BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULER : HIPERTENSI DI RUANG RAWAT WARD 9
A. Pengkajian 1. Identitas Nama
: Ny. N
Umur / tanggal lahir : 56 tahun / 01-06-1961 Jenis kelamin
: perempuan
Status perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Suku
: Malaisya
Pendidikan
: diploma
Alamat
:Jasin melaka
No. Rekam medis
: 345566
Ruang rawat
: wod 9
Tgl/ jam masuk
: 02 Agustus 2018/ 13.00
Tgl/ jam pengkajian : 02 Agustus 2018/ 16.00 Diagnosa Medis
:Hipertensi
Keluarga terdekat yang dapat segera dihubungi : Nama
: Ny. R
Umur
: 26 tahun
Alamat
: Jasin
Hubungan
: Anak
52
2. Riwayat Kesehatan a. Alasan Kunjungan/ Keluhan Utama Ny. N masuk ke Hospital specialis diantar keluarganya kamis pada tanggal 02 Agustus 2018. Pasien masuk melalui IGD dengan keluhan demam sebelum masuk rumah sakit, sakit kepala, pundak terasa berat, mual dan muntah, dan badan terasa lemas.Ny N tidak nafsu makan semenjak 3 hari yang lalu. b. Riwayat Kesehatan Sekarang Pada saat dilakukan pengkajian 02 Agustus 2018, pasien mengatakan badan terasa lemah, pusing, sakit kepala, mual. Terkadang Ny. N
merasa lingkungan di sekeliling nya berputar.
Pasien saat ini mengeluh pundak terasa berat, masih terasa mual. Pasien
juga mengeluhkan mata nya juga sakit. kedua. Pasien
mengeluhkan mual terutama setelah makan dan nafsu makan terasa berkurang. Saat ini pasien mengeluh badannya terasa sangat lelah dan letih sehingga tidak terlalu kuat untuk beraktivitas. Pasien juga mengaku cemas dengan keadaannya saat ini dan selalu terfikirkan anak-anaknya yang ada di rumah. c. Riwayat Kesehatan yang Lalu 1) Penyakit yang pernah dialami dan pengobatan Pasien mengatakan sudah mengalami sakit jantung sejak 6 tahun yang lalu.. Pasien mempunyai riwayat penyakit stroke ringan karena tangan sebelah kanan terasa kaku. Pengobatan yanng sudah dilakukan yaitu pernah minum obat vaclo dan bisotolol 2,5mg.
53
2) Riwayat alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan. 3) Kebiasaan merokok/kopi/obat-obatan/alkohol/lain-lain Pasien tidak pernah merokok.Pasien rutin mengkonsumsi kopi ginseng 1 x pada pagi hari, dan terkadang meminum teh. Pasien biasa mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan dari poli jantung dan sudah berhenti mengonsumsi obat jantung(vaclo dan bisotolol 2,5mg.) Pasien mengaku tidak mengkonsumsi alcohol maupun obat-obatan terlarang. 4) Rawatan sebelumnya Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit mahkota sebelumnya. Pasien hanya melakukan rawat jalan karena penyakit jantung yang dideritanya. d. Riwayat kesehatan keluarga Genogram :
Tn. J (60 th)
Tn. Z (36 th)
Ny. N (56 th)
Ny. N (31 th)
Ny. S (26 th)
54
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Pasien : Menikah : Tinggal serumah : Meninggal Pasien mengatakan ayahnya mengalami penyakit yang sama dengannya yaitu stroke. Sementara riwayat, diabetes mellitus, penyakit hati, penyakit ginjal, paru ataupun penyakit keturunan pada anggota keluarga lainnya disangkal oleh pasien.
3. Pengkajian Fisiologis a. Oksigenasi dan Sirkulasi Ny.N mengatakan saat ini dia tidak mengalami sesak napas/ dyspnea, dan batuk tidak batuk. Pasien tidak mempunyai riwayat asma. Ny.N tidak pernah merokok. Saat ini pasien juga merasakan . mata nya sakit, mual jika pasien sudah makan. Ny.N mengalami hipertensi sejak 3 tahun yang lalu, penyakit jantung sudah sembuh sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengeluh sakit kepala yang sering dan pundak juga terasa berat. Berdasarkan pemeriksaan fisik yang dilakukan pada sistem pernapasan didapatkan hasil pengembangan paru pasien simetris kiri
55
dan kanan, kedalaman nafas normal, tidak ada napas cuping hidung, tidak ada penggunaan otot bantu napas. Frekuensi napas 23 x/ menit, fremitus simetris kiri dan kanan, bunyi vesikuler. Fungsi mental baik dan pasien tidak gelisah. Frekuensi denyut jantung 85 x/menit, irama teratur dan kualitas baik. Tidak teraba adanya getaran dan dorongan pada jantung. Tekanan darah 180/ 90 mmHg, suhu 36,50C. Pasien tidak sianosis, nam, ekstremitas teraba hangat. Bentuk kuku normal, Capillary refill time (CRT) < 2 detik, warna kuku agak pucat, tidak ada varises pada ektremitas pasien. Warna mukosa bibir merah tua kehitaman, mukosa kering dan tampak mengelupas,Konjungtiva an anemis. b. Makanan dan Cairan Pasien biasanya makan 2-3 x sehari dengan porsi sedang. Pasien mengatakan kurang suka makan sayur, namun suka makan buah. Saat ini pasien mendapatkan diet makanan lunak yang sudah diatur oleh ahli Gizi rumah sakit. Makanan terakhir yang dimakan adalah nasi lunak dengan lauk ikan, sayur, dan buah semangka. Pasien mengatakan ada perubahan pola makannya saat ini dengan saat sebelum sakit. Saat ini pasien mengatakan mual dan nafsu makannya berkurang. Keluarga mengatakan pasien tidak pernah mampu menghabiskan porsi makan yang diberikan. Diet yang diberikan hanya habis 9-13 sendok makan. Ny.N memiliki riwayat peyakit gastritis.Ny. N mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan. Pasien mengatakan giginya tidak
