Bab Ii Manhum.docx

  • Uploaded by: amel
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ii Manhum.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,424
  • Pages: 8
BAB II ANALISIS SITUASI, ORGANISASI, DAN PUBLIK PT BANK RAKYAT INDONESIA A. Analisa Situasi Perusahaan Menganalisa situasi perusahaan adalah langkah awal pada setiap program perencanaan atau pemasaran, menganalisa situasi tersebut bertujuan untuk lebih efektif, efisien, dan akurat dalam mengidentifikasi situasi yang sedang di hadapi

perusahaan, memprediksi situasi yang akan dihadapi. Analisa

situasi menjadi dasar pertimbangan bagi praktisi PR dalam menentukan program aksi dan komunikasi yang akan dilakukan. Ada tiga pokok utama dalam menganalisa situasi, yaitu humas situasi, manajemen isu, hubungan, dan etika publik. 1. Humas Situasi PT Bank Rakyat Indonesia melalukan pengecekan ulang terhadap setiap produk dan layanan baik yang dsediakan. Pengecekan ulang ini dilakukan dengan tujuan agar meningkatnya mutu perusahaan, analisa yang digunakan adalah analisa SWOT yang diharapkan dapat memberi gambaran akan situasi yang akan dihadapi perusahaan. Analisa tersebut membantu perusahaan untuk tetap bertahan dalam dunia persaingan perbankan. Tujuan jangka pendek PT Bank Sinarmas Tbk. di tahun 2019 hingga 2020 ini memanfaatkan pengembangan pasar di MEA dan melakukan tindakan korektif terkait strategi yang sebelumnya telah digunakan oleh pihak perusahaan. 2. Hubungan Etika dengan Publik PT Bank Rakyat Indonesia berusaha sebaik mungkin untuk menjalin dan mengembangkan hubungan baik kepada pihak eksternal maupun internal. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat terus meng-upgrade kualitas produk dan jasa yang ada. Dengan menerima masukan dari pihak internl dan eksternal.

Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia juga aktif dalam melakukan kegiatan CSR sebagai bentuk kepedulian terhadap kegiatan sosial dilingkungan perusahaan. 3. Manajemen Isu Sesuai dengan ketiga bulir misi yang diemban, PT Bank Rakyat Indonesia akan berusaha untuk menangani segala isu dalam manajemen dengan kehatihatian. Dalam pelaksanaannya untuk merealisasikanmisi tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia menerapkan enam prinsip mengenai manajemen isu, yaitu prinsip hubungan yang ada (menjaga hubungan yang telah terjalin), prinsip media sebagai ally (menjadikan media sebagai bagian yang penting/sekutu), prinsip reputasi prioritas (mengatasi masalah secara beruntun hingga selesai), prinsip quick response (siap tanggap dan peka terhadap masalah di lingkungan), prinsip pengungkapan penuh, dan prinsip one voice (setiap anggota memberikan tanggapan yang sama). Selain itu, dalam menanggapi isu manajemen PT Bank Rakyat Indonesia sangat terbuka kepada publiknya. Segala masalah yang berkaitan dengan keluhan maupun layanan publik bisa menghubungi Call BRI 14017 atau (021) 1500 017. B. Analisis Perusahaan Kegiatan utama PT Bank Rakyat Indonesia meliputi bidang perbankan sebagai penyedia produk dan layanan jasa. Untuk mengoptimalkan kerja perusahaan dan agar tujuan tercapai maka PT Bank Rakyat Indonesia menganalisis segala kemungkinan yang akan dihadapi oleh perusahaan yang dapat membatasi ruang kerja atau bahkan menganggu jalannya perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu

spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. 1. Strenghts (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau sebuah program.

2. Weaknesses (Kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.

3. Opportunity (kesempatan) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya

berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.

4.

Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program. Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.

Berikut ini analisis SWOT PT Bank Rakyat Indonesia :

1. Strengths/Kekuatan

Merupakan BUMN atau bank milik pemerintah.

Karena BRI adalah suatu BUMN sehingga modal yang digunakan adalah modal yang diberi oleh pemerintah. BRI tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dalam menjalankan kegiatannya, tidak seperti bank swasta yang harus mengeluarkan banyak biaya sebagai modalnya.

Berstatus badan hokum berupa persero (PT ).

Salah satu keuntungan badan usaha berstatus persero (PT) adalah tidak ada batasan waktu hidup perusahaan. Artinya, selama perusahaan mampu beroperasi, meskipun pemilik atau manajemen telah hengkang dari perusahaan, maka perusahaan tetap dapat beroperasi dengan dilanjutkan oleh pemegang saham lainnya.

Usia BRI yang sudah tua.

Dengan pengalaman BRI yang telah lama di dunia perbankan Indonesia dibandingkan bank lainnya, masyarakat lebih percaya untuk menggunakan produk dan fasilitas jasa BRI.

Mempunyai cabang yang banyak.

Dengan tersebarnya cabang BRI hingga ke pelosok Indonesia, BRI dapat menjangkau masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat memberikan kenyamanan bagi nasabah BRI yang berada di pelosok Indonesia

Memiliki satelit sendiri.

