Bab I Pengling.docx

  • Uploaded by: Iga Sakinah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I Pengling.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,538
  • Pages: 12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembangunan secara umum pada hakekatnya adalah proses perubahan yang terusmenerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Gerakan menjaga lingkungan merupakan hal yang akhir-akhir ini banyak di lakukan oleh lembaga ataupun organisasi. Karena semakin meningkatnya polusi,perusakan alam, dan pencemaran

lingkungan,

pembangunan

di

indonesia

harus

menerapkan

green

construction. Salah satu bentuk pemeliharaan pencegahan polusi yang berlebih dengan membuat lingkungan yang ramah lingkungan. Dengan berbagai ilmu yang digunakan maka bisa mewujudkan bangunan yang ramah lingkungan, yang di tinjau dari beberapa aspek. Teknologi ramah lingkungan telah ramai di kampanyekan, masyarakat maupun pelajar (mahasiswa) di kenalkan dengan konsep ramah lingkungan di sekolah atau instansi universitas. Misalnya prinsip pemisahan sampah organik dan anorganik, serta penggunaan plastik yang bisa di daur ulang. Selain itu perusahaan-perusahaan juga mulai di wajibkan untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan(green construction) dan penanganan pengelolaan limbah sesuai dengan standart agar tidak tercemar ke lainnya Indonesia merupakan negara tropis yang di lewati garis khatulistiwa sehinggan dilimpahi sinar matahari yang cukup panjang sepanjang tahun, serta suhu yag cukup stabil. Dengan memperhatikan kondisi geografis, maka energi alternatif matahari sangat cocok diterapkan diindonesia. Konstruksi bangunan rumah juga harus memperhatikan unsur penggunaan bahan/material dan bentuk bangunan yang mampu mengurangi penggunaan lampu untuk pencahayaan, AC untuk pendingin sistem pembuangan yang baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang di maksud dengan green construction? 2. Bagaimana penerapan green construction? 3. Bagaimana penggunaan energi matahari sebagai alternatif energi listrik? 4. Tantangan penerapan konsep green construction di indonesia?

1.3 TUJUAN PENULISAN Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempelajari dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan dengan konsep ramah lingkungan dan hemat energi untuk masa yang akan datang, yang sesuai dengan kondisi geografis indonesia.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Definisi Green Construction

Green construction atau konstruksi hijau adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya serta bebrbiaya rendah. Gerakan konstruksi hijau mengedepankan keseimbangan antara keuntungan jangka pendek terhadap resiko panjang, dengan bentuk usaha yang tidak merusak kesehatan,keamanan, dan kesejahteraan masa depan. Green construction di rancang untuk mengurangi dampak menyeluruh akibat pembangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, melalui: a. Penggunaan energi, air, dan sumber daya lain secara efisien b. Perlindungan pembangunan berkelanjutan untuk generasi mendatang c. Meminimalisir timbunan,limbah,polusi dan degradasi lingkungan

Sebagai contoh, green construction dapat memanfaatkan material bangunan yang ramah lingkungan atau berkelanjutan dalam konstruksinya (misalnya material hasil recyle atau reuse) atau terbuat dari sumber daya terbarukan. Menciptakan lingkungan indoor yang sehat dan tidak tercemar polutan (yaitu dengan mengurangi pemakaian produk yang mengemisikan polutan) serta perancangan landscape yang dapat meminimalisir pemakaian air. Meskipun belakangan ini banyak pengembang properti maupun perumahan yang menyatakan bahwa bangunannya berkonsep green construction, pihak GBCI menyatakan saat ini baru ada 2 gedung di indonesia yang secara resmi telah memiliki sertifikasi green construction. Dua gedung tersebut adalah menara BCA di Grand Indonesia Jakarta dan gedung milik PT. Dahana di Subang. Keduamya mendapatkan sertifikasi greenship platinum dari GBCI adalah rating tools yang telah ditetapkan oleh GBCI sebagai sistem penilaian yang menjembatani konsep bangunan ramah lingkungan dan prinsip keberlanjutan dengan praktik yang nyata. Green building juga dikenal sebagai konstruksi hijau atau bangunan yang berkelanjutan. Yang mengacu pada struktur dan menggunakan proses yang

bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup bangunan. Mulai dari penentuan tapak untuk desain,konstruksi,operasi,pemeliharaan,renovasi pembongkaran. Green building memperluas dan melengkapi desain bangunan Sedangkan green construction adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang menerapkan terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan,pelaksanaan, dan pemakaian produkkonstruksi yang ramah lingkungan,efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, serta berbiaya rendah. Gerakan konstruksi hijau ini juga identik dengan mengedepankan keseimbangan antara keuntungan jangka pendek terhadap resiko jangka panjang, dengan memikirkan bentuk yang tidak merusak kesehatan, lingkungan, keamanan dan kesejahteraan masa depan.

2.2.2 Penerapan green construction 1. modal atau biaya Tak bisa di pungkiri penggunaan design hijau ini memakan biayayang banyak. Untuk konsep green construction banyak memakan dana yang besar, seperti contohnya dalam penggunaan pakar atau tenaga ahli dalam pembuatan gedung yang berkonsep berkelanjutan untuk masa depan. 2. pembuatan design yang strategis Setiap gedung atau suatu konstruksi di pastikan memiliki design yang berbedabeda, tentunya dalam prinsip green construction design haruslah meningkatkan efesiensi penggunaan sumber daya pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang berkonsepkan ramah lingkungan. Tentunya hal itu menjadi tantangan utama para ahli untuk membuat desgin yang cocok pada lingkungan sekitar. 3. pemilihan material / bahan bangunan yang ramah lingkungan Mayoritas rumah saat ini di bangun menggunakan bingkai kayu, membangun rumah dengan kayu rentan terhadap kegagalan prematur ketika rincian kecil dibiarkan ataau dibuat dengan produk kayu berkualitas buruk. Saat ini pemilik rumah memiliki kesempatan bagus untuk beralih ke konsep green construction. Namun denga isu ilegal logging yang masih banyak penggunaan kayu sebagai material mulai di tinggalkan untuk kelestarain lingkungan. Untuk itu penggunaan batu alam, gypsum, batu bata dan alumunium serta baja ringan pun menjadi pilihan yang tepat. 4. pembuatan peraturan yang sah dalam penerapan green construction Di indonesia saat ini, wacana konstruksi hijau mulai tampak pada penerapan beberapa proyek seperti proyek ruas jalan tol bandara yang dikerjakan olehPT Pembangunan perumahan dan proyek rusunami oleh PT Perumnas. Namun saat ini masih belum ada juga payung hukum untuk penerapan green construction tersebut. 5. membangun kesadaran masyarat akan pentingnya green construction Banyak masyarakat indonesia yang belum mengetahui makna green construction.mulai dari konsep, manfaatnya dalam jangka panjang serta aplikasinya. Penyuluhan green construction seharusnya juga di berikan kepada masyarakat indonesia agar lebih tahu mengenai peranan green construction di indonesia.

2.3.3 Penggunaan energi matahari sebagai pengganti alternatif energi listrik Sinar dari matahri dapat diubah menjadi energi listrik menggunakan komponen yang disebut sel surya. Para ahli telah berhasil memanfaatkan prinsip dari sel surya dengan menciptakan panel surya yang dapat digunakan sebagai atap rumah. Jadi ketika siang hari tidak perlu menggunakan energi listrik. Dengan berkembangnya teknologi panel surya berkembang sehingga bisa menyesuaikan posisi matahari. Tetapi kendala yang dihadapi adalah dari segi biaya pemasangan/instalasi masih mahal jika di bandingkan dengan menggunakan energi listrik dari PLN.tingginya biaya untuk pemasangan panel surya sebenarnya bisa di atasi oleh pemerintah jika punya tekad yang kuat untuk beralih ke energi alternatif. Sebagai contoh pemerintah korea selatan memberikan bantuan subsidi kepada masyarakat untuk biaya pemasangan panel surya. Dan mereka memberikan sosialisasi besar-besaran mengenai keuntungan-keuntungan menggunakan panel surya, panel surya bisa di gunakan sampai kurang lebih 15 tahun. Dan pemerintah korea memberitahukan rincian dana penggunaan listrik yang dimana menggunakan panel surya lebih hemat dana daripada menggunakan PLN. Sehingga semakin banyak masyarakat menggunakan energi panel surya makan akan meningkatnya jugs permintaan di pasar. Sehingga inovasi membuat panel surya semakin banyak dan harga panel surya bisa lebih murah.

