Bab Ii. Pendahuluan Peedakan.docx

  • Uploaded by: Muhammad Ikbal
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ii. Pendahuluan Peedakan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,812
  • Pages: 13
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan akhir Praktikum Peledakan yang berjudul “Pendahuluan Peledakan” ini telah selesai. Saya

ucapkan terimakasih kepada orang tua saya yang telah

memberikan dukungan dan motivasi, serta assisten Laboratorium Tambang yang telah memberi materi dan mengajarkan praktikum ini. Laporan ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan sarannya agar dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga hasil laporan praktikum ini dapat bermanfaat untuk kedepannya. Wassallammua’laikum Wr. Wb.

Bandung, 03 Oktober 2018 Penulis,

Garin Lesmana 10070115082

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

i

DAFTAR ISI ...............................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................. 1.2.1 Maksud ......................................................................... 1.2.2 Tujuan...........................................................................

1 1 1 1 1

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 2.1 Pendahuluan ............................................................................ 2.2 Peralatan dan Perlengkapan Peledakan ..................................

2 2 2

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ........................................................ BAB IV ANALISA ........................................................................................ BAB V KESIMPULAN ................................................................................

8 9 10

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Peledakan adalah suatu kegiatan pemecahan suatu material (batuan)

dengan memanfaatkan penggunaan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Suatu kegiatan peledakan batuan akan mencapai hasil optimal apabila perlengkapan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang digunakan. Oleh

karena

itu

pentingnya

pemahaman

mengenai

dasar-dasar

pengantar ilmu dalam suatu kegiatan peledakan khususnya dalam industri pertambangan dapat membantu dalam penempatan suatu metode peledakan dalam industri pertambangan yang baik dan benar.

1.2.

Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud Maksud dari kegiatan praktikum ini ialah memahami dan mempelajari teknik atau metode peledakan. 1.2.2 Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini, antara lain : 1.

Mengetahui pengertian peledakan,

2.

Mengetahui peralatan dan perlengkapan peledak yang dibutuhkan,

3.

Mengetahui peraturan dasar yang mengatur tentang keselamatan yang berkaitan dengan bahan peledak.

1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Pendahuluan Peledakan

merupakan

salah

satu

kegiatan

yang

penting

dari

pertambangan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pemecahan bahan galian yang kekerasan nya sudah tidak efisien jika dihancurkan dengan menggunakan alat berat alat keruk. Teknik pemecahan bahan galian ialah dengan cara peledakan menggunakan bahan kimia tertentu. Tujuan nya sendiri dari kegiatan ini ialah agar mendapatkan bahan galian yang bersifat kompak atau massive dengan mudah. Perlu

diketahui

dalam

kegiatan

peledakan

dibutuhkan

beberapa

penganalan tahapan, ialah sebagai berikut : 1.

Pembuatan lubang ledak,

2.

Pengisian lubang ledak dengan bahan peledak,

3.

Perangkaian alat peledak,

4.

Kegiatan peledakan,

5.

Pemuatan making,

6.

Pengangkutan. Namun demikian sebelum lanjut ke bagian pendalam tahapan peldakan

diperlukan pengetahuan perlengkapan dan peralatan peledakan.

2.2

Perlengkapan dan Peralatan Peledakan Faktor keberhasilan dalam kegiatan peledakan salah satu nya ialah dari

komponen perlengkapan dan peralatan peledakan. Komponen ini merupakan seperangkat alat pelengkap yang diperlukan untuk membuat serangkaian kegiatan peledakan guna menyalakan isian bahan peledak. Perlengkapan peledakan hanya dapat dipakai untuk satu kali dalam kegiatan peledakan. Perlengkapan dalam kegiatan peledakan diantaranya adalah : 1. Detonator. Salah satu komponen utama yang berguna sebagai pemicu awal ledakan atau memberikan efek kejut pada bahan peledak. Efek

2

3

kejut atau letupan ini sumber nya dapat dari listrik dan nonlistrik (nonel).

