Noor Ahmad.pdf

  • Uploaded by: Exca
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Noor Ahmad.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 11,541
  • Pages: 79
RENCANA ANALISIS KESERASIAN ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA FRONT TAMBANG BLOK B PT. PARAMITHA PERSADA TAMA KECAMATAN LASOLO KEPULAUAN KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN MENCAPAI DERAJAT SARJANA (S1)

DIAJUKAN OLEH:

NOOR AHMAD F3G212059

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI DESEMBER 2017

ii

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan ridho-Nya serta limpahan rahmat, taufik serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan seizin-Nya, serta tidak lupa pula penulis panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi besar Muhammad Rasulullah SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang sudah berjuang membawa kebaikan dari alam kegelapan menuju alam benderang seperti saat ini. Penulisan skripsi ini guna untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu Oleo. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat: 1.

Rektor Universitas Halu Oleo.

2.

Bapak Dr. Ida Usman, S.Si., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian serta sebagai Penasehat Akademik yang telah membantu dan memberikan izin kepada penulis dalam kegiatan penelitian.

3.

Bapak Jahidin, S.Si., M.Si selaku ketua Jurusan Teknik Pertambangan yang telah membantu, memberikan izin, kemudahan kepada penulis dalam melakukan kegiatan penelitian.

iii

4.

Bapak Drs. Firdaus, M.Si selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan waktunya dalam membantu memberikan masukan, saran, arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5.

Ibu Fitrani Amin, ST., MT selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing, memberikan masukan, saran dan arahan dalam menyusun tugas akhir yang baik.

6.

Bapak Deniyatno, S.Si., MT sebagai ketua penguji dalam memberikan setiap masukan, arahan dan memutuskan lanjut atau tidaknya penulis dalam melakukan kegiatan selanjutnya.

7.

Bapak Suryawan Asfar, ST., M.Si selaku sekretaris penguji yang telah membantu dalam memberikan masukan, arahan dalam menyelesaikan tugas akhir yang bersifat membangun.

8.

Bapak Marwan Zam Mili, ST., MT selaku sebagai penguji atas segala keramahan, kemudahan, masukan, arahan dalam membantu menyelesaikan tugas akhir.

9.

Kepada PT. Paramitha Persada Tama yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan tugas akhir di perusahaan tersebut, serta kepada seluruh pihak perusahaan terutama pak Andi sebagai humas perusahaan yang sudah membantu banyak hal dalam menyiapkan baik tempat penginapan dan juga transportasi selama berlangsungnya kegiatan tugas akhir dan pak Masuri, pak Bisma selaku engineer lapangan dalam memberikan masukan dalam melakukan kegiatan penelitian di lapangan. iv

10. Kepada seluruh teman angkatan Teknik Pertambangan 2012 tanpa terkecuali yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Akhir kata, penulis mohon maaf sebesar-besarnya atas segala kesalahan dan kekhilafan yang pernah dilakukan selama berlangsungnya kegiatan penelitian ini maupun pada proses perkuliahan, baik kepada pembimbing maupun kepada penguji serta dosen yang sudah mengajar penulis selama ini. Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang telah dilakukan dan berharap tugas akhir ini dapat memberikan manfaat, masukan kepada peneliti tugas akhir selanjutnya yang dapat mengembangkan dan menutupi segala kekurangan tugas akhir ini. Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarokatuh. Kendari, 19 Desember 2017 Penulis,

Noor Ahmad

v

RENCANA ANALISIS KESERASIAN ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA FRONT TAMBANG BLOK B PT. PARAMITHA PERSADA TAMA KECAMATAN LASOLO KEPULAUAN KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Noor Ahmad (Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu Oleo) [email protected] ABSTRAK Perusahaan PT. Paramitha Persada Tama memiliki 4 blok front tambang, alat penambangan yang digunakan yaitu Excavator Komatsu PC 300 sebagai alat gali muat dan Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) sebagai alat angkut. Penelitian ini berada pada front tambang blok B menuju stock yard. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan analisis keserasian alat gali muat dan alat angkut dalam pencapain target produksi dan menentukan alat gali muat dan alat angkut yang akan dibutuhkan berdasarkan perhitungan secara teoritis yang nantinya bisa sebagai acuan awal dalam penentuan produktivitas di lapangan. Produktivitas dihasilkan dengan menentukan waktu edar, kapasitas alat mekanis, efisiensi kerja dan bucket fill factor. Penelitian ini produktivitas yang ditentukan dan dihasilkan dari Excavator PC 300 adalah 333 ton/jam dengan waktu edar 23 detik, bucket fill factor 1.0, dengan efisiensi kerja 0,83%, lalu untuk produktivitas yang dihasilkan dari Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) adalah 111 ton/jam dengan waktu edar 8,10 menit dengan efisiensi kerja 0,83%, serta jumlah Dump Truck yang akan digunakan adalah 3 unit Dump Truck untuk dikombinasikan dengan Excavator 1 unit dan keserasian yang dihasilkan dari ke dua alat yaitu serasi, karena hasil yang dihasilkan dari Excavator sesuai dengan yang dihasilkan dari 3 unit Dump Truck. Kata Kunci: alat mekanis, produktivitas, keserasian alat

vi

THE ANALYSIS PLAN OF EXCAVATION AND TRANSPORTATION EQUIPMENTS’ COMPATIBILITY IN PRODUCTION TARGET’S ACHIEVEMENT ON FRONT MINE SECTION B PT. PARAMITHA PERSADA TAMA, DISTRICT LASOLO ISLAND, NORTH KONAWE REGION, SOUTHEAST CELEBES Noor Ahmad (Department Of Mining Engineering, Faculty Of Earth Science And Technology, Halu Oleo University) [email protected] ABSTRACT PT. Paramitha Persada Tama has four blocks of frontmine. The mining equipments used are excavator Komatsu PC 300 as excavation equipment and Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) as transportation. This research located in front mine section B heading toward stock yard. This research is aim to plan the analysis of excavation and transportation equipments’ compatibility in achieving the production target and determining the excavation and transportation equipment needed based on theoretical calculations. Later, it could be used as consideration when determining the field productivity. The productivity outcomed by determining circulation time, mechanical equipment’s capacity, work eficiency, and bucket fill factor. The research found that the productivity outcomed by Excavator PC 300 is 333 ton/hour with 23 seconds of circulation time, 1.0 bucket fill factor, and 0,83% of work eficiency. Meanwhile, the productivity from dump truck Hino 500 Fm 260 Jd is 111 ton/hour with 8,10 minutes of circulation time and 0,83% of work eficiency. The amount of dump trucks that will be used are three unit, combined with a unit of excavator PC 300. The equipments are compatible with each other because the outcomed from a unit of excavator is equivalent with three unit of dump trucks. Keywords: mechanical tools, productivity, harmony of tools

vii

DAFTAR ISI Halaman iii vi vii viii x xi xii

KATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I.

II.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Batasan Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian

1 3 4 4 4

TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Penambangan Terbuka B. Pengertian Alat Gali Muat Dan Alat Angkut C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat D. Peralatan Penggali, Pengangkut Dan Pemuatan 1. Backhoe 2. Power Shovel 3. Dragline 4. Clamshell E. Peralatan Pengangkut 1. Truck F. Produktivitas Alat Secara Aktual Dan Teoritis G. Waktu Kerja Dan Shift Kerja H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi 1. Posisi Pemuatan 2. Efisiensi Alat 3. Waktu Siklus 4. Waktu Edar Alat Gali 5. Waktu Edar Alat Angkut 6. Efisiensi Kerja viii

6 7 7 9 9 11 12 4 15 15 17 18 18 20 20 21 23 24 28

III.

IV.

V.

7. Faktor Pengisian Bucket I. Produksi Alat Muat Dan Alat Angkut 1. Alat Gali 2. Alat Angkut J. Faktor Keserasian 1. Memperkirakan Jumlah Dump Truck Yang Dibutuhkan 2. Produksi Perjam

29 30 30 31 32 32 33

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu Dan Kesampaian Daerah B. Alat Dan Bahan C. Prosedur Penelitian 1. Pengumpulan Data 2. Pengolahan Data 3. Analisis Data D. Metode Penelitian

34 36 36 36 37 39 40

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Jam Kerja Dan Waktu Istirahat B. Alat Gali Muat Dan Alat Angkut C. Alat Mekanis Yang Akan Digunakan 1. Lokasi Penambangan 2. Pola Pemuatan Yang Akan Digunakan D. Produktivitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut 1. Waktu Edar Alat Gali Muat 2. Waktu Edar Alat Angkut 3. Efisiensi Kerja 4. Faktor Pengisian E. Produksi Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Secara Teoritis 1. Alat Gali 2. Alat Angkut F. Keserasian Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Secara Teoritis

42 42 43 43 45 45 46 46 47 47 47 47 48 48

PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

49 50

DAFTAR PUSTAKA

ix

DAFTAR TABEL Tabel 1. Waktu Siklus Standar Untuk Backhoe Tabel 2. Faktor Konversi Untuk Excavator Tabel 3. Perhitungan Waktu Pengangkutan Dan Waktu Kembali Kosong Tabel 4. Batas Kecepatan Tabel 5. Faktor Kecepatan Tabel 6. Waktu Menumpahkan Tabel 7. Waktu Dibutuhkan Agar Dump Truck Diposisikan Tabel 8. Efisiensi Kerja Excavator Tabel 9. Efisiensi Kerja Dump Truck Tabel 10. Faktor Pengisian Bucket Tabel 11. Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penelitian Tabel 12. Pembagian Waktu Kerja Dan Waktu Istirahat

x

Halaman 23 24 26 26 27 28 28 29 29 29 36 42

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta Lokasi Front Tambang Blok B Gambar 2. Front Tambang Blok B

xi

Halaman 35 44

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Spesifikasi Excavator Komatsu PC 300 Lampiran 2. Spesifikasi Dump Truck Hino 500 Lampiran 3. Hasil Waktu Edar Alat Gali Muat Excavator PC 300 Lampiran 4. Hasil Waktu Edar Alat Angkut Dump Truck Hino 500 Lampiran 5. Hasil Produksi Alat Gali Muat Excavator PC 300 Lampiran 6. Hasil Produksi Dump Truck Hino 500 Lampiran 7. Hasil Keserasian Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Lampiran 8. Hasil Kecepatan Rata-Rata Dump Truck (V1) Lampiran 9. Hasil Kecepatan Rata-Rata Dump Truck (V2) Lampiran 10. Foto Kegiatan Penelitian

xii

Halaman 54 55 57 58 59 60 61 62 64 66

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan PT. Paramitha Persada Tama adalah perusahaan tambang yang bergerak dibidang pertambangan mineral logam (nikel) yang memiliki wilayah izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi seluas 175 Ha yang terbagi dari 4 blok front tambang yaitu blok A, B, C dan D, masing-masing blok ini memilki luas area penambangan yang berbeda, akan tetapi memilki target produksi bijih nikel yang sama yaitu sebesar 10.000 ton/minggu. Wilayah izin usaha pertambangan ini terletak di Desa Boenaga, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam perencanaan pertambangan segala aspek harus diperhatikan, karena segala sesuatu dari aspek penambangan itu saling terkait satu sama lain, serta dampak baik ataupun buruknya hasil yang akan didapat tergantung dari bagaimana cara melakukan penambangan yang baik dan benar. Peranan utama dalam dunia pertambangan sangat erat sekali ketergantungannya dengan alat berat, karena kegiatan utama dalam dunia pertambangan adalah gali, muat dan angkut, dimana pada kegiatan tersebut menggunakan alat berat yang memiliki spesifikasi maupun harga yang berbeda. Perusahaan PT. Paramitha Persada Tama memiliki morfologi perbukitan, sehingga sistem penambangan yang dipakai adalah sistem tambang terbuka (surface mining) dengan metode penambangan open cut. Maka diperlukan pemilihan sistem

