PENGARUH HUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI MELALUI KREDIT STUDI KASUS PD. BPR PK ARAHAN Chairunisa Cipta Beladina Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Wiralodra Indramayu, Indramayu Abstrak Kondisi perekonomian saat ini selalu mengalami perubahan dan menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat antar perusahaan. Sehingga, mengharuskan para pelaku usaha berusaha keras dalam meningkatkan kinerjanya agar tujuan dapat tercapai. Perusahaan yang telah go public bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham (stakeholder) melalui peningkatan nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hutang terhadap Rentabilitas pada PD. BPR PK ARAHAN. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan selama 9 tahun terakhir. Sedangkan sampel yang di ambil dalam penelitian adalah laporan laba rugi dan neraca dengan jumlah data 36 per triwulan yang ditentukan dari tahun 20122017 PD. BPR PK ARAHAN. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan Statistical Product And Service Solution (SPSS) v.23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap rentabilitas. Secara parsial baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang juga berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan hutang baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang selama sembilan tahun terakhir (2009-2017) sensitif terhadap perubahan profitabilitas. Artinya, banyaknya hutang baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang akan menentukan besar kecilnya profitabilitas, Apabila profitabilitas mengalami peningkatan setiap tahunnya maka akan meningkatkan nilai bagi PD. BPR PK ARAHAN
Kata Kunci : Hutang jangka panjang, hutang jangka pendek dan Rentabilitas
tersebut. Karena dana eksternal tersebut
PENDAHULUAN Kondisi perekonomian saat ini selalu
mengalami
menciptakan
perubahan
persaingan
bisnis
akan
menyebabkan
perusahaan
dan
menghadapi masalah yang berhubungan
yang
dengan kemampuan perusahaan untuk
semakin ketat antar perusahaan. Sehingga,
memenuhi kewajiban finansialnya.
mengharuskan para pelaku usaha berusaha
Selain hutang
keras dalam meningkatkan kinerjanya agar
untuk
tujuan dapat tercapai. Perusahaan yang
perusahaan, masalah profitbilitas juga
telah
untuk
penting karena menyangkut kelangsungan
meningkatkan kesejahteraan pemilik atau
hidup suatu perusahaan. Suatu perusahaan
pemegang saham (stakeholder) melalui
harus berusaha untuk selalu berada dalam
peningkatan nilai perusahaan.
keadaan menguntungkan, karena dalam
go
public
Perusahaan
bertujuan
dapat
memenuhi
kebutuhan dananya dalam kondisi tertentu, dengan
mengutamakan
sumber
membiayai
yang digunakan
keadaan
ini
segala
aktivitas
perusahaan
mampu
menciptakan daya tarik bagi perusahaan.
yang
Prihadi (2014) menyebutkan bahwa
berasal dari dalam perusahaan, namun
profitabilitas
karena
menghasilkan laba. Perusahaan dengan
adanya
perkembangan
pertumbuhan perusahaan,
dan maka
tingkat
adalah
profitabilitas
kemampuan
tinggi
biasanya
kebutuhan akan dana semakin besar,
menggunakan hutang dalam jumlah sedikit
sehingga dalam memenuhi kebutuhan dana
dibandingkan dengan perusahaan dengan
tersebut, perusahaan harus menggunakan
tingkat profitabilitas yang rendah karena
dana yang berasal dari luar perusahaan
perusahaan dengan tingkat pengembalian
yaitu hutang.
yang
Fahmi bahwa
(2014)
sebagian
besar
untuk
kebutuhan
pendanaan dengan dana yang dihasilkan
(liabilities). Maka liabilities atau hutang
secara internal. Sebaliknya pada tingkat
merupakan kewajiban yang dimiliki oleh
profitabilitas yang rendah, perusahaan
pihak perusahaan yang bersumber dari
akan
dana eksternal baik yang berasal dari
membiayai operasionalnya.
pinjaman
adalah
membiayai
memungkinkan
kewajiban
sumber
hutang
mengemukakan
tinggi
perbankan,leasing,
menggunakan
hutang
untuk
Profitabilitas perusahaan mampu
penjualan obligasi dan sejenisnya. Akan
menjadi
tetapi dalam penggunaan hutang ini,
mempengaruhi
diperlukan kehati-hatian atas resiko yang
meningkatkan
diakibatkan
menyebutkan bahwa Peningkatan hutang
dari
penggunaan
hutang
salah
satu
faktor
perusahaan hutang.
Kasmir
yang dalam (2010)
RASIO
TAH
HUT
UN
ANG
bagi perusahaan dalam memenuhi semua
2015
271.59
kewajibannya,
oleh
2016
302.43
beberapa bagian modal sendiri yang
2017
317.23
akan mempengaruhi besar kecilnya laba
digunakan
yang
untuk
kewajibannya,
ditunjuk
membayar
karena
seluruh
semakin
LABA
RASIO
PERTUM BERSI
PERTUMB
BUHAN
H
UHAN
-
57.141
-
11,36% 4,89%
Berdasarkan
72.9
27,57%
85.585
17.41%
tabel 1 di atas
besar
diketahui perkembangan total hutang dan
penggunaan hutang maka akan semakin
laba bersih pada PT. Telekomunikasi
besar kewajiban yang harus dibayarkan.
Indonesia (Persero) Tbk periode 2015-
PT. Telkom Indonesia (Persero)
2017. Pada tahun 2015 ke 2016 diihat
Tbk adalah Suatu Badan Usaha Milik
pertumbuhan
Negara (BUMN) yang bergerak dalam
peningkatan sebesar 11,36%. Hal tersebut
bidang jasa Telekomunikasi. PT TELKOM
merupakan
menyediakan sarana dan jasa layanan
meningkatnya pengguna internet, data dan
Telekomunikasi dan informasi kepada
telepon. Perusahaan juga menerbitkan
masyarakat luas sampai kepelosok daerah
Obligasi Berkelanjutan dan Perusahaan
di seluruh Indonesia yang diharapkan
telah mendirikan Pachub Acquisition Co,
mampu
Telekomunikasi Indonesia International
memberikan
pelayanan
atau
hutang
akibat
mengalami
dari
semakin
kesejahteraan sebagai tanggung jawab
(USA)
sosial perusahaan.
berikutnya yaitu dari tahun 2016 ke 2017
Penggunaan hutang baik hutang
Inc.
