1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sesuai dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang diikuti oleh PP No. 19 Tahun 2005, serta UU Guru dan Dosen, bahwa guru sebagai sebuah profesi harus memenuhi beberapa kompetensi. Salah satu elemen kompetensi yang harus melekat pada profesi guru tercakup dalam
rumpun kompetensi sosial
yaitu kemampuan
pendidik/guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dengan demikian,
agar
guru
sebagai
pendidik
memiliki
kemampuan
yang
diamanatkan dalam UU dan PP tersebut, maka diperlukan sebuah kegiatan bagi guru yang sedang mengikuti pendidikan S1 untuk melatih keterampilan mereka dalam berkehidupan sosial serta memberikan kontribusi dalam masyarakat di lingkungannya. Salah satu program pendidikan dalam masyarakat yang paling efektif dilakukan adalah program pemberantasan buta aksara. Bagi mereka yang telah tidak lagi buta aksara, putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak melanjutkan, perlu disediakan suatu program agar dapat meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, bekerja, atau berusaha secara mandiri. Keberadaan program pemberantasan buta aksara sangat
2
penting sebagai sarana belajar masyarakat. Dengan demikian, sebagai sarana yang diharapkan dapat menjadi pembina dalam kegiatan pemberantasan buta aksara dan dapat memanfaatkan makalah ini sebagai sumber yang baik. Melalui praktik
program
pendidikan
dari
masyarakat
substansi
dari
mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan, penulis
melakukan penelitian yang meliputi bimbingan Warga Belajar (WB). Adapun substansi yang menjadi objek penelitian adalah kegiatan Buta Aksara bidang memasak, menjahit, menenun, tukang batu, tukang kayu dan lain-lain. Hal ini penulis lakukan karena masih banyak warga belajar usia produktif yang belum mempunyai keterampilan, hal ini dapat dilihat pada data di Desa Tonggurambang 40% masyarakat buta aksara usia non produktif yang tidak memiliki keterampilan. Apabila dilakukan bimbingan terhadap para pesertanya maka akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibidang keterampilan khususnya. Selain itu kegiatan ini juga dapat meningkatkan perekonomian dan memperkecil pengangguran di desa kami. Untuk dapat mengembangkan kemampuan sebagai mahasiswa lulusan S1 PGSD dibidang sosial, diperlukan peran aktif mahasiswa sebagai warga masyarakat serta praktik dari segala ilmu yang telah diperoleh mahasiswa pada saat mengikuti perkuliahan untuk dapat berkiprah ditengah-tengah masyarakat. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan dan menambah wawasan dalam bidang ketrampilan dilingkungan penulis berada. Keaksaraan merupakan keadaan mengenai aksara yang meliputi membaca, menulis,
3
berhitung, dan berkomunikasi secara fungsional yang memungkinkan seseorang untuk secara terus-menerus mengembangkan kompetensinya sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupannya. Sementara itu, yang dimaksud dengan pendidikan keaksaraan adalah usaha untuk membimbing dan dan membelajarkan pengetahuan mengenai keaksaraan agar bermanfaat bagi dirinya. Permasalahan yang saat ini terjadi di Indonesia adalah tingginya tingkat warga buta aksara yang disebabkan oleh kurangnya kesempatan belajar yang dapat diperoleh karena tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, sehingga warga tidak mampu memfasilitasi dirinya untuk belajar. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedinimungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah Dimana sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatu pendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognetif, afektif
4
maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran peningkatan dari hasil keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah. Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif, baik fisik, mental maupun emosi. Hal ini sering diabadikan oleh guru, karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana aktif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan alat peraga. Hal ini dapat membantu guru dalam menggerakan, menjelaskan gambaran ide dari suatu misteri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua orang dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat didunia. Dengan demikian setiap orang perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan penuh persaingan. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemampuan bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui pemberantasan Buta aksara yang memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya
sehingga
memungkinkan
kita
terampil
berpikir
rasional.
Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari Bahasa Indonesia, hal ini
5
dikarenakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari memerlukan pemikiran serta berbahasa sempurna. Dengan adanya penelitian penulisan laporan buta aksara ini diharapkan mampu memiliki sikap keingin tahuan akan buta aksara dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari cara membaca, menulis, mengimlah, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka dilakukan penilaian terhadap proses hasil belajar siswa. Hasil penilaian harus dapat menggambarkan apakah pembelajaran yang dilakukan guru telah menunjukan keberhasilan permbelajaran atau belum. Dalam buku petunjuk Pelaksanaan Penilaian di Sekolah Dasar dikatakan bahwa, pembelajaran berhasil apabila 85 % dari jumlah siswa telah memperoleh nilai ≥ 75 % (Dekdikbud, 1995). Hal ini dikarenakan rendahnya tingkat penguasaan terhadap materi yang dipelajari dan tidak memperhatikan penjelasan. Untuk meningkatkan penguasaan terhadap materi pelajaran, maka peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran. Salah satu kompetensi yang seyogianya dimiliki para lulusan Program S1 PGSD adalah kompetensi sosial, yaitu bagaimana para lulusan dapat memberi kontribusi secara aktif dalam mengembangkan masyarakat disekitarnya dengan mempraktikan segala ilmu yang telah diperoleh saat mengikuti pendidikan pada Program S1 PGSD, sehingga kita sebagai
6
mahasiswa Program S1 PGSD harus mengasah berbagai keterampilan yang dapat mengembangkan kemampuan masyarakat. Program Pendidikan Masyarakat yang menjadi substansi praktik mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan salah satunya Program Pemberantasan Buta Aksara. Buta Aksara merupakan suatu masalah nasional yang sampai saat ini belum tuntas sepenuhnya, maka dari itu untuk mengatasi masalah buta aksara pemerintah mengadakan Program Keaksaraan Fungsional yang diadakan di desa-desa yang masih banyak masyarakat buta huruf, dengan adanya program ini diharapkan masyarakat bisa membaca, menulis, berhitung dan
berkomunikasi
sehingga
dapat
meningkatkan
mutu
dan
taraf
kehidupannya. Pembelajaran keaksaraan merupakan suatu upaya positif untuk membimbing membelajarkan pengetahuan mengenai keaksaraan agar benarbenar bermanfaat bagi dirinya, sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupannya. Pembelajaran keaksaraan untuk warga belajar ( WB ) telah dilakukan oleh berbagai program yang bersentuhan langsung dengan kegiatan pembelajaran keaksaraan dan peluang maupun permasalahan yang terjadi di masyarakat dewasa ini. Namun program – program itu ada yang berhasil dan ada yang belum berhasil Karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti : Perencanaan yang tidak matang, pendamping yang kurang profesional, rendahnya kesadaran warga belajar, minimnya sarana dan prasarana pendukung serta tidak ada berkelanjutan dan kesenambungan programprogram yang telah dilaksanakan.
7
Program S 1 PGSD UT adalah merupakan salah satu program pendidikan yang khusus mendidik para mahasiswanya untuk menjadi tenaga guru,khusunya guru sekolah dasar.Dengan demikian diketahui bahwa tujuan pendidikan S 1 kependidikan adalah bahwa nantinya para mahasiswa setelah menyelesaikan kegiatan perkuliahannya dapat bertugas sebagai guru sekolah dasar (SD). Salah satu mata kuliah yang tertera di kurikulum S1 PGSD yaitu Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.Ini merupakan mata kuliah yang dilakukan mahasiswa dalam rangka pengabdian kepada masyarakat,yang berupa praktek-praktek lapangan.Salah satu contohnya dalam bidang “Keaksaraan Fungsional” dengan tema “Buta Aksara Lanjutan”.Praktek lapangan wajib dijalani oleh setiap mahasiswa PGSD semester 7. Praktek lapangan ini dilaksanakan pada tahun registrasi 2018.2 selama seminggu yang dimulai dari tanggal 23 September 2018 s/d 30 Oktober 2018. Praktek lapangan ini dilaksanakan secara perorangan dengan bimbingan seorang dosen pembimbing. Adapun penulis melaksanakan kegiatan ini di Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci. B. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya program pemberantasan buta aksara ini adalah membangkitkan dan meningkatkan kemampuan warga belajar dalam membaca, menulis, dan berhitung. Sehingga terciptanya masyarakat yang cerdas, menjadi sebuah program kegiatan belajar masyarakat, dan mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam
8
rangka pemberantasan buta aksara, sehingga mereka telah “melek huruf” tidak menjadi buta aksara kembali. C. Manfaat Dalam hal kemanfaatan, program pemberantasan buta aksara bermanfaat bagi masyarakat dalam hal : 1. Menumbuhkan minat, kecintaan, dan kegemaran membaca, menulis, dan berhitung. 2. Memperkaya pengalaman belajar dan pengetahuan bagi masyarakat. 3. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri.