56
lengkap dan ada yang berlubang. Berat badan Ny.N saat ini adalah 65 kg, mengalami penurunan sebanyak + 3 kg dalam waktu 1 bulan belakangan ini yaitu dari berat badan 68 kg. Pasien mengkonsumsi air putih 5-6 gelas/ hari, setiap pagi. Ny. N rutin minum segelas kopi ginseng. Pasien mengatakan sebelum sakit ia makan 3 x sehari dengan porsi sedang dan pasien selalu menghabiskan porsi makannya, pasien mengatakan sebelum sakit ia minum + 8 gelas sehari ( +2500 cc). Namun pada saat ini (Saat sakit) nafsu makannya berkurang, merasa mual. Diet makanan lunak yang diberikan oleh pihak RS hanya dihabiskan sebanyak 3-4 sendok saja. Pasien mengatakan saat ini minumnya +4-6 gelas sehari, minumnya dibatasi karena sakit yang sedang dideritanya. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan hasil bentuk tubuh normal, pasien tidak terpasang NGT, berat badan 65 kg, tinggi badan 159 cm, Indeks Massa Tubuh 21,67 (IMT = normal), lingkar perut 94 cm, lingkar lengan atas 25,5 cm, turgor kulit lambat, terdapat asites pada abdomen pasien dengan shifting dullness (+), perkusi abdomen timpani, bising usus 8 x/ menit, ekstremitas bawah pasien keduanya tidak tampak edem, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pasien tidak mengalami hernia, kondisi gigi/ gusi kebersihannya baik, gigi tampak tidak lengkap, tidak ada gangguan menelan, dan tidak ada nyeri tekan pada ulu hati. c. Eliminasi
57
Pasien mengatakan semenjak dirawat tidak ada masalah BAB yang dirasakan. Pasien biasanya BAB 1 x sehari di pagi hari, dengan konsistensi padat, warna kuning. BAB terakhir pasien adalah tadi pagi.Saat ini BAK pasien lebih sering dari pada biasanya karena pasien mendapatkan terapi diuretic (furosemid) sehingga frekuensi BAKnya menjadi bertambah yaitu sekitar 10-12 x/ hari. Pasien mengatakan tidak ada masalah yang dialami seperti perdarahan, hemoroid, konstipasi, dan diare untuk saat ini. Pasien tidak menggunakan laksatif. Pasien tidak mengalami dysuria, inkontinensia, urgensi, keseringan, dan riwayat penyakit kandung kemih. Pasien juga tidak terpasang kateter. Pasien mampu ke kamar mandi sendiri dengan terkadang dibantu oleh keluarga. Tabel 3.3 Frekuensi BAB dan BAK Eliminasi
Sebelum sakit
Saat sakit
BAB
Biasanya pasien BAB 1-2 Saat ini pasien juga BAB x sehari di subuh hari dan 1 x sehari yaitu di pagi sekitar pukul 10.00 WIB
BAK
hari juga.
Biasanya pasien BAK 6-7 Saat ini pasien BAK 10x sehari dengan warna 12 x sehari dengan warna kuning jernih.
agak jernih.
d. Aktivitas dan tidur
58
Klien adalah seorang ibu rumah tangga. Saat sehat aktivitas klien kadang mengantar anak kesekolah. Aktivitas yang dilakukan diwaktu luang menonton televisi. Klien mengatakan tidak pernah merasa bosan atau tidak puas. Saat sakit klien susah untuk beraktivitas, klien mengatakan badan terasa lemah jika dibawa untuk berjalan. Aktivitas sehari-hari kliendi rumah sakit dibantu oleh suaminya. Klien sering mengeluhkan pusing jika duduk ataupun berdiri ataupun berjalan.Klien tidur + 4-5 jam dalam sehari, klien mengatakan malam sering gelisah,merasa tidak nyaman dan sakit kepala. Klien tidak ada mengalami deformitas atau perubahan bentuk tubuh. Pola istirahat tidur klien biasanya tidur siang 1 jam sehari, sewaktu mulai sakit klien mengatakan susah tidut karena sakit kepala,badan terasa lemah dan tidak bersemangat,klian mengatakan tidur hanya 3-4 jam sehari.Dari pengkajian dan pemeriksaan penunjang di atas didapatkan masalah keperawatan yaitu, Gangguan Pola Tidur. e. Proteksi Menurut klien tidak ada alergi terhadap obat, makanan, cuaca, debu atau factor pencetus alergi lainnya.Rambut klien bersih, kulit kepala bersih. Kuku pendek dan bersih, Saat pengkajian,suhu 36,8ºC, membran mukosa mulut agak kering.
59
Gambar 3.1 Penandaan lokasi luka Tabel 3.2 Skala Resiko Jatuh Morse NO PENGKAJIAN 1. Riwayat jatuh: apakah klienpernah jatuhdalam 3 bulan terakhir? 2. Diagnosasekunder: apakah klienmemilikilebih dari satu penyakit? 3. Alat Bantu jalan: -Bedrest/ dibantu perawat - Kruk/ tongkat/ walker -Berpegangan padabenda-bendadi sekitar 4. TerapiIntravena: apakahsaat ini klien (kursi, lemari, meja) terpasanginfus? 5. Gayaberjalan/ caraberpindah: -Normal/ bed rest/ immobile (tidak dapat bergerak sendiri) -Lemah (tidak bertenaga) - Gangguan/ tidak normal (pincang/ diseret) 6. Status Mental -Klienmenyadari kondisi dirinya -Klienmengalami keterbatasan dayaingat
SKALA Tidak 0 Ya 25 Tidak 0 Ya 15 0 15
NILAI
KET.
