PENELITIAN TINDAKAN KELAS (METODE PENELITIAN)
“MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI ASAM BASA DI KELAS XI MIPA 2 SMAS ADHYAKSA 1 KOTA JAMBI”
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4 1. IIN AYU PUTRI SITANGGANG
(A1C116010)
2. NURUL SAKINAH
(A1C116072)
3. HENI YULIANTI
(A1C1160 )
4. HERI GUNAIDI
(A1C1160 )
DOSEN PENGAMPU Dra. M. DWI WIWIK ERNAWATI, M.Kes
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2019
DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. iv BAB III METODODLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 1 4.2 Subjek penelitian ................................................................................. 1 4.3 Design Penelitian ................................................................................ 2 4.4 Deskripsi per Siklus............................................................................. 5 4.5 Instrumen Penelitian............................................................................ 9 4.5.1
Lembar observasi .................................................................... 9
4.5.2
Lembar Diskusi Kelompok Menggunakan LKPD................. 12
4.5.3
Angket Kemampuan Berargumentasi ..................................... 12
4.5.4
Test Essay ............................................................................... 13
4.5.5
Test Lisan ................................................................................ 15
4.5.6
Wawancara Terstruktur ........................................................... 16
4.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 17 4.6.1
Observasi ................................................................................. 17
4.6.2
Lembar Diskusi Kelompok Menggunakan LKPD .................. 18
4.6.3
Angket Kemampuan Argumentasi Siswa ............................... 18
4.6.4
Test Essay ............................................................................... 18
4.6.5
Test Lisan ................................................................................ 19
4.6.6
Wawancara Terstruktur ........................................................... 19
4.6.7
Dokumentasi ........................................................................... 20
4.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 20 4.7.1
Analisis Data Kuantitatif ......................................................... 20
4.7.2
Analisis Data Kualitatif ........................................................... 23
4.8 Indikator Keberhasilan .......... ............................................................. 24
ii
DAFTAR TABEL Tabel
Hal
3.1 Waktu penelitiaan dan jumlah pertemuaan persiklus ....................................... 1 3.2 Waktu penelitiaan dan jumlah pertemuaan persiklus ....................................... 3 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Project Based Learning (PjBL) oleh guru ............................................................................... 9 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Problem Based Learning (PBL) oleh siswa............................................................................ 10
3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Diskusi Kelompok ........................................... 11
3.5 Kisi-Kisi Lembar Diskusi Kelompok ............................................................... 12 3.6 Kisi-kisi Angket Kemempuan Berargumentasi ................................................ 13 3.7
Kisi-kisi Tes Essay ........................................................................................ 14
3.8 Kisi-kisi Tes lisan ............................................................................................. 15 3.9 Kisi-kisi lembar wawancara sebelum pembelajaran ....................................... 16 3.10 Kisi-kisi lembar wawancara sesudah pembelajaran ....................................... 17 3.11 Kategori Keterlaksanaan Model Problem Based Learning ........................... 21 3.12 Kategori Diskusi Kelompok .......................................................................... 21 3.13 Kategori Test Essay ....................................................................................... 22 3.14 Kategori Test Lisan ........................................................................................ 23
iii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Hal
3.1 Prosedur siklus penelitian ............................................................................... 4 3.2 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 24
iv
v
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIPA 2 SMAS ADHIYAKSA 1 KOTA JAMBI di Jl. Jenderal Urip Sumoharjo, No 3, Sungai Putri kecamatan Telanaipura, Jambi. Kondisi lingkungan sekolah SMAS ADHIYAKSA 1 KOTA JAMBI berada di pusat kota dan terletak di pinggir jalan, sekolah ini bersebelahan dengan SMKN 4 KOTA JAMBI. Penelitian ini dilakukan pada Semester Genap tahun pelajaran 2018/2019, dimulai pada hari selasa tanggal 12 Febuari 2019 pada pukul 07.15 WIB selama 2x45 menit. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dengan 2x siklus. Tabel 3.1 Waktu penelitiaan dan jumlah pertemuaan persiklus. SIKLUS
PERTEMUAN
MATERI o
Pertemuan 1 (2 JP)
TANGGAL
o o
Teori asam basa dan Derajat Keasaman (pH) Tes lisan Post test/ tes essay
Selasa, 12 Februari 2019
o o o
Kekuatan Asam Basa Tes lisan Posttest/ tes essay
Kamis, 14 Februari 2019
o
Indikator Asam dan Basa Tes Lisan Post test/ tes essay Konsep pH terhadap Pencemaran Air Tes Lisan Post test/ tes essay
1 Pertemuan 2 (2 JP)
Pertemuan 1 (2JP) 2 Pertemuan 2 (2 JP)
o o o o o