9
BAB II METODE KEGIATAN A. Tahap persiapan 1. Meminta izin kedapa Kepala Desa Rantau Baru untuk melaksanakan praktek keaksaraan fungsional. 2. Mencari data calon warga belajar. 3. Membuat kesepakatan belajar. 4. Menyusun rencana pembelajaran. 5. Menyiapkan instrumen penilaian. B. Tahap Pelaksanaan 1. Pelaksanaan praktek keaksaraan dilaksanakan di Balai Desa Rantau Baru, yang dilakukan dua kali dalam seminggu. Yaitu pada hari Selasa dan Kamis, pukul 15.00 s/d 17.00 WIB. 2. Mengecek kembali identitas warga belajar. 3. Melaksanakan penilaian 4. Melakukan pemeriksaan terhadap hasil penilaian kemajuan belajar 5. Melakukan refleksi atas tingkat kemajuan belajar C. Tahap Tindak Lanjut Setelah melakukan penilaian dan refleksi kita menentukan langkah lanjutan untuk keberhasilan proses belajar selanjutnya. 1. Bagi warga belajar yang belum berhasil dilakukan remedial dengan mengulang kembeli pelajaran sudah di pelajari
10
2. Bagi warga belajar yang berhasil dapat melanjutkan pelajaran berikutnya atau naik ke tahap berikutnya (tahap keaksaraan lanjut)
11
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL A. Gambaran Umum Letak Geografis Desa Rantau Baru berada di Tepi Sungai, merupakan dataran rendah, limgkungan sekitar pemukiman juga sedikit kumuh. Hal ini karena waktu hujan lebat air sungai meluap sampai kempemukiman warga dan mengakibatkan air sungai pasang. Kondisi jalan di Desa tersebut juga rusak. Pada umumnya warga Desa Rantau Baru memiliki penghasilan yang tidak menentu sehingga kondisi perekonomian warga masih banyak kekurangan dan mereka hanya bergantung pada hasil sungai dan pertanian. Tingkat kesadaran warga akan pendidikan sangat kurang, hal ini terlihat dari banyaknya anak usia SD yang tidak bersekolah. B. Pembahasan Dalam melakukan kegiatan keaksaraan fungsional pertama harus lita lakukan adalah mencari warga belajar, setelah didapat kemudian kita mencatat identitas warga belajar. Kedua kita membuat kesepakatan belajar dengan warga belajar, setelah sudah ada kesepakatan belajar maka yang ketiga kita membuat jadwal belajar. Lalu yang keempat kita membuat rencana pembelajaran, kelima kita melakkan proses belajar mengajar, keenam melakukan evaluasi.
12
Dari serangkaian kegiatan diatas kita dapat mengetahui jumlah warga belajar yang berhasil maupun yang belum berhasil. Setelah diadakan observasi dan tanya jawab dengan warga belajar, maka diketahui permasalahan yang dihadapi oleh warga belajar terutama pembelajaran membaca, menulis, dan berhitung lanjutan dari 5 orang warga belajar ditemukan 3 Orang warga lancar membaca, tapi menulis dan berhitung tidak lancar, dan 2 orang warga lancar membaca dan menulis,tapi berhitung tidak lancar. Kegiatan praktek lapangan ini bersifat menunjang program pemerintahan
dalam
aksara,meningkatkan
rangka
kemampuan
menuntaskan warga
belajar
buta dalam
pembelajaran CALISTUNG (baca,tulis,hitumg)agar nantinya dapat digunakan dalam kehidupan sehari –hari. Dari hasil observasi disimpulkan bahwa kinerja warga belajar selama proses pembelajaran sangatlah baik karena didalam pembelajaran keaksaraan fungsional khususnya bidang buta aksara lanjutan,warga belajar dituntut untuk lancar membaca,menulis,dan berhitung dengan baik.