0 0
0
30 Tidak Ya
0 20
20
0 10
10
20
0 15 Total Nilai
0 30
60
Jumlah nilai Skala Resiko Jatuh Morse klien adalah 30 yang artinya , resiko rendah,berarti klien dilakukan intervensi pencegahan resiko jatuh f. Indera/ sense Klien tidak ada mengeluhkan masalah pada indera pendengaran, penciuman, pengecap ataupun peraba. Berdasarkan pemeriksaan fisik, fungsi penglihatan klien tidak terganggu. Klien tidak ada menderita katarak dan glaucoma, serta mata tidak buta kiri dan kanan..Fungsi penciuman normal, klien dapat membedakan bau-bauan yang disuguhkan yaitu mampu membedakan bau minyak wangi dengan bau balsem. Fungsi pendengaran klien normal, klien tidak menggunakan alat bantu dengar dan tidak tuli. Indera pengecapan normal tidak ada keluhan, klien dapat merasakan rasa manis, pahit, asam dan asin. Indera peraba normal tidak ada keluhan, klien mampu merasakan goresan ujung pena di tangan klien. Berdasarkan data di atas maka tidak ada masalah keperawatan yang ditemukan g. Neorologi Klien mengatakan kepalanya pusing jika duduk maupun berdiri.Dari hasil pemeriksaan fisik klien, GCS 15, kesadaran kompos mentis, status mental terorientasi baik itu waktu, tempat dan orang. Klien tidak ada gelisah, halusinasi atau kehilangan memori. Klien juga tidak mengalami afasia atau disfagia. Ukuran pupil kiri dan kanan 2 mm, reaksi pupil kiri dan kanan isokor. Hasil pemeriksaan kaku kuduk negatif, hasil
61
pemeriksaan reflek patologis negatif. Hasil pemeriksaan reflek fisiologis positif. Genggaman lepas tangan kiri dan kanan sama kuat. Pemeriksaan CT-Scan tidak dilakukan. Dari hasil pengkajian diatas tidak ada masalah keperawatan h. Nyeri / ketidaknyamanan Klien mengatakan nyeri terasa di bagian kepala sampai ke pundak,klien juga mengeluhkan nyeri ulu hati.klien mengatakan tidak bias tidur karena nyeri.Berdasarkan pengkajian di atas maka masalah keperawatan yang muncul adalah nyeri akut.
4. Model konsep diri Peran klien dirumah sebagai ibu dari 3 orang anak. Klien merasa senang menjalani perannya. Kesibukan klien sehari-hari adalah mengurus rumah tangga. Hubungan klien dengan keluarga dan masyarakat baik, klien juga ada melakukan ibadah.
a. Sensasi Tubuh Klien mengatakan badannya terasa lemah dan letih sehingga sulit untuk beraktivitas. Klien mengatakan tidak bertenaga, karena nafsu makannya yang juga kurang. b.
Citra Tubuh Klien mengatakan menyukai bagian tubuhnya,
c.
Konsistensi Tubuh Klien menyadari bahwa dirinya adalah ibu bagi anak juga sebagai istri .
62
d. Ideal Diri Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan dapat cepat pulang ke rumah, klien mengatakan tidak nyaman berada di rumah sakit dan ingin cepat bisa berkumpul dengan keluarganya di rumah. 5. Moral Etik-Spiritual Diri Klien merupakan umat muslim yang menjalani ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam. Klien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah ujian dari Allah SWT.Hanya saja pasien tidak sabar ingin cepat sembuh dan pulang ke rumahnya.Selama sakit klien tidak dapat menjalankan ibadah seperti biasanya. Dari pengkajian diatas tidak ada ditemukan masalah keperawatan.
6.
Mode fungsi peran
Klien adalah anak kedua dari empat bersaudara, kedua orang tuanya masih ada. Semua keluarga mendukung pengobatan yang sedang dijalani klien. Saat sehat klien memiliki cukup energi untuk beraktifitas diluar rumah, semenjak sakit, klien tidak lagi bisa beraktifitas seperti biasa. Klien juga sering berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat seperti hajatan, dan lainnya. Klien juga berpartisipasi dalam terapi yang diberikan di rumah sakit. Dari data di atas tidak ditemukan masalah keperawatan. 7. Interdependesi
Orang lain yang bermakna dalam hidup klien suami dan anakanak dan orangtuanya. Selama dirawat klien tampak dijaga oleh anak dan suaminya. Klien yakin dia bisa sembuh dari sakitnya.Klien selalu
63
berharap dan berdoa agar dia diberi kekuatan untuk bisa menerima keadaannya saat ini. Berdasarkan pengkajian di atas tidak masalah keperawatan. 8. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum : Baik b. Tingkat kesadaran : Compos mentis, GCS 15 = E4V5M6 c. BB/ TB = 65 kg/ 159 cm d. Kepala 1) Inspeksi Keadaan kepala hitam,
bersih, tidak ada ketombe, rambut berwarna
penyebaran
rambut
merata,
tidak
tampak
adanya
pembengkakan, kulit kepala tampak mengelupas, bentuk simetris. 2) Palpasi Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan di kepala, rambut kuat dan lebat serta tidak ada kerontokan. e. Mata 1) Inspeksi Keadaan mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, reflek cahaya (+), reaksi pupil isokor (ukuran 3 mm). 2) Palpasi Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan. f. Hidung 1) Inspeksi
64
Keadaan simetris, warna sama dengan kulit daerah lain, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan, tidak ada perdarahan dan tanda-tanda infeksi. 2) Palpasi Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan. g. Telinga 1) Inspeksi Bentuk dan ukuran telinga simetris kiri dan kanan, integritas kulit tidak utuh, warna sama dengan kulit lain, tidak ada serumen, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak menggunakan alat bantu dengar. 2) Palpasi Tidak teraba benjolan, pasien tidak merasakan nyeri tekan. h. Mulut Inspeksi Gigi tidak lengkap, berlobang,tidak ada perdarahan dan radang gusi, lidah simetris, warna pink, langit-langit utuh, tidak ada tanda-tanda infeksi, mukosa kering, pucat, warna merah, terkelupas. i. Leher 1) Inspeksi Tidak tampak adanya pembesaran kelenjer tyroid, tidak ada tampak pembesaran limfe dan tidak ada tampak peningkatan JVP. 2) Palpasi
65
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjer tyroid, tidak teraba adanya pembesaran KGB (Kelenjer Getah Bening), JVP 5-2 cm H2O. j. Dada/ Thorax 1) Paru a) Inspeksi
: Pergerakkan dada simetris kiri dan kanan, frekuensi pernapasan 23 x/ menit
b) Palpasi
: Taktil fremitus simetris kiri dan kanan
c) Perkusi
: Sonor/ resonan diseluruh lapang paru
d) Auskultasi
: vesikuler
k. Abdomen
1) Inspeksi Tidak terlihat asites, tidak ada perubahan pigmentasi pada kulit 2) Auskultasi Bising usus (+) 8x/menit 3) Perkusi Tympani 4) Palpasi Hepar dan lien/ limpa tidak teraba. l. Ekstremitas 1) Atas Tangan kanan terpasang infus RL, akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada edema
66
2) Bawah Kaki tidak tampak udema, akral teraba hangat, CRT < 2 detik. 3) Kekuatan otot 5555 5555 55555 5555 m. Integumen Kulit berwarna sawo matang, turgor lambat, teraba hangat, kulit tidak pucat tetapi agak kering, kulit tampak mengelupas. n. Seksualitas Tidak dilakukan pengkajian seksualitas.
9. Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan laboratorium No
Jenis
Hasil
Nilai rujukan
Interpretasi
.
Pemeriksaan
1.
HB
13,6 g/dl
12,0 – 14,0g/dl
Normal
2.
RBC
4,59jt/ul
4,0 – 5,0jt/ul
Normal
3.
HCT
43%
37,0 – 43,%
Normal
4.
WBC
8,0/ul
5,0 – 10,0
Normal
5.
PLT
358/ul
100 – 350g/dl
Normal
6
GDR
168mg/dl
180mg/dl
Normal
7
Kolesterol
284mg/dl
<200mg/dl
Tinggi
8..
kreatinin
11,74 mg/dl
0,8 -1,3 mg/dl
Tinggi
67
b. Pemeriksaan diagnostik 1). Rontgent Tidak dilakukan 2). EKG
Frekuensi : 86x/m Irama : sinus rhythm c. Terapi farmakologis NO
Nama obat
indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
1.
Amlodipin
Anti hipertensi
Syok kardiogenis,
Sakit kepala,
stenosis aorta,
pusing
angina pectoris;
mengantuk,
Hamil dan
kelelahan,
menyusui, tekanan
mual, nyeri
darah rendah
perut,
1 x 5 mg
berdebar
68
2.
Chlorphenira
Gejala alergi,
Asma akut
Mengantuk,
mine maleat
demam flu
-Bayi premature
pusing, sakit
(ctm)
biasa, gatal pada
kepala,
3 x 1 tablet
mata, hidung,
sembelit, sakit
kulit, batuk
perut,
pilek, bersin
penglihatan kabur, kering pada mulut dan tenggorokan
3.
B complex
Pegal-pegal otot, Alergi terhadap
Sensasi rasa
2 x 1 tablet
kesemutan,
hangat, rasa
vitamin B
anemia
lelah, mual, muntah, urine berwarna orange, reaksi alergi
4.
Candesartan
Tekanan darah
Hamil, menyusui,
Pusing,
1 x 8 mg
tinggi, Gagal
Gangguan hati
kelelahan,
jantung
berat
ingusan, sakit tenggorokan,
69
edema perier, diare, debaran jantung
5.
Sucralfat syr
Radang
Hipofostatemia,
Gangguan
3 x 2cth
lambung, sus
reaksi alergi,
pencernaan,
borok
disfungsi ginjal
mual,
yang parah
sembelit, ruam kulit, mulut kering
6.
Injeksi ranitidine 2 x 1 ampul
Sakit kepala, 1. Sakit
1. Riwayat
sulit buang air
maag
alergi
besar, diare,
menurun
terhadap
mual, nyeri
kan
ranitidine
perut, gatal-
produksi asam lambung
2. Ibu menyusui
gatal pada kulit
3. Gagal ginjal
2. Radang saluran pencerna an dan luka
70
lambung
7.
IVFD Ringer
Dehidrasi dan
Hipernatremia,
Edema
Lactat
syok
kelainan ginjal,
jaringan pada
14/gtts
hipovolemik
kerusakan sel hati,
penggunaan
asidosis laktat.
volume yang besar, biasanya paruparu
10. Data fokus Data Subjektif
a. Klien mengatakan tangannya terasa dingin dan telapak tangan pucat b. Klien mengatakan pundaknya terasa berat dan terasa sakit c. Klien mengatakan kepalanya sakit d. Klien mengatakan riwayat menderita hipertensi 2 tahun
Data Objektif
a. Akral klien terasa dingin,kulit pucat b. Capillary refil < 2 detik c. Klien tampak meringis d. Skala nyeri 5-6 e. Propokative =Nyeri terasa bila bergerak f. Quality=Nyeri terasa seperti tertimpa beban
71
yang lalu e. Klien mengatakan tidak nafsu makan f. Klien mengatakan tidak menghabiskan makanannya g. Klien mengatakan mual h. Klien mengatakan BB menurun 2 kg tiga bulan terakhir
berat g. Radial =Nyeri dirasakan pada kepala dan tengkuk h. Sevarty =Skala nyeri 5-6 nyeri sedang i. Timer =Nyeri dirasakan hilang timbul berdurasi kurang lebih 5 menit
i. Klien mengatakan susah tidur
j. Klien tampak gelisah
j. Klien mengatakan tidurnya
k. Diet pasien tidak habis
tidak nyenyak terganggu karena sakit kepala k. Klien mengatakan hanya tidur beberapa jam saja
l. Klien hanya menghabiskan 2 – 3 sendok suapan nasi m. Klien muntah 2 kali
l. Klien mengatakan kepala terasa berat dan nyeri m. Klien mengatakan jarang berolahraga n. Klien mengatakan menyukai makanan yang bersantan dan ikan asin o. klien mengatakan mual jika sudah makan p. klien mengatakan lingkungan
72
di sekitar sesekali rasa berputar q. klien mengatakan sering pusing
n. Klien tampak pucat
r. klien mengatakan sering
o. Mata tampak merah
minum kopi
terdapat kantong mata pada klien p. Terpasang infuse RL:16 tetes/menit ditangan kanan q. Tanda Vital : Tekanan Darah: 180/90 mmHg Pernafasan : 23 x/i Nadi : 86 x/i Suhu : 36,8 0C o. Laboratorium
Hb : 13,6mg/dl
Lekosit: 8000mg/dl
Hematokrit: 43mg/dl
Trombosit: 250,000mg/dl
Gdr : 186mg/dl,
Kolesterol : 286mg/dl
Creatinin : 11,74 mg/dl
73
11. Analisa data NO 1.
Data
Etiologii
Masalah
DS :
Peningkatan
Resiko Penurunan
-
Klien mengatakan
afterload,
curah jantung
kepalanya pusing
vasokontriksi
Klien mengatakan
pembuluh darah
-
tangannya terasa dingin -
Klien mengatakan pundaknya terasa berat
DO : -
Wajah klien tampak pucat Akral klien terasa dingin
2.