1

2

penambangan yang tepat, karena dalam pemilihan sistem penambangan berkaitan erat dengan alat penambangan apa yang nantinya akan dipakai dan juga tergantung dari jenis material apa yang akan di tambang. Perusahaan PT. Paramitha Persada Tama memiliki target produksi bijih nikel yaitu 10.000 ton/minggu, maka untuk pemilihan alat penambangan yaitu berupa excavator sebagai alat gali muat dan juga dump truck sebagai alat angkut harus diperhatikan karna dapat mempengaruhi tidak tercapainya target produksi yang ada. Pada kegiatan observasi lapangan penulis melihat beberapa masalah yang mengakibatkan penurunan target produksi yang terjadi pada front tambang blok C, yang dimana pada blok ini sedang berlangsungnya kegiatan penambangan. Masalah yang ada pada blok C yaitu banyaknya peralatan penambangan yang bekerja tidak begitu maksimal yang disebabkan beberapa masalah seperti penurunan performa alat yang disebabkan oleh umur alat yang cukup tua, sehingga tenaga yang dihasilkan itu menurun, mengakibatkan tidak maksimalnya suatu alat dalam bekerja dan juga masih banyak waktu tunggu dari excavator dalam melayani dump truck, karena yang disebabkan oleh kurangnya alat angkut dump truck ataupun karena kurang maksimalnya dump truck dalam beroperasi sehingga mempengaruhi besarnya cycle time yang dihasilkan, maka produktivitas yang dihasilkan juga akan semakin kecil. Dalam penelitian ini, tujuannya untuk menunjang dan menghindari faktorfaktor yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya target produksi yang disebabkan oleh turunnya produktifitas suatu alat gali muat dan alat angkut karena cycle time yang terlalu lama, kondisi front penambangan yang buruk, tidak maksimalnya suatu

3

alat penambangan dalam beroperasi dan tidak serasinya suatu alat gali muat dan alat angkut dalam melakukan kegiatan penambangan, sehingga dapat mengakibatkan tidak efisiennya suatu alat dalam melakukan kegiatan penambangan. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rencana analisis keserasian alat gali muat dan alat angkut dalam pencapaian target produksi dengan perhitungan secara teoritis pada blok B yang nantinya baru akan dilakukan penambangan ketika blok C sudah mine out. Parameter alasan penulis dalam mengambil penelitian ini agar kekurangan yang ada pada blok-blok sebelumnya yang terjadinya penurunan produksi dapat sebagai acuan dalam menanggulangi yang nantinya masalah-masalah yang sering terjadi dalam kegiatan penambangan itu dapat diantisipasi dengan melalui perencanaan dan perhitungan berdasarkan teori-teori yang ada, agar dalam perencanaan pada blok B masalah yang sering terjadinya pada blok-blok sebelumnya dapat di antisipasi. Sehingga penelitian ini dapat memperbaiki masalah-masalah yang sering terjadi dalam kegiatan penambangan di lapangan dan juga penelitian ini dapat membantu dan memberikan masukan kepada perusahaan PT. Paramitha Persada Tama dalam menentukan produktivitas dan menentukan jumlah alat gali muat dan alat angkut yang akan digunakan berdasarkan target produksi perusahaan. B. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah pengamatan dilakukan pada front tambang blok B menuju stock yard PT. Paramitha Persada Tama, menentukan

4

produktivitas alat gali muat dan alat angkut dan menentukan jumlah alat gali muat dan alat angkut yang akan digunakan dalam pencapaian target produksi. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil produktivitas alat gali muat dan alat angkut dalam melakukan kegiatan penambangan pada front tambang blok B menuju stock yard? 2. Berapa jumlah alat gali muat dan alat angkut yang akan digunakan dalam melakukan kegiatan penambangan pada front tambang blok B? D. Tujuan Penelitian 1. Menentukan produktivitas alat gali muat dan alat angkut dalam melakukan kegiatan penambangan pada front tambang blok B menuju stock yard. 2. Menentukan jumlah alat alat gali muat dan alat angkut yang akan digunakan pada kegiatan penambangan dalam pencapaian target produksi. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat penelitian ini dapat berguna dalam membantu atau memberi masukan kepada perusahaan PT. Paramitha Persada Tama dalam merancang dan menentukan produktivitas alat gali muat dan alat angkut dalam kegiatan penambangan pada front tambang blok B yang nantinya akan dilakukan proses kegiatan produksi.

5

2. Memberi arahan, jumlah alat alat gali muat dan alat angkut yang akan dibutuhkan dan keserasian alat gali muat dan alat angkut dalam kegiatan penambangan untuk mencapai target produksi yang ditentukan.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Penambangan Terbuka Proses sistem penambangan terbuka pada prinsipnya dimulai dengan membersihkan permukaan tanah, kemudian mengupas tanah penutup, menggali bahan tambang dan mengangkut bahan tambang ke tempat penampungan (stock yard) untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Alur kegiatan penambangan selengkapnya adalah sebagai berikut: 1. Pembersihan lahan dari vegetasi yang menutupi lapisan tanah permukaan (clearing and grubbing) dilakukan dengan bulldozer dan excavator. 2. Pengupasan tanah penutup. Tanah penutup dikupas dan diangkut ke tempat penimbunan sementara, atau ditata dan disebar di area pembuangan (disposal) akhir. 3. Penggalian dan pengambilan bahan tambang (ore) dengan alat gali muat (ore getting). Ore diangkut keluar melewati jalan tambang ke export transite ore (eto) dan export final ore (efo) di dekat pelabuhan. 4. Penimbunan kembali kolong bekas galian dengan tanah penutup. Setiap selesai penambangan, tanah penutup dan tanah sisa penambangan ditimbun kembali di area bekas galian sesuai dengan design yang telah ditentukan. 5. Penanaman kembali tanaman penutup tanah. Kegiatan penambangan terbuka pada prinsipnya diwajibkan untuk menutup kembali areal bekas tambang yang ditinggalkan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang lebih besar dan

6

7

dipulihkan kembali kondisi ekosistemnya sekurang-kurangnya seperti kondisi sebelumnya (Subowo, 2011). B. Pengertian Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Alat gali muat (excavator) untuk penggalian dan pemuatan material ke atas alat angkut (dump truck) dibutuhkan alat muat yang harus disesuaikan dengan keadaan di lapangan kerja yang sangat bermacam-macam. Alat angkut ada bermacam-macam antara lain truck, belt conveyer, power scrapper dan lain-lain. Pada umumnya alat angkut yang sering digunakan di tambang adalah alat angkut dengan jenis dump truck. Truck merupakan alat yang khusus digunakan sebagai alat angkut karena kemampuannya yang dapat bergerak cepat, kapasitas besar dan biaya operasinya yang relatif murah (Prasmoro, 2014). C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat Pemilihan alat berat dilakukan pada tahan perencanaan, dimana jenis, jumlah dan kapasitas alat merupakan faktor-faktor penentu. Tidak setiap alat berat dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi, oleh karena itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana. Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sehingga kesalahan dalam pemilihan alat dapat dihindari. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

8

1. Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut, meratakan permukaan dan lain-lain. 2. Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaiakan pada waktu yang telah ditentukan. 3. Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertikal) dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan dan lain-lain. 4. Pembatasan dari metode yang dipakai. Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas, biaya dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai dapat membuat pemilihan alat berubah. 5. Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan faktor penting di dalam pemilihan alat berat. 6. Jenis proyek atau pekerjaan. Ada beberapa jenis proyek/pekerjaan yang umumnya menggunakan alat berat. Pekerjaan tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, pertambangan, perminyakan dan lain-lain. 7. Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi pekerjaan dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras atau lembek. 8. Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat. (Rostiyanti, 2008).

9

D. Peralatan Penggali, Pengangkat Dan Pemuatan 1. Backhoe a. Pengertian umum Backhoe atau pull shovel menggunakan prime mover excavator. Perlu diketahui pula tentang bagian-bagian dari excavator, bagian-bagian utama dari excavator antara lain: 1. Bagian atas revolving unit (bisa berputar). 2. Bagian bawah travel unit (untuk berjalan). 3. Bagian attachment yang dapat diganti. Backhoe dapat dikhususkan untuk penggalian yang letaknya di bawah kedudukan backhoe itu sendiri. Keuntungan backhoe jika dibandingkan terhadap dragline dan clamshell yang fungsinya juga hampir sama adalah dapat menggali dengan kedalaman yang jauh lebih teliti, juga backhoe dapat digunakan sebagai alat pemuat bagi truck. Pada umumnya jenis backhoe dapat dibedakan menurut kendalinya adalah: 1. Dengan cable controlled. 2. Dengan hydraulic controlled. Pada prinsipnya cara kerja kedua jenis backhoe ini hampir sama, hanya saja perlu kita ketahui bahwa suatu kerugian untuk kendali hidraulik (hydraulic controlled) adalah bahwa kemungkinan untuk diganti dengan attachment lain adalah terbatas sekali.