Hal
ini
membuat
warga belajar
bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran dan berusaha dengan baik. Dari
pembahasan
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
pelaksanaan kegiatan belajar dibidang buta aksara lanjutan dapat membuat warga senang dalam belajar. Hal ini dapat kita lihat dari
13
kinerja warga yang tinggi,sikap warga belajar yang postif didukung dengan kemampuan yang tergolong baik. Walaupun hasil praktek lapangan yang didapat sudah cukup baik, namun tutor juga mengalami kendala dalam membagi waktu pada saat praktek di lapangan. Seharusnya pada tiap pertemuan setiap warga mempesentasikan hasil kinerjanya di depan kelas. Namun waktu tidaklah memungkinkan,oleh karena itu hanya beberapa warga saja yang mempresentasikan hasil kerjanya.Hal ini disebabkan karena pelaksanaan membutuhkan waktu yang relatif lama. Hambatan –hambatan tersebut dikarenakan praktek lapangan ini memerlukan waktu yang lama,sedangkan waktu yang disepakati bersama dalam melaksanakan kegiatan ini hanya dilaksakan dalam waktu yang singkat. Keaktifan warga belajar memang sangat berperan dalam kegiatan pelaksanaan keaksaraan fungsional ini, dalam hal ini ada beberapa langkah –langkah yang perlu disampaikan yaitu : 1. Warga belajar datang tepat waktu,kegiatan pembelajaran dimulai dengan cerita tanya jawab,dimana warga belajar bebas mengeluarkan pendapat yang berkenaan dengan kegiatan ini. 2. Meminta warga belajar membaca kalimat –kalimat pendek. 3. Meminta warga belajar untuk menuliskan beberapa kalimat pendek.
14
4. Topik pembelajaran baca dan tulis sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sehari –hari. 5. Tutor mengajak warga belajar untuk latihan menghitung bersama –sama dimulai dengan menghitung sederhana. 6. Tutor
mengajak
warga
untuk
membaca
cerita
bersama –sama.
pendek
7. Tutor meminta warga belajar untuk merangkai beberapa kalimat menjadi sebuah paragrap sederhana. Demikianlah gambaran keaktifan warga belajar sampai penilaian pembelajaran,penilaian yang dikembangkan dalam program
keaksaraan
fungsional
terdiri
atas
awal,penilaian proses dan penilaian hasil belajar.
penilaian
15
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil kegiatan keaksaraan funsional dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingkat baca, tulis, dan hitung warga belajar sudah cukup baik 2. Karakteristik warga belajar yang beragam 3. Ekonomi warga belajar dibawah rata-rata 4. Pekerjaan warga belajar pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan.
B. Saran Untuk menindak lanjuti dari kegiatan keaksaraan fungsional ini : 1. Pemerintah diharapkan terus mengadakan pendidikan gratis supaya warga yang kurang mampu bisa mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi 2. Kegiatan keaksaraan fungsional tetap berlangsung terus demi terwujudnya masyarakat yang maju dan cerdas 3. Diharapkan pihak-pihak yang berkaitan dengan dunia pendidikan lebih memperhatikan warga yang putus sekolah
16
DAFTAR PUSTAKA
Hatimah lhat, dkk. 2008. Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
Jakarta : Universitas Terbuka
Jaruki Muhammad. 2008. Bahasa Kita Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional
Seputra Theresia MHT. 2004. Matematika.
Jakarta : Depdiknas
17
Lampiran 1 DAFTAR CALON WARGA BELAJAR PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA ( PBA )
UPBJJ-UT
: Pekanbaru
Masa Registrasi
: 2018.2
KABUPATEN / KOTA
: Pelalawan
TANGGAL
:
NO
NAMA
UMUR
KECAMATAN
1
MASRINA
40 Tahun
Pangkalan Kerinci
2
ELMIATI
45 Tahun
Pangkalan Kerinci
3
NURHIDAYAH
50 Tahun
Pangkalan Kerinci
4
MURIATI
43 Tahun
Pangkalan Kerinci
5
NURHAZIYAH
28 Tahun
Pangkalan Kerinci
6
SURI
46 Tahun
Pangkalan Kerinci
7
YUNI
34 Tahun
Pangkalan Kerinci
Mengetahui, Kepala UPBJJ-UT
Mahasiswa
HELWINDA PRANANDA NIP.
NIM. 8 2 5 5 9 4 3 2 2
18
Lampiran 2 KEMAMPUAN AWAL CALISTUNG WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar: MASRINA NO Keterampilan Calistung A 1 3 4
Menguasai / Tidak Keterangan Menguasai
MEMBACA Belum mengenal huruf sama sekali atau sebagian saja Sudah membaca kata, tetapi terpata- pata Kenal huruf, tetapi belum dapat mebaca rangkaian huruf menjadi satu kata
Menguasai Menguasai Menguasai
5
Membaca paragraf pendek dengan lancar
Tidak Menguasai
6
Sudah membaca dengan benar
Tidak Menguasai
7
Memahami makna setiap kata yang dibaca dengan benar.
B
MENULIS
1
Tidak dapat menulis
2
3
Mencontoh tulisan dari kertas lain / menyalin tulisan. Dapat menulis huruf menjadi, tetapi perlu bantuan untuk mengeja huruf demi huruf.
