BIODISERVASI Oleh Kelompok 1: Nafsul Mutmainnah (160210103004) Indriana Putri Damaiyanti (160210103004) Ida Faridah (160210103016) Amalia Wahyu Ning I. (160210103026)
Biodiversitas • Biodiversitas atau keanekaragaman hayati dapat diterjemahkan sebagai semua jenis makhluk yang hidup di muka bumi ini baik itu tumbuhan, hewan, maupun mikroorganisme. Jenis-jenis di dalam keanekaragaman hayati saling berhubungan dan membutuhkan satu dengan yang lainnya untuk tumbuh dan berkembang sehingga membentuk suatu sistem kehidupan.
Biodiversitas Ekosistem • Ekosistem merupakan hubungan interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Proses interaksi yang berwujud sebagai ekosistem tidak saja terjadi antara manusia dengan lingkungannya, tetapi juga antara makhlukmakhluk yang lain. Antara binatang dengan binatang, dengan tumbuhan dan lingkungan sekitarnya (Siahaan, 2004).
1. Ekosistem Alami • Ekosistem alami merupakan ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia Ekosistem ini fungsinya bergantung langsung kepada matahari sebagai sumber energi. Berdasarkan media kehidupan yang umum seperti air, tanah dan udara, ekosistem alami dibedakan menjadi ekosistem marine, ekosistem limnik, ekosistem semiterestrial, dan ekosistem terestrial (Ellenberg 1973).
Ekosistem Marine (Perairan Masin)
• Ekosistem marine merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas berbagai organisme yang berfungsi bersama-sama di suatu kumpulan massa air masin pada suatu wilayah tertentu, baik yang bersifat dinamis maupun statis sehingga memungkinkan terjadinya aliran energi dan siklus materi di antara komponenbiotik dan abiotik.
Ekosistem Limnik (Perairan Tawar)
• Ekosistem limnik merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas berbagai organisme yang berfungsi bersama-sama di suatu kumpulan massa air tawar pada suatu wilayah tertentu, baik yang bersifat mengalir (lotik) maupun air tenang (lentik), yang memungkinkan terjadinya aliran energi dan siklus materi di antara komponen biotik dan abiotik. Sungai merupakan ekosistem air mengalir, sedangkan danau, kolam, dan situ termasuk ekosistem air tenang (LIPI, 2014).
Ekosistem Semiterestrial
• Ekosistem ini terbentang di daerah media kehidupan limnik (air tawar) dan marine (air masin). Media kehidupan di ekosistem ini ialah tanah basah dan tanah berbatu. Daerah ekoton ini mempunyai fungsi dan peran yang penting sehingga sering dimasukkan sebagai ekosistem esensial (LIPI, 2014).
Ekosistem Terestrial (Darat)
• Ciri-ciri vegetasi merupakan salah satu komponen ekosistem yang paling mudah dikenali sehingga sering digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan batasan-batasan ekosistem terestrial (Mueller-Dombois & Ellenberg dalam kartawinata 2013). Ekosistem terestrial berbatasan dengan ekosistem pesisir mulai dari dataran rendah/pamah, pegunungan dari ketinggian 1.000 m hingga kawasan alpin pada ketinggian 4.000 m (LIPI, 2014).
2. Ekosistem Buatan • Ekosistem buatan diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman, atau hewan peliharaan yang didominasi pengaruh manusia dan memiliki keanekaragaman rendah (Hutagalung 2010). Pembagian kedua kelompok umum ekosistem (alami dan buatan) dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 29 Tahun 2009 tentang Pedoman Konservasi Kehati di Daerah. Contoh ekosistem buatan adalah hutan tanaman (seperti jati dan pinus), tegalan, pekarangan, sawah, perkebunan, dan agroekosistem (LIPI, 2014).
Biodiversitas Spesies • Biodiversitas spesies adalah banyaknya jenis atau spesies tumbuhan maupun hewan yang terdapat dalam suatu masyarakat kehidupan . • Biodiversitas spesies dibagi menjdi 2 yaitu biodiversitas biota laut dan biodiversitas biota terestial.
Biodiversitas Biota Laut • Biodiversitas biota laut merupakan suatu organisme atau spesies di dalam laut yang meliputi fauna , alga, flora, dan mikrob.
Fauna • Jumlah fauna laut di Indonesia saat ini sebesar 5.319 jenis dan 3.476 jenis diantaranya adalah ikan, Echhinodermata, Polychaeta, karang dan Crustacea. • Ikan dalam perairan laut Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu Agnata yang merupakan ikan primitif, ikan bertulang rawan, dan ikan bertulang sejati.