Senin, 18 Februari 2019 Selasa, 19 Februari 2019
3.2 Subjek penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XIMIPA SMAS ADHIYAKSA 1 KOTA JAMBItahun ajaran 2018/2019. Sekolah ini berada di pinggir jalan raya sehingga mengganggu proses pembelajaran, karena suara kendaraan yang melewati jalan 1
rayatersebut. SMAS ADHIYAKSA 1 memiliki 3 lantai, kelas yang kami teliti ini berada di lantai 3 sehingga semangat belajar siswa berkurang. Fasilitas belajar di MIPA SMAS ADHIYAKSA 1 KOTA JAMBIdapat dikategorikan memadai. Jumlah siswa dalam kelas yang kami teliti berjumlah 30 orang terdiri dari 20 siswi dan 10 siswa yang memiliki karakteristik yang heterogen. Kepedulian orang tua terhadap kemajuan pendidikan cukup. Namun, masih terdapat beberapa orang tua yang kurang peduli terhadap pendidikan anaknya, dimana hal itu terjadi ketika orang tua yang bekerja sampai larut malam, sehingga orang tua kurang memperhatikan perkembangan proses pembelajaran anaknya di sekolah. Pada proses pembelajaran guru lebih beperan aktif
dibandingkan siswanya
dikarenakan kebiasaan belajar siswa yang heterogen, dimana ada siswa yang memperhatikan gurunya menjelaskan, sedangkan ada juga siswa yang asik sendiri melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran, seperti siswa yang saling mengobrol, bermain handphone, dan tidur disaat guru menjelaskan.Hal inilah yang mempengaruhi perbedaan tingkat kognitif masing-masing siswa, dimana saat guru membagikan kelompok secara heterogen, siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik tidak bisa mengkomunikasikan pendapatnya saat diskusi kelompok berlangsung, dan saat guru bertanya secara individu kepada siswa, siswa tersebut tidak bisa menjawab pertanyaan guru.
3.3 Design Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus dengan dua kali pertemuan disetiap siklusnya. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam jangka waktu 2 x jam pelajaran atau 2 x 45 menit. Waktu penelitian ini disesuaikan dengan jadwal sekolah. Berikut jadwal penelitian yang dilakukan.
2
Tabel3.2: Waktu penelitiaan dan jumlah pertemuaan persiklus. SIKLUS
PERTEMUAN
MATERI o
Pertemuan 1 (2 JP)
TANGGAL
o o
Teori asam basa dan Derajat Keasaman (pH) Tes lisan Post test/ tes essay
Selasa, 12 Februari 2019
o o o
Kekuatan Asam Basa Tes Lisan Post test/ tes essay
Kamis, 14 Februari 2019
o
Indikator Asam dan Basa Tes Lisan Post test/ tes essay Konsep pH terhadap Pencemaran Air Tes Lisan Post test/ tes essay
1 Pertemuan 2 (2 JP)
Pertemuan 1 (2JP)
o o o
Pertemuan 2 (2 JP)
o o
2
Senin, 18 Februari 2019 Selasa, 19 Februari 2019
Di dalam penelitian ini, desain penelitian yang diguanakan adalah desain penelitaan Kemmis and Mc Taggart. prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus tindakan (daur ulang). Daur ulang dalam penelitian diawali
dengan
perencanaan
(Planning),
tindakan
(Action),
mengobservasi
(Observation), dan melakukan refleksi (Reflection), dan seterusnya sampai adanya peningkatan yang diharapkan tercapai, Hopkins dalam Arikunto (2010:14).
3
Gambar 3.1 Prosedur siklus penelitian, diadopsi dari Arikunto (2010:17) Penjelasan alur diatas adalah: 1. Perencanaan (Plan) : sebelum mengadakan penelitian menyusunrumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya pembuatan instrumen penelitian yakni
lembar
observasi,
angket keaktifan
belajar siswa, dan pedoman wawancara, dan juga pembuatan perangkat pembelajaran seperti salabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). 2. Pelaksanaan dan pengamatan (Action and Observation): meliputi tindakan yang dilakukan sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa yakni penerapan model pembelajaran project based learning (pjbl) serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran pembelajaran project based learning (pjbl)tersebut. 3. Refleksi (Reflection) : tindakan mengkaji atau menganalisis,melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. Tahap refleksi ini adalah tahap
4
penentu, yakni untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya, apakah harus dilakukan penerapan pembelajaran pada siklus berikutnya atau harus dihentikan karena telah mencapai target yang telah ditentukan yakni sesuai dengan indikator keberhasilanpembelajaran. 4. Perencanaan yang direvisi (Revised Plan) : rencana yang dirancang oleh peneliti berdasarkan hasil refleksi dari pengamat pada siklus tertentu untuk dilaksanakan pada siklusberikutnya.
3.4 Deskripsi per Siklus Secara rinci pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah langkah sebagai berikut: SIKLUS I Kegiatan pada siklus
pertama diawali
dengan pembuatan perangkat
pembelajaran secara kolaboratif partisipatif antara guru dengan peneliti, kemudian rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran
PJBL(Project
Based
Learnig),
adapunlangkah-langkah
yang
harusdilakukanpadapenelitianiniadalahsebagaiberikut: 1. Perencanaan Setelah di dapatkan pokok permasalahan, maka dimulailah tahap perencanaan, yakni merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk memperbaiki permasalahan pembelajaran tersebut. Hal utama yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini
adalah
menyamakan
observer dan guru mata pelajaran yang bersangkutan nantinya pada saat pelaksanaan, peneliti dan
persepsi antara peneliti, terlebih dahulu, agar
guru mata pelajaran memiliki
pemahaman yang sama dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning(pjbl). Setelah menyamakan persepsi tentang model pembelajaran yang akan diterapkan, peneliti menyiapkan beberapa persiapan sebagai berikut : a.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I, Siklus I
5
direncanakan terdiri dari 2 kalipertemuan b.
