara. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4 (severe) dengan cara penilaian : 0
: tidak ada (tidak ada tanda gejala sama sekali)
1 2 3 4
: ringan (satu gejala dari pilihan yang ada) : sedang (separuh dari gejala yang ada) : berat (lebih dari separuh gejala yang ada) : sangat berat (semua gejala ada)
Total Skor
<14
: tidak ada kecemasan
14 – 20
: kecemasan ringan
21 – 27
: kecemasan sedang
28– 41
: kecemasan berat
42– 56
: kecemasan berat sekali
H. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui tahap berikut ini: 1. Peneliti mengajukan judul kepada dosen pembimbing stase gerontik. 2. Melakukan penelitian di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung 3. Memberikan lembar persetujuan menjadi responden kepada pasien jika bersedia menjadi responden penelitian. 4. Pra intervensi Memberikan kuesioner HARS pada kelompok kontrol dan intervensi. Kemudian pasien diberikan kesempatan untuk mengisi koesioner, dalam pengisian koesioner didampingi oleh peneliti. Selanjutnya meminta kembali koesioner yang telah diisi. 5. 6.
Melakukan kontrak dengan pasien untuk pelaksanaan kajian rohani. Membagi sampel menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Intervensi a) Kelompok kontrol Tidak dilakukan pemberian kajian rohani b) Kelompok intervensi Diberikan perlakuan kajian rohani denagn materi penanganan cemas secara islam, anjuran bersabar, teknik relaksasi dengan doa dan dzikir, berfikir positif, ridha terhadap takdir. Kajian rohani diberikan dalam 5 kali pertemuan dengan durasi setiap pertemuan selama 20 menit yang diberikan oleh penceramah
7.
agama yang sudah berprngalaman dalam memberikan ceramah keagamaan. Post intervensi a) Kelompok kontrol Memberikan koesioner HARS, selanjutnya memberi kesempatan mengisi koesioner dengan didampingi oleh peneliti. Kemudian meminta kembali koesioner. b) Kelompok intervensi
Memberikan kuesioner tentang HARS setelah diberikan kajian rohani untuk mengetahui perubahan kecemasan. Selanjutnya pasien diberikan kesempatan untuk mengisi lembar kuesioner dengan didampingi peneliti. Kemudian meminta kembali koesioner I. Analisis Data 1. Pengolahan data Setelah semua data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data dengan tahapan sebagai berikut : a. Editing Dari keseluruhan koesioner yang berjumlah 46 setelah dilakukan pengecekan keseluruhan koesioner dapat digunaakan dan terisi seluruhnya sehingga koesioner dapat diproses untuk tahap selanjutnya. b. Coding Tidak ada kecemasan : Kode 1 Ringan : Kode 2 Sedang : Kode 3 Berat : Kode 4 Berat Sekali : Kode 5 Karakteristik responden : Usia 60-74 : Kode 1 Usia 75-90 : Kode 2 Usia <90 : Kode 3 Laki-laki : Kode 1 Perempuan : Kode 2 Duda : Kode 1 Janda : Kode 2 Kelompok intervensi : Kode 1 Kelompok kontrol : Kode 2 c. Skoring Kemudian untuk analisis data selanjutnya mengkategorikan nilai kecemasan menjadi 5 kategori yaitu <14 : tidak ada kecemasan, 14-20 : ringan, 21-27 : sedang, 28-41 : berat, 42-56 : berat sekali dimana total skor didapatkan dari skor kecemasan 0 : tidak ada (tidak ada tanda dan gejala sama sekali), 1 : ringan (satu gejala dari pilihan yang ada), 2 : sedang (separuh dari gejala yang ada), 3 : berat (lebih dari separuh gejala yang ada), 4 : sangat berat (semua gejala ada) d. Tabulating
Penyusunan data dalam bentuk tabel bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam penyusunan data dan penataan data untuk disajikan dan dianalisis. 2. Analisa data Pada penelitian ini langkah penelitian data adalah sebagai berikut: a. Analisis univariat Analisa univariat digunakan untuk menggambarkan karakteristik lansia kecemasan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status perkawinan.
b. Analisis bivariate Data yang telah diperoleh oleh peneliti, kemudian diolah dengan menggunakan SPSS 21. Dalam uji ini peneliti menggunakan uji nonparametrik Uji Mann Whitney dengan tingkat kemaknaan 5% dan kekuatan uji 95% (p value < 0.05) untuk mengetahui pengaruh kajian rohani terhadap penurunan tingkat kecemasan pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung
J. Kerangka kerja Populasi Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung berjumlah 78 lansia Tekhnik sampling Purposive Sampling
Sampel 46 lansia Lembar persetujuan
Lembar persetujuan
Koesioner HARS
Koesioner HARS
Kelompok kontrol (n=23)
Kelompok intervensi (n=23)
Tidak diberikan kajian rohani
diberikan kajian rohani
Koesioner HARS Analisa statistik Uji Mann Whitney menggunakan SPSS 21 Penyajian hasil penelitian Kesimpulan
Gambar IV.1.Kerangka Kerja Pengaruh Kajian Rohani Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar di Tulungagung