Sedangkan
pada
tahun
rasio pertumbuhan hutang mengalami
jangka pendek maupun jangka panjang
peningkatan
sebesar
akan berdampak pada tingkat profitabilitas
disebabkan
karena
perusahaan. Berikut data mengenai total
telepon,
hutang dan perolehan laba bersih oleh PT.
peningkatan dan Perusahaan mendirikan
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk)
entitas anak dengan nama PT. Jalin
dari tahun 2015-2017.
Pembayaran Nusantara (Jalin). Disisi lain
Tabel 1. Perkembangan Total Hutang
pertumbuhan
dan
4,89%.
Hal
penggunaan
internet
ini data,
mengalami
profitabilitas
PT.
dan Perolehan Laba Bersih
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
pada
juga
Indonesia
PT. Telekomunikasi (Persero)
Tbk.
mengalami
peningkatan
tahunnya.
Artinya
(dalam miliaran rupiah) dari
mengalami
peningkatan
tahun 2015-2017
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Sumber : www.idx.co.id data diolah 2018
apabila
setiap
maka,
hutang akan
Pada tabel juga dapat dilihat bahwa dengan
peningkatan
hutang
sebesar
terhadap profitabilitas (ROA). (2) Hasil uji t menunjukkan bahwa hutang jangka
11,36% dapat meningkatkan laba sebesar
pendek
27,57% sedangkan peningkatan hutang
profitabilitas (ROA). (3) Hasil uji t
yang mencapai 4,89% mengakibatkan laba
menunjukkan
mengalami peningkatan sebesar 17,41%
panjang
artinya bahwa peningkatan hutang yang
profitabilitas (ROA). (4) Hasil uji t
tinggi mengakibatkan peningkatan laba
menunjukkan
yang lebih besar sebaliknya hutang yang
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA).
mengalami
kecil
(5) Hasil pengujian koefisien determinasi
mengakibatkan peningkatan laba yang
parsial (r²) menunjukkan bahwa variabel
lebih kecil pula. Dalam hal ini dapat
hutang
dikatakan bahwa hutang dan profitabilitas
dominan terhadap profitabilitas (ROA).
peningkatan
yang
memiliki hubungan positif.
tidak
berpengaruh
bahwa
terhadap
hutang
berpengaruh
bahwa
jangka
jangka terhadap
modal
panjang
sendiri
berpengaruh
Berdasarkan latar belakang yang
Teori MM menunjukkan hubungan
telah diuraikan sebelumnya, maka yang
antara profitabilitas dengan penggunaan
menjadi rumusan masalah dalam penelitian
hutang
Nilai
ini adalah sebagai berikut (1) Apakah
perusahaan dengan hutang lebih tinggi
Hutang Jangka Pendek Dan Hutang Jangka
dibandingkan
Panjang Secara Simultan Berpengaruh
hutang.
dalam
perusahaan.
nilai
Kenaikan
perusahaan nilai
tanpa tersebut
Positif
dan
Signifikan
Terhadap
dikarenakan adanya penghematan pajak
Profitabilitas Pada PT. Telekomunikasi
dari
Perusahaan
Indonesia (Persero) Tbk ?, (2) Apakah
dengan tingkat profitabilitas yang tinggi
hutang jangka pendek berpengaruh Positif
akan
pajaknya
dan Signifikan terhadap profitabilitas pada
rasio
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)
penggunaan
dengan
berusaha cara
hutang.
mengurangi meningkatkan
hutangnya.(Houston dan Brigham:2006). Susanti & Imam (2015) Meneliti
Tbk ? (3) Apakah hutang jangka panjang berpengaruh
Positif
dan
Signifikan
tentang “Pengaruh Hutang dan Modal
terhadap
Sendiri terhadap Profitabilitas pada PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ?
Holcim Indonesia Tbk” pada tahun 2007-
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
2014. Diperoleh kesimpulan: (1) Hasil uji
mengetahui (1) Pengaruh hutang jangka
F menunjukkan bahwa variabel hutang
pendek dan hutang jangka panjang secara
jangka pendek, hutang jangka panjang, dan
simultan terhadap profitabilitas pada PT.
modal sendiri berpengaruh secara serentak
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
profitabilitas
pada
PT.
(2) Pengaruh hutang jangka pendek secara
Menurut Samryn (2014:39), Kewajiban
parsial
pada
jangka pendek adalah Termasuk utang
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)
jangka pendek adalah utang usaha, utang
Tbk. (3) Pengaruh hutang jangka panjang
pajak, pendapatan diterima di muka,
secara parsial terhadap profitabilitas pada
bagian utang jangka panjang yang jatuh
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)
tempo dalam waktu 12 bulan serta utang
Tbk.
lain-lain yang jatuh tempo dalam waktu
Tinjauan Pustaka
paling lama 1 tahun atau 12 bulan.
Hutang
Hutang Jangka Panjang (Hutang Tidak
terhadap
Menurut
profitabilitas
Samryn
(2014:39)
Lancar)
“kewajiban merupakan kelompok utang
Riyanto
(2011:238)
kewajiban
yang masih harus dilunasi kepada pihak
jangka panjang merupakan kewajiban yang
ketiga. Sedangkan Menurut Hanafi dan
tidak akan dilikuidasi dengan aktiva lancar
Halim (2016:51), bahwa Hutang adalah
dalam
pengorbanan ekonomis yang mungkin
melainkan akan dibayar pada tanggal
timbul di masa mendatang dari kewajiban
diluar
organisasi sekarang untuk mentransfer
(2016:24) menyebutkan bahwa “Utang
asset atau memberikan jasa ke pihak lain
jangka panjang (long term debt) yaitu,
di
Utang obligasi (bond payable), yaitu
masa
mendatang,
sebagai
akibat
siklus
waktu
operasi
itu.
yang
normal,
Kemudian
Bahri
transaksi atau kejadian di masa lalu.
