BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang mempengaruhi dan memperbaiki sistem kardiovaskuler yang berupa jantung dan pembuluh darah secara langsung ataupun tidak langsung. Jantung dan pembuluh darah merupakan organ tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik. Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringan. Sistem kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf otonom melalui nodus SA, nodus AV, berkas His, dan serabut Purkinye. Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan mengakibatkan kelainan pada sistem kardiovaskuler. Obat kardiovaskuler: adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan pembuluh darah. 1.2 Rumusan masalah 1. Jelaskan pengertian obat kardiovaskuler ! 2. Jelaskan klasifikasi obat kardiovaskuler! 3. Jelaskan farmakodinamik obat kardiovaskuler! 4. Jelaskan farmakokinetik obat kardiovaskuler! 5. Jelaskan efek samping! 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui obat kardiovaskuler 2. Untuk mengetahui macam macam obat kardiovaskuler 3.Untuk mengetahui efek samping obat kardiovaskuler 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian obat kardiovaskuler Obat
kardiovaskuler
merupakan
kelompok
obat
yang
mempengaruhi
dan
memperbaiki sistem kardiovaskuler yang berupa jantung dan pembuluh darah secara langsung ataupun tidak langsung. Jantung dan pembuluh darah merupakan organ tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik. Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringan. Sistem kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf otonom melalui nodus SA, nodus AV, berkas His, dan serabut Purkinye. Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan mengakibatkan kelainan pada sistem kardiovaskuler. Obat kardiovaskuler: adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan pembuluh darah. 2.2 Klasifikasi obat kardiovaskuler 1. Obat antiaritmia Aritmia jantung adalah masalah yang sering terjadi dalam praktik klinis, yang timbul hingga 25% dari pasien yang diobati dengan digitalis, 50% dari pasienpasien yang dianestesi, dan lebih dari 80% pasien dengan infarktus miokardium akut. aritmia dapat memicu ganguan irama jantng yang lebih serius atau bahkan gangguan irama yang mematikan misalnya, depolarisasi ventrikuler premature yang dini dapat memicu timbulnya fibrilasi ventrikuler.
2. Antiangina Angina pektoris adalah nyeri dada hebat yang terjadi ketika aliran darah koroner tidak cukup memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh jantung, Kondisi yang paling sering melibatkan Iskemia jaringan dimana obat-obat vasilisator digunakan, Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan antara permintaan (demand)) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah satu bagian jantung. 2
Penyebab angina: ·
Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler
Cara kerja Antiangina:
Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan kerjanya. (penyekat reseptor beta)
Melebarkan pembuluh darah koroner → memperlancar aliran darah (vasodilator)
Kombinasi keduanya
Obat Antiangina: 1. Gol Nitrat Cara kerja : Mengakibatkan vasodilatasi / pelebaran pembuluh darah perifer dan koroner Efek terhadap jantung : Mengurangi kebutuhan oksigen, miokard/jantung dan meningkatkan suplai oksigen miokard/jantung Indikasi : Antiangina, gagal jantung Efek samping : Sakit kepala, pusing, muka merah, dll Kontraindikasi : VIAGRA Contoh: ISDN,NMR PERHATIAN : Untuk angina pektoris/sakit dada tablet 5 mg letakan di bawah lidah (sublingual) Digunakan 3-4 kali sehari sesuai dosis yang dianjurkan dokter Tab. Sublingual tdk boleh dibelah atau digerus Tab. Retard 2 x sehari pada pagi hari dan malam seb. Tidur 3
15 menit setelah menggunakan obat sublingual tdk ada efek, harus segera ke rumah sakit 2. Beta bloker Cara kerja:
Mengurangi konsumsi oksigen miokard
Penggurangan kontraktilitas miokard
Pengurangan denyut jantung (laju sinus)
Pengurangan konduksi AV dan
Pengurangan tekanan darah sistolik
INDIKASI : Antiangina, Hipertensi, Gagal jantung Kontraindikasi:
Blok AV derajat 2 dan 3
Asma
Gagal jantung yang dalam keadaan dekompensasi
Penyakit arteri perifer berat
3. Calsium antagonis INDIKASI : Antiangina, Anti-Hipertensi CARA KERJA :
Menghambat kontraksi miokard dan otot polos pembuluh darah
Melambatkan konduksi AV dan depresi nodus SA
Vasodilatasi, inotropik, dll EFEK :
Mengurangi konsumsi oksigen jantung
Memperbaiki toleransi pasien angina pektoris
4
Mengurangi kebutuhan nitrogliserin dan perubahan iskemik jantung saat istirahat dan aktifitas
3. Glikosida Glikosida jantung (derivat digitalis dan obat sejenisnya) terdiri atas senyawa steroid yang mempunyai efek terhadap otot polos dan jaringan lainnya. Efek terapi utama pada gagal jantung kongestif adalah peningkatan kontraktilitas jantung (efek inotropik positif) yang memperbaiki ketidak seimbangan karena kegagalan tersebut. Glikosida Jantung •
Digitalis berasal dari daun Digitalis purpurea
•
Digitalis adalah obat yang meningkatkan kontraksi miokardium
•
Digitalis mempermudah masuknya Ca dari tempat penyimpananya di sarcolema
kedalam sel →digitalis mempermudah kontraksi •
Digitalis menghambat kerja Na-K-ATP-ase → ion K didalam sel menurun → aritmia