10

b. Waktu siklus dan kerja backhoe Gerakan-gerakan backhoe dalam beroperasi, terdiri dari empat: 1. Mengisi bucket (land bucket). 2. Mengayun (swing loaded). 3. Membongkar beban (dump bucket). 4. Mengayun balik (swing empty). Empat gerakan dasar tadi akan menentukan lama waktu siklus, tetapi waktu siklus ini juga tergantung dari ukuran backhoe, backhoe yang kecil waktu siklusnya akan lebih cepat dari pada backhoe yang besar dan tentu saja kondisi kerja yang berpengaruh. Dengan kondisi kerja yang baik siklus waktu akan lebih kecil (cepat), sebaliknya dengan kerja yang berat seperti: 1. Penggalian tanah liat atau keras. 2. Penggalian parit pada tanah yang keras. 3. Dan lain-lain. Tanah yang sulit untuk digali, waktu pengisian akan lebih lama, penggalian parit yang dalam dengan jarak pembuangan yang agak jauh, maka bucket harus bergerak lebih jauh, dengan demikian siklus waktu akan lebih lama. Tempat pembuangan tanah atau pembuangan tanah di atas truck dapat mempengaruhi siklus, jika tempat pembuangan tanah atau truck berada satu bidang datar dengan excavator, maka waktu pembuangan praktis berkisar antara 10 dan 17 detik.

11

c. Pemilihan trackshoe Kebanyakan excavator kebanyakan bekerja di atas pekerjaan tanah lunak dan lain-lain sehingga berdasarakan pengalaman menimbulkan problem terhadap trackshoe. Jika trackshoe selalu bekerja pada kondisi tempat yang keras, maka kerusakan bagian bawah (trackshoe) akan menjadi sangat cepat. Sehingga pada pemilihan excavator faktor trackshoe ini harus kita pertimbangkan betul-betul. 2. Power shovel a. Pengertian umum Masih satu golongan dengan backhoe yakni jenis shovel, yang diberikan attachment shovel kepada excavator. Alat demikian sering kita sebut power shovel, alat ini baik sekali dipergunakan sebagai alat penggali dan sebagian alat pemuat, tanpa memerlukan alat bantuan lain untuk keperluan pemuatan tersebut. Power shovel ini di lapangan digunakan terutama untuk penggalian tebing yang letaknya lebih tinggi dari pada tempat kedudukan alat. Umumnya power shovel ini crowler mounted (beroda kelabang) mengingat bahwa untuk alat ini diperlukan floating (daya apung) dan stabilitas yang besar. Seperti backhoe – shovel pada umumnya maka power shovel pun dibedakan menjadi 2 macam: 1. Dengan cable controlled (kendali kabel). 2. Dengan hydraulic controlled (kendali hidrolis).

12

b. Gerakan dasar power shovel 1. Tenaga angkat utama (main hoist power) yang fungsinya mengangkat dipper bucket melalui (di dalam) material yang digali. 2. Tenaga angkat tambahan (secondary hoist) untuk menggerakan “dipper stick” untuk crowding (gerakan ke depan dipper stick yang memberikan tenaga ekstra kepada dipper). 3. Untuk retracting (gerakan ke belakang dipper stick diri dari tanah/material) dilakukan oleh kendali tersebut. 4. Boom digunakan untuk “menaikan” sudut boom pada bagian revolving (bagian atas shovel yang bisa berputar). Boom ini dapat diangkat dengan sudut sebesar 35° - 65° terhadap horizontal. 5. Swing (ayun) pada power shovel digerakkan oleh kendali tersendiri (mekanis/kabel atau hydraulic). 6. Gerakan maju atau mundur (traction movement). Ukuran shovel biasanya ditentukan oleh besarnya bucket, standarisasi dari PCSA (Power Crane and Shovel Association) yang banyak tersedia dalam perdagangan adalah sebagai berikut: ⅜, ½, ¾, 1, 1¼, 1½, 1¾, 2 dan 2½ cu yd. 3. Dragline a. Pengertian umum Kelompok lain dari excavator, alat ini dapat dengan menambahkan attachment boom crane dan drag bucket pada excavator. Pada kenyataannya dragline ini

13

mempunyai jangkuan lebih besar dari pada jenis shovel, tetapi dalam tenaga penggali lebih kecil, mengingat dragline mempunyai tenaga penggali (digging power) hanya dengan mengandalkan kekuatan dari pada berat sendiri digging bucket. Jenis lain dari pada peralatan ini adalah clamshell, yang diperoleh dengan mengganti bucket, clamshell ini lebih jauh akan dibahas pada bagian berikutnya. Tetapi perlu diketahui kedua jenis baik dragline maupun clamshell sangat cocok digunakan untuk penggalian di bawah permukaan tanah. Sesungguhnya bahwa excavator dari kelompok ini, selain dapat berfungsi sebagai dragline atau clamshell, dapat pula dirubah fungsinya menjadi excavator magnetis untuk biji bisi dan dapat pula dirubah menjadi alat pemancang dengan sedikit modifikasi pada perlengkapannya. Dragline dapat dibedakan menjadi 3 tipe yaitu: 1. Dragline dengan roda kelabang. 2. Dragline dengan roda ban. 3. Dragline yang dipasang di atas truck. Akan sedikit diterangkan disini, bahwa prinsip kerja dari dragline adalah sebagai berikut: 1. Mengisi bucket dengan cara menarik “drag cable” (kabel tarik) sepanjang lapisan material kearah mesin. 2. Setelah bucket terisi, kemudian diangkat dan kabel tarik dikendorkan tetapi senantiasa tegang. 3. Karena tegangnya “drag cable” ini berakibat bahwa tumpahnya material sedikit.

14

4. Membongkar muatan, posisinya bisa beberapa feet di muka atau di belakang titik puncak boom. 5. Bucket yang telah kosong, diayun dengan mengendorkan kabel angkat (hoist line) dan bucket diajukan pada posisi yang lebih baik untuk mendapatkan muatan baru. 4. Clamshell a. Pengertian umum Clamshell didapat dengan menggantikan “drag bucket” pada dragline dengan suatu clamshell. Clamshell ini sangat cocok dikerjakan terutama untuk bahan-bahan yang lepas seperti pasir, kerikil, batu pecah, lumpur, batubara dengan sebagainya. Clamshell

bekerja

dengan

cara

menjatuhkan

bucket

secara

vertikal

dan

mengangkatnya secara vertikal pula, dengan swing sebagaimana pada excavator membongkar material ke tempat yang dikehendaki. Bucket clamshell yang digunakan terdapat dalam berbagai ukuran, mempunyai dua macam bucket yakni: 1. Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, digunakan untuk penggalian. 2. Light duty bucket, untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi oleh gigigigi. Kapasitas bucket dihitung dalam 3 macam ukuran yaitu: 1. Water level capacity adalah kapasitas, dimana bucket terendam air (digantungkan setinggi permukaan air).

15

2. Plate line capacity adalah kapasitas, dimana bucket terisi rata mengikuti garis sepanjang puncak clamshell. 3. Heaped capacity adalah kapasitas bucket munjung. E. Peralatan Pengangkut 1. Truck a. Pengertian umum Dalam pekerjaan konstruksi terutama yang berhubungan dengan masalah penggusuran tanah yang relatif besar jarak angkut yang cukup jauh. Juga yang berhubungan dengan pengangkutan alat-alat berat ke lapangan pekerjaan, sering digunakan alat angkut khusus seperti: 1. Dump truck 2. Trailer 3. Dumper 4. Dan lain-lain Masing-masing alat tersebut dibuat untuk spesialisasi, pekerjaan, sehingga pemilihan alat angkut yang tepat adalah sangat bijaksana. b. Memilih truck Kapasitas truck yang dipilih harus berimbang dengan alat pemuatanya (loader), jika pembandingan ini kurang proporsional, maka ada kemungkinan alat pemuat ini

16

banyak menunggu atau sebaliknya. Beberapa perhitungan yang harus kita perhatikan dalam memilih ukuran truck. 1) Truck kecil Keuntungan: 1. Lebih lincah dalam beroperasi. 2. Lebih muda mengoperasikannya. 3. Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat. 4. Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana. 5. Penyusuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah. 6. Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan terasa terhadap produksi. 7. Pemiliharaan lebih muda dilaksanakan. Kerugian: 1. Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu muat. 2. Excavator lebih sukar untuk memuatnya, karena kecilnya bak. 3. Lebih banyak sopir yang diperlukan. 4. Biaya pemeliharaan lebih besar, karena lebih banyak truck, begitu pula tenaga pemeliharaan.

17

2) Truck besar Keuntungan: 1. Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit. 2. Sopir/crew yang digunakan lebih sedikit. 3. Cocok untuk angkutan jarak jauh. 4. Pemuatan dari loader lebih mudah sehingga waktu yang hilang lebih sedikit. Kerugian: 1. Jalan kerja harus diperhatikan, karena berat truck, kerusakan jalan relatif lebih cepat. 2. Pengoperasian lebih sulit karena ukurannya yang besar. 3. Produksi akan sangat berkurang, jika salah satu truck tidak jalan (untuk jumlah relatif kecil). 4. Pemeliharaan lebih sulit dilaksanakan. Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, kiranya cukup untuk memilih kapasitas dari dump truck yang betul-betul memenuhi kebutuhan dan effisien (Rochmanhadi, 1992). F. Produktivitas Alat Secara Aktual Dan Teoritis Pada perhitungan produksi terdapat dua macam kemampuan alat yaitu kemampuan alat secara nyata dan kemampuan alat secara teoritis. Produksi nyata alat adalah hasil yang dapat dicapai suatu alat dalam realitas kerjanya pada saat alat itu

18

dioperasikan. Produksi teoritis merupakan hasil terbaik secara perhitungan yang dapat dicapai alat selama waktu operasi tersedia, dengan memperhitungkan faktor-faktor koreksi yang ada (Rezky, 2012). G. Waktu Kerja Dan Shift Kerja 1. Waktu kerja normal adalah waktu kerja pada setiap hari kerja senin sampai dengan sabtu ditetapkan selama 8 jam/hari. 2. Waktu kerja lembur dihitung dari lama waktu kerja yang melebihi batas waktu kerja yang melebihi batas waktu kerja normal (8 jam/hari). Waktu kerja lembur dilaksanakan diluar jam operasi normal untuk setiap hari kerja atau penambahan jumlah hari kerja per minggu (Dwi dan Andi, 2013). H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Berdasarkan teori menurut Partanto Prodjosumanto (1990) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi alat muat dan alat angkut adalah: 1. Sifat fisik material Kemampuan alat-alat mekanis untuk bekerja baik itu alat angkut maupun alat muat sangat dipengaruhi oleh sifat fisik material seperti faktor pengembangan (swell factor). 2. Kondisi tempat kerja Tempat kerja yang luas akan memperkecil waktu siklus alat karena ada cukup ruang gerak untuk berbagai pengambilan posisi, seperti untuk berputar, mengambil posisi sebelum diisi muatan atau penumpahan dan untuk kegiatan pemuatan.