kewajiban jangka panjang dari suatu
Hutang
perusahaan atau pemerintah yang disertai
jangka
Pendek
(Hutang
dengan sertifikat tanda terutang dan bentuk
Lancar) Menurut Fahmi (2014:155) Shortterm liabilities (hutang jangka pendek)
tertulis di atas materai”. Sedangkan
Samryn
(2014:40)
sering juga disebut dengan hutang lancar
mengemukakan bahwa Kewajiban jangka
(Current liabilities). Penegasan hutang
panjang. Termasuk kewajiban jangka
lancar karena sumber hutang jangka
panjang adalah pinjaman bank untuk
pendek
mendanai
kredit investasi, atau bisa juga berasal dari
sifatnya
angsuran utang pembelian aktiva tetap
aktifitas perusahaan yang
yang pembayarannya akan jatuh tempo
segera dan tidak bisa ditunda. Dan hutang
dalam waktu lebih dari 12 bulan. Atau
jangka
kewajiban jangka panjang dapat berupa
dipakai
untuk
kebutuhan-kebutuhan mendukung
pendek
ini
yang
umumnya
harus
dikembalikan kurang dari 1 (satu) tahun.
utang yang berkaitan dengan penerbitan
surat-surat utang jangka panjang yang
Untuk jelasnya dalam mengukur rasio
disebut obligasi”.
profitabilitas
Profitabilitas
berikut :
Menurut
Utari
(2014:63)
profitabilitas ialah kemampuan manajemen
1.
dapat
dijelaskan sebagai
Profit Margin ( Profit Margin on
Sales)
untuk memperoleh laba. Menurut Harahap
Profit Margin (Profit Margin on
(2015) Profitabilitas adalah kemampuan
Sales) atau Ratio Profit Margin atau
perusahaan mendapatkan laba melalui
margin laba atas penjualan merupakan
semua kemampuan dan sumber yang ada
salah satu rasio yang digunakan untuk
seperti kegiatan penjualan, kas, dan modal.
mengukur margin laba atas penjualan.
Kasmir
(2016)
profitabilitas
menyatakan
merupakan
rasio
bahwa
a. Untuk margin laba kotor dapat
yang
dihitung dengan rumus:
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam
menghasilkan
𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ – 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠
keuntungan serta menunjukkan efektifitas
=
manajemen
× 100%
suatu
perusahaan
dalam
menghasilkan laba. Sedangkan menurut Hanafi dan Halim (2016:81) menyatakan bahwa
profitabilitas
merupakan
rasio
b. Untuk margin laba bersih dapat
untuk mengukur kemampuan perusahaan
dihitung dengan rumus :
menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Rasio profitabilitas Menurut Kasmir (2016:198) sesuai
𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (𝐸𝐴𝐼𝑇) 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠
× 100%
dengan tujuan yang dicapai, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang
1.
Return on Investment (ROI) Hasil pengembalian investasi atau
dapat digunakan. 1. Profit Margin ( Profit Margin on Sales)
yang lebih dikenal dengan nama Return on
2. Return on Investment (ROI)
Investment (ROI) merupakan rasio yang
3. Return on Equity (ROE)
menunjukkan hasil (return) atas jumlah
4. Laba perlembar saham
aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rumus
untuk
mencari
Investment (ROI) adalah :
Return
on
𝑅𝑂𝐼 =
rasio
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
untuk
mengukur
keberhasilan
manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio ini dapat
× 100%
dihitung dengan rumus : 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
2.
Return on Equity (ROE) Hasil pengembalian ekuitas atau
=
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 × 100% 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Return on Equity (ROE) atau rentabilitas
Pengaruh
modal sendiri merupakan rasio untuk
Profitabilitas
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal
sendiri.
Rasio
ini
Hutang
Terhadap
Teori MM menunjukkan hubungan antara profitabilitas dengan penggunaan
menunjukkan efisiensi penggunaan modal
hutang
sendiri semakin tinggi rasio ini semakin
perusahaan dengan hutang lebih tinggi
baik. Artinya posisi pemilik perusahaan
dibandingkan
semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
hutang.
Rumus untuk mencari Return on Equity
dikarenakan adanya penghematan pajak
(ROE) adalah :
dari
𝑅𝑂𝐸
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 × 100%
perusahaan
menghasilkan laba (profitability) perusahaan
dalam
aset
(assets
mengelola management)
usaha
(financial
leverage) 3.
Kenaikan
nilai
hutang.
tanpa tersebut
Perusahaan
akan
berusaha
mengurangi
cara
pajaknya
meningkatkan
rasio
hutangnya.(Houston dan Brigham:2006). Menurut
Riyanto
dalam
Putri
dengan laba
yaitu “Semakin banyak
hutang baik hutang jangka pendek maupun hutang
jangka
panjang
akan
mengakibatkan biaya bunga yang semakin meningkat yang pada akhirnya akan
c) Hutang yang dipakai dalam melakukan
perusahaan
(2016) mengemukakan hubungan hutang
a) Kemampuan
b) Efisiensi
nilai
Nilai
dengan tingkat profitabilitas yang tinggi
mendalam, kita akan menemukan tiga hal penting diantaranya :
perusahaan.
penggunaan
dengan
Dengan memahami ROE secara
dalam
Laba Per Lembar Saham Rasio laba per lembar saham atau
disebut juga rasio nilai buku merupaka
mengakibatkan laba perusahaan semakin berkurang”.
Konsep
tersebut
dapat
dimaknai bahwa semakin tinggi hutang yang dimiliki perusahaan maka akan mengakibatkan
laba
yang
diperoleh
perusahaan semakin menurun hal ni
diakibatkan biaya bunga yang semakin
Meneliti
tinggi yang harus dibayarkan perusahaan.
