BAB III STUDI KASUS
I.
Pengkajian
Pengkajian Keperawatan Pasien Di
Nama
: Ny. M
ICU
No. RM : 416xxx
umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : ( ) laki-laki Tanggal: 11 Maret 2019 Sumber data : ( ) pasien
(√) perempuan
Jam: 8.45 WITA (√) keluarga
Rujukan
: (√) tidak
Diagnosis
: Post SC dengan eklamsia
( ) lainnya...................
( ) ya, ( ) RS ............ ( ) Puskesmas ............. ( ) dokter .........
Pendidikan Pasien : ( ) SD ( ) SMP (√) SMA ( ) D3 ( ) S1 ( ) lainnya Pekerjaan pasien : Ibu rumah tangga
1) Keluhan Utama
:
Perawat ruangan mengatakan klien mengalami penurunan kesadaran 2) Riwayat kesehatan Riwayat kesehatan dahulu : Keluarga klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tidak ada memiliki riwayat penyakit yang sama sebelumnya, namun klien memiliki riwayat Hipertensi. Riwayat kesehatan sekarang
:
Keluarga klien mengatakan pada tanggal 10-03-2019 pukul +14.00 WITA dibawa ke rumah sakit karena klien kejang-kejang di rumah dan sudah tidak sadarkan diri ada keluar darah dari hidung kemudian di IGD dilakukan pemeriksaan TTV : BP: 100/60 mmHg, HR: 82 x/mnt RR: 24 x/mnt, T: 36,9oC SPO2 : 98%, edema ekstremitas bawah pitting odem >3detik, kemudian disarankan untuk dilakukan Operasi Sectio Caesaria CITO pada jam 14.35 WITA dan dibawa ke Ruang ICU setelah dilakukan Post OP SC untuk dilakukan observasi lebih lanjut. Pada tanggal 11-03-2019 kelompok melelakukan pengkajian dengan hasil pengkajian klien tampak lemah dengan kesadaran coma GCS E V M , TTV: 140/100 mmHg,HR : 89x/mnt, RR: 18x/mnt,T: 35oC , tampak odem pada ekstremitas bawah (pitting odem >3detik)terpasang DC dengan urin 500 cc, terpasang IVFD Aminofusin 1000cc/24jam
Riwayat kesehatan keluarga
:
Keluarga klien mengatakan dalam anggota keluarga belum ada yang menglami penyakit yang sama yaitu kejang pada kehamilan, dari orang tua klien mengalami hipertensi. 3) Pemeriksaan fisik a.
Sistem pernafasan Jalan nafas: ( ) Bersih
(√) Sumbatan (Ket: peningkatan produksi secret )
Pernafasan: RR: 16 x/ mnt Penggunaan otot bantu nafas
: ( ) tidak
(√) ya
Terpasang ETT
: ( ) tidak
(√) ya
Terpasang ventilator
: ( ) tidak
(√) ya
Mode: P-SIMV
RR: 12x/mnt
PEEP:50 %
I:E: ...................................
FiO2: 40% Irama
: ( ) tidak teratur
(√) teratur
Kedalaman
: ( ) tidak teratur
(√) teratur
Sputum
: ( ) putih
( ) kuning
Konsistensi
: ( ) tidak kental
( ) kental
Suara nafas
: (√) ronchi
( ) wheezing
( ) hijau
( ) vesikuler b. Sistem Kardiovaskuler Sirkulasi Perifer Nadi
: .89.x/ mnt
Tekanan darah : 140/100.mmHg
Pulsasi : ( ) kuat
(√) lemah
Akral
( ) dingin
: (√) hangat
Warna kulit
: ( ) kemerahan
Suhu
;............................0C
(√) pucat
( ) cyanosis
Sirkulasi Jantung Irama
: (√) tidak teratur
( ) teratur
Nyeri dada
: (√) tidak
( ) ya,
Perdarahan
: ( ) tidak
( ) ya Area perdarahan:........................
Jumlah
: .............................cc/ jam
Lama : ............................
c.
Sistem saraf pusat Kesadaran: ( ) Composmentis
( ) Apatis
( ) Soporocoma
( ) Somnolent
(√) Koma
GCS: Eye:1 Verbal:1 Motorik:1 Kekuatan otot:
0
0
0
0
d. Sistem Gastrointestinal
e.