Sumber:Andre, 2012

Gambar 2.1 Sketsa Detonator Listrik

Berdasarkan Keppres RI No. 5 Tahun 1988, bahan peledak adalah suatu campuran dari bahan-bahan berbentuk padat atau cair ataupun campuran dari keduanya yang apabila terkena suatu aksi misalnya panas, benturan, atau gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat-zat lain yang sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas, dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang singkat, disertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.

Sumber: Andre,2012

Gambar 2.2 Sketsa Detonator Non-Elektrik

Untuk kegiatan peledakan didunia tambang dibutuhkan komponen yang paling utama yaitu bahan peledak. Bahan peledak yang dipakai dalam kegiata pertambangan terkategorikan sebgai bahan peledak industri dimana bahan peedak ini dibagi menjadi 2 gologan yaitu bahan peledak lemah dan bahan peledak kuat. Berikut penjabarannya : 1. Bahan peledak kuat. Yang dimaksudkan dengan bahan peledak kuat ini ialah dari segi kekuaatan tekanan yang dierikan bahan. Kekuatan bahan ini bisa mencapai 5000 sampai 4 juta psi. Selain itu memiliki

4

kecepatan

reaksi

berkisar

5000

hingga

24000

fps

(1-

6mill/seken). Bahan peledak kuat tebagi menjadi dua jenis yakni : a.

Primer, yaitu bahan peledak yang mudah meledak bila bereaksi terhadap api, benturan, atau gesekan, misalnya PbN6, Hg(ONC)2, yaitu untuk bahan isi detonator.

b.

Sekunder, yaitu bahan peledak yang hanya akan meledak apabila dipicu oleh ledakan dari sebuah detonator atau primer. Contohnya adalah TNT (Tri Nitro Toluene) dan PETN.

2. Bahan peledak lemah. Bahan peledak ini kekutan nya lebih lemah dibandingkan dengan yang kuat sesuai dengan namanya. Kekuatan tekanan bahan ini ialah dibawah 5000psi. Selain itu kecepatan reaksinya dibawah 5000fps. Bahan peledak lemah terbagi menjadi dua jenis, yakni : a.

Permissible, yaitu peledakan yang dapat ditekan suhunya menggunakan zat pendingin sebagai raegen.

b.

Non-permissible, yaitu peledakan berkekuatan lemah tanpa adanya penambahan zat raegen sebagai pendingin.

Sumber: Ihsan, 2015

Gambar 2.3 Flowchart Klasifikasi Bahan Peledak

Peralatan peledakan adalah seperangkat peralatan pembantu kegiatan peledakan dimana peralatan tersebut dapat dipakai berulang kali untuk kegiatan peledakan berikutnya. Peralatan peledakan dibagi menjadi peralatan utama peledakan dan peralatan pendukung peledakan. Peralatan utama peledakan merupakan peralatan yang digunakan yang berhubungan langsung dengan kegiatan peledakan tersebut. Peralatan utama yang digunakan dalam kegiatan peledakan diantaranya adalah kompresor, MMU (Mixing Mobile Unit), Aalat pemicu ledak dan alat bantu peledakan listrik.

5

1.

Kompresor, merupakan peralatan mekanik yang digunakan untuk memberikan energi kepada fluida gas/udara, (potensial) dan energi panas yang tidak berguna.

Sumber : Zikry, Muhammad, 2014

Foto 2.4 Kompressor

2.

MMU (Mobile Mixing Unit), merupakan truk pencampur Dabex.

Sumber : Zikry, Muhammad, 2014

Foto 2.5 Mobile Mixing Unit (MMU)

3.

Alat pemicu ledak seperti Blasting Machine (pemicu peledakan listrik) dan Shot gun (pemicu peledakan sistem nonel).

4.