2.4.4 Tantangan penerapan konsep green construction di indonesia Indonesia telah memasang target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun 2020. Hal ini seperti yang tertuang dalam peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2011. Tentang rencana aksi nasional penurunan emisi gas rumah kaca . pemerintah kota jakarta berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui peraturan gubernur no 38 tahun 2012 tentang bangunan gedung hijau. Berdasarkan peraturan tersebut, seluruh gedung di jakarta mulai april 2013 harus memenuhi persyaratan green construction serta green building. Pemerintah indonesia belum mengatasi persoalan biaya untuk membuat green construction, sedangkan di singapura pemerintah disana mengatasi nya dengan memberikan insentif berupa uang bagi pengembang yang membangun gedung dengan konsep green construction maupun green building. Untuk pemerintah bisa mengatasinya dengan memberikan peringanan terhadap membayar pajak bumi bangunan.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas maka di ambil simpulan sebagai berikut: 1. green construction (konstruksi hijau atau bangunan yang berkelanjutan) mengacu pada struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup bangunan, mulai dari penentuan tapak untuk desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran. Dan hal ini membutuhkan kerja sama yang erat antara tim desain, arsitektur, insinyur maupun klien. 2. Energi matahari sebagaii alternatif selain BBM dan MIGAS dapat diterapkan dalam membangun rumah yang hemat energi dalam bentuk panel surya. 3. Tingginya biaya instalasi panel surya dapat diatasi pemerintah misalnya dengan memberikan subsidi dan sosialisasi besar-besaran mengenai keuntungan beralih ke panel surya. 4. Pemilihan material untuk membangun gedung ataupun rumah harus melihat aspek ramah lingkungan sehinggan bangunan tersebut bisa di gunakan untuk masa yang akan datang. 3.2 Saran 1. Perlunya kesadaran dari pemerintah maupun masyarakat akan pentingnya pmbangunan konstruksi hijau serta menerapkan penggunaan energi alternatif 2. Perlunya kesadaran dari anggota keluarga maupun pengembang/ kontraktor agar memperhatikan aspek hemat energi di setiap pembangunan gedung atau rumah.

Daftar Pustaka https://www.google.co.id/search?q=makalh+green+construction&ie=utf-8

https://www.google.co.id/search?q=contoh+penerapan+green+construction+di+indonesia &oq=contoh+penerapan+green+construction+di+indonesia&sourceid=chrome&ie=UTF8

https://www.google.co.id/search?q=contoh+proyek+green+construction+di+indonesia&o q=contoh+proyek+green+construction+di+indonesia&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.co.id/search?q=pengertian+green+onstruction&oq=pengertian+green +onstruction&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.co.id/search?q=penggunaan+energi+alternatif+dalam+green+constru ction&oq=penggunaan+energi+alternatif+dalam+green+construction&sourceid=chrome &ie=UTF-8

KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Pembangunan Konstruksi Hijau” . Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah Pengetahuan Lingkungan Tulisan ini membahas mengenai pengelolaan bangunan ramah lingkungan dan aplikasinya. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pada semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan.

............ Oktober 2018

Penulis

MAKALAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN Pembangunan Berkelanjutan Konstruksi Hijau

Dosen : Dr. Fetty Febriasti Bahar Di Susun Oleh:

Iga Sakinah M1C117051

FAKULTAS TEKNIK TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JAMBI 2018

Related Documents

Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72
Bab-i-bab-v.doc
May 2020 71
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 67
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 65
Bab I-bab Iii.docx
November 2019 88

More Documents from "Nara Nur Gazerock"

Agama.docx
December 2019 14
Bab I Pengling.docx
December 2019 20
Fix Psi Klinis Kelompok 2
October 2019 30
Akb Kel 5 Revisi.doc
October 2019 28
Surat Pengesahan
December 2019 41
Akb Kel 5 Revisi
October 2019 34