Distensi
: (√) tidak
( ) ya,
lingkar perut : .......................cm
Peristaltik
: ( ) tidak
(√) ya,
lama: 8 x/mnt
Defekasi
: (√) tidak normal
( ) normal
Sistem Perkemihan Warna
: ( ) bening
Distensi : (√) tidak
( ) kuning
(√) merah
( ) kecokelatan
( ) ya
Penggunaan catheter urin
: ( ) tidak
(√) ya
No. Catheter urin: 16 fh Jumlah urin: 100cc/ jam
f.
Obstetri & Ginekologi Hamil
: (√) tidak
( ) ya,
HPHT :........................
Keluhan : klien mengalami riwayat kejang-kejang saat hamil g.
Sistem Hematologi Perdarahan
: ( ) gusi
( ) nasal
( ) pethecia
( ) ekimosis
Lainnya : Lochea post partum h. Sistem Muskuloskeletal & Integument Turgor kulit
: ( ) tidak elastik
Terdapat luka
: ( ) tidak
(√) elastik
(√) ya, Lokasi luka : Post OP Sc abdomen kuadran bawah kiri dan kanan luas luka +10 cm
Fraktur
: (√) tidak
Kesulitan bergerak
( ) ya, Lokasi fraktur:.............................
: ( ) tidak
(√) ya
Penggunaan alat bantu : (√) tidak
i.
( ) ya, Nama alat: .................................
Alat invasif yang digunakan Drain/ WSD : ( ) tidak ( ) ya,
Warna: ......................
Jumlah:..................cc/jam IV Line : ( ) tidak
(√) ya
NGT
( ) ya,
: (√) tidak
Warna: ......................
Jumlah:..................cc/jam Lainnya : 4) Riwayat psikososial & spiritual Psikososial Koping: ( ) menerima
( ) menolak
( ) kehilangan
( ) mandiri
Afek : ( ) gelisah
( ) insomnia
( ) tegang
( ) depresi
HDR : ( ) emosional
( ) tidak berdaya
( ) rasa bersalah
Persepsi penyakit
: ( ) menerima
Hubungan keluarga harmonis
: ( ) tidak
( ) menolak ( ) ya
Spritual Kebiasaan keluarga/ pasien untuk mengatasi stres dari sisi spiritual: Keluarga klien mengatakan untuk mengatasi stress yaitu dengan berzikir dan sholat
5)
Resiko cedera/ jatuh ( ) tidak
(√) ya
6) Status fungsional Aktivitas dan Mobilisasi
: ( ) mandiri
Alat bantu
; .................................
(√) perlu bantuan
7) Skala Nyeri (tidak dapat dikaji) Nyeri : ( ) tidak
( ) ya
( ) nyeri kronis,
Lokasi:.............................
Durasi:..........................
( ) nyeri akut,
Lokasi:.............................
Durasi:..........................
Score nyeri (0-10)
:...................................
Nyeri hilang : ( ) minum obat ( ) istirahat ( ) mendengar musik ( ) ubah posisi ( ) Lain-lain, sebutkan: Nyeri mempengaruhi: ( ) tidur ( ) aktivitas fisik ( ) emosi ( ) konsentrasi ( ) nafsu makan ( ) lainnya.................................
