1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Nikel adalah produk residual pelapukan kimia pada batuan ultramafik. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik tersingkap di permukaan bumi (Syafrizal dkk, 2011). Nikel banyak dimanfaatkan untuk pembuatan baja tahan karat (stainless stel). Nikel merupakan logam berwarna kelabu perak yang memiliki sifat fisik yang tahan terhadap karat dan korosi serta pada udara terbuka memiliki sifat yang lebih stabil dari pada besi. Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar kedua dunia setelah Rusia yang memberikan sumbangan sekitar 15% dari jumlah produksi nikel dunia pada tahun 2010. Salah satu penghasil nikel terbesar di Indonesi berada di Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar kedua dunia setelah Rusia yang memberikan sumbangan sekitar 15% dari jumlah produksi nikel dunia pada tahun 2010. Salah satu penghasil nikel terbesar di Indonesi berada di Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki cadangan endapan nikel yang melimpah, untuk mandapatkan serta mengolah sumber daya nikel tersebut di butuhkan kegiatan penambangan yang terstruktur dengan sistem tambang terbuka. Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki cadangan endapan nikel yang melimpah, untuk mandapatkan serta mengolah sumber daya nikel tersebut di butuhkan kegiatan penambangan yang terstruktur dengan sistem tambang terbuka. Dalam
analisis
alat
mekanis
penambangan
segala
aspek
harus
diperhatikan, karena segala sesuatu dari aspek penambangan itu saling terkait satu
sama lain, serta dampak baik ataupun buruknya hasil yang akan didapat tergantung dari bagaimana cara melakukan penambangan yang baik dan benar. Peranan utama dalam dunia pertambangan sangat erat sekali dengan alat mekanis, dimana pada kegiatan tersebut menggunakan alat berat yang memiliki spesifikasi yang berbeda-beda (Agus dkk.,2016). Studi tentang penambangan nikel, dalam kegiatan pemindahan tanah mekanis, keserasian alat muat dan alat angkut merupakan faktor penting. Hal ini sangat berpengaruh kepada seberapa besar dapat mengetahui waktu kerja efektif dan produktifnya. Berbeda halnya dengan kenyataan yang terjadi ketika di lapangan yang biasanya tidak sesuai. Banyak kendala yang mungkin timbul yang dapat menyebabkan tidak serasinya alat muat dan alat angkut tersebut, sehingga waktu kerja tidak efektif dan tidak produktif. Hal ini sebabkan oleh berbagai faktor yang tidak diperhitungkan yang menjadi hambatan dilapangan. Perusahaan PT. Integra Mining Nusantara adalah perusahaan tambang yang bergerak di bidang pertambangan mineral logam (Nikel) yang memiliki wilayah izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi seluas 395 Ha yang terbagi dari 2 blok front tambang A dan B, masing-masing blok ini memiliki luas area penambangan yang berbeda, akan tetapi memiliki target produksi bijih nikel yang sama yaitu sebesar 10.000 ton/bulan. Wilayah izin usaha pertambangan ini terletak di Desa Wonua Kongga, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
2
Pada kegiatan observasi lapangan penulis melihat beberapa masalah yang mengakibatkan penurunan target produksi yang terjadi pada front penambangan blok A, yang dimana blok ini sedang berlangsungnya kegiatan penambangan yang bisa mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, permasalahan yang ada pada front penambangan blok A tidak serasinya alat muat dan alat angkut bekerja sehingga dapat mengakibatkan pengeluaran biaya bahan bakar oleh perusahaan tidak dimaksimalkan oleh alat muat karena kurangnya jumlah alat angkut, sehingga mengakibatkan tidak maksimalnya suatu alat dalam bekerja dan masi banyak waktu tunggu dari excavator dalam melayani dump truck, sehingga tenaga yang dihasilkan menurun dan mengakibatkan tidak maksimalnya suatu alat dalam beroperasi sehingga tidak terjadi keserasian. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian tentang Analisis keserasian alat mekanis (Match Factor ) penambangan bijih nikel untuk peningkatan produktivitas pada PT. Integra Mining Nusantara. B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah
di
atas,
dapat
dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : 1. Berapa hasil produksi alat mekanis dalam melakukan kegiatan penambangan dari front penambangan blok A menuju stock pile ? 2. Bagaimana tingkat keserasian alat muat dan alat angkut dalam melakukan
kegiatan penambangan PT. Integra Mining Nusantara? C. Tujuan Penelitian
3
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan produksi alat mekanis dalam melakukan kegiatan penambangan pada front penambangan blok A PT. Integra Mining Nusantara. 2. Menentukan tingkat keserasian alat muat dan alat angkut dalam melakukan kegiatan penambangan PT. Integra Mining Nusantara D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini dapat membantu atau memberi masukan pada perusahaan PT. Integra Mining Nusantara dalam mengoptimalkan kinerja alat mekanis dalam upaya pencapaian target produksi dari alat gali muat dan alat angkut yang sedang beroperasi.
4