BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Gastritis merupakan
suatu peradangan mukosa lambung yang
paling sering terjadi akibat ketidak teraturan makan, misalnya makan terlalu banyak, cepat dan makan
makanan
yang
terlalu
berbumbu
(Brunner, 2006). Gastritis terjadi pada orang - orang yang mempunyai pola makan tidak teratur dan merangsang produksi asam lambung (Padmiarso, 2009). Prevalensi penyakit Gastritis terbesar di seluruh dunia dan bahkan di perkirakan di derita lebih dari 1,7 milyar penduduk. Negara yang sedang berkembangdi jumpai infeksi pada usia dini dan pada negara maju sebagian besar di jumpai pada usia tua. Inggris 6 - 20% menderita Gastritis pada usia 55 tahun dengan prevalensi 22% pada semua umur dantahun 1988 adalah 16 kasus/1000 pada kelompok umur 45-64 tahun. Data Profil Kesehatan Indonesia tahun ( 2011), gastritis merupakan 10 besar penyakit dengan posisi peringkat ke 6 pasien rawat jalan dan peringkat ke 5 rawat inap dan Environment Health Country Profile World Health Organization (2012) mengatakanbahwa angka kejadian gastritis di Indonesia 40,8% yang terjadi pada daerah - daerah di Indonesia dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk.
Tabel 1.1 Lima Besar Kejadian Penyakit Gastritis di Provinsi Jawa Barat tahun 2016 No Kabupaten/Kota 1 Subang 2 Purwakarta 3 Indramayu 4 Majalengka 5 Karawang (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2016)
2015 32,35 % 31,2 % 46 % 50 % 32,5 %
2016 33,40 % 40,6 % 50,1 % 60 % 32,8 %
Tabel 1.2 Lima Besar Kejadian Penyakit Gastritis di Kabupaten Subang tahun 2016 No Nama Kecamatan 1 Cibogo 2 Pagaden 3 Pamanukan 4 Binong 5 Dangdeur (Dinkes Kab. Subang, 2016)
2015 20,1 % 21,1 %
2016 38,2 % 22,0 %
Sedangkan kejadian gastritis di Puskesmas Cibogo dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang signifikan, pada tahun 2016 tercatat 560 orang terserang gastritis (32,4%). Gastritis disebut juga sebagai penyakit maag dan merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas seha-hari, yang bisa mengakibatkan kualitas hidup menurun, tidak produktif dan bila tidak ditangani dengan baik akan berakibat fatal bahkan sampai pada tahap kematian (Valle, 2008). Gastritis bila tidak diobati akan mengakibatkan sekresi lambung semakin meningkat dan akhirnya membuat lambung luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung juga dapat menimbulkan perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis(muntah darah), melena, perforasi
dan anemia karena gangguan absorpsi vitamin B12 (anemia pernisiosa) bahkan dapat menimbulkan kanker lambung (Suratum, 2010). Berdasarkan data diatas maka penulis mengambil judul “Asuhan Keperawatan pada Nn. E di Ruang Kenanga Puskesmas Cibogo Kabupaten Subang Tahun 2017”.
1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1
Tujuan umum
Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada Ny . p dengan gangguan Sistem pencernaan a.i Gastritis di UPTD puskesmas Cipendey Kabupaten Subang Tahun 2014. 1.2.2
Tujuan khusus
a) Untuk mengetahui asuhan Keperawatan pada Ny . R pada tahap pengkajian b) . Untuk mengetahui asuhan Keperawatan pada Ny . R pada tahap diagnosis. c)
Untuk mengetahui asuhan Keperawatan pada Ny . R pada tahap perencanaan.
d) Untuk mengetahui asuhan Keperawatan pada Ny . R pada tahap implementasi. 1.3 Manfaat Penulisaan 1.3.1 Bagi Penulis a) Menambah pengetahuan dalam peraktik. b) Memperoleh pengalaman dalam pembelajaran dan pekerjaan keperawatan.
c) Memahami tentang teori ataupun peraktik dalam memberikan asuhan keperawatan. d) Menambah wawasan dan pelajaran baru serta meningkatkan keterampilan dalam bekerja dan belajar. 1.3.2 Bagi institusi a) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sekolah dalam bersaing di dunia pendidikan khususnya keperawatan. b) Sekolah dapat bekerjasama dengan Rumah Sakit untuk menciptakan tenaga kerja yang professional. c) Meningkatkan mutu sekolah agar siswa/siswi lulusan sekolah ini dapat diakui oleh masyarakat. 1.3.3
Bagi Intansi a) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sekolah dalam bersaing di dunia pendidikan khususnya Keperawatan. b) Sekolah dapat bekerjasama dengan Rumah Sakit untuk menciptakan tenaga kerja yang professional. c) Meningkatkan mutu sekolah agar siswa/siswi lulusan sekolah ini dapat diakui oleh masyarakat.
1.4 Metode Penulisan Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1.4.1 Wawancara
Suatu teknik pengumpulan data dan dimana penulis memperoleh informasi data dengan cara langsung dari pasien. 1.4.2 Observasi Suatu pengamatan secara langsung terhadap pasien untuk memperoleh informasi dan data yang melalui proses pemeriksaan fisik. 1.4.3
Studi Dokumentasi Data yang diperoleh dari catattan perawatan dan catattan medis lainnya di ruangan.
1.4.4
Studi Kepustakan Pengumpulan data yang di peroleh dengan cara penelusuran buku – buku tentang keperawatan dan ilmu – ilmu penyakit maupun media lain untuk memperoleh ketentuan dasar tentang kasus yang di hadapi.
1.5 Sistematika Penulisan Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I :
Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan penulisan, manfaat
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II : Konsep dasar yang menjelaskan tentang Pengertian, Anatomi dan fisiologi
Gastroentestinal,
Etiologi,
Patofisiologi,
Manifestasi
klinik,
Komplikasi, Penatalaksanaan medis, pengkajian focus, diagnosa keperawatan dan intervensi.
BAB III : Tinjauan kasus yang membahas tentang Asuhan Keperawatan pada Nn. E di Ruang Kenanga Puskesmas Cibogo Kabupaten Subang Tahun 2017. BAB
IV : Pembahasan yang berisi kesimpulan dan saran yang muncul
setelah dilakukan asuhan keperawatan komprehensif.