8) Hasil pemeriksaan penunjang Nama : Ny.M PEMERIKSAAN HEMATOLOGI Hemoglobin
Tanggal : 13-03-2019 HASIL
NILAI NORMAL
INTERPRETASI
8.6
14,0 – 18,0 g/dl
Eritrosit
3.06
4,0 – 10,5 ribu/µl
Leukosit
15.9
4,50 – 6,00 juta/µl
Hematokrit
25.4
42.00 – 52.00 vol%
Trombosit
50
150 – 450 ribu/µl
Rendah Menandakan bahwa kadar oksigen dalam darahnya cukup rendah Rendah Menandakan bahwa kadar oksigen dalam darahnya cukup rendah Meningkat menandakan adanya infeksi didalam tubuh Rendah menadakan kekurangan darah merah. Rendah Menandakan jumlah sel darah merah menurun
14.6
11,5- 14,7 %
83.0 28.1 33.9
80-97 Fl 27-32 Pg 32-38 %
RDW-CV MCV, MCH, MCHC MCV MCH MCHC HITUNG JENIS Basofil % Eusinofil % Gran % Limfosit % Monisit % Basofil # Eusinofil # Gran # Limfosit # MID # PROTHROMBIN TIME Hasil PT INR Control normal PT Hasil APTT
0,0-1,0 % 1,0-3,0 % 50,0-70,0 % 25,0-40,0 % 3,0-9,0 % < 1 ribu/µl < 3 ribu/µl 2,50-7,00 ribu/µl 1,25-4,0 ribu/µl 0,30-1.00 ribu/µl 9.7
19.9
9,9-13,5 detik 22,2-37,0 detik
Control normal APTT KIMIA GULA DARAH Gula darah sewaktu HATI SGOT SGPT GINJAL Ureum Creatinin ELEKTROLIT Natrium Kalium Clorida
-
< 200 mg/dl 78 48
0-46 U/l 0-45 U/l
22.9 1.2
10-50 mg/dl 0,7-14 mg/dl
139.9 4.27 103.8
135-146 mmol/l 3,4-5,4 mmol/l 95-100 mmol/l
Meningkat Menandakan terjadinya gangguan pH darah
9) Pemeriksaan Penunjang Lainnya Analisa gas garah
: Tidak terkaji
Foto thoraks
: Tidak terkaji
EKG
: Tidak terkaji
CT Scan
: Tidak terkaji
Terapi Medis/Drug Study Nama Obat, Frekuensi Pemberian, Dosis, Cara Pemberian Omeprazole 40mg/24 jam (IV)
Furosemid 20mg/24 jam (IV)
Indikasi
Kontraindikasi
Mengurangi produksi asam lambung.· Mencegah dan mengobati gangguan pencernaan atau nyeri ulu hati, tukak lambung, sindrom ZollingerEllison, GERD, dan infeksi H. Pylori.· Mengurangi produksi asam lambung selama operasi.
Kontraindikasi omeprazole jika terjadi reaksi alergi terhadap obat. Pada neonatus, manfaat dan keamanan omeprazole tidak diketahui sehingga omeprazole maupun penghambat pompa proton lainnya sebaiknya tidak diberikan pada neonatus Penderita yang diketahui memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap furosemid. Penderita yang sedang mengalami anuria atau tidak bisa buang air kecil Pederita yang sedang hamil karena dapat memberikan efek buruk pada
untuk mengurangi cairan berlebih dalam tubuh (edema) yang disebabkan oleh kondisi seperti gagal jantung, penyakit hati, dan ginjal. Obat ini juga digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi
Efek Samping
Cara Kerja Obat
Konsiderasi Perawat
Sakit kepala. Sembelit atau konstipasi. Diare. Sakit perut. Nyeri sendi. Sakit tenggorokan. Kram otot. Hilang selera makan
Cara kerjanya adalah Pemberian obat prinsip dengan menurunkan 12 benar kadar asam yang diproduksi perut.
