BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dunia industri tiap tahun terus mengalami perkembangan yang semakin pesat, hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah penduduk sehingga membuat permintaan menjadi semakin berkembang. Tidak terkecuali dengan industri air mineral yang juga tiap tahun terus mengalami peningkatan hal ini dikarenakan dengan berkembangnya jumlah penduduk, pendapatan masyarakat, dan berkembangnya industri makanan dan minuman sehingga kebutuhan akan terus meningkat.
Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) dalam kurun waktu lima tahun terakhir, produksi AMDK tumbuh rata-rata sebesar 8 persen. Pada tahun 2012 lalu produksi air minum dalam kemasan (AMDK) tercatat sebesar 19,86 miliar liter, kemudian pada tahun 2013 produksi naik menjadi sebesar 20,39 miliar liter. Kenaikan tersebut terus berlanjut pada tahun 2014 menjadi sebesar 23,16 miliar liter. Pada tahun 2015 produksi terus tumbuh naik menjadi sebesar 24,78 miliar liter. Sementara pada tahun 2016 seiring perluasan pabrik dan hadirnya pabrik-pabrik baru di tanah air, produksi mengalami peningkatan menjadi sebesar 26,90 miliar liter. Peningkatan tersebut merupakan pencapaian luar biasa, karena ekonomi dalam negeri sempat melemah. (https://cciindonesia.com/ ) mengkonsumsi air mineral yang bebas kalori dan gula merupakan pilihan paling sehat demi menjaga tubuh tetap memiliki cairan yang cukup, sekaligus
1
mengatasi rasa haus kapan saja. Selain itu, minum air mineral juga memberikan dampak beragam bagi fungsi tubuh Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda. Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. (https://www.alodokter.com / 2 november 2018 ) Saat ini industri yang memproduksi air mineral kemasan di Indonesia cukup banyak dan untuk dilampung salah satunya adalah PT. Prabu tirta jaya lestari.
PT. Prabutirta Jaya Lestari sendiri didirikan pada tanggal dua puluh empat Februari sembilan ratus sembilan puluh tujuh (24-2-1997), berdasarkan akta Nomor 25, salinan akta Nomor : 52, tanggal 17 Juni 1997 dan salinan akta Nomor : 02, tanggal 4 April 2002, yang dibuat oleh notaris Djoni,SH dan telah disahkan oleh Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor :C-10070 HT.01.01.TH.2002 .
Di era globalisasi ini dengan permintaan konsumen yang semakin beragam serta persaingan industri yang sangat ketat, maka setiap perusahaan berusaha untuk memberikan pelayan terbaik kepada konsumen. Salah satu cara untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen adalah dengan menjamin ketersediaan barang, untuk menjamin ketersediaan barang maka proses produksi pada industri harus tetap berjalan. Persaingan yang ketat menyebabkan tiap perusahaan harus dapat menjaga dan meningkatkan proses produksi yang efektif dan efisien, memanfaatkan setiap sumberdaya yang ada dengan semaksimal mungkin, dan menjaga setiap fasilitas yang dimilikinya agar dapat beroperasi dengan sebaik-baiknya.
Dalam proses produksi air mineral ini banyak dibutuhkan berbagai jenis peralatan, dan peralatan-peralatan tersebut memerlukan suatu proses perawatan dan pemeliharaan. Perawatan dan pemeliharaan diperlukan agar segala peralatan dalam kondisi yang optimal serta dalam pengoperasian system peralatan berjalan lancar sesuai dengan rencana, sehingga
proses
2
produksi tidak terhambat serta tercapainya target produksi yang telah ditetapkan. Pada PT. Prabu Tirta Jaya Lestari, proses produksi yang dilakukan berjalan secara terus menerus selama 18 jam, sehingga dalam melakukan proses perawatan dan pemeliharaan diperlukan suatu perencanaan yang efektif, hal ini diperlukan supaya proses perawatan dan pemeliharan dapat tetap dilakukan tanpa mengahambat segala proses produksi yang ada.
1.2 Batasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut : - Proses perawatan fasilitas produksi pada PT. Prabu Tirta Jaya Lestari. - Hambatan-hambatan dalam melakukan perawatan.
1.3
Tujuan Penulisan Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kerja praktek di jurusan Teknik Mesin. Sasaran-Sasaran yang diharapkan antara lain :
1. Dapat
mengetahui
dan
memperluas
pandangan
penulis
sekaligus melakukan perbandingan antara ilmu yang didapat dari bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya (dunia kerja). 2. Melaksanakan
proses
kerja
praktek
sehingga
dapat
menambah pengalaman di dalam keterampilan dan penguasaan lapangan untuk memasuki dunia kerja. 3. Mengetahui
proses
pemeliharaan
fasilitas
produksi
pada
PT.Prabu tirta jaya lestari
3
1.4
Sistematika Penulisan Penulisan laporan kerja praktek ini disusun dengan sistematis, dimana tiaptiap bab saling berkaitan serta dilengkapi dengan gambar-gambar dan perhitungan yang dibahas dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika dalam penulisan. Bab IIGambaran Umum Perusahaan Bab ini berisikan tentang gambaran umum PT. Prabu tirta jaya lestari, visi dan misi perusahaan, serta proses produksi pada PT. Prabu tirta jaya lestari
Bab III Landasan Teori. Bab ini berisikan tentang perawatan pada perusahaan, jenisjenis perawatan, dan tujuan perawatan.
Bab IV Hasil Pengamatan dan Pembahasan Bab ini berisikan proses perawatan pada PT. Prabu tirta jaya lestari Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran – saran dari hasil kerja praktek.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4