-
Capillary refil < 2 detik
-
TTV :
TD : 180/90 mmHg
RR : 22 x/i
N : 86 x/i
S : 36,8 0C
EKG hasil sinus rithem DS :
Peningkatan tekanan Nyeri akut
74
- Klien mengatakan
vascular serebral
kepalanya sakit - Klien mengatakan kepalanya pusing - Klien mengatakan pundaknya terasa berat
DO : -
Klien tampak meringis
-
Skala nyeri 5-6
-
PQRST
P=Nyeri terasa bila bergerak
Q=Nyeri terasa seperti tertimpa beban berat
R=Nyeri dirasakan pada kepala dan tengkuk
S=Skala nyeri 5-6 nyeri sedang
T=Nyeri dirasakan shilang timbul dengan durasi
75
kurang lebih 5 menit -
TTV :
TD : 180/90 mmHg
RR : 22 x/i
N : 86 x/i
S : 36,8 0C
- Klien tampak gelisah
3.
DS : -
Klien mengatakan susah
Nyeri
Gangguan pola tidur
tidur -
Klien mengatakan tidurnya tidak nyenyak terganggu karena sakit kepala
-
Klien mengatakan hanya tidur 3-4 jam dalam sehari
DO : -
Klien tampak sering menguap
-
Klien tampak
76
mengantuk pada siang hari -
Mata tampak merah terdapat kantong mata pada klien
-
Klien tampak tidak bersemangat
-
Skala nyeri 5-6
TD : 180/90 mmHg
RR : 22 x/i
N : 86 x/i
S : 36,8 0C
-
Kecemasan
DS :
Mual
1. Klien mengatakan tidak nafsu makan 2. Klien mengatakan tidak menghabiskan makanannya 3. Klien mengatakan mual
77
4. Klien mengatakan BB menurun 4 kg tiga bulan terakhir
DO : 1. Klien tampak tidak nafsu makan 2. Klien hanya menghabiskan 2 – 3 sendok suapan nasi 3. Kulit dingin dan pucat 4. Muntah 2 kali
TD : 180/90 mmHg
RR : 22 x/i
N : 86 x/i
S : 36,8 0C
B. Diagnosa 1. Resiko Penurunan curah jantung berhubungan dengan Peningkatan afterload, vasokontriksi pembuluh darah 2. Nyeri akut berhubungan dengan Peningkatan tekanan vascular serebral 3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri 4. Mual berhubungan dengan kecemasan
78
79
C. Intervensi NO 1.
Diagnosa Keperawatan Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan
NOC 1. Cardiac Pump effectiveness
NIC Cardiac Care
Aktivitas Keperawatan 1. Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas,lokasi, durasi)
dengan peningkatan afterload,
2. Circulation Status
2. Catat adanya disritmia jantung
vasokontriksi, iskemia miokard,
3. Vital Sign Status
3. Catat adanya tanda dan gejala
hipertropi ventricular
penurunan cardiac putput Kriteria Hasil :
4. Monitor status kardiovaskuler
1. Tanda vital dalam
5. Monitor status pernafasan yang
rentang normal
menandakan gagal jantung
(tekanan darah, nadi, respirasi) 2. Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan 3. Tidak ada edema
6. Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi 7. Monitor balance cairan 8. Monitor adanya perubahan tekanan darah 9. Monitor respon pasien terhadap
67
paru, perifer, dan
efek pengobatan antiaritmia
tidak asites
10. Atur periode latihan dan istirahat
4. Tidak ada penurunan
untuk menghindari kelelahan
kesadaran
11. Monitor toleransi aktivitas pasien 12. Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu 13. Anjurkan untuk menurunkan stress
Vital Sign
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Monitoring
2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah 3. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri 4. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
68
5. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas 6. Monitor kualitas dari nadi 7. Monitor adanya pulsus paradoksus 8. Monitor adanya pulsus alterans 9. Monitor jumlah dan irama jantung 10. Monitor bunyi jantung 11. Monitor frekuensi dan irama pernapasan 12. Monitor suara paru 13. Monitor pola pernapasan abnormal 14. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit 15. Monitor sianosis perifer 16. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar,
69
bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign 17. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
2.
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
1. Pain Level,
Pain
serebral
2. Pain control,
Management
3. Comfort level
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Kriteria Hasil : 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 3. Gunakan teknik komunikasi
70
nyeri, mampu
terapeutik untuk mengetahui
menggunakan tehnik
pengalaman nyeri pasien
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) Melaporkan bahwa
4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau 6. Evaluasi bersama pasien dan tim
nyeri berkurang
kesehatan lain tentang
dengan
ketidakefektifan kontrol nyeri masa
menggunakan
lampau
manajemen nyeri 2. Mampu mengenali nyeri (skala,
7. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan 8. Kontrol lingkungan yang dapat
intensitas, frekuensi
mempengaruhi nyeri seperti suhu
dan tanda nyeri)
ruangan, pencahayaan dan
3. Menyatakan rasa
kebisingan
71
nyaman setelah nyeri
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
berkurang
10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
4. Tanda vital dalam rentang normal
(farmakologi, non farmakologi dan inter personal) 11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi 12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi 13. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri 14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri 15. Tingkatkan istirahat 16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil 17. Monitor penerimaan pasien tentang
72
manajemen nyeri
Analgesic Administration 1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat 2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi 3. Cek riwayat alergi 4. Pilih analgesik yang diperlukan atau
5. kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu 6. Tentukan pilihan analgesik
73
tergantung tipe dan beratnya nyeri 7. Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur 8. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali 9. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat 10. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
3.
