BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah jumlah kepadatan penduduk yang sangat besar. Hal ini menimbulkan berbagaimacam masalah lain. Untuk itu, pemerintah mencanangkan programKeluargaBerencana (KB) yaitu program pembatasan jumlah anak yakni duauntuk setiap keluarga. Program KB di Indonesia mengalami kemajuan
yangcukup
Internasional.
pesat
dan
diakui keberhasilannya
di
tingkat
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk
membentukkeluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran atau usahauntuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak. Untuk menghindarikehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untukmenghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukansterilisasi. Mutu pelayanan kebidanan dapat diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan penilaian. Dalam praktiknya melakukan penilaian tidaklah mudah,
karena
mutu
dalam
pelayanan
kebidanan
bersifat
multidimensional. Berkaitan dengan kepuasan, terdapat masalah pokok yang ditemukan yaitu kepuasan bersifat subjektif. Tiap orang memiliki tingkat kepuasan yang berbeda. Sekalipun pelayanan kebidanan telah memuaskan klien, tetapi masih banyak ditemukan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar. Dalam upaya untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kebidanan perlu dilakukan suatu penilaian mutu pelayanan kebidanan salah satunya dengan menggunakan daftar tilik pelayanan kebidanan. Untuk mengetahui secara umum tentang daftar tilik pelayanan kebidanan, kami membuat makalah dengan judul “Daftar Tilik KB Pelayanan Kebidanan”
1.2 Rumusan Masalah a) Apa yang dimaksud dengan daftar tilik pelayanan kebidanan?
b) Apa saja Tujuan daftar tilik pelayanan kebidanan? c) Apa saja Jenis-jenis daftar tilik pelayanan kebidanan? d) Bagaimana Karakteristik daftar tilik pelayanan kebidanan? e) Bagaimana Cara penyusunan daftar tilik pelayanan kebidanan? f) Apakah Pengertian KB? g) Sebutkan Macam-macam jenis kontrasepsi? h) Apa saja Kontrasepsi sederhana dengan alat?
1.3 Tujuan a) Mahasiswa mampu Memahami tentang Pengertian daftar tilik pelayanan kebidanan b) Mahasiswa mampu Memahami tentang Tujuan daftar tilik pelayanan kebidanan c) Mahasiswa mampu Memahami tentang Jenis-jenis daftar tilik pelayanan kebidanan d) Mahasiswa mampu Memahami tentang Karakteristik daftar tilik pelayanan kebidanan e) Mahasiswa mampu Memahami tentang Cara penyusunan daftar tilik pelayanan kebidanan f) Mahasiswa mampu Memahami tentang Pengertian KB g) Mahasiswa mampu Memahami tentang Macam-macam jenis kontrasepsi h) Mahasiswa mampu Memahami tentang Kontrasepsi sederhana dengan alat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian daftar tilik pelayanan kebidanan Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), Daftar tilik adalah daftar nama, barang, kegiatan, dan sebagainya untuk dipertimbangkan atau dilaksanakan. Sehingga dapat disimpulkan daftar tilik ditinjau dari pelayanan kebidanan adalah berisi daftar kegiatan atau langkah-langkah untuk diaplikasikan sebagai penilaian standar keterampilan dalam kebidanan. 2.2 Tujuan daftar tilik pelayanan kebidanan 1. Memudahkan proses pengumpulan data terutama untuk mengetahui bagaimana sesuatu masalah sering terjadi. 2. Memilah data ke dalam kategori yang berbeda seperti penyebabpenyebab, masalah-masalah dan lain-lain. 3. Menyusun data secara otomatis, sehingga data itu dapat dipergunakan dengan mudah. 4. Memisahkan antara opini dan fakta. 5. Mempunyai kegunaan di dalam pengumpulan data, sehingga data yang dikumpulkan akan sangat mudah digunakan dan diolah lebih lanjut. Oleh karena itu, daftar tilik sering digunakan di dalam pengendalian kualitas. 6. Membantu mengidentifikasi
detail
kegiatan/langkah-langkah
yang
banyak dan kompleks sehingga semua kegiatan dapat terlaksana dan tidak ada yang tertinggal atau kelupaan. Jadi jika dikaitkan dengan pelayanan kebidanan tujuan dari daftar tilik pelayanan kebidanan adalah untuk mempermudah dalam melakukan penilaian atau mengamati suatu kegiatan keterampilan yang akan dilakukakan atau dilaksanakan sehingga dapat memenuhi standar mutu keterampilan kebidananan.
