29
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian dan kerangka pemikiran seperti diuraikan dalam bab sebelumnya, maka objek dalam penelitian ini adalah analisis akuntabilitas pengelolaan Anggaran pada Sekertariat Dewan Provinsi Gorontalo. 3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian Desain penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, dimana penulis menjelaskan tentang analisi akuntabilitas pengelolaan Anggaran pada Sekertariat Dewan Provinsi Gorontalo yang dikemukakan oleh paraahli. penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bertujuan memahami fenomena yang dialami subjek penelitian, misalnya motivasi, persepsi, tindakan dan lain-lain secara holistic dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata. Secara alamiah dan memanfaatkan metode alamiah, jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis dan tidak memerlukan angka-angka, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan, menurut Moleong (2010:6).
30
3.2.2. Definisi Operasional Variabel Untuk menentukan data apa yang diperlukan dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu perlu mengoperasionalisasikan variabel-variabel seperti yang telah di inventarisir didalam kerangka pikir dengan maksud untuk menentukan indikatorindikator variabel yang bersangkutan. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Dimensi
Akuntabilitas
Tahapan Siklus
Pengelolaan
Pengelolaan
Anggaran
Anggaran
Indikator
1. Tahap Persiapan Anggaran 2. Tahap Ratifikasi Anggaran 3. Tahap Pelaksanaan Anggaran 4. Tahap
Pelaporan
dan
Evaluasi Anggaran. Sumber : Mardiasmo (2004:70)
3.2.3
Informan Dalam pengumpulan data, cara yang digunakan oleh penulis adalah dengan
mengumpulkan data informan dari perusahaan yang diteliti. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menyebarkan kuisioner kepada informan dilingkungan Sekertariat Dewan Provinsi Gorontalo.
31
Alat yang digunakan untuk mengukur data yang dihasilkan oleh para informan adalah dengan menggunakan kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan daftar pertanyaan mengenai masalah yang diteliti. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah karyawan staf Sekertariat Dewan Provinsi Gorntalo. Yang nantinya akan diberikan kuisioner
3.2.4. Jenis dan Sumber Data Adapun sumber dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari tempat penelitian baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk dokumen. 2. Data sekunder Merupakan data penelitian yang diperoleh dengan tidak langsung, berupa buku, penelitian terdahulu, dan aturan-aturan yang berhubungan dengan penelitian ini
3.2.5. Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara dengan pihak staf dan Bendahara Sekertariat Dewan Provinsi Gorontalo guna mendapat penjelasan tentang Laporan Keuangan Tahunan dan Alokasi dana yang tersalurkan pertahun. 2. Kuesioner
32
Adalah daftar pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada karyawan Staf Sekertariat Dewan Provinsi Gorontalo
3.2.6. Analisis Data Hasil jawaban kuesioner dihitung menggunakan rumus berikut: Jumlah Jawaban “Ya” Presentase =
x 100% Jumlah Jawaban “Tidak”
Sumber: champion (2010:302) Penulis menyediakan jawaban secara “close end edquesioner” atau kuesioner secara tertutup, yaitu responden hanya member tiga alternative jawaban yang telah ditentukan sebelumnya oleh penulis yaitu “Ya”, ‘Tidak” atau “Tidak Relevan”. Sebagai ukuran tingkat kesesuaian dengan kriteria-kriteria tertentu sehingga responden cukup memilih salah satu jawaban yang dianggap paling cocok menurut responden dari ketiga alternative jawaban tersebut. Untuk kepentingan hasil perhitungan presentase, penulis akan menggunakan ketentuan yang dikemukakan berdasarkan rumusan champion (2010:302) yang dikutip dalam bukunya basic statistic for social research menyebutkan klasifikasi sebagai berikut: 1. 0,00 – 0,25 = No association or low association (weak association) 2. 0,26 – 0,50 = moderately or low association (moderation association) 3. 0,51–0,75 =moderately high association(moderation strong association)
33
4. 0,76–1,00= high association(strong association up to perfect association) Klasifikasi tersebut di atas maka dapat diuraikan sebagai berikut: 1. 0% – 25% = Penerapan pengelolan keuangan daerah dari tahun ketahun mengalami perubahan 2. 26% - 50% = Akuntabilitas sector publik Good Governence 3. 51% - 75% = Transparansi tehadap alokasi dana terhadap masyarakat 4. 76% - 100% = Laporan Keuangan Daerah Sekertariat Dewan