Bab Ii Mahardika.docx

  • Uploaded by: Mahardika Koes R G
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ii Mahardika.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,443
  • Pages: 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Puskesmas Dampit 2.1.1. Geografis a. Wilayah kerja puskesmas Dampit merupakan sebagian dari wilayah kecamatan Dampit,

terdiri dari 1 kelurahan dan 5 desa; kelurahan

Dampit, desa Amadanom, desa Bumirejo, desa Srimulyo, desa Baturetno dan desa Sukodono. (Puskesmas Dampit, 2017) b. Wilayah kerja Puskesmas Dampit berbatasan dengan Utara

: Kec. Wajak dan Wilayah Kerja puskesmas Pamotan

Timur

: Kec Tirtoyudo

Selatan

: Kec.Sumbermanjing Wetan

Barat

: Kec. Sumbermanjing Wetan dan Kec. Turen.

c. Wilayah kerja Puskesmas Dampit terdiri dari: Desa/kelurahan: 5 desa/ 1 kelurahan Dukuh

: 24 dukuh

RK/RW

: 52 RK/RW

RT

: 386 RT

KK

: 18.186 KK

GAKIN

: 3.223 KK

NON GAKIN : 14.476 KK Rumah

: 16.202 rumah

Posyandu

: 62 posyandu aktif, yang terdiri dari posyandu;

- Pratama

: -

- Madya

: 20

- Purnama

: 42

- Mandiri

: -

4

d. Karakteristik Daerah Wilayah

kerja

merupakan

Puskesmas

Dampit

termasuk

kec

Dampit

wilayah perkebunan kopi dan merupakan daerah

pegunungan pedesaan dengan berbagai permasalahan. Sebagian besar penduduk berpenghasilan sebagai petani tanaman perkebunan seperti kopi, cengkih, jagung dan sebagian kecil pedagang, maupun TKI di luar negeri.(Puskesmas Dampit, 2017) Ketinggian

: 548 m dari permukaan laut (ditengah kota).

Tertinggi

: 778 m di desa Sukodono

Terendah

: 408 m di desa Bumirejo

Luas wilayah : 78,54 km2. Hubungan lalu lintas antar desa/kelurahan di beberapa tempat jalan masih tanah atau berbatu, tetapi masih dapat dilalui kendaraan roda 2 atau roda 4 dengan kondisi yang sangat licin bila hujan dan medannya sulit dengan waktu tempuh paling cepat 15 menit dan paling lama 1,5 jam yaitu ke desa Sukodono dan Srimulyo karena jalan yang rusak dan licin.Jarak dari Puskesmas ke : Kantor Kabupaten Malang

: 36 km

Dinas Kesehatan di Kepanjen: 22 km RS Saiful Anwar

: 37 km

RSUD Kepanjen

: 21 km

2.1.2. Demografis a. Jumlah penduduk kecamatan Dampit

: 67.438 jiwa

terdiri dari laki-laki

: 33.995 jiwa

perempuan

: 33.443 jiwa

(jumlah penduduk berdasarkan Proyeksi Penduduk Jawa Timur Per Kabupaten/Kota 2010 – 2020, umpan balik dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang). b. Pertumbuhan penduduk berkisar antara 3,27 % s/d 4.66 % dengan rata-rata pertumbuhan penduduk kec . Dampit adalah 3,52 %, merupakan daerah urban. 5

c. Jumlah penduduk menurut golongan umur Penduduk usia 15 - 59 th : 42.639 jiwa usia < 15 th

: 20.366 jiwa

usia > 59 th

: 4.433 jiwa

2.1.3. Data Sarana a. Sarana pendidikan TK : 31 buah; SD : 32 buah; SLTP : 17 buah; SLTA : 7 buah dan Pondok Pesantren : 5 buah. b. Sarana ibadah Langgar/Musholla

:312

Masjid

: 27

Gereja

: 10

c. Kantor dinas/kantor lain Kantor dinas yang vital antara lain kantor Kecamatan, Kapolsek, Koramil, maupun kantor-kantor dinas yang lain atau kantor-kantor swasta serta bank-bank hampir menyeluruh ada di Kel. Dampit yang merupakan wilayah kerja puskesmas Dampit

2.1.4. Data Khusus Sarana upaya kesehatan -

Puskesmas induk

: 1 buah

-

Puskesmas pembantu

: 2 buah ( Srimulyo, Sukodono)

-

Polindes

: 6 buah (Polaman, Amadanom,

Bumirejo, Srimulyo, Baturetno dan Sukodono) -

Posyandu

: Aktif 62 posyandu.