2.3 Jenis-jenis daftar tilik pelayanan kebidanan 1. Daftar tilik untuk distribusi proses produksi Data-data yang dikumpulkan adalah ukuran, berat dan diameter yang dihasilkan dari suatu proses. Namun hal ini dilakukan terhadap populasi hasil proses, sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Untuk itu sering dilakukan random dalam pengambilan sampelnya. 2. Daftar tilik untuk Defective Item ini digunakan untuk mencatat data tentang jumlah kejadian, prosentase kejadian, dan bila diperlukan, dapat digunakan untuk setiap macam penyebab kejadian. 3. Daftar tilik untuk Defective Location ini digunakan untuk mencatat lokasi kejadian yang terjadi, pencatatan lokasi kejadian ini biasanya dilakukan dengan membuat gambar dari produk yang dibuat dan tanda-tanda tertentu diberikan pada lokasi kejadian. 4. Daftar tilik untuk Defective Cause ini digunakan untuk meneliti faktor-faktor penyebab untuk masalahmasalah yang lebih komplek, lebih baik digunakan analisa yang lebih mendalam tentang sebab-sebab dan akibat-akibat dengan menggunakan Scatter Diagram. 2.4 Karakteristik daftar tilik pelayanan kebidanan 1. Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu 2. Direncanakan secara sistematis 3. Berupa format yang praktis dan baik 4. Hasil pengecekan diolah sesuai dengan tujuan 5. Dapat diperiksa validitas, reabilitas, dan ketelitian 6. Bersifat kuantitatif 2.5 Cara penyusunan daftar tilik pelayanan kebidanan 1. Lakukan kajian terhadap standar yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan daftar tilik. 2. Identifikasi pernyataan standar dengan kriterianya yang akan diukur yaitu dengan mentukan indikator yg akan diukur.
3. Menyusun item-item untuk mengukur indikator 4. Menyusun item-item dalam daftar tilik secara berurutan 5. Menyusun difinisi operasional dari setiap item dan cara /metode penilaiannya. 6. Format daftar tilik disesuaikan kebutuhan (kepatuhan terhadap standar, bila perlu catatan masalah & kemajuan) 7. Uji coba daftar tilik 8. Perbaikan item2 daftar tilik maupun metode penilaiannya 9. Standarisasi daftar tilik
2.6 Pengertian KB KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran." Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang di inginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Memiliki keluarga ideal adalah dambaan setiap orang dan dengan Keluarga Berencana(KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif
yang
paling
dasar
dan
utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian meningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunka n angka
kesakitan
dan kematian
ibu yang
sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi
yang
sulit,
tidak
hanyakarena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena met ode"metodetertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebija kan nasional KB,kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi(Depkes RI,1998).
2.7 Macam-macam jenis kontrasepsi Kontrasepsi sederhana tanpa alat a. Senggama Terputus Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan sebagaimana biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar. Cara ini tidak dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan spermanya keluar. b. Pantang Berkala (sistem berkala) Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam masa subur.Selain sebagai sarana agar cepat hamil,kalender juga difungsikan untuk sebaliknya alias mencegah kehamilan. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama untuk ‘puasa’. Selain itu, kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap bulan.
2.8 Kontrasepsi sederhana dengan alat A. Kondom Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi penis yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah penularan penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS. Manfaat pemakaian kontrasepsi kondom : 1. Efektif bila digunakan dengan benar 2. Tidak mengganggu produksi ASI 3. Tidak mengganggu kesehatan klien 4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik 5. Murah dan dapat dibeli secara umum 6. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatah khusus
7. Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda B. Diafragma Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual
dan
menutup
serviks.