Gatal, tidak napsu makan, urin berwarna gelap, bab dempul, sakit kuning (kulit atau mata menguning) Nyeri hebat pada perut atas menyebar ke punggung, mual dan muntah Berat badan turun, nyeri badan, baal Bengkak, penambahan berat badan dengan
Bekerja pada Pemberian obat prinsip glomerulus ginjal 12 benar untuk menghambat penyerapan kembali zat natrium oleh sel tubulus ginjal
Nama Obat, Frekuensi Pemberian, Dosis, Cara Pemberian
Indikasi
Kontraindikasi janin
Ceftriaxone 2x1 gram (IV)
Ceftriaxone adalah obat Hipersensitivitas; antibiotik dengan fungsi hiperbilirubinemia untuk mengobati berbagai neonatus, terutama macam infeksi bakteri mereka yang prematur; neonatus <28 hari jika mereka menerima produk yang mengandung kalsium IV Kontraindikasi Lidocaine jika larutan lidokain digunakan sebagai pelarut dengan ceftriaxone untuk injeksi intramuscular
Efek Samping
Cara Kerja Obat
Konsiderasi Perawat
cepat, lebih jarang atau tidak buang air kecil Nyeri dada, batuk baru atau memburuk dengan demam, masalah pernapasan bekerja dengan cara Pemberian obat prinsip Bengkak, nyeri, dan menghentikan kemerahan di tempat 12 benar pertumbuhan bakteri suntikan Reaksi alergi Mual atau muntah Sakit perut Sakit kepala atau pusing Lidah sakit atau bengkak Berkeringat Vagina gatal atau mengeluarkan cairan
Nama Obat, Frekuensi Pemberian, Dosis, Cara Pemberian Ranitidin 2x50mg (IV)
Dexametason 3x5mg (IV)
Indikasi
Kontraindikasi
Efek Samping
Cara Kerja Obat
Konsiderasi Perawat
Obat yang diindikasikan 1. Riwayat alergi untuk sakit maag terhadap ranitidin; 2. Ibu yang sedang menyusui; 3. Pemberian ranitidin juga perlu diawasi pada kondisi gagal ginjal.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sakit kepala Sulit buang air besar Diare Mual Nyeri perut Gatal-gatal pada kulit
Ranitidin akan Pemberian obat prinsip menurunkan produksi 12 benar asam lambung tersebut dengan cara memblok langsung sel penghasil asam lambung
untuk mengobati kondisi seperti arthritis, gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh, reaksi alergi, masalah kulit dan mata tertentu, masalah pernapasan, gangguan usus tertentu, dan kanker tertentu
Masalah tidur (insomnia) Perubahan suasana hati Jerawat, kulit kering, penipisan kulit, memar atau perubahan warna kulit Penyembuhan luka yang lambat Keringat berlebih Sakit kepala, pusing, sensasi berputarputar
dengan cara menembus Pemberian obat prinsip membran sel sehingga 12 benar akan terbentuk suatu kompleks steroidprotein reseptor
Dilaporkan hipersensitif terhadap obat ini atau kortikosteroid
Nama Obat, Frekuensi Pemberian, Dosis, Cara Pemberian Aminofluid 1000cc/24 jam
Indikasi
Kontraindikasi
Sumber elektrolit, glukosa, dan asam amino untuk pasien yang kesulitan mengunyah atau menelan, serta sebelum atau sesudah operasi
Koma akibat gangguan hati, gangguan fungsi ginjal kronis, kadar nitrogen dalam darah tinggi, CHF, asidosis, metabolisme elektrolit tidak normal, hiperkalsemia, hiperkalemia, hipermagnesemia, hiperfosfatemia, pengurangan jumlah urine, metabolisme asam amino tidak normal
Efek Samping 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.
Iritasi kulit Dada terasa tertekan Palpitasi Edema pada kepala, paru-paru, dan perifer Hiperkalemia Asidosis Phlebitis Demam Rasa panas
Cara Kerja Obat
Konsiderasi Perawat
Memperkuat sistem Pemberian obat prinsip kekebalan tubuh dan 12 benar membantu dalam metabolisme gula.
ANALISA DATA NO. Ds : -
DATA
ETIOLOGI Hipoventilasi
Do :
Keletihan otot
klien tampak lemah, tampak
pernapasan
pergerakan dinding dada (+) suara napas tambahan gurgling, tampak