Penggunaan
Hartono bahwa
(2008)
hutang
Semakin
menyebutkan
mengandung
tinggi
resiko
resiko.
tentang
“Pengaruh
Hutang
terhadap
Profitabilitas Pada PT. Semen Gresik, Tbk”
pada
tahun
2006-2011.
perusahaan,
Diperoleh
kesimpulan:
semakin tinggi tingkat profitabilitas yang
pengujian
secara
diharapkan
terhadap
hutang jangka pendek berpengaruh
tingginya resiko dan sebaliknya. Semakin
signifikan terhadap ROA dengan nilai
rendah resiko perusahaan, semakin rendah
sign
tingkat
berpengaruh signifikan terhadap ROE
sebagai
imbalan
profitabilitas
sebagai
imbalan
yang
diharapkan
rendahnya
resiko.
sebesar
(1)
parsial
0,013
hasil
variabel
dan
juga
dengan nilai sign 0,004. (2) Hasil
Peningkatan hutang akan mempengaruhi
pengujian
besar kecilnya laba bagi perusahaan dalam
hutang jangka panjang berpengaruh
memenuhi semua kewajibannya, yang
signifikan terhadap ROA dengan nilai
ditunjuk oleh beberapa bagian modal
sign
sendiri yang digunakan untuk membayar
berpengaruh signifikan terhadap ROE
seluruh kewajibannya, karena semakin
dengan nilai sign 0,007. (3) Hasil
besar penggunaan hutang maka akan
perhitungan
semakin besar kewajibannya, (Kasmir,
parsial variabel hutang jangka pendek
2010). Kinerja fundamental perusahaan
berpengaruh dominan terhadap ROA
yang
dimensi
karena nilai koefisien determinasi
memiliki
parsialnya paling besar yaitu sebesar
diproksikan
profitabilitas hubungan
melalui
perusahaan kausalitas
sebesar
parsial
0,018
koefisien
variabel
dan
juga
determinasi
nilai
0,9025 dan berpengaruh dominan
perusahaan melalui indikator harga saham
terhadap ROE karena nilai koefisien
dan struktur modal perusahaan berkenaan
determinasi parsialnya paling besar
dengan
yaitu
besarnya
terhadap
secara
komposisi
utang
sebesar
0,9545.
(4)
Nilai
perusahaan, (Harmono,2011).
Koefisien Determinasi (R2) sebesar
Penelitian Terdahulu yang Relevan
0,909 menunjukkan bahwa variabel
Adapun
beberapa
penelitian
bebas: hutang jangka pendek dan
terdahulu yang berkaitan dengan hubungan
hutang
hutang terhadap profitabilitas
menjelaskan variabel terikat ROA
adalah
jangka
panjang
mampu
sebagai berikut:
sebesar 90,9% sedangkan sisanya 91%
1) Kalia & Suwitho (2012)
dijelaskan oleh variabel lain dan Nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar
0,956 menunjukkan bahwa variabel
penelitian ini memyimpulkan bahwa
bebas: hutang jangka pendek dan
hutang berpengaruh signifikan positif
hutang
terhadap
jangka
panjang
mampu
menjelaskan variabel terikat ROE
Pegadaian
sebesar 95,6% sedangkan sisanya
Makassar.
profitabilitas
pada
(Persero)
PT
Cabang
4,3% dijelaskan oleh variabel lain. Kerangka Pikir
2) Susanti & Imam (2015)
Setiap perusahaan membutuhkan
Meneliti tentang “Pengaruh Hutang dan
Modal
Profitabilitas
Sendiri pada
terhadap
PT
Holcim
Indonesia Tbk” pada tahun 20072014. Diperoleh kesimpulan: (1) Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel hutang jangka pendek, hutang jangka panjang,
dan
modal
sendiri
berpengaruh secara serentak terhadap profitabilitas (ROA). (2) Hasil uji t menunjukkan bahwa hutang jangka pendek tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). (3) Hasil uji t menunjukkan bahwa hutang jangka panjang
berpengaruh
terhadap
profitabilitas (ROA). (4) Hasil uji t menunjukkan bahwa modal sendiri berpengaruh terhadap
profitabilitas
(ROA). (5) Hasil pengujian koefisien determinasi parsial (r²) menunjukkan bahwa variabel hutang jangka panjang berpengaruh
dominan
terhadap
(2016)
dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan untuk mengembangkan usahanya. Demikian
halnya
dengan
PT.
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang dimana setiap kegiatannya memerlukan modal, baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun yang berasal dari pihak eksternal atau pihak lain. Dana dari pihak eksternal tersebutlah yang disebut hutang, apabila manajemen perusahaan memilih hutang sebagai alternatif sumber permodalan, maka
manajemen
perusahaan
harus
bekerja keras agar penggunaan pendanaan tersebut dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Sehingga mampu membayarkan hutangya kepada kreditur baik pokok maupun bunganya. Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya laba usaha yang di dapatkan oleh
profitabilitas (ROA). 3) Putri
modal pada saat pendiriannya bahkan
Meneliti
“Pengaruh
Hutang
Profitabilitas
pada
PT
tentang Terhadap Pegadaian
(Persero) Cabang Makassar . Hasil
perusahaan adalah modal. Modal bagi perusahaan merupakan sumber dana yang mendukung dan menjamin kelangsungan kegiatan perusahaan, dengan ketersediaan
modal yang cukup tentu diharapkan dapat
Terhadap
menjamin kelancaran aktivitas perusahaan.
Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.
Sehingga,
(3) Hutang Jangka Panjang Berpengaruh
perusahaan
mengembangkan
dapat
usahanya
dan
Positif
Profitabilitas
Dan
Pada
Signifikan
PT
Terhadap
meningkatkan jumlah pendapatan yang
Profitabilitas Pada PT Telekomunikasi
akhirnya akan meningkatkan perolehan
Indonesia (persero) Tbk.
laba. Hutang kewajiban
merupakan
bagi
salah
perusahaan
satu
dengan
harapan bahwa kewajiban tersebut akan dibayarkan
dengan
profit/laba
yang
diperoleh sebagai akibat dari implementasi hutang.
Hutang
menunjang dengan
kegiatan
kata
lain
digunakan
untuk
perusahaan, telah
atau
memberikan
jaminan keamanan bagi perusahaan dalam jangka waktu yang cukup lama. Laba usaha
adalah
laba
yang
diperoleh
METODOLOGI PENELITIAN Variabel dan Desain Penelitian Variabel Penelitian Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas (X1 dan X2) dan variabel terikat (Y) yang dikategorikan sebagai berikut: a. Variabel Bebas (X) yaitu Hutang X1 = Hutang Jangka Pendek X2 = Hutang Jangka Panjang b. Variabel
beban operasi perusahaan dalam periode tertentu.