Penyusunan Lembar Kerja Siswa berbasis ProyekKelompok
c.
Melakukan pembagian kelompokbelajar
d.
Penyusunan lembar observasi keaktifan dan komunikasi belajarsiswa
e.
Menentukan kriteria keberhasilan pembelajaran. Dalam penelitian ini peserta didik dikatakan berhasil apabila rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran telah mencapai minimal 75,00 dan untuk hasil belajar telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai75.
2. Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan adalah kegiatan inti dari penelitian tindakan kelas ini, karena proses di dalamnya meliputi kegiatan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (Pjbl) yang telah disiapkan untuk meningkatkat komunikasi dan hasil belajar siswa kelas XIMIPA 2 SMAS ADHYAKSA 1 Kota Jambi pada materi asam dan basa. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, observer yang terdiri dari peneliti dan dua anggota lain yang telah sengaja dimintai bantuan untuk proses pengambilan data dalam penelitian ini, melakukan pengamatan terhadap siswa yang telah menjadi tanggung jawab mereka. Pada tahap ini peneliti menerapkan kegiatan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran project based learning (PjBL) mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan dengan langkah-langkah kegiatan inti sebagai berikut : a. Kegiatan awal 1) Guru menyiapkan siswauntukmelakukanpembelajaran 2) Guru memberikan apersepsi dan motivasi dengan menanyakan materi sebelumnya yang berkaitan dengan pembelajaran hari ini 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6
b. Kegiatan Inti
Menentukan pertanyaan mendasar Guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat eksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki
siswa
berdasarkanpengalamanbelajaranya yang bermuara pada penugasan peserta didik dalam melakukan aktivitas.
Mendesain perencanaan proyek Guru
mengorganisiir
siswa
kedalam
kelompok-kelompok
yang
heterogen (4-6) orang. Heterogen berdasarkan tingkat kognitif atau etnis. Guru memberikan proyek. Guru dan peserta didik membicarakan aturan main untuk disepakati bersama dalam proses penyelesaian proyek.
Menyusun jadwal Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat jadwal aktivitas yang mengacu pada waktu maksimal yang disepakati serta menyusun langkah alternatif, jika ada sub aktifitas yang molor dari waktu yang telah dijadwalkan.
Memonitor peserta didik dan kemajuanproyek Guru membagiakan lembar kerja proyek yang berisi tugas proyek dengan tagihan:1)menuliskaninformasisecaraeksplisistdinyatakandalamtugas,2) menuliskan beberapa pertanyaan yang terkait dengan masalah/tugas yang diberikan, 3) mengisikan jawaban pada lembar kerja proyek 4) menarik kesimpulan.
Menguji hasil Guru yang telah melaksanakan penilaian selama monitoring dilakukan dengan mengacu pada rubrik penilaian yang bertuan mengukur ketercapaiankomunikasisiswadalambelajarsertahasilbelajarsiswadengan mengadakan presentasi di depankelas.
7
Mengevaluasi pengalaman Peserta didik secara berkelompok beserta guru melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
c. Kegiatan penutup 1) Guru membimbing peserta didik untuk memberikan kesimpulan 2) Guru Mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya 3) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. 3. Observasi Observasi merupakan tahapan kegiatan yang sepenuhnya dilakukan oleh pengamat.Tahap observasi merupakan tahap pengumpulan data yang bersifat kualitatif.Observasi
dilakukan
ketika
pelaksanaan
tindakan
berlangsung.Peneliti melakukan observasi terhadap kemampuan komunikasi siswa dan kegiatan guru selama pelaksanaan pembelajaran dengan model Project Based Learning. 4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan akhir di tiap siklus dan merupakan cermin hasil penelitian pada tiap siklus.Setelah pelaksanaan tindakan dan pengamatan termasuk di dalamnya proses pengambilan data telah selesai, maka
didapatlah
data- data yang harus segera diolah sehingga dapat
diputuskan tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Jika hasil olah data telah memenuhi target pada siklus 1 yaitu rata-rata tingkat komunikasi siswa telah mencapai 50,00 dan untuk hasil belajar telah mencapai ratarata70,00 maka siklus I dapat dihentikan dan dilanjutkan dengan siklus berikutnya, namun jika belum mencapai target maka tindakan dilanjutkan pada siklus berikutnya guna untuk perbaikan.