Gangguan
pola
berhubungan dengan nyeri
tidur
1. Kelelahan 2. Tingkat kelelahan
Terapi relaksasi
1. Gambarkan rasionalisasi dan manfaat relaksasi serta jenis
74
3. Penampilan peran Kriteria Hasil 1. Kepuasan klien : lingkungan fisik 2. Status kenyamanan
relaksasi yang tersedia 2. Tentujan apakah ada intervensi relaksasi di masa lalu yang sudah memberikan manfaat 3. Berikan deskripsi detail terkait intervensi yang di pilih 4. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa distrasi dengan lampu yang redup dan suhu lingkungan yang nyaman, jika memungkinkan 5. Dorong klien untuk mengambil posisi yang nyaman dengan pakaian longgar dan mata tertutup 6. Dapatkan prilaku yang menunjukkan terjadinya relaksasi, misalnya nafas dalam, menguap,
75
pernafasan perut, atau bayangan yang menyenangkan 7. Minta klien untuk rileks dan dan merasakan sensasi yang terjadi.
4.
Mual
berhubungan
kecemasan
dengan
Nutrition 1. Mengontrol mual dan Management
1. Lakukan pengkajian mual termasuk
muntah
frekwensi,durasi,tingkat mual,dan
Setelah dilakukan
factor yang menyebabkan mual
tindakan
2. Evaluasi efek mual terhadap nafsu
keperawatan 3 x 24
makan, aktivitas sehari-hari dan pola
jam kebutuhan
tidur pasien
nutrisi klien terpenuhi dengan kriteria hasil :
3. Anjurkan makan sedikit tapi sering dan dalam keadaan hangat 4. Anjurkan pasien mengurangi jumlah
76
2. Dapat menghindari factor penyebab nausea dengan baik 3. Dapat mencegah dan mengurangi mual
makanan yang bisa menimbullkan mual 5. Berikan istirahat dan tidur yang adekuat untuk mengurangi mual 6. Kolaborasi pemberian anti emetic jika mual
D. implementasi / catatan perkembangan Implementasi hari 1 NO 1.
Diagnosa
Tanggal
Implementasi
Resiko tinggi terhadap 02 Agustus 2018 1. Memonitor status kardiovaskuler
jantung berhubungan
2. Memonitor adanya perubahan
afterload, vasokontriksi, iskemia
Paraf
S:
penurunan curah
dengan peningkatan
Evaluasi
-
telapak tangannya
tekanan darah
masih terasa
3. Mengatur periode latihan dan istirahat untuk menghindari
Klien mengatakan
dingin -
Klien mengatakan
77
miokard, hipertropi ventricular
kelelahan
kepalanya masih
4. Memonitor toleransi aktivitas
terasa pusing
pasien
-
5. Menganjurkan untuk menurunkan
Klien mengatakan telapak tangannya
stress
sedikit pucat
6. Memonitor Tekanan Darah, nadi, suhu, dan Pernafasan
O:
7. Mencatat adanya fluktuasi tekanan darah 8. Mengauskultasi Tekanan Darah pada kedua lengan dan bandingkan 9. Memonitor Tekanan Darah, nadi, Pernafasan, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
- Wajah klien masih tampak pucat - Akral klien terasa dingin - Capillari refill 3 detik
10. Memonitor kualitas dari nadi
- Klien tampak lemah
11. Memonitor suhu, warna, dan
- Kesadaran : compos
78
kelembaban kulit
mentis
12. Mengidentifikasi penyebab dari
- TTV :
perubahan vital sign
13. Mengaplikasikan jurnal pemberian meditasi oleh Jeri Hermanto tahun
Tekanan Darah : 170/110 mmHg
2014 selama 10 menit
Pernafasan : 22 x/i
-
Nadi : 88 x/i
Suhu : 36,8 0C
CGS : 15, Eye4, Motorik6, Verbal5
A: Masalah penurunan curah jantung belum teratasi
79
P: Intervensi dilanjutkan 3,5,6,7,9,10, 11,dan 13
2.
Nyeri akut berhubungan dengan
02 Agustus 2018
S: 1. Melakukan pengkajian nyeri secara -
Klien mengatakan
peningkatan tekanan
komprehensif termasuk lokasi,
nyeri kepalanya sudah
vaskuler serebral
karakteristik, durasi, frekuensi,
sedikit berkurang
kualitas dan faktor presipitasi
-
2. Mengobservasi reaksi nonverbal
kepalanya masih
dari ketidaknyamanan 3. Mengonntrol lingkungan yang
Klien mengatakan
terasa pusing -
dapat mempengaruhi nyeri
Klien mengatakan pundaknya masih
4. Mengurangi faktor presipitasi nyeri
terasa berat
5. Mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
O:
80
6. Meningkatkan istirahat
1. Klien tampak meringis
7. Memberikan informasi terkait nyeri
2. Skala nyeri 5
yang dialami 8. Mengaplikasikan jurnal pengaruh
3. Klien tampak lemah 4. Kesadaran : compos
slow deep breathing oleh Ni Putu
mentis
Eni Darmayanti tahun 2016 selama
5. TTV :
10 menit
Tekanan darah : 170/110 mmHg
Pernafasan : 22 x/i
Nadi : 88 x/i
Suhu : 36,8 0C
6. CGS : 15, E4, M6, V5 Pupil isokor A:
81
Masalah nyeri akut belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan 1,3,5,6,,dan 8 3.
Gangguan pola tidur 02 Agustus 2018
1. Menggambarkan rasionalisasi dan
berhubungan dengan
manfaat relaksasi serta jenis
nyeri
relaksasi yang tersedia
S: -
Klien mengatakan masih suasah
2. Menentukan tujan apakah ada
untuk tidur
intervensi relaksasi di masa lalu
-
Klien mengatakan
yang sudah memberikan manfaat
nyeri pada kepala
3. Memberikan deskripsi detail terkait
juga masih terasa
intervensi yang di pilih 4. Menciptakan lingkungan yang
O: -
tenang dan tanpa distrasi dengan lampu yang redup dan suhu
Klien masih tampak pucat
-
Klien tampak
82
lingkungan yang nyaman, jika
lemah
memungkinkan
-
5. Mendorong klien untuk mengambil
Klien mata klien cekung
posisi yang nyaman dengan
A:
pakaian longgar dan mata tertutup
Gangguan pola tidur
6. Mendapatkan prilaku yang
belum teratasi
menunjukkan terjadinya relaksasi,
P:
misalnya nafas dalam, menguap,
Intervensi dilannjutkan
pernafasan perut, atau bayangan
1,3,4,5,7
yang menyenangkan 7. Meminta klien untuk rileks dan dan merasakan sensasi yang terjadi.
