Bab I Kehamilan Postterm.docx

  • Uploaded by: Melita Ramadhani
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I Kehamilan Postterm.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,056
  • Pages: 7
1

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Kehamilan umumnya yang berlangsung normal menghasilkan bayi sehat, cukup bulan dan melalui jalan lahir. Akan tetapi hal tersebut tidaklah sama bagi setiap wanita, karena di dalam kehamilan terjadi perubahan fisik maupun emosional ibu. Hal tersebut memberikan pengaruh pada ibu dan bayi selama hamil (Lisnawati, 2013). Kehamilan normal umumnya berlangsung 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Dapat juga Kehamilan yang kurang usia (premature) dan Kehamilan berlangsung lebih dari 42 minggu (294 hari) sejak dari pertama haid terakhir disebut postterm. (Norma dkk, 2013). Kehamilan postterm (lewat waktu) adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 294 hari atau 42 minggu lengkap. Diagnosa usia kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan seperti rumus neagle atau dengan menghitung tinggi fundus uteri serial (Norma dan Dwi, 2013). Tingkat kejadian kehamilan postterm sangat bevariasi di negaranegara. Di negara maju angka kejadian kehamilan postterm berkisar dari 0,4 % menjadi 11%. Di swedia kejadian kehamilan postterm adalah 7,5 % (Ayyavoo dkk, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Charles J.Lockwood tercatat insiden keseluruhan terjadinya kejadian kehamilan

2

postterm di Amerika serikat adalah 5,5 %. Penentuan usia kehamilan yang kurang akurat menjadi penyebab terjadinya kehamilan postterm. Untuk itu sangat penting penentuan usia kehamilan yang akurat dan manajemen pengawasan janin untuk

mengurangi

resiko

yang

berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas (American College of Obstetricians and Gynecologists, 2014). Di indonesia menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 angka kejadian komplikasi selama kehamilan termasuk kehamilan possterm sekitar 5,8 %. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Diflayzer, Dkk (2014) menunjukkan bahwa sebagian besar kasus gawat obstetri di RSUD Dr. Rasidin Padang adalah kehamilan lewat bulan atau possterm yaitu sekitar 52%. Penelitian lain yang dilakukan oleh Firda fibrila (2014) di RSUD Demang Sepulau Raya terjadi kecenderungan peningkatan kejadian kehamilan postterm setiap tahunnya. Tahun 2012 kejadian ibu bersalin dengan kehamilan postterm 89 orang dari 1,277 ibu bersalin (6,96%), dan tahun 2013 sejumlah 113 orang dari 1179 ibu bersalin (10,77%). Disebutkan kelainan anatomi dan biokimia menjadi faktor predisposisi (Prawirohardjo, 2010). Faktor potensial dari kehamilan postterm ialah defensiensi hormone adenokortikotropik (ACTH) (Rukiyah Dkk 2010). Kadar progresteron yang tidak segera turun meskipun telah cukup bulan sehinga kepekaan uterus dengan oksitosin kurang juga menjadi faktor penyebab kehamilan postterm. Faktor lainnya

3

ialah hereditas, karena kehamilan postterm sering dijumpai dalam suatu keluarga tertentu (Norma Dkk, 2013). Kehamilan lewat waktu atau postterm berhubungan dengan peningkatan komplikasi pada ibu ataupun janin. Sementara itu, resiko bagi Ibu dengan kehamilan postterm dapat berupa peningkatan perdarahan pasca persalinan ataupun tindakan obstetric yang meningkat karena gawat janin (Prawiroharjo, 2010). Kehamilan posttrem berpengaruh pada perkembangan janin sampai kematian janin. Pada kehamilan postterm ada janin yang berat badannya meningkat ada yang pertumbuhanya terhambat (Prawiroharjo, 2010). Kematian janin dalam rahim juga dapat terjadi akibat insufiensi plasenta karena menuanya plasenta. (Rukiyah Dkk, 2010). Persalinan postterm cukup beresiko karena dapat menimbulkan komplikasi pada ibu maupun bayi. Pada ibu Persalinan postterm dapat meningkatkan resiko atonia uteri (kegagalan uterus atau rahim berkontraksi setelah bayi lahir) dan perdarahan postpartum karena ukuran janin yang besar atau adanya penggunaan oksitoksin(Mirzanie dan kurniawati, 2009) Persalinan postterm juga dapat menyebabkan resiko komplikasi pada bayi. Persalinan postterm dapat mengakibatkan keluarnya mekonium dimana hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya aspirasi mekonium yang dapat meningkatakan kejadian gawat janin hingga terjadinya kematian pada bayi (Prawiroharjo, 2010).