• Echinodermata umumnya memiliki permukaan kulit berduri yang melekat di tubuhnya dengan berbagai macam variasi.
• Keanekaragaman Crustacea di laut Indonesia tercacat ada 5 suku yang terbanyak adalah udang pengko dan yang paling sedikit adalah suku Syllaridae.
• Polychaeta atau cacing laut di Indonesia sangat lengkap yaitu 43 suku dan 527 jenis. • Sponge di Indonesia diperkirakan tidak lebi dari 850 jenis sponge. Rachmat (2007) menemukan 441 jenis spons yang terdiri atas 339 jenis kelas Demospongiae dan 2 jenis kelas Calcarae. • Koral dibagi dalam kelompok hermatipik dan ahermatipik.
• Moluska merupakan kelompok hean yang bertubuh lunak ada yang memiliki cangkang dan ada yang tidak memiliki cangkang.
Alga • Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan yang nyata. Alga banyak dijumpi di daerah terumbu karang dengan warna bermacam macam. • Berdasarkan warnanya alga dibagi menjadi 3 kelompok yaitu Chlorophyta yang mengandung pigmen hijau, misalnya Halimeda sp., Phaeophyta yang mengandung pigmen coklat misalnya Padina spp., dan Rhodophyta yang mengandung pigmen merah misalnya Hynea spp.
Flora • Flora laut yang sering dijumpai adalah lamun yang termasuk dalam golongan tumbuhan tingkat tinggi karena bagian batang, daun, bunga dan buahnya dapat dibedakan dengan jelas. Lamun termasuk dalam tumbuhan berbunga yang mempunyai daun, rimpang, dan akar sehingga mirip dengan rumput di darat.
Mikrob • Mikrob adalah organisme yang memiliki ukuran sangat kecil. Berdasarkan sifat tropiknya dibedaka menjadi mikrob autotrof dan heterotrof.
Biodiversitas Biota Tersetrial • Biodiversitas biota tersetrial merupakan hewan-hewan atau tumbuhan yang hidup di darat yang biasa berkeliaran di atas tanah, dan terbagi menjadi 4 kelompok yaitu fauna, alga, flora dan mikrob.
Fauna • Animalia dikelompokkan kedalam 40 filum yang dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu vertebrata dan invertebrata. • Binatang bertulang belakang termasuk dalam filum Chordata dibagi menjadi 5 kelas, yaitu mamalia, aves, amphibia, reptilia dan ikan.
Invertebrata • Kelompok binatang yang tidak memiliki tuang belakang adalah serangga, cacing, ubur ubur, cumi dan hudra. Kelompok in ibagi menjadi 11 filum yaitu Acanthocephala, Annelida, Arthropoda, Cestoda, Coelenterata, Echinodermata, Mollusca, Nematoda, Protozoa, Porifera, dan Trematoda.
• Alga dikenal dengan nama gangang yang tegolong Eukaryotes terbagi dalam 4 kingdom, yaitu Bacteria, Plantae, Cromista, dan Protozoa. Alga umumnya bersifat autotrof.
• Flora adalah tumbuhan yang berada di suatu daerah pada suatu waktu tertentu dan umumnya secara alami jenis yang termasuk dalam flora adalah jenis asli bukan jenis introduksi. Flora dibagi menjadi beberapa macam yaitu tumbuhan berspora dan Spermatophyta
Tumbuhan berspora • Tmbuhan berspora merupakan tumbuhan yang emiliki spora yang berungsi sebagai alat perkembangbiakan. Tumbuhahn yang masuk dalam kelomopok berspora adalah Kriptogam
Spermatophyta • Spermatophyta merupakan tumbuhan tidak berspora yang merupakan kelompok tumbuhan yang berbiji dan dibagi dalam Gymnospermae yaitu merupakan tumbuhan berpembuluh yang mempunyai siklus hidup dengan sporofita.
Mikrob
• Mikrob tersebar di berbagai habitat peairan laut, tanah, hewan, burung domestik, dan manusia. Hasil penelitian eksplorasi biopropeksi di Indonesia mikrob tebagi atas kelompok bakteri (247), kapang (78), khamir (57), protozoa (1), mikrolga ( 3), dan virus (15).
DIVERSITAS GENETIK Keanekaragaman Genetik( Gen Diversity) adalah keanekaragaman genetika dalam suatu spesies. Hal ini terjadi melalui proses pertukaran gen, dan dinamika genom yang terjadi pada tingkat DNA yang menghasilkan evolusi pada suatu species tertentu.