8
SIKLUS LANJUTAN Kegiatan yang dilakukanpadasiklus II dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus I. Tahap kerja pada siklus II mengikuti tahapan kerja pada siklus I yaitu diawali dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.Siklus III, IV, Vdan seterusnya masih terdapat kemungkinan untuk dilaksanakan jikah asil dari siklus II masih terdapat banyak kekurangan atau belum berhasil. 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan untuk mengambil data peningkatan kemampuan komunikasi siswa pada materi asam basa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) oleh guru , instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), angket kemampuan komunikasi, tes essay, tes lisan dan dokumentasi. 3.3.1
Lembar observasi Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan
untuk memperoleh informasi bagaimana proses keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL)oleh guru dan siswa terhadap kemampaun komunikasi siswa pada materi asam basa. Kriteria penilaian disusun berdasarkan sintak model Project Based Learning (PjBL) dan kemampaun komunikasi dan hasil belajar siswa. 1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Project Based Learning (PjBL) Adapun kisi-kisi lembar keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL)oleh guru adalah : Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Project Based Learning (PjBL) oleh guru Sintaks PJBL
Penyajian Masalah
Aspek yang diamati Menciptakan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadi pertukaran ide dengan mengajukan pertanyaan berupa apersepsi dan motivasi
9
Nom or Item 1
Membuat Perencanaan Proyek
Menyusun Jadwal Pelaksanaan Proyek
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3
Menyajikan permasalahan terkait dengan topik pembelajaran Membagi siswa kedalam kelompok yang heterogen dan memberikan lembar kerja proyek pada setiap kelompok Memberikan kesempatan pada siswa untuk mencari informasi dari beberapa sumber Membantu siswa dalam mendesain jenis proyek Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dalam penyelesaian proyek Guru mengarahkan siswa untuk menetapkan waktu untuk pengerjaan tahapan proyek secara rasional
4
Memantau siswa dalam mengerjakan proyek Mendorong siswa untuk bekerja efektif dan efisien Memonitor dalam pembuatan Kelompok Proyek Memantau kemajuan proyek siswa Memberikan kesempatan untuk mempresentasikan Penilaian Produk produk Guru melakukan penilaian produk dan portofolio Evaluasi Guru memberikan kesempatan untuk menyimpulkan
5
6 7 8 9
10 11 12 13 14 15
Adapun kisi-kisi lembar keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL) oleh guru adalah : Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Project Based Learning (PJBL) oleh siswa Sintaks PJBL Penyajian Masalah Membuat Perencanaan Proyek Menyusun Jadwal Pelaksanaan Proyek
Aspek yang diamati
Nomo r Item
Siswa memperhatikan pertanyaan/masalah yang disajikan
1
Mengumpulkan data untuk jenis proyek
2
Mencetuskan gagasan dalam mengeksplor jenisProyek Menyusun langkah kerja proyek Siswa menyusun pelaksanaan proyek bersama guru
10
3 4 5
Memonitor Pembuatan Proyek
Penilaian Produk
Proses penyelesaian proyek Siswa bekerja efektif dan efisien dalam kelompok Membuat laporan Mempresentasikan produk Memperhatikan presentase dari kelompok lain
Evaluasi
Menyimpulkan materi pembelajaran Melakukan refleksi
6 7 8 9 10 11 12
2. Lembar Observasi Diskusi Kelompok Lembar observasi diskusi kelompok digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam berkomunikasi terhadap keterlaksanaan model Project Based Learning (PJBL) yang mengacu empat aspek kemampuan berkomunikasi yaitu berbicara, berpikir, menulis, dan bahasa isyarat. Adapun kisi-kisi lembar observasi diskusi kelompok adalah: Tabel 3.5Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Berkomunikasi Siswa Aspek
Berbicara
Berpikir Menulis Bahasa Isyarat
Indikator Mempresentasikan hasil proyek Menyampaikan pendapat Menjawab pertanyaan Tata bahasa yang baik Pembicaraan singkat, jelas dan mudah dimengerti Suaranya terdengar jelas Melakukan diskusi Menuliskan hasil akhir diskusi Melihat lawan bicara Ekspresi wajah yang ramah Gerakan tangan yang sesuai dengan kata-kata yangdiucapkan
11
No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3.3.2
Lembar Observasi Diskusi Kelompok Menggunakan Lembar Kerja Siswa berbasis Proyek Lembar kerja peserta didik digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa
dalam berkomunikasi ilmiah terhadap keterlaksanaan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang mengacu empat aspek kemampuan berbicara, berpikir, menulis, bahasa isyarat. Adapun kisi-kisi lembar diskusi kelompok adalah :
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Diskusi Kelompok Aspek
Berbicara
Berpikir
Indikator Mempresentasikan hasil proyek
No. Item 1
Menyampaikan pendapat
2
Memberikan pertanyaan
3
Tata bahasa yang baik
4
Pembicaraan singkat, jelas dan mudah dimengerti
5
Suaranya terdengar jelas
6
Menanggapi pertanyaan dari teman