19

Dengan demikian alat tidak perlu maju mundur untuk mengambil posisi karena ruang gerak cukup luas, sehingga waktu siklus menjadi lebih kecil. 3. Keadaan jalan angkut Pemilihan alat-alat mekanis untuk transportasi sangat ditentukan oleh jarak yang dilalui. Fungsi jalan adalah untuk menunjang operasi tambang terutama dalam kegiatan pengangkutan. Bila kondisi jalan baik (tidak adanya ambulasi pada jalan angkut), maka waktu siklus menjadi kecil. 4. Kondisi alat Kondisi alat-alat mekanis baik untuk pemuatan maupun pengangkutan mempengaruhi waktu edarnya. Waktu daur alat muat yang baru tentunya akan lebih kecil dibandingkan dengan waktu daur alat muat yang telah lama digunakan. 5. Kemampuan operator Kemampuan operator sangat berpengaruh terhadap waktu yang akan digunakan. Bagi operator yang sudah berpengalaman akan dapat memperkecil waktu yang diperlukan dalam penggunaan alat muat maupun alat angkut. 6. Pengaruh cuaca Dalam cuaca panas dan berdebu akan mengurangi jarak pandang operator, tapi hal tersebut dapat diatasi dengan penyiraman jalan. Sedangkan apabila hujan semua kegiatan di lapangan akan dihentikan. 7. Pemeliharaan alat Peralatan mekanis harus dijaga agar selalu dalam keadaan baik.

20

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan alat antara lain: 1. Penggantian pelumas dan grease (gemuk) secara teratur. 2. Kondisi bagian-bagian alat (bucket, kuku bucket) dll. 3. Persedian suku cadang yang sering diperlukan untuk peralatan yang bersangkutan. Produksi alat muat dan alat angkut dapat dilihat dari kemampuan alat tersebut dalam penggunaannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi alat muat dan alat angkut: waktu edar, efisiensi kerja, faktor pengisian (fill factor) dan metode pemuatan (Rezky, 2012). Kemampuan produksi alat muat dan dump truck sangat berpengaruh terhadap target produksi yang telah ditargetkan oleh perusahaan. Oleh karenanya dilakukan pemilihan pola gali muat untuk mengoptimalkan kinerja dari alat muat tersebut (Prasmoro, 2014). 1. Posisi pemuatan Metode pemuatan berdasarkan posisi pemuatannya yang diterapkan adalah: 1. Top loading dimana posisi alat muat berada di atas jenjang (bench). Alat angkut dump truck berada di bawah jenjang. 2. Bottom loading dimana alat muat berada satu level dengan dump truck. Cara ini dipakai pada alat muat dengan jenis excavator backhoe (Eko dkk., 2015). 2. Efisiensi alat Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat terdapat faktor yang mempengaruhi produktifitas alat, yaitu efisiensi alat. Bagaimana efektivitas alat

21

tersebut bekerja bergantung dari beberapa hal, yaitu: 1. Kemampuan operator pemakai alat. 2. Pemilihan dan pemeliharaan alat. 3. Perencanaan dan pengaturan letak alat. 4. Topografi dan volume pekerjaan. 5. Kondisi cuaca. 6. Metode pelaksanaan alat. Cara yang umum dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah dengan menghitung berapa menit alat tersebut bekerja secara efektif dalam satu jam. Contohnya jika dalam satu jam waktu efektif alat bekerja adalah 45 menit maka dapat dikatakan efisiensi alat adalah 45/60 atau 0,75 (Rostiyanti, 2008). 3. Waktu siklus (cycle time) Waktu siklus suatu alat dapat didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bekerja (beroperasi) dalam satu kali putaran. Waktu siklus setiap alat tidak sama tergantung jenis alat yang digunakan serta sifat dan jenis material yang ditangani. Semakin kecil waktu siklus suatu alat, maka produksinya semakin tinggi (Rezky, 2012). Waktu edar alat gali muat dan alat angkut juga mempengaruhi kemampuan produksi, kadang waktu edar aktual alat gali muat dan alat angkut tersebut terlalu lama untuk satu fleet produksi, dimana waktu edar tersebut tidak sesuai dengan

22

estimasi waktu yang telah diperhitungkan sebelumnya. Sehingga produksi alat pun akan menurun (Agus dkk., 2016). Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berulang. Pekerjaan utama di dalam kegiatan tersebut adalah menggali, memuat, memindahkan, membongkar muatan dan kembali ke kegiatan awal. Semua kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh satu alat atau oleh beberapa alat. Waktu yang diperlukan di dalam siklus kegiatan di atas disebut waktu siklus atau cycle time (CT). Waktu siklus terdiri dari beberapa unsur. Pertama adalah waktu muat atau loading time (LT). Waktu muat merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat untuk memuat material ke dalam alat angkut sesuai dengan kapasitas alat angkut tersebut. Nilai LT dapat ditentukan walaupun bergantung dari jenis tanah, ukuran unit pengangkut (blade, bowl, bucket dan seterusnya), metode dalam pemuatan dan efisiensi alat. Unsur kedua adalah waktu angkut atau hauling time (HT). Waktu angkut merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak dari tempat pemuatan ke tempat pembongkaran. Waktu angkut tergantung dari jarak angkut, kondisi jalan, tenaga alat dan lain-lain. Pada saat alat kembali ke tempat pemuatan maka waktu yang diperlukan untuk kembali disebut waktu kembali atau return time (RT). Waktu kembali lebih singkat dari pada waktu berangkat karena kendaraan dalam keadaan kosong. Waktu pembongkaran atau dumping time (DT) juga merupakan unsur penting dari waktu siklus. Waktu ini bergantung dari jenis tanah, jenis alat dan metode yang

23

dipakai, waktu pembongkaran merupakan bagian terkecil dari waktu siklus. Unsur terakhir adalah waktu tunggu atau spotting time (ST). Pada saat alat kembali ke tempat pemuatan adakalanya alat tersebut perlu antri dan menunggu sampai alat diisi kembali. Saat mengantri dan menunggu ini disebut waktu tunggu (Kholil, 2012). 4. Waktu edar alat gali (excavator) Rumus: Waktu siklus = waktu siklus standar × faktor konversi……………………..(2.1) Keterangan: Waktu siklus (Cm) = waktu penggalian + waktu ayunan (muat) + waktu pembuangan + waktu ayunan (kosong). Namun, disini menggunakan Waktu siklus standar untuk masing-masing mesin ditentukan dari tabel berikut: Tabel 1. Waktu siklus standar untuk backhoe Jarak Model PC78 PW130ES PC120, PC130 PC160 PW170ES PC180 PC200, PC210 PW200, 220 PC220, PC230 PC240 PC270 PC300, PC350 PC380 PC400, PC450

Sudut ayunan 45° – 90° 90° – 180° 10 – 13 13 – 16 11 – 14 14 – 17 11 – 14 14 – 17 13 – 16 16 – 19 13 – 16 16 – 19 13 – 16 16 – 19 13 – 16 16 – 19 14 – 17 17 – 20 14 – 17 17 – 20 15 – 18 18 – 21 15 – 18 18 – 21 15 – 18 18 – 21 16 – 19 19 – 22 16 – 19 19 – 22

24

Tabel 1. (lanjutan) Jarak Model PC600 PC750, PC800 PC1250 PC1800

Sudut ayunan 45° – 90° 90° – 180° 17 – 20 20 – 23 18 – 21 21 – 24 22 – 25 25 – 28 24 – 27 27 – 30

(Handbook Komatsu Edition 27). Tabel 2. Faktor konversi untuk excavator Kondisi penggalian Menggali kedalaman Ditentukan maks. Menggali kedalaman Di bawah 40% 40 – 75% Lebih 75%

Mudah (Dump ke tumpukan)

0.7 0.8 0.9

Kondisi dumping Normal Agak sulit Sulit (Target dump (Target (Target kecil yang dump dump membutuhkan besar) kecil) jangkauan pembuangan maksimum) 0.9 1.1 1.4 1 1.3 1.6 1.1 1.5 1.8

(Handbook Komatsu Edition 27). 5. Waktu edar alat angkut (dump truck) Waktu edar alat angkut (dump truck) pada umumnya terdiri dari waktu menunggu alat untuk dimuat dan waktu mengatur posisi untuk dimuati, waktu di isi muatan, waktu mengangkut muatan, waktu m enu mp ah k an dan waktu kembali kosong. Rumus: Cmt = n × Cms +

+ t +

+ t ............................................................(2.2)

25

Keterangan: Dimana, n: Jumlah siklus yang dibutuhkan alat gali untuk mengisi dump truck n=

×

c1 : Kapasitas dump truck (ton) q1 : Kapasitas bucket alat gali (ton) K : Bucket fill factor alat gali Cms : Waktu edar alat gali (detik) D

: Jarak pemuatan alat angkut dump truck (m, yd)

V1

: Kecepatan rata-rata dump truck dalam membawa material isi (m/menit, yd/menit)

V2

: Kecepatan rata-rata dump truck dalam kembali kosong (m/menit, yd/menit)

t1

: Waktu yang dibutuhkan untuk menumpahkan ditambah waktu yang dibutuhkan untuk bersiap menumpahkan material (menit)

t2

: Waktu yang dibutukan dump truck dalam mengambil posisi dan alat gali untuk memulai pengangkutan (menit)

(Handbook Komatsu Edition 27).

26

a. Menghitung kecepatan rata-rata dump truck Hasilnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini dan tabel waktu pengangkutan dan waktu pengembalian adalah 3.00 min. Tabel 3. Perhitungan waktu pengangkutan dan waktu kembali kosong Jarak

Datar Mengangk Tanjakan ut pergi

Kembali kosong

330 50

Datar

120

Datar

120

Lereng

50

Datar

330

Max. Travel Speed 36 km/h (600m/min) 11 km/h (183 m/min) 36 km/h (600m/min) 53 km/h (883 m/min) 40 km/h (667 m/min) 53 km/h (883 m/min)

Speed Factor

Ave. Speed

0.50

300.0 m/min

1.10 min

0.60

109.8 m/min

0.46

0.60

300.0 m/min

0.40

0.35

309.1 m/min

0.39

0.70

466.9 m/min

0.11

0.70

618.1 m/min

0.54

Total

Time Taken

3.00 min

(Handbook Komatsu Edition 27). b. Batas kecepatan (speed limits) Untuk tujuan keamanan, berikut kecepatan maksimal tidak boleh dilampaui. Tabel 4. Batas kecepatan (speed limits) Datar Tanjakan Lereng (Handbook Komatsu Edition 27).