Penyebab keanekaragaman jenis genetik • Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. • Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebab keanekaragaman jenis genetik. Keturunan dari hasi perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya.
Contoh Keanekaragaman Genetika Setiap sifat mahluk hidup dikendalikan oleh factor keturunan (gen) satu dari induk jantan dan lainya dari induk betina keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukan dengan variasi dalam satu jenis . Misalnya 1. Variasi jenis kelapa : kelapa gading dan kelapa hijau 2. Variasi jenis kucing : kucing biasa dan kucing angora 3. Variasi jenis rambut manusia : rambut keriting dan rambut lurus
Manfaat Keanekaragaman Genetik Semakin besar keanem suatu keanekaragam genetik dalam suatu spesies semakin besar kemungkinan bahwa spesies tersebut dapat bertahan hidup dalam waktu lama dan berjangka panjang . Hal ini terjadi karena peran mutualisme dalam hidup spesies tersebut. Kemudian ketika terjadi kontak sexs antara kedua gen yang berbeda dari spesies yang sama maka bias muncul gen yang baru dari spesies tersebut yang disebut dengan gen campuran.
Usaha mempertahankan Keanekaragama Genetik Spesies Mengingat pentingnya spesies dalam keanegaraman genetiknya bagi kehidupan di suatu ekosistem dan di bumi, maka yang dapat dilakukan adalah melindungi(proteksi), memelihara dan merawatnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara: • Larangan pemindahan dari habitatnya atau merusak habitatnya. • Memelihara dengan memberi nutrinya untuk tumbuh kembang spesies tersebut • Merawat memberikan pertolongan yang memadai untuk mempertahankan hidupnya diekosistemnya sendiri.
BIODIVERSITAS INDONESIA • Pada tahun 1714 pertama kali Indonesia melakukan pengukuhan kawasan di Depok sebagai cagar alam (natuur reservaat) dengan nama Cagar Alam Pancoran Mas. • Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya adalah Brasil dan Zaire.
Hospot Biodiversitas • Sebuah hotspot keanekaragaman hayati merupakan wilayah dengan tingkat tinggi spesies endemic. • Terdapat 35 daerah hospot biodiversitas dunia, dimana dua diantaranya terdapat di Indonesia, yaitu paparan Sunda (Sundaland) dan Wallacea.
• Indonesia juga memiliki daerah dengan ekosistem yang masih utuh Tanah Papua (Pulau New Guniea) atau dikenal pula sebagai " Hingh-biodiversity wildernes areas" yaitu daerah liar yang alami dan ekosistemnya masih utuh dan memiliki kenekaragaman hayati yang tinggi. di dunia terdapat lima kawasan demikian
• Indonesia adalah negara dengan kekayaan biodiversitas laut tertinggi di Dunia. Segitiga koral (coral triangle) berisi keanekaragaman karang tertinggi di dunia dengan jumlah 76% (605) spesies dari seluruh spesies karang dunia (798). • Keragaman karang yang tinggi berada di semenanjung Kepala Burung Papua Indonesia; yang menjadi rumah dari 574 (72%) spesies karang dunia, dengan terumbu individu yang mendukung hingga 280 spesies perhektar. Di kawasan ini, Kepulauan raja Ampat adalah pusat keanekaragaman karang dunia dengan jumlah 553 spesies • Pada saat ini deforestasi di Indonesia telah menurun dibandingkan dekade 1990an, bukan karena perbaikan manajemen namun terutama karena sejumlah besar hutan di Kalimantan dan Sumatera telah musnah dan tidak ada peremajaan kembali yang signifikan
Hutan Kalimantan
Keanekaragaman hayati di Indonesia banyak dipengaruhi oleh letak astronomis dan geografis dan persebaran biogeografi
a. Berdasarkan Letak Astronomis dan Geografis • Secara astronomis Indonesia terletak pada 60 LU – 110 LS dan 950 BT – 1410 BT sehingga wilayah Indonesia masuk dalam kawasan tropis (daerah tropis berada diantara 23 1/20 LU dan 23 1/20 LS). • Kawasan tropis memiliki temperatur sekitar 260C – 280C dan curah hujan 700 – 7000mm/ tahun. • Wilayah Indonesia juga merupakan pertemuan antara tiga lempeng tektonik yaitu Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik yang menyebabkan banyaknya gunung berapi.
b. Berdasarkan Biogeografi • Biogeografi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari persebaran organisme dimuka Bumi. • Nearktik – Wilayah Amerika Utara • Palearktik – Wilayah Asia (sebelah utara pegunungan Himalaya), Eropa, Afrika, dan Gurun Sahara (sebelah utara • Neotropikal – Wilayah Amerika Selatan (bagian tengah) • Oriental – Wilayah Asia (sebelah selatan pegunungan Himalaya) • Ethiopia – Wilayah Afrika • Australian – Wilayah Australia dan pulau disekitarnya. • Dari 6 daerah Biogeografi di dunia, Indonesia terletak diantara daerah Oriental dan Australian sehingga flora dan fauna di Indonesia banyak memiliki kemiripan dengan flora dan fauna pada daerah tersebut.