Blasting Ohmmeter (BOM), merupakan alat pengukur tahanan listrik pada kawat listrik untuk pekerjaan peledakan agar aman dan terkendali.

5.

Pengukur kebocoran arus listrik. Kebocoran arus listrik dapat diakibatkan oleh sambungan yang tidak benar pada detonator, sambungan yang kontak dengan air, kondisi tanah pada lubang ledak basah dan batuan pada lubang ledak konduktif.

6.

Multimeter peledakan merupakan alat yang digunakan untuk penguji yang dapat mengukur tahanan, voltage, dan arus listrik. Kegunaan multimeter peledakan adalah:

7.

Pengukur kekuatan blasting machine

6

8.

Pelacak kilat (Lightning Detector)

Sumber :Andreas,2012

Foto 2.6 (a) Ohm Meter, (b) Pelecak Kilat dan (c) Multitester

Alat pendukung tambahan pada kegiatan peledakan tidak selalu dipakai pada peledakan rutin. Alat pendukung peledakan diantaranya : 1.

Kabel listrik utama (lead wire) atau sumbu nonel utama (lead in line), alat untuk menghubungkan pemicu terhadap detonator.

2.

Cramper, alat khusus yang digunakan untuk menjepit atau mengikat kuat detonator biasa dengan sumbu api

3.

Meteran (50 ml) dan tongkat bambu ( ± 7 m) diberi skala, berfungsi sebagai media ukur saat perangkaian pada lubang ledak.

4.

Tamper, alat sejenis linggis yang berfungsi untuk memadatkan lubang ledak.

5.

Handy Talky berfungsi untuk komunikasi antara juru ledak di lokasi peledakan dengan aparat keamanan

6.

Megaphone berfungsi sebagai pemberi peringatan kepada pegawai atau masyarakat sekitar lokasi penambangan ketika akan dilakukan peledakan

Sumber : Andreas, 2012

Foto 2.7 (a) Kabel Listrik Utama, (b) Tamper, (c) Cramper dan (d) Meteran

7

Kegiatan ini tidak hanya dilakukan dengan aturan kesepakatan antar karyawan dengan pengusaha namun juga berpacu pada keputusan menteri yaitu Kepmen 555.k tahun 1995 perihal keselamatan kerja. Peraturan yang berkaitan dengan peledakan ialah ada pada Kepmen 555 tahun 1995 pasal 52 – 79 perihal kemananan penyimpanan handak pada gudang handak. Prihal keamanan penyimpanan handak tersebut ialah dijabarkan sebaga berikut : 1.

Tempat gudang dan kapasitas nya di atur dengan persetujuan dati Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang, selian itu harus memiliki izin yang disertai dengan dokumen berupa peta dan spesifikasi rancangan bangunanan, serta lokasi nya,

2.

Persetujuan Pemilihan bahan peledak,

3.

Pengadaan gudang 2 untuk penyimpanan detonator,

4.

Melakukan izin gudang dengan masa berlaku izin sementara sebanyak 2 tahun, izin transit dan izin utama sebanyak 5 tahun,

5.

Melengkapi peralatan gudang seperti termometer, tanda dilarang merokok dan dilarang masuk pada orang tidak berkepentingan, alat pemadam kebakaran, lampu penerang plus penjaga handal, pagar pengaman paling aman dan tanggul pengaman,

6.

Keamanan pemakaian APD pada para pekerja yang masuk gudang ialah sepatu safety dan menggunakan lamppu kedap gas.

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1

Tugas

1.

Buat resume (dalam bentuk paragraf) mengenai kepmen ESDM no 1827 K/30/MEM/2018 dan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia

Nomor

17

Tahun

2017

Tentang

Pengawasan,

Dan

Pengamanan Bahn Peledak Komersil serta beri tanggapan hubungan antara peraturan tersebut dengan kegiatan teknis peledakan.(min 10 halaman format spasi 1cm) tulis tangan menggunakan tinta biru. 2.