Pergi Pulang Pergi Pulang Pergi Pulang

Kecepatan 40 km/h 60 km/h 20 km/h 40 km/h 20 km/h 40 km/h

27

c. Faktor kecepatan (speed factor) Cara memilih faktor kecepatan. Jika sebuah dump truck diturunkan, roda gigi bergeser ke kecepatan yang diinginkan, bisa dicapai dalam waktu singkat. Dalam kasus seperti itu, nilai yang agak lebih tinggi harus digunakan disetiap rentang faktor, disisi lain jika ada dump truck adalah untuk memulai pada tingkat jalan atau menanjak, itu akan mengambil waktu yang relatif lama untuk pengalihan gigi ke yang diinginkan, kecepatan yang harus dicapai dengan demikian, faktor yang lebih rendah nilai harus dipilih dalam berbagai faktor yang berlaku (Handbook Komatsu Edition 27). Tabel 5. Faktor kecepatan (speed factor) Jarak masing-masing bagian jalan angkut (m) 0 – 100 100 – 250 250 – 500 500 – 750 750 – 1000 1000 –

Saat membuat kedudukan awal 0.25 – 0.50 0.35 – 0.60 0.50 – 0.65 0.60 – 0.70 0.65 – 0.75 0.70 – 0.85

Saat berlari ke setiap bagian 0.50 – 0.70 0.60 – 0.75 0.70 – 0.80 0.75 – 0.80 0.80 – 0.85 0.80 – 0.90

(Handbook Komatsu Edition 27). d. Waktu menumpahkan (dumping time, t1) Ini adalah periode dari saat dump truck memasuki area pembuangan, sampai saat pembuangan dump truck memulai perjalanan pulang setelah menyelesaikan operasi pembuangan. Panjang waktu pembuangan tergantung pada kondisi operasi, tapi rata-rata waktu pembuangan yang menguntungkan dan tidak menguntungkan kondisi diberikan oleh tabel berikut.

28

Tabel 6. Waktu menumpahkan (dumping time, t1) Kondisi operasi Baik Rata-rata Tidak menguntungkan

t1, min 0.5 to 0.7 1.0 to 1.3 1.5 to 2.0

(Handbook Komatsu Edition 27). e. Waktu yang dibutuhkan agar truck diposisikan dan loader mulai memuat Waktu yang dibutuhkan agar dump truck diposisikan dan agar loader mulai memuat dan juga tergantung pada kondisi operasi. Sebagai aturan umum, waktu yang tepat bisa dipilih seperti yang telah dijelaskan, waktu siklus dump truck bisa diestimasi dengan menggunakan nilai-nilai untuk faktor yang diperoleh. Tabel 7. Waktu dibutuhkan agar truck diposisikan dan loader mulai memuat Kondisi operasi Baik Rata-rata Tidak menguntungkan

t2, (min) 0.1 to 0.2 0.25 to 0.35 0.4 to 0.5

(Handbook Komatsu Edition 27). 6. Efisiensi kerja Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan, atau merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu yang tersedia (Rezky, 2012). Tabel berikut memberikan efisiensi kerja yang khas sebagai panduan kasar. Untuk mendapatkan angka produksi aktual, tentukan efisiensi sesuai dengan kondisi operasi yang sebenarnya.

29

Tabel 8. Efisiensi kerja (E) excavator Kondisi operasi Baik Sedang Agak buruk Buruk

Efisiensi kerja 0.83 0.75 0.67 0.58

(Handbook Komatsu Edition 27). Tabel 9. Efisiensi kerja (Et) dump truck Kondisi operasi Baik Sedang Agak buruk Buruk

Efisiensi kerja 0.83 0.80 0.75 0.70

(Handbook Komatsu Edition 27). 7. Faktor pengisian bucket (bucket fill factor) Bucket fill factor yaitu perbandingan antara volume material nyata yang dimuat bucket dengan kapasitas munjung bucket dan dinyatakan dalam persen (%) (Agus dkk., 2016). Faktor pengisian bucket bervariasi sesuai dengan sifat material. Faktor yang sesuai dapat dipilih dari tabel, dengan mempertimbangkan kondisi penggalian yang berlaku. Tabel 10. Faktor pengisian bucket (bucket fill factor) - PC 1800 Mudah Sedang

Kondisi penggalian Bucket fill factor Menggali tanah asli seperti tanah lempung atau 1.1 – 1.2 tanah lunak Menggali tanah asli seperti tanah yang berpasir 1.0 – 1.1 dan tanah kering

30

Tabel 10. (lanjutan) - PC 1800 Agak sulit Sulit

Kondisi penggalian Bucket fill factor Menggali tanah asli seperti tanah berpasir 0.8 – 0.9 bercampur kerikil Memuat batuan hasil peledakan 0.7 – 0.8

(Handbook Komatsu Edition 27). I. Produksi Alat Muat Dan Alat Angkut 1. Alat gali (excavator) Karakteristik dari hydraulic excavator adalah pada umumnya menggunakan tenaga diesel engine dan full hydraulic system. Excavating operation paling efisien adalah menggunakan metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai pada bagian bawah. Bagian atas bisa berputar 360 derajat. Dalam konfigurasi backhoe ukuran boom lebih panjang sehingga jangkauan lebih jauh, tetapi bucket lebih kecil. Ini bukan berarti produksinya rendah, karena putaran swingnya bisa lebih kecil yang berarti cycle timenya lebih pendek. Pada konfigurasi yang lain adalah loading sovel, biasanya boom lebih pendek, tetapi bucket lebih besar, ketinggian permukaan galian lebih tinggi, jangkauan pendek ketinggian muat lebih besar, cycle time swing lebih lama. Hal ini bukan berarti produksinya lebih rendah, karena ukuran bucketnya lebih besar dari pada backhoe. Kelebihan excavator ini adalah bisa mendistribusikan muatan ke seluruh bagian vessel dengan merata. Artinya lebih mudah mengatur muatan sehingga jalannya dump truck menjadi seimbang. Biasanya backhoe pada komatsu bucketnya kecil (PC 300 ke bawah) sedangkan untuk

31

loading shovel, bucketnya lebih besar (PC 400 ke atas) (Tenriajeng, 2003). Rumus: Q=q×

× E …………………………………………………………….(2.3)

Keterangan: Q = Produksi alat gali (ton/jam) q = Produksi per siklus alat gali (ton) q = q1 × K Dimana: q1 = Kapasitas bucket alat gali K = Bucket fill factor alat gali Cm = Waktu edar alat gali (detik) E = Efisiensi kerja alat gali (%) (Handbook Komatsu Edition 27). 2. Alat angkut (dump truck) Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh. Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya, alat ini dapat bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan: 1. On high way dump truck, muatannya lebih kecil dari 20 m3 2. Off high dump truck, muatannya lebih besar dari 20 m3 (Tenriajeng, 2003).

32

Rumus: P=C×

× Et ….........................................................................................(2.4)

Keterangan: P = Produksi alat angkut (ton/jam) C = Produksi per siklus alat muat (ton) C = n × q1 × K Dimana: n = Jumlah pemuatan q1 = Kapasitas bak alat gali (ton) K = Bucket fill factor alat gali Cmt = Waktu edar alat angkut (menit) Et = Efisiensi kerja alat angkut (%) (Handbook Komatsu Edition 27). J. Match Factor (Faktor Keserasian) 1. Memperkirakan jumlah dump truck yang dibutuhkan (M) Rumus: M=

=

×

…………………………………………(2.5)

Keterangan: Dimana n: Jumlah siklus yang dibutuhkan excavator untuk mengisi dump truck Cms : Waktu edar excavator (detik) Cmt : Waktu edar dump truck (menit)

33

2. Produksi perjam (dump truck) Jumlah dump truck yang dibutuhkan untuk digunakan dalam kombinasi dengan loader yang bekerja maksimal. Efisiensi operasi dapat diestimasi dengan rumus sebagai berikut: Rumus: P=C×

× Et × M …………………………………………………….....(2.6)

Keterangan: P = Produksi alat angkut (ton/jam) C = Produksi per siklus alat muat (ton) C = n × q1 × K Dimana: n = Jumlah pemuatan q1 = Kapasitas bak alat gali (ton) K = Bucket fill factor alat gali Cmt = Waktu edar alat angkut (menit) Et = Efisiensi kerja alat angkut (%) M = Jumlah dump truck yang beroperasi (Handbook Komatsu Edition 27).

III. METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu Dan Kesampaian Daerah Perusahaan PT. Paramitha Persada Tama adalah perusahaan tambang yang bergerak dibidang pertambangan mineral logam (nikel) yang memiliki wilayah izin usaha pertambangan (IUP) seluas 175 Ha yang terbagi dari 4 blok front tambang yaitu blok A, B, C dan D, masing-masing blok ini memilki luas area penambangan yang berbeda, akan tetapi memilki target produksi bijih nikel yang sama yaitu sebesar 10.000 ton/minggu. Wilayah izin usaha pertambangan ini terletak di Desa Boenaga, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara umum lokasi dapat dengan mudah dijangkau dengan berbagai sarana transportasi yang ada, dengan menggunakan jalur darat maupun jalur laut, dengan menggunakan jalur darat, dapat menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat dengan rute Kendari – Konawe Utara – Kecamatan Tinobu dengan jarak tempuh ± 100 km dengan waktu perjalanan ± 2 jam, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan transportasi laut, dengan menggunakan kapal/speedboat dengan waktu perjalanan ± 2 jam 30 menit menuju Desa Boenaga, Kecamatan Lasolo Kepulauan tempat lokasi penelitian. Adapun lokasi tempatnya dilakukannya penelitian dapat dilihat pada peta lokasi penelitian gambar 1.

34

35

Gambar 1. Peta lokasi okasi front tambang blok B PT. Paramitha Persada Tama

36

B. Alat Dan Bahan Adapun alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 11. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian No

Nama Alat/Instrument

Jumlah

1.

Buku Lapangan

1 Buah

2.

Alat Tulis

1 Paket

3.

Safety APD

1 Paket

4.

Kamera

1 Buah

5.

Peta Administrasi Daerah Penelitian

1 Buah

6.

Kalkulator

1 Buah

7.

Meteran

1 Buah

8.