-

Dokter praktek swasta

: 8 orang

-

dokter umum

: 5 orang

-

dokter spesialis

: 0 orang

-

dokter gigi

: 3 orang

-

Bidan praktek swasta

: 5 orang 6

2.2

-

BP swasta

: 5 buah

-

Rumah Bersalin

: 1 buah

-

Apotik

: 5 buah

-

Toko obat

: - buah

-

Pengobat tradisional/jamu

: 29 orang

-

Kader terlatih/terbina dari masyarakat. - Dukun bayi terlatih

: 16 orang

- Kader posyandu aktif

: 300 orang.

Profil Desa Sukodono

2.4.1 Geografi Desa Sukodono adalah salah satu desa yang di Kecamatan Dampit terletak sejauh 18 Km dari arah pusat kecamatan ke arah selatan . Desa dengan luas wilayah 1.864 Ha ini berbatasan dengan Desa Srimulyo di sebelah utara, Desa Tegal Rejo dibelah barat, Desa Tambak Asri disebelah selatan, dan Desa Srimulyo serta wilayah perhutani disisi timur. Stuktur wilayah desa ini terbagi dalam kedalam 5 (lima) dusun yakni Dusun Sawur, Dusun Kampung Teh, Dusun Wonosari, Dusun Wonorejo dan Dusun Petung Sigar, yang terbagi menjadi 5 (lima) Rukun Warga (RW) dan 42 (empat puluh dua) Rukun Tetangga (RT) ditambah 10 (sepuluh) Rukun Tetangga Pengembangan. Dilihat dari topografi desa, desa sukodono terletak di ketinggian 400 – 600 m diatas permukaan laut, dan merupakan daerah yang sangat subur dengan curah hujan yang cukup tinggi karena berada diantara laut selatan dan pegunungan kendeng. Kondisi perekonomian di desa ini sebagian besar merupakan daerah pertanian terutama pertanian lahan kering atau perkebunan yang mencapai luas 1.051. ha atau 56,39 %, dengan komoditas kopi, salak pondoh, pisang mas dan pisang lainnya, cengkeh, kelapa dan beberapa jenis tanaman lain yang berjumlah sangat kecil. Sawah ada di desa ini tetapi dalam luas yang sangat kecil berkisar antara 5,4 ha. Keberadaan pengembangan perkebunan di desa ini selain karena kondisii geografis juga karena faktor sejarah semasa kolonial belanda, desa ini merupakan 7

daerah perkebunan seperti perkebunan teh serta karet dan kopi sehingga jejak rekam perkebunan di desa ini juga bisa dilihat dari nama-nama kampung di desa ini seperti kampung teh, sawur yang konon berasal dari tempat menabur pembenihan, bedengan yang sekarang bernama wonorejo yang konon merupakan tempat penyemaian bibit atau pembesaran bibit untuk perkebunan. (Profil Desa Sukodono, 2017).