7
Mengkritik pendapat teman Menulis
Menuliskan hasil akhir diskusi Melihat lawan bicara Ekspresi wajah yang ramah Bahasa Isyarat Gerakan tangan yang sesuai dengan kata-kata yangdiucapkan 3.3.3 Kemampuan Berkomunikasi
8 9 10 11
Angket kemampuan komunikasi siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana pertanyaan telah memiliki alternative jawaban yang tinggal dipilih oleh responden. Skala yang digunakan adalah skala likert dimana ada 5 pilihan jawaban, yaitu untuk pertenyaan positif mempunyai nilai sangat setuju/SS=5, setuju/S=4, kurang setuju/KS=3, tidak setuju/TS=2 dan sangat tidak setuju/STS=1. Adapun kisi-kisi angket penilaian diri sendiri terhadap kemampuan komunikasi adalah:
12
Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Kemempuan Berkomunikasi Aspek
Indikator Menentukan proyek sesuai materi
Berbicara
Berpikir
Menulis Bahasa Isyarat
3.3.4
Mengemukakan pendapat tentang proyek yang dibuat Membuat pertanyaan dengan tata bahasa yang baik Berbicara singkat, jelas dan mudah dimengerti saat mempersentasikan proyek Bersuara dengan percaya diri
No. Pertanyaan 1,2 3 4,5,6 6,7,8 9,10
Menanggapi pertanyaan dari teman
11
Mengkritik pendapat teman
12
Menuliskan hasil akhir diskusi Melihat lawan bicara Ekspresi wajah yang ramah Gerakan tangan yang sesuai dengan katakata yangdiucapkan
13,14 15,16 17 18
Tes Essay Soal posttest digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam
berargumen ilmiah secara tertulis terhadap model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang mengacu empat aspek kemampuan berbicara, berpikir, menulis, bahasa isyaratdalam menjawab butir soal.Dalam penelitian ini digunakan tes dengan tipe essay. Adapun pada analisis butir tes, butir akan dilihat karakteristiknya dan dipilih butir – butir yang baik. Arikunto (2008) menyatakan bahwa sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes. Soal posttest diberikan pada akhir siklus.
13
Tabel 3.8Kisi-kisi Tes Essay Kompetensi Dasar 3.1 Mendeskripsikn teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
Indikator
Indikator Soal
Menjelaskan Peserta didik dapat pengertian asam basa menjelaskan menurut Arrhenius, pengertian asam basa Bronsted-Lowry, dan menurut Arrhenius, Lewis Bronsted-Lowry, dan Lewis Menentukan pH Peserta didik dapat larutan elektrolit yang menetukan pH tidak dikenal larutan elektrolit berdasarkahasil yang tidak dikenal pengamatan trayek berdasarkanhasil perubahan warna pengamatan trayek berbagai indikator perubahan warna asam basa. berbagai indikator asam basa.
Indikator asam basa
Konsep pH terhadap pencemaran air
Menjelaskan kekuatan Peserta didik asam dan dapatMenjelaskan menyimpulkan hasil kekuatan asam dan pengukuran pH dari menyimpulkan hasil beberapa larutan asam pengukuran pH dari dan basa yang beberapa larutan konsentrasinya sama. asam dan basa yang konsentrasinya sama. Mengukur indikator Peserta didik dapat asam dan basa sesuai Mengukur indikator trayek perubahan asam dan basa sesuai warna. trayek perubahan warna. Mengaplikasikan Peserta didik dapat konsep pH dan sifat Mengaplikasikan kimia, fisik, serta konsep pH dan sifat biologi untuk kimia, fisik, serta menganalisis biologi untuk pencemaran air. menganalisis pencemaran air.
14
Nomor Item
1
2
3
4
5
3.3.5
Tes Lisan Test lisan digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam
mengkomunikasikan secara oral terhadap model Project Based Learning (PJBL) yang mengacu empat aspek kemampuan berbicara, berpikir, menulis, bahasa isyaratdalam menjawab pertanyaan. Tes ini diberikan untuk seluruh peserta didik dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok untuk melaksanakan disetiap akhir pertemuan. Tabel 3.9Kisi-kisi Tes lisan Kompetensi Dasar 3.2 Mendeskripsikn teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
Indikator
Indikator Soal
Menjelaskan Peserta didik dapat pengertian asam basa menjelaskan menurut Arrhenius, pengertian asam basa Bronsted-Lowry, dan menurut Arrhenius, Lewis Bronsted-Lowry, dan Lewis Menentukan pH Peserta didik dapat larutan elektrolit yang menetukan pH tidak dikenal larutan elektrolit berdasarkahasil yang tidak dikenal pengamatan trayek berdasarkanhasil perubahan warna pengamatan trayek berbagai indikator perubahan warna asam basa. berbagai indikator asam basa.
Indikator asam basa
Konsep pH terhadap
Menjelaskan kekuatan Peserta didik asam dan dapatMenjelaskan menyimpulkan hasil kekuatan asam dan pengukuran pH dari menyimpulkan hasil beberapa larutan asam pengukuran pH dari dan basa yang beberapa larutan konsentrasinya sama. asam dan basa yang konsentrasinya sama. Mengukur indikator Peserta didik dapat asam dan basa sesuai Mengukur indikator trayek perubahan asam dan basa sesuai warna. trayek perubahan warna. Mengaplikasikan Peserta didik dapat konsep pH dan sifat Mengaplikasikan 15
Nomor Item
1
2
3
4
5
pencemaran air
3.3.6
kimia, fisik, serta biologi untuk menganalisis pencemaran air.
konsep pH dan sifat kimia, fisik, serta biologi untuk menganalisis pencemaran air.