Handbook Komatsu Edition, 27

1 Buah

Kegunaan Sebagai tempat untuk mencatat hasil observasi di lapangan Untuk mencatat hasil observasi di lapangan Untuk keamanan dan pelindung diri pada saat melakukan kegiatan penelitian di lapangan Untuk mengambil gambar di lapangan Sebagai petunjuk lokasi area penelitian Sebagai alat bantu saat menghitung data/pengolahan data Untuk mengukur perubahan topografi jalan Sebagai tempat pengambilan data dalam merancang produktivitas alat gali muat dan alat angkut

C. Prosedur Penelitian 1. Pengumpulan data Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 jenis data, yaitu. Data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung di lapangan dengan melakukan tinjauan langsung di lapangan dengan melihat bentuk dari kenampakan front tambang blok B, mengukur tiap-tiap segmen jalan apabila terjadi perubahan

37

topografi. Untuk data sekunder diperoleh dari perusahaan atau sumber lainnya yang meliputi data target produksi nikel per minggu, data waktu kerja dan shift kerja untuk setiap hari, spesifikasi alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump), handbook komatsu edition 27, density nikel dan peta lokasi dan kesampaian daerah perusahaan. 2. Pengolahan data Dari hasil pengumpulan data primer dan data sekunder di atas bertujuan untuk merencanakan dan menentukan produktivitas alat gali muat dan alat angkut dan menentukan jumlah alat gali muat dan alat angkut yang akan digunakan untuk pencapaian target produksi pada front tambang blok B, dengan menentukan: a. Waktu edar alat gali excavator Untuk mencari waktu edar secara teoritis alat gali muat Excavator PC 300 adalah dengan menentukan standar waktu edar dengan faktor konversi penentuan ini bisa dilihat pada bab 2 kajian pustaka, tabel 1 dan 2, halaman 23 dan 24. Untuk rumus waktu edar alat gali muat bisa dilihat pada bab 2 kajian pustaka, persamaan 2.1, halaman 23. b. Waktu edar alat angkut dump truck Untuk mencari waktu edar alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump), pertama dengan menghitung nilai dari n, dimana nilai n ini meliputi hasil c 1 kapasitas dump truck bisa dilihat pada lampiran 2, kedua hasil penentuan q 1 kapasitas

38

bucket alat gali muat bisa dilihat pada lampiran 1, ketiga penentuan K bucket fill factor bisa dilihat pada bab 2 kajian pustaka, tabel 10, halaman 29. Keempat penentuan hasil Cms waktu edar alat gali muat bisa dilihat pada lampiran 3. Kelima penentuan hasil V1 kecepatan rata-rata dump truck dalam membawa material isi bisa dilihat pada lampiran 8. Keenam penentuan hasil V2 kecepatan rata-rata dump truck dalam kembali kosong bisa dilihat pada lampiran 9. Ketujuh penentuan t 1 waktu yang dibutuhkan untuk menumpahkan ditambah waktu yang dibutuhkan untuk bersiap menumpahkan material bisa dilihat pada bab 2 kajian pustaka, tabel 6, halaman 28 dan kedelapan penentuan t2 waktu yang dibutuhkan dump truck dalam mengambil posisi dan alat gali muat untuk memulai pengangkutan bisa dilihat pada bab 2 kajian pustaka, tabel 7, halaman 28. Untuk rumus waktu edar alat angkut bisa dilihat pada bab 2 kajian pustaka, persamaan 2.2, halaman 24. c. Efisiensi kerja alat gali muat dan alat angkut Efisiensi kerja sangatlah berpengaruh sekali dalam kegiatan produksi, baik alat gali ataupun alat angkut. Semakin tinggi efisiensi kerja suatu alat maka akan semakin tinggi pula hasil yang akan didapat, begitupun sebaliknya semakin rendah efisiensi kerja maka semakin kecil pula hasil yang akan diperoleh. Maka untuk mencari efisiensi kerja alat gali muat dan alat angkut bisa dilihat pada bab 2 kajian pustaka, tabel 8 dan 9, halaman 29.

39

3. Analisis data Dari hasil pengolahan data di atas, dengan menghitung atau menentukan waktu edar alat gali muat dan alat angkut, efisiensi kerja alat gali muat dan alat angkut dan bucket fill factor alat gali. Maka dapat dihitung produksi dari alat gali muat dalam per jamnya bisa dilihat pada bab 2 kajian pustaka, persamaan 2.3, halaman 31. Kemudian untuk menentukan produksi dari alat angkut dalam per jamnya bisa dilihat pada bab 2 kajian pustaka, persamaan 2.4, halaman 32. Kemudian untuk memperkirakan jumlah dump truck yang akan digunakan dalam kegiatan produksi pada front tambang blok B bisa dilihat pada bab 2 kajian pustaka, persamaan 2.5, halaman 32. Maka hasil dan kesimpulan dari analisis data di atas dapat menentukan produksi alat gali muat Excavator PC 300 ton/jam. Produksi alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) ton/jam. Jumlah alat gali muat dan alat angkut yang akan digunakan pada kegiatan produksi pada front tambang blok B.

40

D. Flow Chart (Metode Penelitian) Mulai

Data Primer Jarak jalan angkut datar segmen C (320 m), jarak jalan angkut lereng segmen B (550 m) dan jarak jalan angkut datar segmen A (50 m) pada front tambang blok B menuju stock yard Data Sekunder Target produksi bijih nikel per minggu, data waktu kerja dan shift kerja untuk setiap hari, spesifikasi alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump), Handbook Komatsu Edition 27, density nikel, peta lokasi dan kesampaian daerah

Pengolahan Data Menentukan produktivitas alat gali muat dan alat angkut menggunakan: Waktu edar  Alat gali muat (23 detik)  Alat angkut (8,10 menit) Kapasitas bucket alat gali dan kapasitas bak alat angkut  Kapasitas bucket alat gali muat (2,56 ton)  Kapasitas bak alat angkut (19 ton) Efisiensi kerja alat gali muat dan alat angkut  Efisiensi kerja alat gali muat (0,83 Baik)  Efisiensi kerja alat angkut (0,83 Baik) Bucket fiil factor  Bucket fiil factor (1.0 Sedang)

A

41

A

Analisis Menentukan kemampuan produksi alat gali muat menggunakan persamaan: Q=q×

×E

Menentukan kemampuan produksi alat angkut menggunakan persamaan: P=C×

× Et

Menentukan jumlah dump truck yang dibutuhkan (M): M=

=

×

Hasil Dan Kesimpulan  Produksi alat gali Excavator PC 300 ton/jam  Produksi alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) ton/jam  Menentukan jumlah Dump Truck yang dibutuhkan (M)

Selesai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Jam Kerja Dan Waktu Istirahat Jadwal jam kerja dan waktu istirahat yang berlaku di perusahaan PT. Paramitha Persada Tama terdiri dari satu shift kerja dalam sehari dengan waktu kerja 8 jam. Waktu kerja berlaku untuk setiap hari, dari hari Senin sampai hari Minggu, dimana terjadi penambahan waktu jam istirahat khususnya pada hari jumat karna dipakai untuk melakukan ibadah sholat jumat dan juga istirahat. Jadi total waktu kerja efektif pada hari senin, selasa, rabu, kamis, sabtu dan minggu adalah 8 jam, sedangkan khusus hari jumat adalah 7 jam kegiatan, sehingga total jam kerja apa bila dirataratakan dalam 1 minggu adalah 55 jam dengan rata-rata jam kerja dalam satu hari adalah 7,8 jam/hari. Berikut adalah tabel jam kerja dan jam istirahat perusahaan. Tabel 12. Pembagian waktu kerja dan waktu istirahat Keterangan kegiatan Mulai kerja pagi Istirahat siang Istirahat siang pada hari juma’at Mulai kerja setelah istirahat / juma’at Pulang kerja Sarapan pagi dan persiapan bekerja

Waktu kerja (jam) 08.00 Wita 12.00 - 13.00 Wita 11.00 - 13.00 Wita 13.00 Wita 17.00 Wita 06.30- 08.00 Wita

B. Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Di PT. Paramitha Persada Tama Alat penambangan yang dipakai di perusahaan PT. Paramitha Persada Tama adalah alat sewa yang bekerja sama dengan 2 konraktor, masing-masing alat yang digunakan memiliki merek yang berbeda-beda. Alat gali muat yang tersedia berupa excavator backhoe sebanyak 9 buah dengan merek sumitomo dan juga komatsu tetapi

42

43

alat excavator yang beroperasi tidak semuanya melakukan kegiatan produksi, sedangkan untuk alat angkut yang tersedia berupa dump truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) sebanyak 12 buah. Akan tetapi alat yang beroperasi dalam kegiatan produksi hanya 4-5 dump truck karena sebagian alat lainnya dalam keadaan perbaikan dan rusak. C. Alat Mekanis Yang Akan Digunakan Pada Front Tambang Blok B Alat produksi yang akan digunakan dalam rancangan kegiatan produksi penambangan front tambang blok B adalah excavator backhoe dengan merek komatsu PC 300 dengan kapasitas bucket 1,60 m3, alasan memakai merek komatsu karena penyediaan excavator ini sudah ada di perusahaan tinggal penulis menentukan kira-kira dengan alat gali yang ada berapa yang akan dihasilkan dan digunakan dalam beroperasi dengan menyesuaikan target yang ada. Untuk alat angkut yang akan penulis gunakan adalah dump truck dengan merek Hino 500 Fm 260 Jd (body dump), karena untuk dump truck merek ini sudah ada tersedia di perusahaan, tinggal menentukan berapa banyak kebutuhan dump truck yang akan digunakan berdasarkan dari target yang ada dan yang dihasilkan dari alat gali muat excavator. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan tempat kerja: 1. Lokasi penambangan Lokasi penambangan di PT. Paramitha Persada Tama memiliki beberapa blok front tambang yaitu blok A, B, C dan D, dimana semenjak dari pertama melakukan kegiatan penambangan sampai sekarang sudah ada 2 blok yang dibuka yaitu blok D

44

dimana blok ini sudah mine out lalu untuk kegiatan sekarang berlangsungnya kegiatan penambanagan di blok C, dimana blok D dan C ini berada berdekatan sedangkan untuk blok B dan A yang belum dilakukan kegiatan penambangan juga berada berdekatan, tetapi antara 2 blok ini jalan hauling dump truck yang berbeda. Pada kegiatan penelitian ini berada pada blok B yan yang dimana pada blok ini sudah pernah dilakukan lakukan kegiatan pembersihan lahan ((land clearing) oleh perusahaan lain atau sebelum PT. Paramitha Persada Tama, tetapi sebelum kegiatan penambangan pada blok B perusahaan yang sebelumnya terjadi penutupan perusahaan dan pada beberapa tahun berikutnya PT. Paramitha Persada Tama yang akan melakukan kegiatan penambangan pada blok B untuk beberapa bulan ke depan ketika blok C sudah mine ine out out.. Maka penulis disini bertujuan membantu memberikan masukan kepada

perusahaan dalam

me merencanakan rencanakan berapa kebutuhan alat

penambangan yang akan dipakai berupa alat gali muat maupun alat angkut pada blok B, berdasarkan target produksi perusahaan yaitu 10 ton/minggu. Berikut kondisi kenampakan front penambangan blok B.