2.4.2 Demografi Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa Sukodono tahun 2017, jumlah penduduk Desa Tawangargo adalah 10.305 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 5.146 jiwa dan perempuan sebanyak 5.159 jiwa. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 2610 KK (Profil Desa Sukodono, 2017). 2.4.3 Pekerjaan Berdasarkan mata pencaharian usia kerja hampir 90% terdiri dari petani dan buruh tani, pedagang sekitar 3%, selebihnya menekuni berbagai profesi berbagai profesi seperti guru, sopir, tukang, TNI/Polri, dll Untuk meningkatkan derajat perekonomian terutama di bidang pertanian berbagai program juga dilaksanakan di desa ini seperti : kelompok tani yang terdiri dari 9 kelompok tani dan 1 asosiasi pisang mas. Dibidang peternakan sebagian warga juga mengembangkan ternak terutama sapi dan kambing dalam skala kecil dan juga mulai ada yang mengembangkan peternakan susu kambing yaitu yang ada di dusun wonosari. Dibidang perikanan sebagian kecil warga desa ini juga mengembangkan perikanan air tawar terutama budidaya lele dan nila. Berbagai industri rumah tangga juga tumbuh di desa ini seperti kerajinan mebeler, kerajinan alumunium, industri beton /cor, industri makanan ringan, seperti krupuk, kripik, jenang salak, dll. Menyadari atau melihat adanya potensi diberbagai bidang ekonomi maka, desa ini sesunggunya, maka desa ini sangat mungkin untuk terus dikembangkan menjadi desa dengan tingkat perekonomian yang lebih baik, tentu hal ini membutuhkan komitmen dan perhatian dari semua pihak (Profil Desa Sukodono, 2017).

8

2.4.4 Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan Desa Sukodono bermacam-macam, mulai dari tamat SD sampai sarjana. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4 Tingkat Pendidikan Desa Sukodono Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah (orang) (orang) (orang) Tamat SD/sederajat 400 447 847 Tamat SMP/sederajat 220 160 380 Tamat SMA/sederajat 30 50 80 Tamat D-1/sederajat 3 4 7 Tamat S-1/sederajat 7 8 15 Jumlah Total 660 669 1.329 Sumber: Profil Desa Sukodono, 2017

2.4.5 Sarana Prasarana Kesehatan Layanan kesehatan di desa ini saat ini dilayani oleh puskesmas pembantu yang ada didusun sawur dan dusun wonorejo yang masing-masing dilayani oleh 1 bidan, sementara mantri di puskesmas dampit ada di desa sukodono dan membuka layanan sore di desa sukodono, untuk kesehatan ibu dan anak posyandu dilaksanakan di setiap dusun 18 hari sekali disetiap dusun. Terdapat beberapa sarana dan prasarana di Desa Sukodono, seperti puskesmas pembantu, posyandu, dan lain-lain. rincian jumlah sarana dan prasarana di Desa tawangargo dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2.5 Sarana dan Prasarana Kesehatan Desa Sukodono Sarana Prasarana Sarana Jumlah Prasarana Jumlah Kesehatan Kesehatan Dukun Bayi 0 Puskesmas 1 Terlatih Pembantu Bidan 2 Apotek 0 Perawat 3 Posyandu 8 Praktek dokter 0 Kantor Praktek 0 Dokter Jumlah Total 5 9 Sumber: Profil Desa Sukodono, 2017

2.3

Prevalensi Diare

9

Penyakit diare adalah salah satu penyakit paling sering menyerang anakanak di seluruh dunia termasuk negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini dikarenakan angka morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Berdasarkan data yang di keluarkan oleh WHO hampir 1 triliun dan 2,5 miliar kematian karena diare dalam 2 tahun pertama kehidupan (Kemenkes, 2012). Angka prevalensi diare di Indonesia masih berfluktuasi. Period prevalen diare di Indonesia saat ini adalah 3,5% lebih kecil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 yaitu 9,0%. Penurunan period prevalen yang tinggi ini dimungkinkan karena waktu pengambilan sampel yang tidak sama antara 2007 dan 2013. Sampel diambil dalam rentang waktu yang lebih singkat. Insiden diare untuk seluruh kelompok umur di Indonesia adalah 3.5 persen. Lima provinsi dengan insiden dan period prevalen diare tertinggi adalah Papua (6,3% dan 14,7%), Sulawesi Selatan (5,2% dan 10,2%), Aceh (5,0% dan 9,3%), Sulawesi Barat (4,7% dan 10,1%), dan Sulawesi Tengah (4,4% dan 8,8%) (Riskesdas, 2013).

10

Related Documents

Bab Ii
November 2019 85
Bab Ii
June 2020 49
Bab Ii
May 2020 47
Bab Ii
July 2020 48
Bab Ii
June 2020 44
Bab Ii
October 2019 82

More Documents from "Mohamad Shodikin"