Berdasarkan
maka,
telah
rumusan
dikemukakan
penulis
masalah
sebelumnya
mengemukakan
bahwa
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: (1) Hutang Jangka Pendek Dan Hutang Jangka Panjang secara simultan Berpengaruh Terhadap
Positif
Dan
Signifikan
Profitabilitas
Pada
PT. Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.
yaitu
Desain Penelitian Dalam
penelitian
diperlukan
adanya suatu desain penelitian agar supaya
Hipotesis
yang
(Y)
profitabilitas
perusahaan dari aktivitas pokoknya dan hasil dari pengurangan laba kotor dengan
Terikat
(2)
Berpengaruh
Hutang Positif
Jangka Dan
Pendek Signifikan
dapat mempermudah dalam melaksanakan penelitian. Selain itu, diharapkan agar penulis
dapat
mencapai diinginkan.
lebih
sasaran
terarah
atau
tujuan
Peneliti
dalam yang
melakukan
dokumentasi pada PT. Telekomomunikasi Indonesia
(Persero)
Tbk
untuk
mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan penelitian ini.. pengkajian pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan teori-teori
yang
terkait
dengan
permasalahan dalam penelitian ini melalui
Pengukuran Variabel
buku-buku, jurnal ilmiah maupun hasil-
a.
Hutang jangka pendek pada PT.
hasil penelitian.
Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Definisi Operasional dan Pengukuran
Tbk selama kurun waktu 9 tahun
Variabel
2009-2017 yang dinyatakan dalam
Definisi Operasional
persen.
a.
Hutang Jangka Pendek adalah hutang
b.
yang harus dilunasi dalam tempo
Telekomunikasi Indonesia (Persero)
kurang dan atau sama dengan satu
Tbk selama kurun waktu 9 tahun
tahun
2009-2017 yang dinyatakan dalam
oleh
PT.
Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk. Termasuk dalam kelompok ini adalah : hutang dagang,
b.
Hutang jangka panjang pada PT.
dividen,
hutang
jangka
persen. c.
Profitabilitas diukur untuk melihat laba (keuntungan) yang diperoleh
panjang yang segera jatuh tempo, dll.
PT.
Hutang Jangka Panjang adalah hutang
(Persero) Tbk selama kurun waktu 9
yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun 2009-2017 yang dinyatakan
tahun atau satu periode akuntansi yang
dalam persen.
harus PT.
dibayarkan
oleh
Telekomunikasi
Indonesia
timbul
Populasi Populasi
penelitian
ini
adalah laporan keuangan tahunan selama 9
pembelian
tahun terakhir dari tahun 2009-2017) pada
tambahan aktiva tetap, menaikkan
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)
jumlah
Tbk.
dana
modal
membeli
untuk
kerja
perusahaan
permanen, lain
atau
Sampel
mungkin juga untuk melunasi hutanghutang yang lain. c.
dalam
adanya
kebutuhan
karena
Indonesia
Populasi dan Sampel
(Persero) Tbk. Hutang jangka panjang biasanya
Telekomunikasi
Profitabilitas
sampel dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi dan neraca dengan
adalah
kemampuan
jumlah
data
36
per
triwulan
yang
perusahaan dalam menghasilkan laba
ditentukan dari tahun 2009-2017 pada PT.
atau
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
keuntungan
selama
periode
tertentu pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Profitabilitas
Teknik Pengumpulan Data Metode
pengumpulan data yang
dianalisis menggunakan Return On
digunakan dalam penelitian ini adalah
Asset (ROA).
dokumentasi, yaitu pengumpulan data
sekunder yang berupa laporan keuangan dari
PT.
Telekomunikasi
3) Terjadi autokorelasi negatif jika
Indonesia
(Persero) Tbk Di Bursa Efek Indonesia.
nilai DW di atas +2 atau DW > +2 c.
Uji multikolinearitas Uji asumsi ini diterapkan untuk
Teknik Analisis Data Uji Asumsi Klasik
analisis regresi berganda yang terdiri atas
a.
dua
Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilakukan
atau
lebih
variabel
bebas
atau
independet (Sunyoto, 2013:86). Untuk
dengan mengamati histogram dari residual
menguji
dan
multikolonieritas dalam model regresi
statistik Jarque
asumsi
normalitas
Bera.
Pengujian
tersebut
dengan
melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut :
adalah
ada
atau
dengan
membuat
tidaknya
hipotesis
(Ghozali, 2013:106): 1) Terjadi multikolonieritas apabila
H0: Data variabel dependen berdistribusi
Tolerance value< 0,10 atau VIF >
normal
10.
Hi : Data variabel dependen berdistribusi
2) Tidak
terjadi
multikolonieritas
tidak normal
apabila Tolerance value> 0,10 atau
𝑎 :5%
VIF < 10. Semakin tinggi Nilai
Kriteria
uji
:
tolak
H0
jika
nilai
signifikansi yang diperoleh kecil dari 𝑎, terima dalam hal lainnya. Untuk pengujian ini
digunakan jasa
komputer berupa
VIF maka semakin rendah nilai Tolerance. Analisis profitabilitas Untuk
mengetahui
tingkat
software dengan program SPSS (Statistik
profitabilitas digunakan rumus sebagai
Product and Service Solution).
berikut:
b.
Uji Autokorelasi Menurut Sunyoto (2013:98) salah
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 (𝑅𝑂𝐴 )
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
satu dalam menentukan ada tidaknya
× 100%
masalah autokorelasi dengan uji Durbin-
Analisis Regresi Linear Berganda
Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW<-2)
Analisis regresi ini digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen apabila dua atau lebih variabel independen
dimanipulasi
(dinaik
2) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai
turunkan). Analisis ini digunakan apabila
DW berada diantara -2 dan +2 atau
variabel independennya minimal dua dan
-2 < DW < +2
data yang biasa digunakan yaitu data
terhadap variabel dependen dan Bila R²
berskala interval atau rasio. Sugiyono
semakin kecil mendekati 0 menunjukkan
(2015:275).
semakin
Adapun
persamaan
Regresi
Linear
lemahnya
pengaruh
variabel
independen terhadap variabel dependen.