Gangguan ventilasi
terpasang OPA dan ETT dengan
spontan
ventilator mode p-simv FiO2 : 40% PEEP 50% RR: 12 dengan kedalaman 6,5/21 SPO2 : 99%
PROBLEM Gangguan ventilasi spontan
NO. 2 Ds :-
DATA
ETIOLOGI Penurunan kesadaran
PROBLEM Ketidakefektifan bersihan jalan npas
Do : klien tampak lemah,
Reflek menelan
pergerakan dinding dada (+) suara napas tambahan gurgling, tampak
Produksi saliva
terpasang OPA dan ETT dengan ventilator mode p-simv FiO2 : 40%
Penumpukan secret
PEEP 50% RR: 12 dengan
pada airway
kedalaman 6,5/21 SPO2 : 99% Sumbatan jalan napas Suara napas tambahan (gurgling)
Ketidakefektifan bersihan jalan napas
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN : 1. Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan keletihan otot pernapasan ditandai dengan klien tampak lemah, pergerakan dinding dada (+) suara napas tambahan gurgling, tampak terpasang OPA dan ETT dengan ventilator mode p-simv FiO2 : 40% PEEP 50% RR: 12 dengan kedalaman 6,5/21 SPO2 : 99% 2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi secret berlebihan ditandai dengan klien tampak lemah, pergerakan dinding dada (+) suara napas tambahan gurgling, tampak terpasang OPA dan ETT dengan ventilator mode p-simv FiO2 : 40% PEEP 50% RR: 12 dengan kedalaman 6,5/21 SPO2 : 99%
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Diagnosa Keperawatan : Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan keletihan otot pernapasan TUJUAN DAN KRITERIA HASIL NOC : -
Respiratory status : airway
INTERVENSI NIC: -
patency -
Mechanical ventilation
RASIONAL
Mechanical ventilation management : invasive
-
Oxygen Therapy
weaning response -
Respiratory status : Gas exchange
-
Breathing pattern,ineffective
Setelah dilakukan tindakan
1. Pantau adanya kegagalan pernapasan yang terjadi. 2. Pastikan alarm ventilator dalam keadaan hidup 3. Monitor pernapasan dan status oksigen
1. Untuk mengetahui pernapasan klien apakah terjadi kegagalan napas 2. Untuk mengetahui apabila terjadi penurunan pada system pernapasan klien 3. Melihat adanya pernapasan yang tidak
keperawatan selama 3 x 24 jam
normal dan mempermudah pemberian
kepada Ny. M diharapkan gangguan
intervensi
ventilasi spontan teratasi dengan kriteria hasil : 1. Status pernapasan ventilasi : pergerakan udara keluar-masuk
4. Monitor penurunan volume ekspirasi dan peningkatan tekanan inspirasi
4. Mempermudah pemberian asuhan keperawatan selanjutnya.
paru adekuat 2. Tanda vital : tingkat suhu
5. Posisi klien pada posisi semi fowler
5. Posisi semi fowler adalah salah satu posisi
tubuh,nadi,pernapasan,tekanan
yang memaksimalkan ventilasi yang paten
darah,dalam rentang normal 6. Berikan perawatan mulut secara rutin
6. Menjaga kebersihan mulut klien agar
dengan kapas yang lunak dan
terhindar dari pengumpulan
basah,antiseptic,dan melakukan suction
lender,tumpukan debris didorsum lidah yang
secara perlahan.
dapat menganggu pernapasan klien
7. Dokumentasi semua respon klien terhadap ventilator dan perubahan ventilator.
7. Mengetahui perkembangan keadaan klien
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi secret berlebihan
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL NOC :
-
Respiratory status : Airway
INTERVENSI
RASIONAL
NIC :
-
Airway suction
patency Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
1. Kaji adanya ketidakefektifan bersihan jalan napas
kepada Ny. M diharapkan
1. Dengan mengetahui masalahnya,mempermudah melanjutkan ke intervensi selanjutnya
ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi dengan kriteria hasil : 1) Menunjukkan jaln napas yang