Jenis kontrasepsi diafragma : 1) Flat spring (flat metal band) 2) Coil spring (coiled wire) 3) Arching spring) Cara kerja kontrasepsi diafragma : Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat tempat spermisida. Manfaat kontrasepsi diafragma : 1. Efektif bila digunakan dengan benar 2. Tidak mengganggu produksi ASI 3. Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya 4. Tidak mengganggu kesehatan klien 5. Tidak mengganggu kesehatan sistemik C. Spermisida Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma. Jenis kontrasepsi spermasida : A. Aerosol B. Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm C. Krim Cara kerja kontrasepsi spermisida : Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur. Manfaat kontrasepsi spermisida :
1. Efektif seketika (busa dan krim) 2. Tidak mengganggu produksi ASI 3. Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain 4. Tidak mengganggu kesehatan klien 5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik 6. Mudah digunakan 7. Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual 8. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusUS D. KB Suntik Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal 1. KB Suntik 1 bulan (kombinasi) Adalah 25 mg Depo medroksiprogestreon asetat dan 5 mg esestradiol sipionat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali (Cyclofem). Dan 50 mg roretindron enantat dan 5mg Estradional Valerat yang diberikan injeksi I.m sebulan sekali Keuntungan menggunakan KB Suntik
Praktis, efektif dan aman dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%.
Tidak membatasi umur
Obat KB suntik yang 3 bulan sekali (Progesteron saja) tidak mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu menyusui
Kerugian menggunakan KB Suntik
Di bulan-bulan pertama pemakaian terjadi mual, pendarahan berupa bercak di antara masa haid, sakit kepala dan nyeri payudara
Tidak melindungi dari IMS dan HIV AIDS
Indikasi:
Wanita usia 35 tahun yang merokok aktif
Ibu hamil atau diduga hamil
Pendarahan vaginal tanpa sebab
Penderita jantung, stroke, lever, darah tinggi dan kencing manis
2.
Sedang menyusui kurang dari 6 minggu
Penderita kanker payudara
KB Suntikan 3 bulan. Depo Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena
tidak
mengganggulaktasi.
Keuntungan KB suntik 3 bulan
Resiko terhadap kesehatan kecil.
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Tidak di perlukan pemeriksaan dalamJangka panjang
Efek samping sangat kecil
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
E. KB Pil Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain. Jenis-jenis kontrasepsi Pil : 1. Pil gabungan atau kombinasi Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara teratur.
2. Pil khusus – Progestin (pil mini) Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan sperma. Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.
Kontra indikasi Pemakaian Pil Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang
menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
Efek Samping Pemakaian Pil Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa
perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan. F. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini. Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini. Jenis-jenis AKDR : 1.
Copper-T AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan
kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. 2.
Copper-7 AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
3.
Multi Load AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4.
Lippes Loop AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
G. Kontrasepsi Implant Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam .Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung
jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun.
PENUNTUN BELAJAR PENYUNTIKAN KB PROGESTIN
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb : 1. Perlu perbaikan
: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar
atau dihilangkan. 2. Mampu
: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu/
mengingatkan hal-hal kecil
yang tidak terlalu berarti. : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu –
3. Mahir
ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan. T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
No. 1. 2.
LANGKA Persiapan tempat H Ruangan tertup, aman, nyaman, dan bersih Persiapan alat Obat / suntikan KB Progestin Handscoon (sebagai proteksi diri) Korentang Spuit 3cc Kapas alkohol dan kapas DTT Bengkok Tensi meter, Stetoskop Timbangan berat badan
3. 4.
Memberikan salam dan memperkenalkan diri dengan Bukudan catatan dan register ramah tanyakan maksudKB dan tujuan kedatangan pasien Informed consent Menanyakan alasan klien menggunakan KB suntik Larutan klorin 0,5%
1
KASU 2 3S 4
5
Menanyakan keadaan klien, yaitu: 5.