Menguasai
Menguasai Menguasai
Menguasai
4
Menulis kalimat sendiri
Tidak Menguasai
5
Menulis Paragraf sendiri
Tidak Menguasai
C
BERHITUNG
1 2
Mengenal angka satuan, puluhan, ratusan, ribuan. Menjumlah dan mengurang di luar kepala
Menguasai Menguasai
19
3 4 5
Menjumlah, mengurang dan menuliskannya dengan menggunakan lambang + dan – Mengali dan membagi di luar kepala Mengali,
membagi
dan
menuliskannya
(menggunakan lambang X dan : )
Tidak Menguasai Menguasai Tidak Menguasai
20
KEMAMPUAN AWAL CALISTUNG WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar: ELMIATI NO Keterampilan Calistung A 1 3 4
Menguasai / Tidak Keterangan Menguasai
MEMBACA Belum mengenal huruf sama sekali atau sebagian saja Sudah membaca kata, tetapi terpata- pata Kenal huruf, tetapi belum dapat mebaca rangkaian huruf menjadi satu kata
Menguasai Menguasai Menguasai
5
Membaca paragraf pendek dengan lancar
Tidak Menguasai
6
Sudah membaca dengan benar
Menguasai
7
Memahami makna setiap kata yang dibaca dengan benar.
B
MENULIS
1
Tidak dapat menulis
2
3
Mencontoh tulisan dari kertas lain / menyalin tulisan. Dapat menulis huruf menjadi, tetapi perlu bantuan untuk mengeja huruf demi huruf.
Menguasai
Menguasai Menguasai
Menguasai
4
Menulis kalimat sendiri
Menguasai
5
Menulis Paragraf sendiri
Menguasai
C
BERHITUNG
1
Mengenal angka satuan, puluhan, ratusan, ribuan.
2
Menjumlah dan mengurang di luar kepala
Menguasai
3
Menjumlah, mengurang dan menuliskannya Menguasai
21
dengan menggunakan lambang + dan – 4 5
Mengali dan membagi di luar kepala Mengali,
membagi
dan
menuliskannya
(menggunakan lambang X dan : )
Menguasai Tidak Menguasai
22
KEMAMPUAN AWAL CALISTUNG WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar: NURHIDAYAH NO Keterampilan Calistung A 1 3 4
Menguasai / Tidak Keterangan Menguasai
MEMBACA Belum mengenal huruf sama sekali atau sebagian saja Sudah membaca kata, tetapi terpata- pata Kenal huruf, tetapi belum dapat membaca rangkaian huruf menjadi satu kata
Menguasai Menguasai Tidak Menguasai
5
Membaca paragraf pendek dengan lancar
Tidak Menguasai
6
Sudah membaca dengan benar
Menguasai
7
Memahami makna setiap kata yang dibaca dengan benar.
B
MENULIS
1
Tidak dapat menulis
2
3
Mencontoh tulisan dari kertas lain / menyalin tulisan. Dapat menulis huruf menjadi, tetapi perlu bantuan untuk mengeja huruf demi huruf.
Tidak Menguasai
Menguasai Menguasai
Menguasai
4
Menulis kalimat sendiri
Tidak Menguasai
5
Menulis Paragraf sendiri
Tidak Menguasai
C
BERHITUNG
1
Mengenal angka satuan, puluhan, ratusan, ribuan.
2
Menjumlah dan mengurang di luar kepala
Menguasai
3
Menjumlah, mengurang dan menuliskannya Tidak Menguasai
23
dengan menggunakan lambang + dan – 4 5
Mengali dan membagi di luar kepala Mengali,
membagi
dan
menuliskannya
(menggunakan lambang X dan : )
Menguasai Tidak Menguasai
24
KEMAMPUAN AWAL CALISTUNG WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar: MURIATI NO Keterampilan Calistung A 1 3 4
Menguasai / Tidak Keterangan Menguasai
MEMBACA Belum mengenal huruf sama sekali atau sebagian saja Sudah membaca kata, tetapi terpata- pata Kenal huruf, tetapi belum dapat mebaca rangkaian huruf menjadi satu kata
Menguasai Menguasai Menguasai
5
Membaca paragraf pendek dengan lancar
Tidak Menguasai
6
Sudah membaca dengan benar
Menguasai
7
Memahami makna setiap kata yang dibaca dengan benar.
B
MENULIS
1
Tidak dapat menulis
2
3
Mencontoh tulisan dari kertas lain / menyalin tulisan. Dapat menulis huruf menjadi, tetapi perlu bantuan untuk mengeja huruf demi huruf.