Wawancara Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa
dan guru terhadap meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan hasil belajar melalui model pembelajaran project based learning. Adapun kisi-kisi lembar wawancara antara lain sebagai berikut: Tabel 3.10 Kisi-kisi lembar wawancara sebelum pelajaran No. Lembar wawancara a. Lamanya guru mengajar di kelas 1 dan 2 dan disekolah b. Jumlah siswa di kelas 3 Mengetahui informasi 4 awal guru dan siswa c. Komunikasi siwsa saat metode diskusi Komponen
Sub Komponen
5 d. Hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan penelitian ini 6 dan 7 a.Cara menyampaikan materi dan penggunaan model project based learning Respon dan proses cara mengajar guru sebelum menggunakan model project based learning
8 b Pernakah menggunakan model project based learning c. Respon siswa dalam pembelajaran dan dan respon terhadap model PJBL
16
9 dan 10
Tabel 3.11 Kisi-kisi lembar wawancara sesudah pelajaran
Komponen
No. Lembar wawancara 1
Sub Komponen a.
Pembelajaran lebih dipahami
Mengetahui informasi akhir guru dan siswa b. Dapat mengecek pemaham siswa setelah menggunakan dalam berdiskusi kelompok model PJBL
Respon siswa dalam pembelajaran setelah menggunakan model PJBL (Project Based Learning)
a.
Project Based Learning dapat meningkatkan komunikasi siswa dalam pembelajaran
b.
Hasil belajar siswa
2
3 dan 4
5
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penting karena agar peneliti dapat mencapai tujuan penelitian sesuai dengan yang diharapkan. Pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan 6 cara, yaitu: 3.4.1
Observasi Observasi merupakan pengamatan terhadap tindakan yang sedang dilakukan
itu ( proses dan hasilnya ) telah baik, dengan jalan observer mencatatat setiap gejala yang terjadi selama tindakan itu dilakukan. Observasi dalam penelitiaan ini digunakan untuk mengetahui proses belajar mengajar pada materi asam basa dengan menerapkan model pembelajaran PJBL (Project Based Learnig). Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan, berupa lembar observasi keterlaksanaan Model untuk melihat keterlaksanaan model saat pembelajaran, lembar observasi diskusi kelompok untuk mengetahui Perubahan minat siswa setelah mengkikuti pembelajaran. Jumlah observer pada penelitian ini berjumlah 8 orang dimana 1 orang sebagai
observer
keterlaksanaan
model
17
oleh
guru,
7
orang
sebagai
observerketerlaksanaan model oleh siswa dan observer kemampuan komunikasi siswa dalam bentuk 6 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa.Sebelum melakukan penelitian dilakukan pertemuan antara peneliti dan observer untuk melakukan pengarahan dalam penelitian yang dilakukan. 3.4.2
Lembar diskusi kelompok menggunakan LKPD Lembar diskusi kelompok menggunakan LKPD yang digunakan untuk
menilai dan mengukur kemampuan komunikasi siswa disetiap pertemuan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk esai dan memberi jawaban dengan memuat empat aspek kemampuan komunikasi yaitu kemampuan berbicara, berpikir, menulis, bahasa isyaratdengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pengajaran. Pengambilan data melalui lembar observasi ini dilaksanakan pada setiap pertemuan. 3.4.3
Angket Kemampuan Komunikasi Siswa Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan
komunikasi siswa pada materi asam basa dengan menerapkan model Project Based Learning (PJBL) berbantuan Lembar Kerja Peserta Didikyang diisi oleh siswa. Dalam penelitiaan ini, Peneliti membuat angket dalam pengambilan data, yakni angket penilaian diri sendiri yang digunakan untuk mengamati kemampuan komunikasi siswa. Pengangketan kemampuan komunikasi siswa dilaksanakan setelah semua siklus telah dilaksanakan. 3.4.4
Test Essay Tes essay dilaksakan sebagai soal posttest yang digunakan untuk mengetahui
keterampilan siswa dalam mengkomunikasikan secara tertulis terhadap model Project Based Learning (PJBL) yang mengacu empat aspek kemampuan komunikasi yaitu empat aspek kemampuan berbicara, berpikir, menulis, bahasa isyaratdalam menjawab butir soal. Adapun pada analisis butir tes, butir akan dilihat karakteristiknya dan dipilih butir – butiryang baik. Arikunto (2008) menyatakan bahwa sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes. Soal posttest diberikan pada akhir siklus, soal dibuat berdasarkan gabungan materi dari setiap pertemuan dalam satu siklus.