Penyebaran Flora dan Fauna di Indonesia a. Penyebaran Flora • Daerah hutan hujan tropis – Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi. Daerah ini memiliki ciri hutan lebat heterogen, dan kelembapan tinggi. Tumbuhan yang biasa ditemukan : pohon eboni, rotan, kamper, meranti, dama • Daerah hutan musim – Seluruh pulau Jawa. Daerah hutan musin memiliki ciri bersifat heterogen dan daunnya meranggas saat kemarau, contohnya pohon jati • Daerah sabana – Madura dan dataran tinggi Gayo (NAD). Daerah sabana memiliki vegetasi rumput yang diselingi semak-semak dan pohon-pohon rendah. • Padang rumput (stepa) – Pulau Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor. Daerah ini memiliki padang rumput yang luas dan musim kemarau yang panjang
b. Penyebaran fauna • Fauna tipe Asiatis (Indonesia bagian barat) – Meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Karakteristik fauna pada bagian ini adalah didominasi hewan mamalia berukuran besar, berbagai macam kera, ikan air tawar dan burung yang berwarna mencolok jumlahnya sedikit. • Fauna tipe peralihan (Australia-Asiatik) – Meliputi Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara (bagian tengah). Karakteristik fauna pada bagian ini adalah banyak hewan endemik seperti babirusa, beruang, kuskus, anoa, kuda, kuskus kerdil, dan komodo • Fauna tipe Australis (Indonesia bagian Timur) – Meliputi Papua dan kep. Aru. Karakteristik fauna pada bagian ini adalah mamalia berukuran kecil dan berkantong, tidak ada kera, sedikit jenis ikan air tawar, dan banyak jenis burung bewarna seperti cenderawasih dan kasuari.
BIODIVERSITAS DUNIA • Lingkungan dengan kekayaan spesies tertinggi terdapat di hutan tropika humida, hutan tropika musiman (tropical decidus forest) terumbu karang, laut dalam dan danaudanau besar di daerah tropika. • Keanekaragaman hayati terbesar ditemukan dihutan-hutan tropika. Walaupun daerah tropika hanya mencakup 7% dari luas bumi, tapi lebih dari separuh spesies dunia dapat ditemkan disini. • Perkiraan ini berdasarkan perhitungan sementara pada serangga dan antrophoda lainnya sebagai kelompok terbesar di dunia
Rekapitulasi Taksiran Keanekaragaman Floura & Fauna Dunia KINGDOM Monera
DIVISI Bacteria dan
DUNIA/GLOBAL 2.700
Cyanophyceae
Fungi
Myco dan Mycota
100.000
Plantae
Algae
21.000
Bryophyte
16.000
Pteridophyta
13.000
Spermatophyta
300.000
DUNIA
DIVISI
DUNIA/GLOBAL
Animalia
Protozoa
30.000
Metozoa rendah
10.000
Acoelomata
10.000
Vermes
23.000
Arthropoda
1.250.000
Mollusca
50.000
Vertebrata Pisces
20.000
Amphibi
6.000
Reptil
8.000
Aves
8.900
Mamalia
4000
Keanekaragaman Hayati di Asia Berdasarkan letak lintangnya, Benua Asia dilalui garis khatulistiwa (0°) di bagian Tenggara (Indonesia) dan garis balik Utara pada lintang 23½° LU. Kondisi ini menyebabkan benua ini memiliki variasi iklim berikut ini. a) Iklim monsun tropis, terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. b) Iklim subtropis, terjadi di kawasan Asia Tengah dan Asia Timur. c) Iklim gurun, terjadi di kawasan Asia Barat, Asia Tengah, dan Asia Timur. d) Iklim dingin, terjadi di kawasan Siberia (Asia Utara).