Usia ibu saat ini Menanyakan riwayat gravida, paritas, jumlah anak hidup dan usia anak terkecil Riwayat menstruasi (HPHT, siklus, durasi, volume) Menanyakan riwayat kesehatan klien, meliputi: Riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya Apakah dalamseksual masa menyusui Riwayat klien hubungan terakhir kurang dari 6mg dan 6
6.
bulan? Apakah klien sedang menderita perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut (virus hepatitis) Apakah klien berusia > 35th dan merokok (tanyakan juga keluarga) Apakah klien sedang mengkonsumsi obat-obatan yang mengganggu kerja hormon (obat epilepsi, tuberkolosan, dan antibiotik berspektum luas) Apakah klien mempunyai riwayat penyakit jantung? Apakah klien mempunyai riwayat terjadi stroke? Apakah klien mempunyai riwayat tekanan darah >180/110mmhg? Apakah klien mempunyai riwayat kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala/migrain Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis dengan komplikasi atau kencing manis >20th Apakah klien mempunyai riwayat penyakit karsinoma(terutama payudara) 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15 16. 17.
Melakukan konseling awal Melakukan informed consent Menganjurkan pasien menimbang berat badan Mengukur tekanan darah pasien Menganjurkan pasien tidur di tempat tidur Melakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan Mendekatkan alat-alat Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir Memakai handscoon Memeriksa tanggal kadarluasa obat suntik dalam botol dosis Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan tunggal Mengocok botol/ vial dengan baik sehingga menjadi
18. homogen,ingat Buka buang tutup logam atau plastik vial yang menutupi hindaridan terjadinya gelembung-gelembung udara karet 19. (jangan sampai tersentuh, namun apabila tersentuh hapus Buka kemasan spuit sekali pakai, kencangkan jarum dengan karet bagian atas di bagian atas vial dengan kapas alkohol 20 memegang pangkal jarum dalam keadaan tutup jarum dan biarkan kering) masih terpasang Tusukan jarum suntik kedalam vial melalui penutup karet, putar vial hingga terbalik dengan mulut vial kebawah, 21. masukan cairan suntik dalam spuit, jaga agar ujung jarum tetap dalam cairan, jangan memasukan udara ke dalam alat suntik
Untuk mengeluarkan gelembung udara, biarkan jarum dalam vial dan 22. pegang alat suntik, dalam posisi tegak, ketuk tabung alat Gunakan jarum yang sama untuk menghisap dan menyuntikan suntik kemudian secara perlahan-lahan tekan pendorong 23. pada ketanda batas dosis, cabut jarum dari vial klien (dengan tehnik benar,(musculus tidak akangluteus Membebaskan daerahpengambilan yang akan yang di suntik mengurangi ketajaman jarum) kuadran 24. luar) dari pakaian dan menentukan lokasi penyuntikan (temukan SIAS dan os coccygeus tarik garis lurus dan tentukan 1/3 bagian atas SIAS sebagai tempat penyuntikan
Bersihkan kulit daerah suntikan dengan kapas yang dicelupkan 25. dengan air DTT dengan melingkar kearah luar, biarkan kering 26. Menusukan jarum hingga pangkal jarum suntik secara IM 27. Melakukan aspirasi dengan menarik penghisap spuit Jika tidak terlihat darah terhisap, suntikan obat secara perlahan28. lahan hingga habis dan cabut jarum Tekan sebentar daerah bekas suntikan dengan kapas DTT yang 29. baru agar obat suntikan /tidak keluar dari suntikan bekas suntikan Jangan memasase memijat daerah , jelaskan pada (bukan memasase) pasien 30. bahwa dengan tindakan tersebut dapat mempercepat pelepasan Sedot larutan klorin kedalam spuit untuk membilas spuit dan obat dari tempat suntikan dengan akibat masa efektif 31. jarum kontrasepsinya kemudian buang 32. Merapikan pasienspuit tanpa ditutup kedalam tempat menjadi lebih pendek 33. Membereskan alat sampah khusus(jarum tidak mudah tembus) Melepas sarung tangan dalam keadaan terbalik kemudian 34. rendam 35. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian dalam larutan klorin hasil tindakan 36. Mendokumentasikan keringkan Melakukan konseling akhir( jangan lupa menyampaikan 37. kunjungan ulang 12 minggu kemudian) SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100% 111 TANGGAL PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PENYUNTIKAN KB KOMBINASI
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb : 1. Perlu perbaikan
: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu
: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir
: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
NO 1. 2.