4.
Mual
berhubungan 02 Agustus 2018
dengan kecemasan
1.
Lakukan pengkajian mual termasuk frekwensi,durasi,tingkat mual,dan
S: 1. Klien mengatakan
83
2.
factor yang menyebabkan mual
tidak menghabiskan
Evaluasi efek mual terhadap nafsu
makanannya
makan, aktivitas sehari-hari dan pola
2. Klien mengatakan
tidur pasien 3.
4.
Anjurkan makan sedikit tapi sering
masih mual 3. Klien mengatakan
dan dalam keadaan hangat
BB turun 4 kg pada
Anjurkan pasien mengurangi jumlah
tiga bulan terakhir
makanan yang bisa menimbullkan mual 5.
Berikan istirahat dan tidur yang
O: 1. Klien tampak tidak
adekua untuk mengurangi mual 6.
Kolaborasi pemberian anti emetic jika
nafsu makan 2. Klien tampak hanya
mual
makan beberapa suapan (2-3 sendok) A: Masalah mual b.d iritasi
84
lambung belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5,6
Implementasi hari ke 2 NO 1.
Diagnosa
Tanggal
Implementasi
Resiko tinggi terhadap 03 Agustus 2018 penurunan curah jantung berhubungan
Paraf
S: 1. Mengevaluasi adanya nyeri dada (intensitas,lokasi, durasi)
dengan peningkatan
2. Mencatat adanya disritmia jantung
afterload,
3. Memonitor status kardiovaskuler
vasokontriksi, iskemia
4. Memonitor abdomen sebagai
miokard, hipertropi
Evaluasi
indicator penurunan perfusi
- Klien mengatakan telapak tangannya tidak terasa dingin lagi - Klien mengatakan telapak tangannya masih sedikit pucat
5. Memonitor adanya perubahan
85
ventricular
tekanan darah 6. Mengatur periode latihan dan istirahat untuk menghindari
O: - Wajah klien masih tampak pucat
kelelahan 7. Memonitor toleransi aktivitas pasien
- Akral klien terasa
8. Memonitor adanya dyspneu, fatigue,
sudah tersa hangat
tekipneu dan ortopneu 9. Menganjurkan untuk menurunkan stress 10. Memonitor Tekanan Darah, nadi, suhu, dan Pernafasan
- Capillari refill < 3 detik - Kesadaran : compos mentis - Tanda Vital :
11. Mencatat adanya fluktuasi tekanan darah
12. Memonitor Tekanan Darah,
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
nadi,Pernafasan sebelum, selama,
Pernafasan : 20 x/i
dan setelah aktivitas
Nadi : 88 x/i
13. Memonitor kualitas dari nadi 86
14. Memonitor suhu, warna, dan kelembaban kulit 15. Memonitor sianosis perifer 16. Mengaplikasikan jurnal pemberian
Suhu : 36,6 0C
CGS : 15, E4, M6, V5
A:
meditasi oleh Jeri Hermanto tahun
Masalah penurunan curah
2014 selama 10 menit
jantung teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1,5,7,10, 11,13 dan 17
2.
Nyeri akut
S:
02 Agustus 2018
berhubungan dengan
Melakukan pengkajian nyeri secara
1. Klien mengatakan nyeri
peningkatan tekanan
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
kepalanya sudah sedikit
vaskuler serebral
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
berkurang
presipitasi
2. Klien mengatakan
87
2. Mengonntrol lingkungan yang dapat
kepalanya masih terasa
mempengaruhi nyeri
pusing
3 Meningkatkan istirahat
3. Klien mengatakan
4 Memberikan informasi terkait nyeri yang
pundaknya masih terasa
dialami
berat
5. Mengaplikasikan jurnal pengaruh slow deep breathing oleh Ni Putu Emy Darma
O:
Yanti tahun 2016 selama 10 menit untuk
1. Klien tampak
mengurangi nyeri
memegang kepalanya 2. Skala nyeri 4 3. Klien tampak lemah 4. KU sedang 5. Kesadaran : compos mentis 6. Tanda Vital
Tekanan Darah : 150/100 88
mmHg Pernafasan : 20 kali/menit
3.
Gangguan pola tidur 02 Agustus 2018
1. Menggambarkan rasionalisasi dan S:
berhubungan dengan
manfaat relaksasi serta jenis
nyeri
relaksasi yang tersedia
-
masih suasah
2. Menentukan tujan apakah ada
untuk tidur
intervensi relaksasi di masa lalu
-
yang sudah memberikan manfaat
4. Menciptakan lingkungan yang
juga masih terasa O: -
tenang dan tanpa distrasi dengan lampu yang redup dan suhu
5. Mendorong klien untuk
Klien masih tampak pucat
-
lingkungan yang nyaman, jika memungkinkan
Klien mengatakan nyeri pada kepala
3. Memberikan deskripsi detail terkait intervensi yang di pilih
Klien mengatakan
Klien tampak lemah
-
Klien mata klien cekung
89
mengambil posisi yang nyaman
A:
dengan pakaian longgar dan mata
Gangguan pola tidur
tertutup
belum teratasi
6. Mendapatkan prilaku yang
P:
menunjukkan terjadinya relaksasi, Intervensi dilannjutkan misalnya nafas dalam, menguap,
1,3,4,5,7
pernafasan perut, atau bayangan yang menyenangkan 7. Meminta klien untuk rileks dan dan merasakan sensasi yang terjadi.
4.