18
3.4.5
Test Lisan Lembar test lisan digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam
mengkomunikasikan secara oral terhadap model Project Based Learning (PJBL) yang mengacu empat aspek kemampuan komunikasi yaitu kemampuan berbicara, berpikir, menulis, bahasa isyaratdalam menjawab pertanyaan. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai 9 siswa yang telah terlebih dahulu dipilih. Siswa tersebut dipilih berdasarkan kelompoknya dimana masing-masing kelompok secara bergantian dipilih satu sampai dua anggotanya. Peneliti dalam mewanwancarai siswa dibantu oleh 8 pewawancara menggunakan lembar wawancara yang berisikan soal materi asam basa yang mengacuempat aspek kemampuan komunikasikemampuan berbicara, berpikir, menulis, bahasa isyarat. Wawancara dilakukan disetiap pertemuan setelah pembelajaran selesai. 3.4.6
Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya (Sulistyo-Basuki. 2006: 171). Peneliti harus mengajukan pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama kepada semua responden agar menimbulkan tanggapan yang sama sehingga tidak menimbulkan kesulitan pengolahan karena interpretasi yang berbeda. Wawancara terstruktur dirancang sama dengan kuesioner, hanya saja bukan pertanyaan tertulis yang diajukan tetapi pertanyaan lisan yang dilakukan oleh seorang pewawancara yang merekam jawaban responden. Wawancara terstruktur dilakukan oleh peneliti bila peneliti mengetahui secara jelas dan terperinci informasi yang dibutuhkan dan memiliki satu daftar pertanyaan yang sudah ditentukan atau disusun sebelumnya yang akan disampaikan kepada responden (Ulber Silalahi. 2009: 313). Pewawancara memiliki sejumlah pertanyaan yang telah disusun dan mengadakan wawancara atas dasar atau panduan pertanyaan tersebut. Ketika responden merespon atau memberikan pandangannya atas pertanyaan yang diajukan, pewawancara mencatatjawaban tersebut. Kemudian pewawancara melanjutkan pertanyaan lain yang sudah disusun atau disediakan. Pertanyaan yang 19
sama kemudian akan ditanyakan kepada setiap orang responden dalam peristiwa yang sama. Responden yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah siswa SMAS ADHYAKSA 1 KOTA JAMBI dan wawancara ini dilaksanakan di setiap akhir
pertemuan dengan mewawancarai 9 siswa. Siswa di pilih berdasarkan kelompoknya dimana masing-masing kelompok secara bergantian dipilih satu sampai dua anggotanya. Peneliti dalam mewanwancarai siswa dibantu oleh 8 pewawancara menggunakan lembar wawancara. 3.4.7
Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
pada subjek penelitian, akan tetapi melalui dokumentasi. Arsip data dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam penelitian secara konkrit. Dokumentasi yang digunakan berupa foto atau video kegiatan pembelajaran pada materi asam basa, hasil tugas siswa, dan daftar nilai siswa setelah pembelajaran dilaksanakan. 3.6
Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara deskriptif, baik deskriptif
kualitatif maupun deskriptif kuantitatif. Tujuan dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar (Trianto, 2010: 62). 3.6.1 Analisis Data Kuantitatif Data yang dianalisis secara kuantitatif berupa angket untuk mengukur kemampuan berkomunikasi siswa, lembar observasi keterlaksanaan model Project Based Learning (PJBL) dan diskusi kelompok, tes essay dan tes lisan. 1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Project Based Learning (PJBL) a. Lembar Keterlaksanaan Model Project Base Learning Lembar observasi keterlaksanaan ada 2, yaitu lembar observasi keterlaksanaan model Project Based Learningoleh guru dan siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keterlaksanaan model Project Based
20
Learning masing-masing berisi sebanyak 15 pernyataan dengan jumlah skor minimum 15 dan maksimum 90 dengan interpretasi skor sebagai berikut: Skor minimum
: 1 x 15 = 15
Skor maksimum : 6 x 15 = 90 Kategori kriteria : 6 Rentang nilai
:
90−15 4
= 18,75
Tabel 3.12Kategori Keterlaksanaan Model Project Based Learning Skor 71,25 – 90 52,49 – 71,24 33,73 – 55,48 15 – 33,72
Interval (%) 76 – 100 % 51 – 75 % 26 – 50 % 0 – 25 %
Kategori Sangat Baik Baik Sedang Buruk
b. Lembar Observasi Diskusi Kelompok Lembar observasi berisi 12 pernyataan dengan skor minimal 12 dan maksimal 72 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut: Skor minimum
: 1 x 12 = 12
Skor maksimum : 6 x 12 = 72 Kategori kriteria : 6 Rentang nilai
:
72−12 6
= 10
Tabel 3.13 Kategori Diskusi Kelompok Skor 45– 55 34 – 44 23 – 33 12 – 22
Interval (%) 76 – 100 % 51 – 75 % 26 – 50 % 0 – 25 %
Kategori Sangat Baik Baik Sedang Buruk
2. Lembar Diskusi Kelompok menggunakan LKPD Instrument lembar diskusi kelompok menggunakan LKPD yang digunakan untuk menilai dan mengukur kemampuan komunikasi siswa disetiap pertemuan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk esai dan memberi jawaban dengan memuat empat aspek kemampuan komunikasi dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pengajaran.