Cari Spesifikasi peralatan dan perlengkapan peledakan dari perusahaan yang bergerak di bidang peledakan minimal 2 alat bor, peralatan dan perlengkapan dari 5 perusahaan yang bergerak di bidang peledakan ( minimal 15 produk).

3.2

Pembahasan

1.

Terlampir

2.

Terlampir

8

BAB IV ANALISA

Analisa yang didapatkan dari perbandingan KEPMEN 555 dan KEPMEN ESDM no 1827 K/30/MEM/2018,dimana pada ketentuan gudang bahan peledak di KEPMEN 555 dan KEPMEN ESDM no 1827 tertulis Gudang utama, Gudang sementara, Gudang Transit, dengan peraturan di tiap masing-masing gudang, juga terdapat jarak, lokasi dan satndar keamanan dari tiap Gudang tersebut, hal yang membedakannya adalah, di KEPMEN 555 kapasitas gudang sementara untuk gedung yaitu 4000kg dan untuk kontainer 2000kg, sedangkan di KEPMEN ESDM no 1827 unuk gedung yaitu 8000kg dan untuk kontainer 4000kg, juga untuk bahan peledak primer pada bangunan yag semula 10000kg menjadi 20000kg dan untuk kontener yang semulia 5000kg menjadi 10000kg, juga pada Gudang bahan ramuan yang semula masing-masing 10000kg menjadi 20000kg. Ketentuan-ketentuan lainnya pun lebih diperbaharui, dimana terdapat standar juru ledak, standar atau syarat dari kepala peledakan/ KTT dan juga pengamanan gudang peledakan.

9

BAB V KESIMPULAN

1.

Peledakan

merupakan

salah

satu

kegiatan

yang

penting

dari

pertambangan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pemecahan bahan galian yang kekerasan nya sudah tidak efisien jika dihancurkan dengan menggunakan alat berat alat keruk. Teknik pemecahan bahan galian ialah dengan cara peledakan menggunakan bahan kimia tertentu. Tujuan nya sendiri dari kegiatan ini ialah agar mendapatkan bahan galian yang bersifat kompak atau massive dengan mudah. 2.

Komponen perlengkapan dan peralatan dalam menunjang kegiatan peledakan ialah diantara detonator, bahan peledak, kompesor, mobil truk pecampur bahan peledak, blasting machine, blasting ohmmeter, alat pengukur kebocoran arus listrik, multimeter, pengukur kekuatan blasting dan pelacak aneh. Selain itu adapula alat pendukung tambahan lainnya seperti kabel listrik utama, Cramper, Meteran, Tamper, Handy Talky dan megaphone. Keseluruhan komponen tersebut memiliki fungsi masing masing yang membantu sama lain sehingga sangat diutamakan keberadaannya saat peledakan.

3.

Adapun dalam kegiatan peledakan ini terdapat aturan dalam bentuk Kepmen maupun undang-undang dimana hal ini mengatur seluruh unsur yang berhubungan dengan kegiatan peledakkan. Salah satu contoh dari aturan tersebut yakni Kepmen ESDM NO 1827 K/30/MEM/2018 yang dimana isinya membahas mengenai keamanan penyimpanan handak pada gudang handak, standar juru ledak, KTT dan lain-lain.

10

DAFTAR PUSTAKA

Agas. 2010. “Pembelajaran 2 Perencanaan Peledakan”. agassimyblog.files.wordpress.com.pdf. Diakses pada tanggal 02 Oktober 2018.

1.

Simy,

2.

Taufik, Ahmad. 2011. “ Makalah Teknik Peledakan “. pdfcoke.com. Diakses pada tanggal 02 Oktober 2018.

3.

Anggara, Rosyid S.T. 2017. “ Teknik Peledakan “.bdtbt.esdm.go.id. Diakses pada tanggal 02 Oktober 2018.

Related Documents


More Documents from "Ahmad Fadli"