LANGKA H Persiapan tempat Ruangan tertutup, aman, nyaman, dan bersih Persiapan alat a. Obat/ suntikan KB kombinasi b. Handscoon ( berfungsi sebagai proteksi diri) c. Korentang d. Spuit 3 cc e. Kapas alkhohol dan kapas DTT f.
Bengkok
g. Tensimeter, stetoskop 3.
h. Timbangan badan Memberikan salam berat dan perkenalkan diri dengan ramah dan
4. 5.
i. Catatan, kartu dan register KB tanyakan Menanyakan alasan klien ingin menggunakan suntik j. Kalender maksud dan tujuan kedatangannya Menanyakan keadaan klien, yaitu : Informed a. k.Usia ibu saatconcent ini b. l.Menanyakan Larutan klorin riwayat 0,5 %gravida, paritas, jumlah anak hidup dan usia anak terkecil c. Riwayat menstruasi (HPHT, siklus, durasi, volume)
6.
d. Riwayat riwayat penggunaan kontrasepsi Menanyakan kesehatan klien yaitu : sebelumnya seksualkurang dari 6 a. Apakah e. klienRiwayat dalam hubungan masa menyusui terakhir minggu dan atau 6 bulan? b. Apakah klien sedang menderita perdarahan pervaginam
1
NIL 2 3 4 AI
5
belum diketahui penyebabnya? c. Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut ( virus hepatitis) d. Apakah klien > 35 tahun dan merokok ( tanyakan juga keluarga)? e. Apakah obat-obatan
klien
sedang
mengkomsumsi
yang mengganggu kerja hormone ( obat epilepsy, tuberkulosan dan
antibiotic berspektrum luas?) f.
Apakah klien mempunyai riwayat penyakit jantung?
g. Apakah klien mempnyai riwayat terjadi stroke? h. Apakah klien mempunyai riwayat tekanan darah > 180/110 mmHg? i. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Apakah klien mempunyai riwayat tromboemboli?
j. Apakah klien mempunyai kelainan pembuluh darah Melakukan konseling awal (yang menyebabkan sakit kepala atau migrain)? Melakukan informed concent Menganjurkan pasien menimbang badankencing manis k. Apakah klien mempunyai berat riwayat Menganjurkan pasien tidur di tempat tidur dengantekanandarah komplikasi atau kencing manis > 20 tahun? Mengukur pasien Melakukan fisik sesuai dengan kebutuhan l. Apakahpemeriksaan klien mempunyai riwayat penyakit karsinoma Mendekatkan alat alat (terutama payudara)? Memakai handscoon Memeriksa tanggal obat maka suntikdiharapkan dalam botol dosis Jika ada salah satukadaluarsa jawaban iya, tunggal dan menyampaikan hasilnya kepada klienyang lain pertimbangan untuk pemilihan cara kontrasepsi
16. 17.
18.
Mengocok botol/ vial dengan baik sehingga menjadi homogen, ingat Buka dan buang tutup logam atau plastic vial yang menutupi hindari terjadinya gelembung gelembung udara karet ( jangan sampai namunapabila Tusukkan jarumtersentuh, suntik sekali pakai, tersentuh kecangkanhapus jarum karet di bagian atas vial dengan kapas alkhohol biarkan kering) dengan
19.
memegang pangkal gelembung jarum dalam keadaan Untuk mengeluarkan udara, biarkantutup jarumjarum dalam masih terpasang vial dan
20.