21
Tabel 3.14 Kriteria Rubrik Tes Essay 4 Skor 100 Ada jawaban disertai alasan, yang saling relevan, lengkap dan masuk akal
3 Skor 75
2 Skor 50
1 Skor 25
0 Skor 0
Ada jawaban disertai alasan namun kurang lengkap
Ada jawaban dan alasan saja namun kurang relevan
Ada jawaban dan alasan saja
Tidak memberi jawaban
Pada lembar tes essay terhadap kemampuan komunikasi siswa, skor yang didapat kemudian dihitung dan dimasukkan kedalam rumus untuk memperoleh nilai, seperti di bawah ini : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑥100% 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎𝑆𝑘𝑜𝑟
3. Data Test Essay Tes essay berisi 5 pertanyaan dengan skor minimal 5 dan maksimal 20 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut : Skor minimum : 1 x 5 = 5 Skor maksimum : 3 x 5 = 15 Kategori kriteria : 3 Rentang nilai :
15−5 3
= 3,33
Tabel 3.15Kategori Test Essay Skor Interval (%) Kategori 15,02 – 18,45 76 – 100 % Sangat Baik 11,68 – 15,01 51 – 75 % Baik 8,34– 11,67 26 – 50 % Sedang 5 – 8,33 0 – 25 % Buruk Pada test essay kemampuan komunikasi siswa menggunakan rumus untuk mencari persentase rata – rata seperti dibawah ini: 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =
∑𝑠𝑘𝑜𝑟 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑥100% 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
22
4. Test Lisan Test Lisan berisi 6 pertanyaan dengan skor minimal 6 dan maksimal 24 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut : Skor minimum
:1x5=5
Skor maksimum : 3 x 5 = 15 Kategori kriteria : 3 Rentang nilai
:
15−5 3
= 3,33
Tabel 3.16 Kategori Test Lisan Skor Interval (%) Kategori 15,03-18,35 76 – 100 % Sangat Baik 11,68 – 15,02 51 – 75 % Baik 8,34 – 11,67 26 – 50 % Sedang 5 – 8,33 0 – 25 % Buruk Pada test lisan kemampuan komunikasi siswa menggunakan rumus untuk mencari persentase rata – rata seperti dibawah ini: 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =
∑𝑠𝑘𝑜𝑟 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑥100% 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
3.6.2 Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur klasifikasi. Analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu analisis. Menurut miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi. Terjadi secara bersamaan berarti reduksi data , penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verivikasi sebagai sesuatu yang saling jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaksi pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar yang membangun wawasan umum yang
23
disebut “analisis”. Berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti: a. Reduksi data Reduksi data merupakan penyerderhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan keabsahan data mentah menjadi informasi yang bermakna, sehingga memudahkan penarikan kesimpulan. b. Penyajian data Penyajian data yang sering digunakan pada data kualitatif adalah bentuk naratif. Penyajian-penyajian data berupa sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis dan mudah dipahami. c. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam analisis data yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengaju pada rumusan masalah secara tujuan yang hendak dicapai. Data yang telah disusun dibandingkan antara satu dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.
Gambar 3.2 Teknik Analisis Data 3.7
Indikator Keberhasilan Indikator Keberhasilan merupakan tindakan patokan untuk menentukan
keberhasilan. Suatu kegiatan dikatakan berhasil apabila mampu melampaui kriteria yang telah ditentukan. Maka dari itu setiap evaluasi terhadap suatu program membutuhkan suatu kriteria. Keberhasilan suatu tindakan biasanya didasarkan pada sebuah standar yang harus dipenuhi. Pada penelitian tindakan keberhasilan dapat
24
ditandai dengan pembahasan kearah perbaikan, baik terkait dengan guru maupun dengan siswa. Keberhasilan suatu penelitian tindakan yaitu membandingkan hasil sebelum dan sesudah diberi tindakan cukup dengan mendeskripsikan data yang terkumpul. Data-data yang disimpulkan berasal dari lembar observasi oleh siswa melalui penerapan model PJBL ( Project Based Learning ) pada materi reaksi asam basa untuk meningkatkan komunikasi siswa dan hasil belajar siswa, lembar observasi diskusi kelompok, lembar kerja peserta didik (LKPD), lembar angket kemampuan diri, tes essay dan tes lisan. Semua data tersebut dikumpulkan dan disimpulkan atau hasil dari proses pembelajaran. Sebagai acuan untuk perbandingan dan masukan terhadap apa yang telah dicapai setelah tindakan. Kriteria keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini adalah: 1.
Terlaksananya pembelajaran pada materi reaksi asam basa untuk meningkatkan komunikasi siswa melalui penerapan model PJBL ( Project Based Learning ) sesuai yang direncanakan.
2.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 75 % siswa aktif berinteraksi dalam diskusi kelompok.
3.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini juga adalah tercapainnya komunikasi dengan ketercapaiian 80% .
4.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah ketuntasan belajar siswa yakni 75% tuntas belajar.
5.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah ketuntasan belajar Klasikal yakni 75% tuntas belajar dari 25 murid.
25