Permukaan jalan Endapan nikel tinggi dinding ± 4 meter Gambar 2. Front tambang blok B

45

2. Pola pemuatan yang akan digunakan Pola pemuatan penting dalam suatu kegiatan penambangan karna berpengaruh dalam penentuan waktu edar alat gali, dimana dengan pola muat disini berpengaruh sebarapa cepat proses pemuatan yang dihasilkan maka waktu edar suatu alat akan semakin kecil sehingga sangat berpengaruh baik untuk target produksi yang ada dan juga penulis bisa menentukan waktu edar berdasarkan salah satu parameter dari pola muat itu sendiri. Dalam penambangan blok B penulis memilih pola muat bottom loading, karena dilihat dari aspek segi dari kondisi suatu front tambang blok B topografi dari permukaannya sangat luas dan juga datar, sehingga suatu alat baik alat gali maupun alat angkut dapat lebih leluasa dalam bekerja atau bermanufer dan juga tinggi dari dinding front tidak begitu tinggi sehingga bucket dari excavator backhoe bisa menjangkau baik permukaan dinding maupun ujung dari dinding front. D. Produktivitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Dalam penelitian front tambang blok B dalam menentukan suatu produksi suatu alat gali muat dan alat angkut peneliti menggunakan perhitungan secara teoritis yang dimana metode ini merancang suatu kegiatan produksi alat mekanis yang nantinya akan direalisasikan di lapangan dengan panduan berdasarkan Handbook Komatsu Edition 27 atau spesifikasi suatu alat yang nantinya akan dipakai perhitungan produktivitas ini dalam kegiatan produksi yang akan berlangsung pada beberapa bulan ke depan. Perencanaan produksi ini sangat penting karna untuk menanggulangi dari kekurangan target yang terjadi pada blok-blok sebelumnya, sehingga pada

46

kegiatan blok selanjutnya yang akan dilakukan penambangan akan berjalanan secara maksimal berdasarkan perhitungan kemampuan suatu alat dalam beroperasi. Sebelum melakukan suatu perhitungan produksi suatu alat mekanis banyak parameter atau data-data yang harus dicari dan dihitung untuk sebagai data yang nantinya akan digabung keseluruhannya yang masing-masing data ini saling melengkapi satu sama lain dan mempunyai maksud dan peran masing-masing dalam menentukan produtivitas suatu alat gali muat dan alat angkut. Maka dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang hasil dari perhitungan rancangan produksi alat gali muat dan alat angkut pada front tambang blok B yang meliputi: 1. Waktu edar alat gali muat (excavator) secara teoritis Dalam penentuan waktu edar alat gali muat Excavator PC 300 langkahlangkahnya adalah dengan menentukan standar waktu edar 18 detik dikali dengan faktor konversi 1,3. Maka hasil dari waktu edar dari Excavator Komatsu PC 300 adalah 23 detik/siklus. Hasil dari perhitungan waktu edar alat gali muat Excavator Komatsu PC 300 terdapat pada lampiran 3. 2. Waktu edar alat angkut (dump truck) secara teoritis Dalam penentuan waktu edar alat angkut Dump Truck langkahnya-langkahnya adalah dengan menentukan Cms 2,41 menit ditambah V 1 3,13 menit ditambah t1 30 detik ditambah V2 1,40 menit ditambah t2 6 detik. Maka hasil dari waktu edar alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) adalah 8,10 menit/siklus. Hasil

47

dari perhitungan waktu edar alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) terdapat pada lampiran 4. 3. Efisiensi kerja alat gali muat dan alat angkut secara teoritis Efisiensi kerja dari alat gali muat Excavator Komatsu PC 300 adalah 0,83 dan masuk dalam kategori kondisi operasi baik dan efisiensi kerja dari alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) adalah 0,83 dan masuk dalam kategori kondisi operasi baik. Penentuan efisiensi kerja bisa dilihat pada halaman 29 tabel 8 dan 9. 4. Faktor pengisian bucket (bucket fill factor) Bucket fill factor Excavator Komatsu PC 300 adalah 1.0 masuk dalam kondisi penggalian sedang (menggali tanah asli seperti tanah yang berpasir dan tanah kering). Alasanya karena material dari nikel tidak begitu keras dan juga pori-pori dari material nikel yang kecil dan rapat, sehingga dalam proses pengambilan material di lapangan hasil yang didapatkan bisa sesuai dengan hasil yang ada di dalam bucket excavator. Penentuan Bucket fill factor Excavator Komatsu PC 300 bisa dilihat pada halaman 29 tabel 10. E. Produksi Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Secara Teoritis 1. Alat gali (excavator) Perhitungan dalam menentukan produksi alat gali Excavator Komatsu PC 300 adalah dengan menentukan produksi persiklus alat gali 2,56 ton dikali Cm 157 detik

48

dikali Efisiensi kerja 0,83. Maka pada perhitungan produksi Excavator Komatsu PC 300 adalah 333 ton/jam. Hasil dari perhitungan produksi alat gali muat Excavator Komatsu PC 300 terdapat pada lampiran 5. 2. Alat angkut (dump truck) Dalam perhitungan produksi Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) penulis sudah menghitung atau menentukan C produksi per siklus alat gali muat 18 ton dikali Cmt 7,41 dikali Efisiensi kerja alat angkut 0,83. Maka produksi alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) adalah 111 ton/jam. Hasil dari produksi alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) terdapat pada lampiran 6. F. Keserasian Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Secara Teoritis Setelah menghitung produksi alat angkut dump truck maka masuk dikeserasian alat gali muat dan alat angkut, gunanya untuk mengestimasi jumlah dump truck yang akan dibutuhkan untuk dikombinasikan dengan alat gali excavator, untuk mendapatkan hasil operasi yang sesuai dengan produktivas yang dihasilkan dari alat gali excavator dalam per jam. Jadi yang dibutuhkan alat gali muat Excavator Komatsu PC 300 adalah 1 unit excavator dan untuk alat angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) yaitu 3 unit dump truck. Hasil dari keserasian alat gali muat dan alat angkut terdapat pada lampiran 7.

V. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Hasil rancangan perhitungan produktivitas pada front tambang blok B secara teoritis adalah, produktivitas Excavator Komatsu PC 300 dengan tingkat efisiensi kerja baik 0,83 adalah 333 ton/jam dan produktivitas Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) dengan tingkat efisiensi baik 0,83 adalah 111 ton/jam dan apabila memakai 3 unit dump truck hasil yang akan didapat adalah 333 ton/jam. Maka hasil yang didapat dari excavator sesuai dengan yang didapat dari hasil dump truck. Hasil produksi ini mencapai dan melebihi target yang ditentukan oleh perusahaan yaitu 10.000 ton/minggu dan menjadi meningkat hasil yang didapat yaitu 13.000 – 14.000 ton/minggu, sehingga perhitungan ini dapat menguntungkan bagi perusahaan ketika front tambang blok B dibuka karena memerlukan alat yang lebih sedikit dan hasil yang didapat lebih besar dari target yang ada. 2. Maka hasil dari keserasian alat gali muat dan alat angkut ketika dikombinasikan 1 unit excavator dan 3 unit dump truck itu serasi, karena hasil yang dihasilkan per jam dari excavator tersebut sesuai dengan hasil yang didapat dari 3 unit alat angkut dump truck yang digunakan dalam per jamnya, maka dapat disimpulkan tidak ada waktu tunggu dan waktu yang terbuang dari ke dua alat saat melakukan kegiatan produksi.

49

50

B. Saran 1. Perusahaan seharusnya dapat lebih maksimal dalam melakukan kegiatan produksi, dengan menekankan sikap dan sifat kedisiplinan dan lebih teliti dalam melakukan kegiatan penambangan, baik kepada operator yang menjalankan alat mekanis ataupun engineer yang melakukan pengawasan di lapangan. Sehingga waktu yang ada tidak terbuang sia-sia dan bisa lebih maksimal dalam penggunaan waktu dan hasil yang didapat juga bisa sesuai dengan target yang sudah ditentukan oleh perusahaan. 2. Untuk hasil dari rancangan perhitungan produktivitas alat gali muat dan alat angkut pada front tambang blok B dan penentuan jumlah alat gali muat dan alat angkut yang akan digunakan dalam pencapaian target produksi yang sudah ditentukan secara teoritis, maka hasil perhitungan ini mungkin bisa digunakan oleh perusahaan sebagai acuan awal atau masukan dalam penentuan produktivitas alat mekanis pada saat di lapangan.

51

DAFTAR PUSTAKA Agus, A.Y., Agus, T., Uyu, S., Ary, M., 2016, Evaluasi Produksi Alat Mekanis Untuk Pemindahan Overburden Di PT. Riung Mitra Lestari Site Rantau, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Jurnal, Universitas Lambung Mangkurat. Dwi, N.S., Andi, M., 2013, Analisis Produktivitas Alat Berat Pada Proyek Pembangunan Pabrik Krakatau Posco Zone IV Di Cilegon, Jurusan Teknik Sipil, Jurnal Konstruksia Volume 4 Nomer 2, Universitas Sultan AgengTirtayasa. Eko, R.H., Inmarlinianto., Ketut, G., 2015, Kajian Teknis Alat Muat Dan Alat Angkut Untuk Mengoptimalkan Produksi Pengupasan Lapisan Tanah Penutup Di Pit Uw PT. Borneo Alam Semesta Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Jurnal Teknologi Pertambangan Volume 1 Nomer 1, UPN Veteran Yogyakarta. Komatsu., 2006, Specification And Application Handbook, Edition 27. Kholil, A., 2012, Buku Alat Berat, Bandung. Prasmoro, V.A., 2014, Optimasi Produksi Dump Truck Volvo FM 440 Dengan Metode Kapasitas Produksi Dan Teori Antrian Di Lokasi Pertambangan BatuBara, Jurnal Teknik Industri, Univesitas Mercu Buana. Rezky, A., 2012, Keserasian Alat Muat Dan Angkut Untuk Kecapaian Target Produksi Pengupasan Batuan Penutup Pada PT. Unirich Mega Persada Site Hajak Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah, Jurnal Intekna, Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin. Rostiyanti, F.S., 2008, Buku Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Jakarta. Rochmanhadi, Ir., 1992, Buku Alat-Alat Berat Dengan Penggunaanya, Jakarta. Subowo, G., 2011, Penambangan Sistem Terbuka Ramah Lingkungan Dan Upaya Reklamasi Pasca Tambang Untuk Memperbaiki Kualitas Sumberdaya Lahan Dan Hayati Tanah, Jurnal Sumberdaya Lahan Volume 5 Nomer 2, Balai Penelitian Tanah, Bogor. Tenriajeng, A.T., 2003, Pemindahan Tanah Mekanis, Gunadarma, Jakarta.