Menguasai
Menguasai Menguasai
Menguasai
4
Menulis kalimat sendiri
Menguasai
5
Menulis Paragraf sendiri
Menguasai
C
BERHITUNG
1
Mengenal angka satuan, puluhan, ratusan, ribuan.
2
Menjumlah dan mengurang di luar kepala
Menguasai
3
Menjumlah, mengurang dan menuliskannya Menguasai
25
dengan menggunakan lambang + dan – 4 5
Mengali dan membagi di luar kepala Mengali,
membagi
dan
menuliskannya
(menggunakan lambang X dan : )
Menguasai Tidak Menguasai
26
KEMAMPUAN AWAL CALISTUNG WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar: NURHAZIYAH NO Keterampilan Calistung A 1 3 4
Menguasai / Tidak Keterangan Menguasai
MEMBACA Belum mengenal huruf sama sekali atau sebagian saja Sudah membaca kata, tetapi terpata- pata Kenal huruf, tetapi belum dapat mebaca rangkaian huruf menjadi satu kata
Menguasai Menguasai Menguasai
5
Membaca paragraf pendek dengan lancar
Tidak Menguasai
6
Sudah membaca dengan benar
Menguasai
7
Memahami makna setiap kata yang dibaca dengan benar.
B
MENULIS
1
Tidak dapat menulis
2
3
Mencontoh tulisan dari kertas lain / menyalin tulisan. Dapat menulis huruf menjadi, tetapi perlu bantuan untuk mengeja huruf demi huruf.
Menguasai
Menguasai Menguasai
Menguasai
4
Menulis kalimat sendiri
Menguasai
5
Menulis Paragraf sendiri
Menguasai
C
BERHITUNG
1
Mengenal angka satuan, puluhan, ratusan, ribuan.
2
Menjumlah dan mengurang di luar kepala
Menguasai
3
Menjumlah, mengurang dan menuliskannya Menguasai
27
dengan menggunakan lambang + dan – 4 5
Mengali dan membagi di luar kepala Mengali,
membagi
dan
menuliskannya
(menggunakan lambang X dan : )
Menguasai Tidak Menguasai
28
KEMAMPUAN AWAL CALISTUNG WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar: SURI NO Keterampilan Calistung A 1 3 4
Menguasai / Tidak Keterangan Menguasai
MEMBACA Belum mengenal huruf sama sekali atau sebagian saja Sudah membaca kata, tetapi terpata- pata Kenal huruf, tetapi belum dapat mebaca rangkaian huruf menjadi satu kata
Menguasai Menguasai Menguasai
5
Membaca paragraf pendek dengan lancar
Tidak Menguasai
6
Sudah membaca dengan benar
Menguasai
7
Memahami makna setiap kata yang dibaca dengan benar.
B
MENULIS
1
Tidak dapat menulis
2
3
Mencontoh tulisan dari kertas lain / menyalin tulisan. Dapat menulis huruf menjadi, tetapi perlu bantuan untuk mengeja huruf demi huruf.
Menguasai
Menguasai Menguasai
Menguasai
4
Menulis kalimat sendiri
Menguasai
5
Menulis Paragraf sendiri
Menguasai
C
BERHITUNG
1
Mengenal angka satuan, puluhan, ratusan, ribuan.
2
Menjumlah dan mengurang di luar kepala
Menguasai
3
Menjumlah, mengurang dan menuliskannya Menguasai
29
dengan menggunakan lambang + dan – 4 5
Mengali dan membagi di luar kepala Mengali,
membagi
dan
menuliskannya
(menggunakan lambang X dan : )
Menguasai Tidak Menguasai
30
KEMAMPUAN AWAL CALISTUNG WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar: YUNI NO Keterampilan Calistung A 1 3 4
Menguasai / Tidak Keterangan Menguasai
MEMBACA Belum mengenal huruf sama sekali atau sebagian saja Sudah membaca kata, tetapi terpata- pata Kenal huruf, tetapi belum dapat mebaca rangkaian huruf menjadi satu kata
Menguasai Menguasai Menguasai
5
Membaca paragraf pendek dengan lancar
Tidak Menguasai
6
Sudah membaca dengan benar
Menguasai
7
Memahami makna setiap kata yang dibaca dengan benar.
B
MENULIS
1
Tidak dapat menulis
2
3
Mencontoh tulisan dari kertas lain / menyalin tulisan. Dapat menulis huruf menjadi, tetapi perlu bantuan untuk mengeja huruf demi huruf.