Dengan diluncurkan BRISat, BRI dapat menghemat Rp 200 miliar per tahun dari biaya komunikasi dan teknologi informasi. Kegiatan di dalam perusahaan sangat terbantu dan juga kualitas ATM BRI lebih baik dibandingkan dengan bank lain dengan diluncurkannya BRISat.

2. Weakness/Kelemahan

Kurang memperhatikan karyawan.

Kenyamanan karyawan dalam bekerja juga harus diperhatikan. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi loyalitas seorang karyawan. Jika seorang karyawan tidak loyal terhadap perusahaan, kinerja perusahaan dapat terhambat.

Minimnya sumber daya yang dapat memperbaiki permasalahan di bidang IT.

Dengan kurangnya sumber daya yang dapat memperbaiki berbagai permasalahan di bidang IT menyebabkan terhambatnya kinerja perusahaan. Karena banyak berbagai kegiatan di dalam perusahaan menggunakan IT sehingga juga dibutuhkan sumber daya yang ahli dalam bidang tersebut.

Minimnya biaya promosi yang dilakukan BRI.

Promosi sangat penting dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan minimnya biaya pengorbanan (biaya promosi) yang dilakukan oleh BRI, produk atau jasa terbaru yang dimiliki oleh BRI tidak dapat tersebar secara merata.

Tingkat keterampilan karyawan yang rata-rata rendah.

Keterampilan karyawan sangat dibutuhkan untuk kegiatan perusahaan. Jika sewaktu-waktu karyawan diberi suatu permasalahan yang baru, karyawan tersebut akan kebingungan dalam menyelesaikannya. Hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja perusahaan.

3. Opportunities/Peluang

Banyak masyarakat yang mulai menabung di desa-desa.

Hal ini dapat dimanfaatkan dengan banyaknya cabang BRI yang telah tersebar di berbagai pelosok di Indonesia. Ini dapat menguntungkan bagi BRI karena tidak semua bank memiliki cabang hingga di pelosok sehingga masyarakat di desa-desa menggunakan BRI sebagai sarana menabung.

Jaminanan keamanan dalam hal perbankan oleh pemerintah.

Dengan adanya jamiman keamanan perbankan oleh pemerintah, akan lebih banyak masyarakat yang menggunakan jasa perbankan. Hal tersebut dapat menjadi peluang bagi BRI apalagi BRI merupakan bank milik pemerintah.

Mulai berkembangnya teknologi terkini untuk perbankan yang lebih aman dan efisien.

Perkembangan teknologi sangat bermanfaat bagi semua orang. Dengan terus berkembangnya teknologi, BRI dapat mengambil peluang tersebut seperti dengan adanya Digital Banking BRI. Masyarakat akan tertarik untuk menggunakan Digital Banking BRI karena lebih mudah dan praktis. Masyarakat mulai “bank minded”

Dengan perilaku masyarakat yang telah banyak menggunakan kartu kredit dalam kegiatan ekonomi, hal ini dapat dimanfaatkan oleh BRI sebagai perusahaan di bidang perbankan untuk menawarkan berbagai produk dan jasa BRI

4. Threat/Ancaman

Tingkat kepuasan nasabah BRI yang masih rendah.

Pelayanan terhadap nasabah sangat penting agar nasabah nyaman menggunakan produk dan jasa yang diberikan BRI. Jika nasabah tidak nyaman dengan pelayanan yang diberikan BRI, nasabah bisa saja tidak menggunakan produk dan jasa BRI lagi.

Mulai banyak bermunculan bank-bank swasta baru.

Munculnya bank-bank swasta baru dapat membuat nasabah BRI untuk mencoba produk dan fasilitas jasa yang ditawarkan oleh bank-bank swasta baru tersebut. Apalagi dengan tingkat kepuasan nasabah BRI yang masih rendah.

Banyaknya produk yang sama dari competitor.

Dengan banyaknya produk dan jasa sejenis yang ditawarkan oleh kompetitor. Para nasabah bisa saja berbelok menggunakan produk dan jasa tersebut jika produk dan jasa yang ditawarkan oleh kompetitor lebih baik dari BRI. Disini BRI harus menunjukkan apa yang membuat beda produk dan fasilitas jasanya dibandingkan kompetitor.

Promosi besar-besaran yang dilakukan oleh competitor.

Promosi sangat penting dilakukan agar produk dan jasa suatu perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat. Dengan adanya promosi besar-besaran oleh kompetitor dan minimnya promosi yang dilakukan oleh BRI, masyarakat akan lebih mengenal produk dan fasilitas jasa yang ditawarkan oleh kompetitor disbanding dengan milik BRI.

Related Documents

Bab Ii
November 2019 85
Bab Ii
June 2020 49
Bab Ii
May 2020 47
Bab Ii
July 2020 48
Bab Ii
June 2020 44
Bab Ii
October 2019 82

More Documents from "Mohamad Shodikin"

Bab Ii Manhum.docx
November 2019 25
Jesus Will Return
November 2019 29
November 2019 42
Cratt1
July 2020 21