Berganda adalah :
Untuk melihat hasil interpretasi
Y = a + b1X1+ b2X2
dari nilai korelasi yang diperoleh dari
Dimana :
hasilperhitungan apakah kuat atau lemah
Y
maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
= Variabel Terikat Profitabilitas PT. Telekomunikasi
Indonesia
(Persero) Tbk. X1
Hubungan
= Variabel Bebas Hutang jangka pendek
PT.
1
Interval
Tingkat
Koefisien
Hubungan
0,000 - 0,199
Sangat
= Variabel Bebas Hutang jangka panjang
PT.
Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk. A
No
Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk. X2
Tabel 2. Tingkat Korelasi dan Kekuatan
= Konstanta
b1,b2 = Koefisien Regresi Untuk pengujian ini digunakan jasa
Rendah 2
0,200- 0,399
Rendah
3
0,400- 0,599
Sedang
4
0,600- 0,799
Kuat
5
0,800- 1,000
Sangat kuat
Sumber: Sunjoyo (2013:141)
komputer berupa software dengan program
Untuk mempermudah perhitungan
SPSS (Statistik Product and Service
analisis data guna mendapatkan data yang
Solution).
akurat
Analisis koefisien determinasi (R²)
pengolahan data dilakukan dengan bantuan
Uji
koefisien
determinasi
(R²)
untuk mengukur besarnya proporsi atau
dan
meminimal
kesalahan,
Software Statistik Product and Service Solution (SPSS) For Windows.
persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien
Uji t (Uji Parsial) Uji
determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ R2 ≤ 1 ) artinya R²=0 menunjukkan
tidak
adanya
pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen.
Bila
R²
semakin
besar
mendekati satu menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen
ini
digunakan
untuk
mengetahui apakah variabel independen secara
parsial
memiliki
pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian menggunakan Uji-t dengan tingkat signifikansi (a) = 5%. Selanjutnya, untuk mengetahui apakah ada pengaruh
signifikan atau tidak, maka dilakukan
dan meminimal kesalahan, pengolahan
analisis
membandingkan
data dilakukan dengan bantuan Software
antara nilai thitung dengan nilai ttabel dengan
Statistical Program Of Social Science
keputusan, jika nilai thitung ≥ ttabel artinya
(SPSS) For Windows.
signifikan
Uji Asumsi Klasik
data
dengan
yaitu
terdapat
pengaruh
signifikan antara variabel independen yang
Uji Normalitas
diteliti terhadap variabel dependennya.
Pada
uji
Kolmogorov-
Smirnov
Sebaliknya, Jika nilai thitung ≤ ttabel artinya
sebesar 0,131. Kriteria yang digunakan
tidak signifikan. Terdapat pengaruh yang
yaitu H0 ditolak apabila nilai signifikansi
tidak signifikan antara variabel independen
< α yang telah ditentukan. Karena nilai
terhadap
Untuk
signifikansi (sig) = 0,131 > 0,05 maka H0
mempermudah pengujian ini digunakan
diterima. Hal ini berarti data berasal dari
jasa komputer berupa software dengan
populasi
program SPSS (Statistik Product and
Dengan kata lain, model regresi ini
Service Solution).
terdistribusi normal dan layak untuk
variabel
dependen.
yang
berdistribusi
normal.
dilakukan uji selanjutnya. Uji F (Uji Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama
memiliki
pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Selanjutnya,
dilakukan
analisis
data
dengan membandingkan antara nilai Fhitung dengan nilai Ftabel dengan keputusan, jika nilai Fhitung ≥ Ftabel
artinya signifikan,
yaitu terdapat pengaruh antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Sebaliknya, Jika nilai Fhitung ≤ Ftabel artinya tidak signifikan. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara
variabel
independen
secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk mempermudah perhitungan analisis data guna mendapatkan data yang akurat
Uji Autokorelasi Nilai Durbin Watson sebesar 2,399 di atas 2 (DW>2). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat autokorelasi negatif pada seluruh data yang digunakan pada model regresi ini. Uji multikoleniaritas Hutang Jangka pendek (X1) dan Hutang Jangka panjang (X2) mempunyai nilai tolerance sebesar 0,998 dengan nilai VIF sebesar 1,002. Karena nilai tolerance sebesar 0,998 lebih besar dari 0,1 (0,998 > 0,1) dan nilai VIF sebesar 1,002 lebih kecil dari 10 (1,002< 10), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Analisi Regresi Linear Berganda.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
mengakibatkan
profitabilitas
bertambah sebesar 2,454 persen Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constan
tidak mempengaruhi atau nilainya tetap. c. Kofesien Regresi X2
19,124
t)
dengan asumsi bahwa variabel lain
Nilai koefisien variabel independen
X1
2,454
X2
2,106
X2
(hutang
sebesar
Sumber: Data olahan Spss Versi 23 Dari tabel 33 di atas menunjukkan
2,106.
jangka
panjang)
Artinya
bahwa
setiap kenaikan 1 persen nilai X2 akan mengakibatkan profitabilitas
bahwa persamaan regresi linier berganda
bertambah sebesar 2,106 persen
yang diperoleh dari hasil analisis yaitu:
dengan asumsi bahwa variabel lain
Y = 19,124+ 2,454X1 +2,106X2
tidak mempengaruhi atau nilainya
Persamaan regresi diatas dapat diartikan
tetap. Analisis
sebagai berikut:
dan
Koefisien
Determinasi (R2)
a. Konstanta Konstanta
Korelasi
sebesar
19,124
menunjukan bahwa jika hutang
Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi (Model Summaryb)
jangka pendek (X1) dan hutang jangka panjang (X2) sama dengan nol, artinya jika tidak ada hutang
Model
R
1
,556a
jangka pendek dan hutang jangka panjang maka profitabilitas akan sebesar 19,124. Dengan kata lain jika tidak ada variabel lain yang mendukung,
maka
profitabilitas
akan tetap memiliki nilai 19,124.