(diperberat jika dikombinasi dengan HCT)
4. Antihipertensi Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah meningkat secara persisten ( tetap tinngi dalam jangka waktu yang lama). Penderita hipertensi berpotensi mengalami berbagai komplikasi berkaitan dengan penyakit kardiovaskuler Efek samping: stroke , myokardial infrancetion (MI) , cedera cerebrovaskular. Tahapan Terapi HT
Modifikasi pola hidup:
Penurunan BB
Aktivitas fisik teratur
Pembatasan garam dan alkohol
Berhenti merokok
Klasifikasi HT
5
Pilihan antihipertensi
Diuretik atau beta bloker
Penghambat ACE, antagonis Ca, alfa bloker, alfa,beta bloker
2.3 Farmakodinamik kardiovaskuler
1. Antriaritmia
Beta bloker menghambat efek obat adrenergik
Beta bloker kardioselektif artinya mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap reseptor beta-1 daripada beta-2
Propanolol, oksprenolol, alprenolol, asebutolol, metoprolol, pindolol dan labetolol mempunyai efek MSA (membrane stabilizing actvity) → efek anastesik lokal
Kardiovaskuler: mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard
Menurunkan tekanan darah
Antiaritmia: mengurangi denyut dan aktivitas fokus ektopik
Menghambat efek vasodilatasi, efek tremor (melalui reseptor beta-2)
Efek bronkospasme (hati2 pada asma)
Menghambat glikogenolisis di hati
Menghambat aktivasi enzim lipase
Menghambat sekresi renin → antihipertensi
2. Antiangina 6
Dilatasi pembuluh darah → dapat menyebabkan hipotensi → sinkop
Relaksasi otot polos → nitrat organik membentuk NO → menstimulasi guanilat siklase → kadar siklik-GMP meningkat → relaksasi otot polos (vasodilatasi)
Menghilangkan nyeri dada → bukan disebabkan vasodilatasi, tetapi karena menurunya kerja jantung
Pada dosis tinggi dan pemberian cepat → venodilatasi dan dilatasi arteriole perifer → tekanan sistol dan diastol menurun , curah jantung menurun dan frekuensi jantung meningkat (takikardi)
Efek hipotensi terutama pada posisi berdiri → karena semakin banyak darah yang menggumpul di vena → curah darah jantung menurun
Menurunya kerja jantung akibat efek dilatasi pembuluh darah sistemik → penurunan aliran darah balik ke jantung
Nitrovasodilator menimbulkan relaksasi pada hampir semua otot polos: bronkus, saluran empe du, cerna, tetapi efeknya sekilas → tidak digunakan di klinik
3. Glikosida
Efek pada otot jantung: meningkatkan kontraksi
Mekanisme kerjanya:
Menghambat enzim Na, K ATP-ase
Mempercepat masukanya Ca kedalam sel
Efek pada payah jantung: menurunya tekanan vena, hilangnya edema, meningkatnya diuresis, ukuran jantung mengecil
Konstriksi vaskuler, sal cerna (mual, muntah, diare), nyeri pada tempat suntukan (iritasi jaringan)
4. Antihipertensi
Senyawa yang bekerja pada sistem renin-angiotensin, vasodilator, diuretik, antagonis sorotonin
Pengobatan di mulai dari diuretik, pemblok sistem adrenergik, ACE inhibator
7
Jika tekanan darah tidak terkontrol selain diuretik perlu tambahan obat lain.
2.4 Farmakokinetik Obat Kardiovaskuler 1. Antriaritmia
Beta bloker larut lemak (propanolol, alprenolol, oksprenolol, labetalol dan metoprolol) diabsorbsi baik (90%)
Beta bloker larut air (sotolol, nadolol, atenolol) kurang baik absorbsinya
2. Antiangina
Metabolisme nitrat organik terjadi di hati
Kadar puncak 4 menit setelah pemberian sublingual
Ekskresi sebagian besar lewat ginjal
3. Glikosida
Absorbsi dipengaruhi makanan dalam lambung, obat (kaolin, pectin) serta pengosongan lambung
Distribusi glikosida lambat
Eliminasi melalui ginjal
4. Antihipertensi
Senyawa yang bekerja pada sistem renin-angiotensin, vasodilator, diuretik, antagonis sorotonin
Pengobatan di mulai dari diuretik, pemblok sistem adrenergik, ACE inhibator
Jika tekanan darah tidak terkontrol selain diuretik perlu tambahan obat lain.
8
2.5 Efek Samping
1. Antiaritmia Efek samping:
Akibat efek farmakologisnya bradikardi , blok AV , gagal jantung , bronkospasme
Sel cerna: mual , muntah , diare , konstipasi
Sentral: mimpi buruk , insomnia , halusinasi , rasa cape , pusing , depresi
2. Antiangina
Efek samping :
sakit kepala
hipotensi
meningkatnya daerah ischaemia
3. Glikosida
Efek samping:
sal cerna: mual, muntah, diare
4. Antihipertensi
Efek samping:
stroke , myokardial infrancetion (MI) , cedera cerebrovaskular.
9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang mempengaruhi dan memperbaiki sistem kardiovaskuler yang berupa jantung dan pembuluh darah secara langsung ataupun tidak langsung. Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan mengakibatkan kelainan pada sistem kardiovaskuler. Obat kardiovaskuler: adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan pembuluh darah.
3.2 Saran Kami selaku penulis menyarankan kepada para pembaca baik individu, keluarga maupun masyarakat serta teman-teman, agar kiranya dapat memperhatikan klasifikasi dan efek samping dalam obat kardiovaskuler.
10
Daftar Pustaka
Katzung BG, Trevor AJ. 2015. Basic and Clinical Pharmacology 13th edition. USA: McGraw Hill Companies. Bruton L, Chabner B, Goodman LS, Knollman B. 2011. Goodman and Gilman’s Pharmacological Basis of Therapeutics. 12th edition. USA: McGraw-Hill Companies. Ritter J, Flower R, Henderson G, Rang H. 2015. Rang and Dale’s Pharmacology. 8th edition. UK: Churcill Livingstone.
11