Keanekaragaman Hayati di Amerika • Pada daerah ini keragaman spesies sangat tergantung pada faktor hidrologis (laut atau air tawar) dan biogeografi. • Keanekaragaman hayati tertinggi yaitu terdapat pada keanekaragaman spesies ikan. • Sehingga Afrika memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, akan tetapi himpitan perekonomian dan tingkat kemiskinan yang tinggi membuat keanekaragaman hayati di Negara Afrika mengalami fluktuasi penurunan yang tajam
Jumlah flora dan fauna yang hampir punah di Afrika Tahun 2002-2003 No
Jumlah dan Status spesies
Afrika Selatan
Afrika
Dunia
1
Tinggi Tanaman (Jumlah spesies terancam punah)
45
-
5.714
2
Mamalia (Jumlah spesies terancam punah)
42
-
1.137
3
Breeding Burung (Jumlah spesies terancam punah)
28
-
1.192
4
Reptil (Jumlah spesies terancam punah)
19
-
293
5
Amfibi (Jumlah spesies terancam punah)
9
-
157
6
Pisces (Jumlah spesies terancam punah)
29
-
742
Keanekaragaman Hayati di Amerika • Pada kondisi sekarang ini keanekaragaman Hayati di Negara Amerika telah mengalami penurunan, dimana telah ditemukan beberapa spesies di Amerika Utara yang mengalami migrasi. • Diantaranya adalah kupu-kupu raja yang bermigrasi dari Kanada ke Meksiko dan kepunahan pada udang karang yang mengalami peningkatan sebesar 48 persen.
Iklim yang ada di Amerika
• Iklim tropis: terdapat di kawasan Amerika Selatan, tepatnya di kawasan Lembah Amazone (Brasil). • Iklim subtropis: terdapat di kawasan Amerika Serikat (Amerika Utara) dan di kawasan Argentina (Amerika Selatan). • Iklim dingin: terdapat di bagian Utara, yaitu di Alaska (Amerika Serikat) dan bagian Utara Kanada.
Keanekaragaman Hayati di Australia • Negara Austaralia, merupakan Negara yang masuk ke dalam 3 besar begara yang mengalami penurunan jumlah keanekaragaman hayati • Keanekaragaman ekosistem di Australia mengalami penurunan. Kerusakan paling besar terjadi pada ekosistem rawa dan ekosistem mangrove. Dan terhitung sejak tahun 1984 ekosistem mangrove telah dibawah pengawasan pemerintah.
Jumlah flora dan fauna yang hampir punah di Australia Tahun 2002-2003 No
Jumlah dan Status spesies
Australia
Dunia Oceania
1
Tinggi Tanaman (Jumlah spesies terancam punah)
38
-
5.714
2
Mamalia (Jumlah spesies terancam punah)
63
-
1.137
3
Breeding Burung (Jumlah spesies terancam punah)
37
-
1.192
4
Reptil (Jumlah spesies terancam punah)
38
-
293
5
Amfibi (Jumlah spesies terancam punah)
35
-
157
6
Pisces (Jumlah spesies terancam punah)
44
-
742
Keanekaragaman Hayati di Eropa • Flora dan fauna yang berkembang di Benua Eropa pada dasarnya sama dengan flora dan fauna yang berkembang di kawasan beriklim sedang dan dingin. • Jenis flora yang tumbuh di kawasan ini adalah hutan konifera (tumbuhan berdaun jarum) dan hutan yang meluruhkan daunnya di musim gugur. • Jenis flora yang lain adalah pohon maple, ek, iris, lily, dan zaitun. • Adapun fauna khas yang hidup di Eropa adalah rusa, beruang kutub, serigala, ikan tuna, dan ikan haring.
• Hasil survey pada tahun 2004 menunjukkan bahwa keanekaragaman Hayati di Eropa akan mengalami penurunan yang cukup tajam, diprediksi sekitar 571 spesies akan terancam punah (39 mamalia, 29 burung, 14 reptil, 16 amfibi, 64 ikan air tawar, 174 mollusca, 164 invertebrata lainnya, dan 53 spesies tanaman).
Keanekaragaman Hayati di Antartika • Antartika adalah daratan luas yang terletak di wilayah Kutub Selatan, sehingga selalu diselimuti es. • Wilayah ini meliputi ± 15.500.000 km² atau sekitar 8,9% dari wilayah daratan dunia. Iklimnya yang sangat dingin (suhu dapat mencapai -88°C) menyebabkan Antartika tidak dihuni manusia secara permanen. • Berdasarkan aspek geologi, keanekaragaman hayati di benua Antartika juga dapat dijumpai, dimana ditemukannya beberapa spesies yaitu beruang kutub, pinguin, dugong, dan jenis ikan laut lainnya yang merupakan spesies-spesies penghuni tetap, yang sampai saat ini jumlah populasinya mengalami penurunan.