Sumber: Data olahan Spss Versi 23 Dari Koefisien
tabel
34
Korelasi
(Model Summaryb).
b. Kofesien Regresi X1
Hasil dan
Analisis
Determinasi
Kolom koefisien
Nilakoefisien variabel independen
korelasi (R) menghasilkan nilai sebesar
X1 (hutang jangka pendek) sebesar
0,556, berada pada interval 0,400-0,699.
2,454.
setiap
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
kenaikan 1 persen nilai X1 akan
bahwa hubungan antara variabel Bebas
Artinya
bahwa
(hutang jangka pendek dan hutang jangka
0,05. Karena nilai Sig. < α maka
panjang)
terikat
dapat disimpulkan bahwa H0
(Profitabilitas) memiliki tingkat hubungan
ditolak. Bila dilihat dari hasil
sedang.
perhitungan ttabel dapat diketahui
dengan
variabel
Pada kolom koefisien determinasi
bahwa thitung > ttabel yaitu 2,803
(R2) yang digunakan untuk menghitung
>
pengaruh
Dengan demikian, maka dapat
variabel
independen
(X)
2,032
maka
H0 ditolak.
terhadap variabel dependen (Y) memiliki
disimpulkan
nilai sebesar 0,310 atau 31,0%. Hal ini
parsial terdapat pengaruh positif
menunjukkan bahwa variabel bebas (X1
dan signifikan antara hutang
dan X2) mampu memberikan kontribusi
jangka pendek terhadap .
pengaruh sebesar 31,0% terhadap variabel
bahwa
secara
b. Variabel hutang jangka panjang
terikat (Y) yaitu Profitabilitas. Sisanya
(X2)
69,0% dipengaruhi atau dijelaskan oleh
Dari tabel di atas utang jangka
variabel lain yang tidak termasuk dalam
panjang
model penelitian ini.
signifikan sebesar 0,009 dengan
Uji Hipotesis
taraf signifikansi sebesar 0,05.
nilai
Karena nilai Sig. < α maka dapat
Uji t (parsial)
disimpulkan bahwa H0 ditolak.
Hasil Uji t (Coefficienta)
Bila
dilihat
dari
hasil
t
perhitungan ttabel dapat diketahui Sig. bahwa thitung > ttabel yaitu 2,764
(Constant)
1,915
> 2,032 ,064 maka H0 diterima.
X1
2,803
Dengan ,008demikian, maka dapat
X2
2,764
disimpulkan ,009
Model
1
memiliki
Sumber:Data olahan Spss Versi 23
bahwa
secara
parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara hutang
a. Variabel hutang jangka pendek (X1) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa diperoleh nilai signifikansi untuk hutang jangka pendek adalah sebesar 0,008 dengan taraf signifikansi sebesar
jangka
panjang
terhadap
profitabilias. Dengan demikian meningkatnya
hutang
jangka
pendek
hutang
jangka
dan
panjang secara parsial akan diikuti
dengan
peningkatan
maupun
penurunan
profitabilitas.
dan
signifikan
terhadap
profitabilitas.
Artinya bahwa semakin besar jumlah baik
Uji F (Simultan)
hutang jangka pendek maupun hutang
Hasil Uji F
jangka panjang akan berpengaruh dalam meningkatkan
Model 1
7,402
Penelitian
Residual parsial
Sumber: Data olahan Spss Versi 23 Tabel diatas menunjukkan bahwa diperoleh nilai Fhitung adalah 7,402 dengan tingkat signifikansi 0,002. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah sebesar 3,30. hasil
perhitungan
menunjukkan
Fhitung > Ftabel yaitu 7,402 > 3,30 yang berarti H0 ditolak. Kesimpulan yang sama juga
bisa
diperoleh
dengan
membandingkan nilai sig. dengan taraf signifikansi Karena nilai sig. < α yaitu 0,002 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil Uji t dan Uji F diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang secara parsial berpengaruh positif dan
PT.
ini
bertujuan
untuk
mengetahui apakah hutang baik secara
Total
Dari
pada
Telekomunikasi Sig. Indonesia (Persero) Tbk . Pembahasan ,002b
F Regression
profitabilitas
signifikan
terhadap
profitabilitas.
Secara simultan hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang berpengaruh positif
maupun
berpengaruh terhadap
secara
simultan
dan
signifikan
positif profitabilitas
pada
PT.
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Hutang
diperlukan
oleh
PT.
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk terutama dalam memenuhi modal
yang
akan
kebutuhan
digunakan
dalam
kegiatan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan
laba
pada
PT.
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Hutang secara teoritis memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Dengan kata lain dalam rangka pembiayaan usaha PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dalam sektor peningkatan layanan telekomunikasi,
Telkom
cenderung
menggunakan hutang dari pada ekuitas dalam melakukan pembiayaannya srta menambah aktiva/kekayaan perusahaan yang dimana langkah tersebut untuk mengoptimalkan perusahaan
perolehan
laba
serta menghindari risiko
pembagian keuntungan pada pihak lain dengan menambah ekuitas perusahaan.
Konsep hutang tersebut didukung
penghematan
pajak
dari
oleh peneitian ini dimana hasil analisis
hutang.
menyatakan bahwa Hutang baik secara
profitabilitas yang tinggi akan berusaha
parsial
mengurangi
maupun
berpengaruh terhadap
secara
simultan
dan
signifikan
positif profitabilitas
pajaknya
dengan
dengan
tingkat
cara
meningkatkan rasio hutangnya.
PT.
Hasil penelitian ini juga konsisten
Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.
dengan hasil penelitian terdahulu yang
Hal ini tampak bahwa hutang berpengaruh
dilakukan oleh Kalia & Suwitho (2012),
terhadap profitabilitas (Return On Asset),
namun objek yang berbeda dengan judul
artinya perubahan pada hutang dari waktu
“Pengaruh Penggunaan Hutang terhadap
ke waktu mencerminkan perubahan pada
Profitabilitas Pada PT. Semen Gresik,
profitabilitas.
Dimana
ini
Tbk” pada tahun 2006-2011. Berdasarkan
memberikan
kontribusi
dan
hasil penelitiannya, penggunaan hutang
signifikan, banyaknya hutang baik hutang
berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA
jangka pendek maupun hutang jangka
dan ROE) . Susanti & Imam (2015)
panjang akan menentukan besar kecilnya
Meneliti tentang “Pengaruh Hutang dan
profitabilitas.
profitabilitas
Modal Sendiri terhadap Profitabilitas pada
mengalami peningkatan setiap tahunnya
PT Holcim Indonesia Tbk” pada tahun
maka akan meningkatkan nilai bagi PT.