Menguasai
Menguasai Menguasai
Menguasai
4
Menulis kalimat sendiri
Tidak Menguasai
5
Menulis Paragraf sendiri
Tidak Menguasai
C
BERHITUNG
1
Mengenal angka satuan, puluhan, ratusan, ribuan.
Menguasai
2
Menjumlah dan mengurang di luar kepala
Menguasai
3
Menjumlah, mengurang dan menuliskannya Tidak Menguasai
31
dengan menggunakan lambang + dan – 4 5
Mengali dan membagi di luar kepala Mengali,
membagi
dan
menuliskannya
(menggunakan lambang X dan : )
Menguasai Tidak Menguasai
32
Lampiran 3
PENILAIAN AWAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar
: Masrina
Usia
: 40 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir
: SD
Jumlah Keluarga
: 5 Orang
Alamat
: Desa Rantau Baru
Keterampilan / Pekerjaan yang dimiliki warga belajar
: Petani
Keterampilan yang diamati warga belajar
: Menganyam
Kemampuan baca, tulis, dan hitung warga belajar secara umum
: Cukup
Harapan / Keinginan warga belajar setelah mengikuti pembelajaran fungsional : Agar dapat membaca, menulis, dan berhitung lebih lancar lagi dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
33
PENILAIAN AWAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar
: Elmiati
Usia
: 45 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir
: SD
Jumlah Keluarga
: 6 Orang
Alamat
: Desa Rantau Baru
Keterampilan / Pekerjaan yang dimiliki warga belajar
: Petani
Keterampilan yang diamati warga belajar
: Memasak
Kemampuan baca, tulis, dan hitung warga belajar secara umum
: Baik
Harapan / Keinginan warga belajar setelah mengikuti pembelajaran fungsional: Masyarakat sangat antusias karena adanya program pendidikan fungsional para warga belajar sudah bisa membaca dan menulis ,dan berhitung dengan baik.
34
PENILAIAN AWAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar
: Nurhidayah
Usia
: 50 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir
: Tidak Tamat Sekolah
Jumlah Keluarga
: 7 Orang
Alamat
: Desa Rantau Baru
Keterampilan / Pekerjaan yang dimiliki warga belajar
: Petani
Keterampilan yang diamati warga belajar
: Menganyam
Kemampuan baca, tulis, dan hitung warga belajar secara umum
: Kurang
Harapan / Keinginan warga belajar setelah mengikuti pembelajaran fungsional: Agar dapat membaca, menulis, dan berhitung.
35
PENILAIAN AWAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar
: Muriati
Usia
: 43 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir
: SD
Jumlah Keluarga
: 6 Orang
Alamat
: Desa Rantau Baru
Keterampilan / Pekerjaan yang dimiliki warga belajar
: Petani
Keterampilan yang diamati warga belajar
: Menyulam
Kemampuan baca, tulis, dan hitung warga belajar secara umum
: Baik
Harapan / Keinginan warga belajar setelah mengikuti pembelajaran fungsional: Agar dapat membaca, menulis, dan berhitung.
36
PENILAIAN AWAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar
: Nurhaziyah
Usia
: 28 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir
: SD
Jumlah Keluarga
: 8 Orang
Alamat
: Desa Rantau Baru
Keterampilan / Pekerjaan yang dimiliki warga belajar
: Petani
Keterampilan yang diamati warga belajar
: Memasak
Kemampuan baca, tulis, dan hitung warga belajar secara umum
: Baik
Harapan / Keinginan warga belajar setelah mengikuti pembelajaran fungsional: Agar dapat membaca, menulis, dan berhitung.
37
PENILAIAN AWAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar
: Suri
Usia
: 46 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir
: SD
Jumlah Keluarga
: 12 Orang
Alamat
: Desa Rantau Baru
Keterampilan / Pekerjaan yang dimiliki warga belajar
: Ibu Rumah
Tangga
Keterampilan yang diamati warga belajar
: Memasak
Kemampuan baca, tulis, dan hitung warga belajar secara umum
: Cukup
Harapan / Keinginan warga belajar setelah mengikuti pembelajaran fungsional: Agar dapat membaca, menulis, dan berhitung.