Mual
berhubungan 03 Agustus 2018
dengan kecemasan
1. Melakukan pengkajian mual termasuk frekwensi,durasi,tingkat mual,dan factor yang menyebabkan mual
S: 4. Klien mengatakan tidak menghabiskan
90
2. Mengevaluasi efek mual terhadap nafsu makan, aktivitas sehari-hari dan
makanannya 5. Klien mengatakan
pola tidur pasien 3. Menganjurkan makan sedikit tapi
masih mual 6. Klien mengatakan
sering dan dalam keadaan hangat
BB turun 4 kg pada
4. Menganjurkan pasien mengurangi
tiga bulan terakhir
jumlah makanan yang bisa menimbullkan mual 5. Memberikan istirahat dan tidur yang
O: 3. Klien tampak tidak
adekua untuk mengurangi mual 6. Berkolaborasi pemberian anti emetic
nafsu makan 4. Klien tampak hanya
jika mual
makan beberapa suapan (2-3 sendok)
A: Masalah mual b.d iritasi
91
lambung belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5,6
Implementas hari ke 3 NO 1.
Diagnosa
Tanggal
Resiko tinggi terhadap 04 Agustus 2018 penurunan curah
Implementasi 1. Mengevaluasi adanya nyeri dada (intensitas,lokasi, durasi)
Evaluasi S: - Klien mengatakan
jantung berhubungan
2. Mencatat adanya disritmia jantung
telapak tangannya
dengan peningkatan
3. Memonitor status kardiovaskuler
tidak terasa dingin lagi
afterload,
4. Memonitor abdomen sebagai indicator
vasokontriksi, iskemia
penurunan perfusi
Paraf
- Klien mengatakan telapak tangannya
92
miokard, hipertropi ventricular
5. Memonitor adanya perubahan tekanan
tidak pucat
darah 6. Mengatur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan 7. Memonitor toleransi aktivitas pasien
O: - Wajah klien tidak pucat lagi
8. Memonitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
- Akral klien terasa
9. Menganjurkan untuk menurunkan stress
sudah tersa hangat
10. Memonitor Tekanan Darah, nadi, suhu,
- Capillari refill < 3
dan Pernafasan 11. Mencatat adanya fluktuasi tekanan darah 12. Memonitor Tekanan Darah, nadi,Pernafasan sebelum, selama, dan
detik - Kesadaran : compos mentis - Tanda Vital :
setelah aktivitas 13. Memonitor kualitas dari nadi 14. Memonitor suhu, warna, dan
Tekanan Darah : 170/100 mmHg
kelembaban kulit 93
15. Memonitor sianosis perifer
Pernafasan : 20 x/i
Nadi : 85 x/i
Suhu : 36,6 0C
CGS : 15, E4, M6, V5
A: Masalah penurunan curah jantung teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1,5,7,10, 11,13
2.
Nyeri akut
04 Agustus 2018
1. Melakukan pengkajian nyeri secara
S:
berhubungan dengan
komprehensif termasuk lokasi,
1. Klien mengatakan nyeri
peningkatan tekanan
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
kepalanya sudah sedikit
94
vaskuler serebral
dan faktor presipitasi 2. Mengonntrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
berkurang 2. Klien mengatakan kepalanya masih terasa
3. Meningkatkan istirahat
pusing
4. Memberikan informasi terkait nyeri yang
3. Klien mengatakan
dialami 5. Mengaplikasikan jurnal pengaruh slow
pundaknya masih terasa berat
deep breathing oleh Ni Putu Emy Darma Yanti tahun 2016 selama 10 menit untuk
O:
mengurangi nyeri
1. Klien tampak memegang kepalanya 2. Skala nyeri 4 3. Klien tampak lemah 4. KU sedang 5. Kesadaran : compos mentis 6. Tanda Vital 95
Tekanan Darah : 150/100 mmHg Pernafasan : 20 kali/menit
3.
Gangguan pola tidur 03 Agustus 2018
1. Menggambarkan rasionalisasi dan
berhubungan dengan
manfaat relaksasi serta jenis relaksasi
nyeri
yang tersedia
S: -
sudah mulai
2. Menentukan tujan apakah ada
tertidur
intervensi relaksasi di masa lalu yang
-
sudah memberikan manfaat
juga masih terasa
intervensi yang di pilih
dan tanpa distrasi dengan lampu yang
Klien mengatakan nyeri pada kepala
3. Memberikan deskripsi detail terkait
4. Menciptakan lingkungan yang tenang
Klien mengatakan
tetapi sesekali O: -
Klien masih
redup dan suhu lingkungan yang
tampak tidak
nyaman, jika memungkinkan
pucat
96
5. Mendorong klien untuk mengambil
-
Klien tampak
posisi yang nyaman dengan pakaian
sudah
longgar dan mata tertutup
bersemangat
6. Mendapatkan prilaku yang
-
menunjukkan terjadinya relaksasi,
Klien mata klien cekung
misalnya nafas dalam, menguap,
A:
pernafasan perut, atau bayangan yang
Gangguan pola tidur
menyenangkan
teratasi sebagian
7. Meminta klien untuk rileks dan dan merasakan sensasi yang terjadi.
P: Intervensi dilannjutkan 1,3,4,5,7
4.
Mual
berhubungan 04 Agustus 2018
dengan kecemasan
1. Melakukan pengkajian mual termasuk frekwensi,durasi,tingkat
S: 7. Klien mengatakan
mual,dan factor yang menyebabkan
tidak menghabiskan
mual
makanannya
97
2. Mengevaluasi efek mual terhadap
8. Klien mengatakan
nafsu makan, aktivitas sehari-hari dan pola tidur pasien
masih mual 9. Klien mengatakan
3. Menganjurkan makan sedikit tapi
BB turun 4 kg pada
sering dan dalam keadaan hangat
tiga bulan terakhir
4. Menganjurkan pasien mengurangi jumlah makanan yang bisa menimbullkan mual
O: 5. Klien tampak tidak
5. Memberikan istirahat dan tidur yang adekua untuk mengurangi mual
nafsu makan 6. Klien tampak hanya
6. Berkolaborasi pemberian anti
makan beberapa
emetic jika mual
suapan (2-3 sendok)
A: Masalah mual b.d iritasi lambung belum teratasi
98
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5,6
99