2007-2014.
Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.
penelitiannya hutang dan modal sendiri
Selain itu, hutang sangat mempengaruhi
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA)
tingkat pengembalian atau profit yang
.
Apabila
pada
Perusahaan
penggunaan
dalam
hal
positif
diharapkan. Karena semakin besar hutang
Berdasarkan
hasil
Penelitian ini juga sejalan dengan
semakin besar pula kewajiban untuk
pendapat
membayar kembali hutang tersebut disertai
Peningkatan hutang akan mempengaruhi
dengan beban-beban yang disyaratkan
besar kecilnya laba bagi perusahaan dalam
dalam hutang tersebut.
memenuhi semua kewajibannya, yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat ahli
yang
menyatakan
bahwa
ditunjuk oleh beberapa bagian modal
yaitu teori MM yang
sendiri yang digunakan untuk membayar
dikemukakan oleh Houston dan Brigham
seluruh kewajibannya, karena semakin
(2006). Pada teori MM, nilai perusahaan
besar penggunaan hutang maka akan
dengan hutang lebih tinggi dibandingkan
semakin besar kewajibannya, (Kasmir,
nilai perusahaan tanpa hutang. Kenaikan
2010).
nilai
KESIMPULAN DAN SARAN
tersebut
dikarenakan
adanya
perusahaan. Apabila tidak dikelola
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasn
diatas
dapat
dengan baik akan berdampak buruk
diambil
bagi kelangsungan perusahaan. Untuk
kesimpulan sebagai berikut:
itu
1. Hutang jangka pendek (X1) secara
peningkatan
perlu
melakukan
pengawasan
terhadap
parsial berpengaruh positif dan
produk jasa yang ditawarkan sehingga
signifikan terhadap profitabilitas
memberikan pencapaian laba yang
pada
lebih optimal.
PT.
Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk.
2.
2. Hutang jangka panjang (X2) secara
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk
lebih
menambah
variabel
parsial berpengaruh positif dan
independen yang turut mempengaruhi
signifikan terhadap profitabilitas
profitabilitas dan memperluas sampel
pada
penelitian,
PT.
Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk.
positif
dan
signifikan
profitabilitas
(Y)
Telekomunikasi
maupun
kedalaman
analisisnya, misalnya menggunakan
3. Hutang (X) memiliki pengaruh tehadap
pada
PT
Indonesia
(Persero) Tbk.
periode
pengamatan
yang
lebih
panjang sehingga hasil yang diperoleh dapat
dijadikan
pengambilan manajemen
sebagai keputusan
dalam
dasar bagi
menentukan
besarnya hutang.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta rumusan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa
DAFTAR PUSTAKA Bahri, Syaiful. 2016. Pengantar Akuntansi.
saran yang dapat dijadikan dipertimbangan
Bagi PT. Telekomunikasi Indonesia
Yogyakarta:
CV.
ANDI OFFSET.
dalam pengambilan keputusan yaitu: 1.
perusahaan
Fahmi,
Irham.
2014.
Manajemen
(Persero) Tbk perlu memperhatikan
Keuangan dan Pasar Modal.
pendanaan atau hutangnya dan tidak
Jakarta: Mitra Wacana Media.
terlalu tergantung terhadap hutang sebagai sumber pendanaan kegiatan perusahaan. oleh karena meskipun berpengaruh
dalam
Hanafi, Mamduh M & Abdul Halim. 2016. Analisis
Laporan
Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
meningkatkan
profit, hutang juga memiliki risiko
Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis
yang besar terhadap perkembangan
Kritis Atas Laporan Keuangan.
Depok:
PT.
RajaGrafindo
Putri,
Sri Wahyuni.
Persada.
Berbasis
Pada PT. Pegadaian (Persero)
Balanced
Cabang Makassar. Skripsi FE
Scorecard.
Universitas Negeri Makassar.
Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2008.
Akuntansi
Keuangan
Menengah. Edisi Kesatu. Cetakan Kesatu.
Yogyakarta:
Badan
Penerbit Fakultas Ekonomi. Houston dan Brigham. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Keuangan,
Edisi
Pertama.
Jakarta: Kencana.
PT.
RajaGrafindo
Persada.
2017. Pengaruh Hutang Jangka dari
Hutang
Jangka
Panjang Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Mandiri TBK. Penelitian
Ekonomi
Akuntansi (JENSI). Vol 1.
No
1.
Dasar
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.
Cetakan
Kesebelas.
BPFE.Yogyakarta. Samryn, L.M. 2014. Pengantar Akuntansi: Mudah Membuat Jurnal dengan Pendekatan
Siklus PT.
Transaksi.
RajaGrafindo
Persada. Sudana, I. M. 2011. Manajemen Keuangan
Sugiyono.
2015.
Statistika
Penelitian.
untuk Bandung:
Susanti, Anita & Imam Hidayat. 2015. Pengaruh Hutang dan
Modal
Sendiri Terhadap Profitabilitas. Jurnal
Ilmu
dan
Riset
Manajemen. Vol 4. No 11. Utari, Dewi., Ari Purwanti., & Darsono Prawironegoro. 2014. Manajemen
Prihadi, Toto. 2014. Memahami Laporan Keuangan
2011.Dasar
ALFABETA.
Maulana, Zefri & Ayang Fhonna Safa.
Jurnal
B.
Perusahaan. Erlangga. Surabaya.
_____ . 2016. Analisis Laporan Keuangan.
Pendek
Riyanto,
Depok:
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
Depok:
Pengaruh
Hutang Terhadap Profitabilitas
Harmono. 2011. Manajemen Keuangan
Hartono.
2016.
Sesuai
IPRS
PSAK. Jakarta: Penerbit PPM.
dan
Keuangan, Edisi Revisi: Kajian Praktik
dan
Teori
dalam
Mengelola Keuangan Organisasi Perusahaan
.
Wacana Media.
Jakarta:
Mitra