4

Prinsip dari tata laksana kehamilan lewat waktu ialah merencanakan pengakhiran kehamilan. Cara pengakhiran kehamilan tergantung dari hasil pemeriksaan kesejahteraan janin dan derajat kematangan serviks. Pengakhiran kehamilan bisa dilakukan dengan cara induksi dan persalinan melalui seksio sesarea (Prawiroharjo, 2010). Namun jika induksi persalinan gagal, tidak memungkinkan persalinan pervaginam dan terjadi maternal distress atau fetal distress dapat dipertimbangkan pengakhiran kehamilan dengan seksio sesarea (Mirzanie Dkk, 2009). Seksio sesarea adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan jalan lahir janin melalaui dinding depan perut dengan membuat sayatan di dinding uterus (NANDA, 2015). Pengakhiran kehamilan dengan seksio sesarea pilihan persalinan yang terakhir setelah dipertimbangkan cara-cara persalinan pervaginam tidak berhasil untuk mencegah

terjadinya

komplikasi

yang

dapat

membahayakan

keselamatan bagi ibu dan bayi. Tindakan keperawatan juga berperan penting, Perawat memberikan asuhan keperawatan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi serta mencegah terjadinya komplikasi pasca persalinan. Oleh karena itu asuhan keperawatan pada ibu postterm harus dilakukan secara baik. Asuhan keperawata ibu postterm dilakukan dengan tujuan mengurangi rasa kecemasan ibu akan persalinanya yang tidak kunjung datang karena jika ibu merasa cemas yang berlebihan akan meningkatkan resiko komplikasi pada bayi. Selain itu diperlukan kemandirian ibu dalam

5

merawat diri dan bayinya juga berperan dalam mempertahankan kesehatannya. Salah satu model asuhan keperawatan yang menekankan kemandirian yaitu model konseptual Self Care Orem. Teori self care orem adalah meningkatkan potensi kemampuan seseorang atau keluarga untuk dapat merawat dirinya secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya (Adriyanti, 2017). Berdasarkan uraian diatas dan kejadian kehamilan postterm yang banyak memberi dampak terhadap bayi dan ibu bersalin Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian untuk melihat dan mengetahui “Bagaimana Asuhan Keperawatan Klien dengan Postterm Menggunakan Konsep Teori Self Care orem di RSUD dr. Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan

B. Rumusan Masalah Bagaimana Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Klien dengan Postterm Menggunakan Konsep Teori Self Care Orem di Ruang RSUD dr. Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Asuhan Keperawatan Klien dengan Postterm Menggunakan Konsep Teori Self Care Orem di RSUD dr. Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.

6

1. Tujuan Umum Mendeskripsikan hasil Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Postterm Menggunakan Konsep Teori Self Care Orem secara rinci dan mendalam yang ditekankan pada aspek Asuhan Keperawatan dengan menggunakan metode proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus a. Mengkaji Klien dengan Postterm Menggunakan Konsep Teori Self Care Orem b. Menegakkan

diagnosis

keperawatan

Menyusun

perencanaan

keperawatan Klien dengan Postterm Menggunakan Konsep Teori Self Care Orem c. Melaksanakan intervensi keperawatan Klien dengan Postterm Menggunakan Konsep Teori Self Care Orem d. Mengevaluasi Klien dengan Postterm Menggunakan Konsep Teori Self Care Orem D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pengalaman belajar dilapangan dan dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang Bagaimanakah

Asuhan

keperawatan

Klien

dengan

Postterm

Menggunakan Konsep Teori Self Care Orem di RSUD dr. Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.

7

2. Bagi tempat penelitian Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat memperbaharui ilmu keperawatan dan dapat dijadikan dokumentasi ilmiah untuk merangsang minat peneliti selanjutnya. 3. Bagi perkembangan ilmu keperawatan Menambah keluasan ilmu terutama dalam pemanfaatan Asuhan keperawatan Klien dengan Postterm Menggunakan Konsep Teori Self Care Orem

Related Documents

Kehamilan
May 2020 31
Kehamilan
April 2020 36
Kehamilan
May 2020 30
Kehamilan
October 2019 43

More Documents from "firda fibrila"