38
PENILAIAN AWAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL WARGA BELAJAR
Nama Warga Belajar
: Yuni
Usia
: 34 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan Terakhir
: Tidak Tamat Sekolah
Jumlah Keluarga
: 8 Orang
Alamat
: Desa Rantau Baru
Keterampilan / Pekerjaan yang dimiliki warga belajar
: Ibu Rumah
Tangga
Keterampilan yang diamati warga belajar
: Memasak
Kemampuan baca, tulis, dan hitung warga belajar secara umum
: Kurang
Harapan / Keinginan warga belajar setelah mengikuti pembelajaran fungsional: Agar dapat membaca, menulis, dan berhitung.
39
Lampiran 4 KESEPAKATAN BELAJAR Nama Pokjar
: Al-Qolam
Alamat Pokjar
: Desa Rantau Baru
Nama Tutor
: Helwinda Prananda
Jumlah Warga Belajar
: 7 Orang
Waktu Belajar
: 2 x Seminggu
Hari Selasa dan Kamis Pukul 15.00 s/d 17.00 Materi yang
Jumlah
diminati
Pertemuan
1
Membaca
3 x Pertemuan
Tutor
2
Menulis
3 x Pertemuan
Tutor
3
Berhitung
3 x Pertemuan
Tutor
NO
Nama Warga Belajar
1
Masrina
2
Elmiati
3
Nurhidayah
4
Muriati
5
Nurhaziyah
6
Suri
7
Yuni
NO
Mengetahui, Pengelola
NIP.
Narasumber/Bahan/Media
Tanda Tangan
Tutor
Dr. MUHAMMAD SYUKRI, M.Pd NIP.
40
RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN Nama Kelompok Belajar
: Al-Qolam
Topik Belajar
: Mengenalkan Huruf, Membaca, Menulis dan
Berhitung. Tanggal
Materi
Pertemuan/Waktu
Strategi
Kegiatan
Bahan
Belajar
Pembelajaran
Media
dan
Belajar Transportasi
Tanya
1. Tanya Jawab Gambar
Jawab
tentang huruf Huruf
dan
yang
Gambar
diketahui
Alat
WB
Transportasi
2. Mengenalkan huruf kepada WB
dengan
menggunaka n media yang berhubungan dengan huruf (kartu huruf / gambar huruf) 3. WB berlatih membaca huruf Uang
Tanya
1. Menyebutkan
Jawab
nominal uang kertas
yang
diketahui WB 2. WB
Uang Kertas
41
menuliskan nominal uang kertas dengan menggunakan angka 3. WB menuliskan nominal uang kertas dengan menggunakan huruf
42
MATRIKS KEGIATAN CALISTUNG Topik Topik
Topik Baca
Kegiatan Terapan
Topik
Sub
Topik
Belajar
Diskusi
Menulis
Alat
Mengnal
Menuliskan
Membaca
Menghitung
Transportasi
nama-nama
nama-nama
nama-nama
Jumlah
alat
alat
alat
transportasi
Transportasi
transportasi
transportasi
Hitung
Mengisi
alat Formulir pemesanan Kereta Api.
Uang Kertas
Membaca
Menulis
Nominal
Menghitung
Cara
nominal
nominal
Pada
uang Kertas
uang kertas Kertas
yang
Keripik
dengan huruf
dikeluarkan
Pisang
dan angka
untuk
yang
membeli
mudah dan
bahan
irit
Uang Jumlah uang membuat
masakan
43
RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN
Bulan Ke /
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pertemuan Ke Bulan 1 Pertemuan 1
Membuat
kesepakatan 1 Kali ( 2 Jam )
belajar Pertemuan 2
Belajar
menulis
membaca
dan 1 Kali ( 2 Jam ) alat
transportasi darat, air, dan udara Pertemuan 3
Membacakan sederhana
kalimat 1 Kali ( 2 Jam )
tentang
alat
transportasi Pertemuan 4
Menghitung jumlah alat 1 Kali ( 2 Jam ) transportasi
Pertemuan 5
Mengisi
Formulir 1 Kali ( 2 Jam )
pemesanan Tiket Bulan Ke 2 Pertemuan ke 6
Menuliskan
nominal 1 Kali ( 2 Jam )
uang dengan angka Pertemuan ke 7
Menuliskan
nominal 1 Kali ( 2 Jam )
uang dengan huruf
44
Pertemuan ke 8
Menghitung jumlah uang 1 Kali ( 2 Jam ) yang dikeluarkan untuk membeli bahan makanan
Pertemuan ke 9
Evaluasi
pembelajaran 1 Kali ( 2 Jam )
membaca dan menulis dan berhitung
45
REKAPITULASI NILAI KEAKSARAAN FUNGSIONAL