2. Monitor perubahan pernapasan
paten 2) Tidak ada obstruksi
2. Pada klien dengan bersihan jalan napas tidak efektif biasanya ada suara napas tambahan
3. Monitor respirasi dan status O2
3. Untuk mengetahui kebutuhan oksigen klien.
4. Auskultasi suara nafas sebelum dan
4. Untuk mendengar adakah suara crackles
sesudah suction 5. Lakukan suction pada klien
5. Suction bermanfaat untuk mengeluarkan cairan yang tidak berguna misalnya dahak.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan ventilasi spontan
JAM 08:00
IMPLEMENTASI 1. Mengkaji adanya
PARAF
EVALUASI S: Kakak perawat mengatakan pasien
berhubungan dengan keletihan
ketidakefektifan
masih belum sadar
otot pernapasan
bersihan jalan napas
O: - Keadaan umum lemah
2. Memastikan alarm
-
Pergerakkan dinding dada (+)
ventilator dalam
-
Suara napas gurgling
keadaan hidup
-
Terpasang OPPA dan ETT 6,5/18
-
Saturasi O2 : 98%
3. Memonitor pernapasan dan status oksigen pada
A: Masalah belum teratasi
monitor 16x/m, saturasi
P: Lanjutkan intervensi (1-7)
O2 98% 4. Memonitor penurunan volume ekspirasi dan peningkatan tekanan inspirasi 5. Memposisikan klien pada posisi semi fowler 6. Berikan perawatan mulut secara rutin dengan kapas yang
lunak dan basah, antiseptic, dan melakukan suction secara perlahan. 7. Mendokumentasi semua respon klien terhadap ventilator dan perubahan ventilator.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DIAGNOSA KEPERAWATAN Ketidakefektifan bersihan jalan
JAM 08:00
IMPLEMENTASI 1. Mengkaji adanya
PARAF
EVALUASI S: Kakak perawat mengatakan saat
napas berhubungan dengan produksi
ketidakefektifan
disuction ada cairan didalam mulut
secret berlebihan
bersihan jalan napas
O: - Keadaan umum lemah
atau adanya lendir dan
-
Kesadaran coma
cairan
-
Suara napas gurgling
-
Terpasang OPA dan ETT 6,5/18
-
Ada lendir dalam mulut
-
Pergerakkan dinding dada (+)
2. Memonitor perubahan pernapasan 3. Memonitor respirasi dan status O2 :
A: Masalah belum teratasi
16x/menit, saturasi O2
P: Lanjutkan Interven (1-5)
98% 4. Mengauskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction 5. Melakukan suction pada pasien adanya lendir atau cairan dimulut pasien
CATATAN PERKEMBANGAN HARI/TANGGAL Selasa/12-03-19
MASALAH / DX KEP Gangguan ventilasi spontan
JAM 14:00
PERKEMBANGAN S: Kakak perawat mengatakan pasien masih belum sadar
berhubungan dengan keletihan otot pernapasan
O: - keadaan umum lemah -
Suara napas gurgling
-
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Terpasang OPA dan ETT 6,5/21
-
TTV : T : 35.4 oC Nadi : 93x/menit Respirasi : 12x/menit TD : 161/109 mmHg Saturasi O2 : 97%
A: gangguan ventilasi spontan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi (1-7)
I: 1. Pantau adanya kegagalan pernapasan yang terjadi 2. Pastikan alarm ventilator dalam keadaan hidup 3. Monitor pernapasan dan status oksigen
PARAF
4. Monitor penurunan volume ekspirasi dan peningkatan tekanan inspirasi 5. Posisi klien pada posisi semi fowler 6. Berikan perawatan mulut secara rutin dengan kapas yang lunak dan basah, antiseptic, dan melakukan suction secara perlahan. 7. Dokumentasi semua respon klien terhadap ventilator dan perubahan ventilator.
E: S : O : - Keadaan umum pasien lemah -
Kesadaran pasien coma
-
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Terpasang OPA dan ETT
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi (1-7)
CATATAN PERKEMBANGAN HARI/TANGGAL MASALAH / DX KEP Selasa/12-03-19 Ketidakefektifan bersihan jalan
JAM 14:00
PERKEMBANGAN S : Kakak perawat mengatakan pasien belum sadar
napas berhubungan dengan produksi secret berlebihan
O : - Keadaan umum lemah -
Kesadaran coma
-
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Suara napas gurgling
-
Terpasang OPA dan ETT 6,5/21
-
TTV : T : 35.4 oC Nadi : 93x/menit Respirasi : 12x/menit TD : 161/109 mmHg Saturasi O2 : 97%
A : ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi (1-5)
I : 1. Kaji adanya ketidakefektifan bersihan jalan napas 2. Monitor perubahan pernapasan
PARAF
3. Monitor respirasi dan status O2 4. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction 5. Melakukan suction pada klien E:S:O : - Keadaan umum lemah -
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Kesadaran coma
-
Suara napas gurgling
-
Terpasang OPA dan ETT
A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi (1-5)
CATATAN PERKEMBANGAN HARI/TANGGAL Rabu/13-03-19
MASALAH / DX KEP Gangguan ventilasi spontan
JAM 08:00
PERKEMBANGAN S: Kakak perawat mengatakan pasien masih belum sadar
berhubungan dengan keletihan otot pernapasan
O: - keadaan umum lemah -
Suara napas gurgling
-
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Terpasang OPA dan ETT 6,5/18
-
TTV : T : 35 oC Nadi : 60x/menit Respirasi : 13x/menit TD : 147/ 96 mmHg Saturasi O2 : 97%
A: gangguan ventilasi spontan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi (1-7)
I: 1. Pantau adanya kegagalan pernapasan yang terjadi 2. Pastikan alarm ventilator dalam keadaan hidup 3. Monitor pernapasan dan status oksigen
PARAF
4. Monitor penurunan volume ekspirasi dan peningkatan tekanan inspirasi 5. Posisi klien pada posisi semi fowler 6. Berikan perawatan mulut secara rutin dengan kapas yang lunak dan basah, antiseptic, dan melakukan suction secara perlahan. 7. Dokumentasi semua respon klien terhadap ventilator dan perubahan ventilator.