52

Tim Penjamin Mutu., 2016, Panduan Penulisan Skripsi, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu Oleo, Kendari.

53

LAMPIRAN

54

Lampiran 1 Spesifikasi Excavator Komatsu PC 300

55

Lampiran 2 Spesifikasi Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (Body Dump)

PRODUK

MODEL

PERFORMANCE Kecepatan Maksimum (km/jam) MESIN Tipe Tenaga Maks (PS/rpm)

KOPLING TRANSMISI

KEMUDI

Momen Putir Maks. (kgm/rpm) Jumlah Silinder Diameter x Langkah Piston (mm) Isi Silinder Tipe Diameter Tipe Perbandingan Gigi ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8 ke-9 Mundur Tipe

SUMBU

Radius Putar Min. (m) Depan Belakang

REM

Perbandingan Gigi Akhir Sistem Penggerak Rem Utama Rem Pelambat Rem Parkir

FM 260 JD 86 km/jam J08E-UF Diesel 4 Stroke;InLine 260/2500 76/1500 112 x 130 mm 7684 Single Dry Plate, with coil spring 380 ZF-951115TD 12.728 8.829 6.281 4.644 3.478 2.538 1.806 1.335 1 12.040 Integral Power Steering 8.8 m Reverse Elliot, Full floating type with hypod gear STD= 6.428 Rear 6x4 Air Over Hydraulic, With on Exhaust Pipe Internal Expanding

56

RODA DAN BAN

Ukuran Rim Ukuran Ban Jumlah Ban Accu

tipe pada transmisi output 20 x 7.00T-162 10.00--20 - 16PR 10 12V-65Ah x 2

Depan Belakang Berat Kosong GVWR

200 4130+1300 6420 mm 8480 mm 2450 mm 2700 mm 2050 mm STD:1855 (JIS-8) 1280 mm 1980 mm Rigid Axle with Semi Elliptic 2900 kg 3710 kg 6610 kg 26000 kg

SISTEM LISTRIK TANGKI SOLAR Kapasitas (L) DIMENSI (mm) Jarak Sumbu Roda Panjang bak Total Panjang Total Lebar Total Tinggi Lebar Jejak Depan FR Tr Lebar Jejak Belakang RR Tr Julur Depan FPH Julur Belakang ROH SUSPENSI Depan dan Belakang BERAT CHASSIS (kg)

57

Lampiran 3 Hasil Waktu Edar Alat Gali Muat Excavator PC 300 Rumus: Waktu siklus = waktu siklus standar × faktor konversi = 18 × 1,3 = 23 detik Keterangan: Waktu siklus standar = Model (Excavator PC 300) = Sudut ayunan (90°) = 18 detik Faktor konversi = Menggali kedalaman (4 meter) = Ditentukan maksimal menggali kedalaman (10 meter) = = 0,4 = 0,4 × 100 = 40% = 1,3 kondisi menumpahkan (agak sulit)

58

Lampiran 4 Hasil Waktu Edar Alat Angkut Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd Rumus: Cmt = n × Cms +

+ t +

+ t

= 2,41 menit + 3,13 menit + 30 detik + 1,40 menit + 6 detik = 8,10 menit Keterangan: Dimana, n: Jumlah siklus yang dibutuhkan alat gali untuk mengisi dump truck (7 kali) n :

×

c1 : Kapasitas dump truck (19 ton) q1 : Kapasitas bucket alat gali (2,56 ton) K : Bucket fill factor alat gali (1.0) Cms

: Waktu edar alat gali (23 detik)

D

: Jarak pemuatan alat angkut dump truck (920 meter)

V1

: Kecepatan rata-rata dump truck dalam membawa material isi (3,13 menit)

V2

: Kecepatan rata-rata dump truck dalam kembali kosong (1,40 menit)

t1

: Waktu yang dibutuhkan untuk menumpahkan ditambah waktu yang dibutuhkan untuk bersiap menumpahkan material (30 detik)

t2

: Waktu yang dibutukan dump truck dalam mengambil posisi dan alat gali untuk memulai pengangkutan (6 detik)

59

Lampiran 5 Hasil Produksi Alat Gali Muat Excavator PC 300 Rumus: Q=q×

×E

333 ton/jam = 2,56 ton × 157 detik × 0,83 (Efisiensi kerja baik) Keterangan: Q

= Produksi alat gali muat (333 ton/jam)

q

= Produksi per siklus alat gali muat (2,56 ton)

q1

= Kapasitas bucket alat gali muat (2,56 ton)

K

= Bucket fill factor alat gali muat (1.0)

Cm = Waktu edar alat gali muat (23 detik) E

= Efisiensi kerja alat gali muat (0,83)

60

Lampiran 6 Hasil Produksi Dump Truck Hino 500 Fm 260 Jd (body dump) Rumus: P=C×

× Et

111 ton/jam = 18 × 7,41 × 0,83 (Efisiensi kerja baik) Keterangan: P

= Produksi alat angkut (111 ton/jam)

C

= Produksi per siklus alat gali (2,56 ton/jam)

n

= Jumlah pemuatan (7 kali)

q1

= Kapasitas bak alat muat (2,56 ton)

K

= Bucket fill factor alat muat (1.0)

Cmt = Waktu edar alat angkut (8,10 menit) Et

= Efisiensi kerja alat angkut (0,83)

61

Lampiran 7 Hasil Keserasian Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Rumus: M=

=

,

(

)

,

(

)

= 3,36 (3 dump truck)

Keterangan: n = Jumlah siklus yang dibutuhkan excavator untuk mengisi dump truck (7 kali) Cms = Waktu edar excavator (23 detik) Cmt = Waktu edar dump truck (8,10 menit)

62

Lampiran 8 Hasil Kecepatan Rata-Rata Dump Truck Dalam Membawa Material Isi (V1) Jarak datar segmen (C) 320 meter = 40 km (kecepatan) =

.

= 666 m (maksimal kecepatan perjalanan) = 666 m × 0,53 (faktor kecepatan) = 353 m/min (kecepatan rata-rata) =

/

= 0,91 (waktu yang dibutuhkan) = 0,91 × 60 = 6 detik Jarak lereng segmen (B) 550 meter = 20 km (kecepatan) =

.

= 333 m (maksimal kecepatan perjalanan) = 333 m × 0,76 (faktor kecepatan) = 253 m/min (kecepatan rata-rata) =

/

= 2,17 (waktu yang dibutuhkan)

63

= 2,17 × 60 = 130 detik (2,10 menit) Jarak datar segmen (A) 50 meter = 40 km (kecepatan) =

.

= 666 m (maksimal kecepatan perjalanan) = 666 m × 0,60 (faktor kecepatan) = 399.6 m/min (kecepatan rata-rata) =

.

/

= 0,13 (waktu yang dibutuhkan) = 0,13 × 60 = 8 detik Jadi jumlah keseluruhan dari 3 segmen jalan tadi digabung, maka V 1 kecepatan rata-rata dump truck dalam membawa material isi adalah 3,13 menit. Tabel kecepatan rata-rata dump truck dalam keadaan pergi (V1) Jarak (m)

Mengangkut (pergi)

Datar

320

Lereng

550

Datar

50

Kecepatan perjalanan maksimal 40 km/jam/666 m/menit 20 km/jam/333 m/menit 40 km/jam/666 m/menit

Faktor kecepatan

Rata-rata kecepatan

Waktu yang dibutuhkan

0,53

353 m/menit

0,91

0,76

253 m/menit

2,17

0,60

399,6 m/menit

0,13

Total

3,13 menit

64

Lampiran 9 Hasil Kecepatan Rata-Rata Dump Truck Dalam Kembali Kosong (V2) Jarak datar segmen (A) 50 meter = 60 km (kecepatan) =

.

= 1,000 m (maksimal kecepatan perjalanan) = 1,000 m × 0,37 (faktor kecepatan) = 370 m/min (kecepatan rata-rata) =

/

= 0,14 (waktu yang dibutuhkan) = 0,14 × 60 = 8 detik Jarak tanjakan segmen (B) 550 meter = 40 km (kecepatan) =

.

= 666 m (maksimal kecepatan perjalanan) = 666 m × 0,76 (faktor kecepatan) = 506 m/min (kecepatan rata-rata) =

/

= 1,08 (waktu yang dibutuhkan)

65

= 1,08 × 60 = 65 detik (1,5 menit) Jarak datar segmen (C) 320 meter = 60 km (kecepatan) =

.

= 1,000 m (maksimal kecepatan perjalanan) = 1,000 m × 0,71 (faktor kecepatan) = 710 m/min (kecepatan rata-rata) =

/

= 0,45 (waktu yang dibutuhkan) = 0,45 × 60 = 27 detik Jadi jumlah keseluruhan dari 3 segmen jalan tadi digabung, maka V 2 kecepatan rata-rata dump truck dalam kembali kosong adalah 1,40 (menit). Tabel kecepatan rata-rata dump truck dalam keadaan pulang (V2) Jarak (m) Datar Mengangkut (pulang) Tanjakan Datar

50 550 320

Kecepatan perjalanan maksimal 60 km/jam/1,000 m/menit 40 km/jam/666 m/menit 60 km/jam/1,000 m/menit

Faktor kecepatan

Rata-rata kecepatan

Waktu yang dibutuhkan

0,37

370 m/menit

0,14

0,76

506 m/menit

1,08

0,71

710 m/menit

0,45

Total

1,40 menit

66

Lampiran 10 Foto Kegiatan Penelitian Di PT. Paramitha Persada Tama A. Foto front tambang blok B

B. Foto jalan angkut datar segmen C (320 m)

67

C. Foto jalan angkut lereng segmen B (550 m)

D. Foto jalan angkut datar segmen A (50 m) dan stock yard

Related Documents

Aya Noor
December 2019 21
Noor Ahmad
November 2019 14
Noor Ahmad.pdf
May 2020 19
Chistie Noor
April 2020 7
Noor Ashikin
November 2019 18
Ios (noor).docx
December 2019 10

More Documents from "aditya"

Bab I.docx
May 2020 3
Bab 1.docx
July 2020 5
Propsl Asrin.docx
July 2020 5
Noor Ahmad.pdf
May 2020 19
Sampul.docx
July 2020 5