E: S : O : - Keadaan umum pasien lemah -
Kesadaran pasien coma
-
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Terpasang OPA dan ETT
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi (1-7)
CATATAN PERKEMBANGAN HARI/TANGGAL MASALAH / DX KEP Rabu/13-03-19 Ketidakefektifan bersihan jalan
JAM 08:00
PERKEMBANGAN S : Kakak perawat mengatakan pasien belum sadar
napas berhubungan dengan produksi secret berlebihan
O : - Keadaan umum lemah -
Kesadaran coma
-
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Suara napas gurgling
-
Terpasang OPA dan ETT 6,5/18
-
TTV : T : 35 oC Nadi : 60x/menit Respirasi : 13x/menit TD : 147/96 mmHg Saturasi O2 : 97%
A : ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi (1-5)
I : 1. Kaji adanya ketidakefektifan bersihan jalan napas 2. Monitor perubahan pernapasan
PARAF
3. Monitor respirasi dan status O2 4. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction 5. Melakukan suction pada klien E:S:O : - Keadaan umum lemah -
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Kesadaran coma
-
Suara napas gurgling
-
Terpasang OPA dan ETT
A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi (1-5)
CATATAN PERKEMBANGAN HARI/TANGGAL Kamis/14-03-19
MASALAH / DX KEP Gangguan ventilasi spontan
JAM 08:00
PERKEMBANGAN S: Kakak perawat mengatakan pasien masih belum sadar
berhubungan dengan keletihan otot pernapasan
O: - keadaan umum lemah -
Suara napas gurgling
-
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Terpasang OPA dan ETT 6,5/18
-
TTV : T : 35,4 oC Nadi : 58x/menit Respirasi : 12x/menit TD : 121/ 79 mmHg Saturasi O2 : 98%
A: gangguan ventilasi spontan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi (1-7)
I: 1. Pantau adanya kegagalan pernapasan yang terjadi 2. Pastikan alarm ventilator dalam keadaan hidup 3. Monitor pernapasan dan status oksigen
PARAF
4. Monitor penurunan volume ekspirasi dan peningkatan tekanan inspirasi 5. Posisi klien pada posisi semi fowler 6. Berikan perawatan mulut secara rutin dengan kapas yang lunak dan basah, antiseptic, dan melakukan suction secara perlahan. 7. Dokumentasi semua respon klien terhadap ventilator dan perubahan ventilator.
E: S : O : - Keadaan umum pasien lemah -
Kesadaran pasien coma
-
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Terpasang OPA dan ETT
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi (1-7)
CATATAN PERKEMBANGAN HARI/TANGGAL MASALAH / DX KEP Kamis/14-03-19 Ketidakefektifan bersihan jalan
JAM 08:00
PERKEMBANGAN S : Kakak perawat mengatakan pasien belum sadar
napas berhubungan dengan produksi secret berlebihan
O : - Keadaan umum lemah -
Kesadaran coma
-
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Suara napas gurgling
-
Terpasang OPA dan ETT 6,5/18
-
TTV : T : 35,4 oC Nadi : 58x/menit Respirasi : 12x/menit TD : 121/79 mmHg Saturasi O2 : 98%
A : ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi (1-5)
I : 1. Kaji adanya ketidakefektifan bersihan jalan napas 2. Monitor perubahan pernapasan
PARAF
3. Monitor respirasi dan status O2 4. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction 5. Melakukan suction pada klien E:S:O : - Keadaan umum lemah -
Pergerakkan dinding dada (+)
-
Kesadaran coma
-
Suara napas gurgling
-
Terpasang OPA dan ETT
A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi (1-5)