21.
pegang alat suntik dalam posisi tegak, ketuk tabung alat suntik Gunakan jarum yang sama untuk menghisap dan menyuntikan kemudian secara perlahan lahan tekan pendorong ke tanda batas pada dosis, cabut jarum dari vial. klien ( dengan tekhnik benar,gleuteus tidak Membebaskan daerah yang pengambilan akan disuntik yang (musculus akan mengurangi ketajaman jarum). kuadran
22.
luar) dari pakaian dan menetukan lokasi penyuntikan (temukan Bersihkan kulit daerah suntikan dengan kapas yang dicelupkan SIAS dan os coccygeus tarik garis lurus dan tentukan 1/3 dalam bagian atas dari SIAS sebagai tempat penyuntikan
23. 24. 25. 26. 27.
28. 29.
air DTT dengan gerakan melingkar ke arah luar, biarkan kering. Menusukkan jarum hingga pangkal jarum suntik secara IM Melakukan aspirasi dengan menarik penghisap spuit Jika tidak terlihat darah terhisap, suntikkan obat secara perlahan lahan Tekan sebentar bekas suntikkan dengan kapas DTT yang baru hinggahabis dan cabut jarum agar obat suntikkan tidak keluar dari bekas suntikkan (bukan Jangan memijat/ memasase daerah suntikkan, jelaskan ke memasase) klien bahwa dengan tindakan tersebut dapat mempercepat pelepasan Merapikan pasien obat dari tempat suntikkan dengan akibat masa efektif Sedot larutan klorin 0,5 % ke dalam spuit untuk membilas kontrasepsinya menjadi lebih pendek. spuit dan
32. 33. 34.
jarum kemudian buang spuit tampa ditutup jarumnya ke dalam Membereskan alat Mencuci sarung tangan dalam larutan klorin dan dilepaskan tempat sampah khusus ( jarum tidak mudah tembus) dalam keadaan terbalik, rendam dalam larutan klorin Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan Mendokumentasikan hasil tindakan Melakukan konseling akhir ( jangan lupa sampaikan, kapan ibu
35. 36. 37.
harus Bekerja denga hati hati kembali)dengan sistematis dan efisien Bekerja Bekerja dengan komunikatif dan penuh perhatian
30. 31.
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100% 111 TANGG AL PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PEMBERIAN PIL KOMBINASI
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb : 1. Perlu perbaikan
: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu
: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir
: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
NO 1.
LANGKA Persiapan tempat HHH Ruangan tertutup, aman, nyaman, dan bersih Memberikan salam, memperkenalkan diri dan menanyakan
2.
maksud kedatangan klien Menanyakan keadaan klien, yaitu : a. Usia ibu saat ini b. Menanyakan riwayat gravida, paritas, jumlah anak hidup dan usia anak terkecil c. Riwayat menstruasi (HPHT, siklus, durasi, volume)
3.
d. Riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya e. Riwayat hubungan seksual terakhir f.
Apakah klien sedang
menyusui g. Apakah ibu pasca keguguran
1
2
KASU 3 4 S
5
Menanyakan alasan klien ingin menggunakan pil (monofasik) : kombinasi a. Apakah klien dalam masa menyusui kurang dari 6 minggu ? b. Apakah klien sedang menderita perdarahan pervaginam c. yang Apakah sedang mengkonsumsi obat-obatan belumklien diketahui penyebabnya? mengganggu kerja hormon (obat epilepsi, tuberkulosis)? yang d. Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut (virus hepatitis)? e. Apakah klien berusia > 30 tahun DAN merokok? f.
Apakah klien mempunyai riwayat penyakit jantung?
g. Apakah klien mempunyai riwayat penyakit stroke?
4.
h. Apakah klien mempunyai riwayat tekanan darah > 160/90 k. Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis mmHg? dengan i. Apakah klien mempunyai riwayat tromboemboli? j. Apakah klien mempunyai kelainan pembuluh darah (yang menyebabkan sakit kepala atau migrain)?
komplikasi atau kencing manis > 20 tahun? l. Apakah klien mempunyai riwayat penyakit karsinoma m. (terutama Apakah klien pelupa atau sering lupa apabila menggunakan payudara)? pil? Jika ada salah satu jawaban iya, maka diharapkan pertimbangan untuk pemilihan cara kontrasepsi yang Memberikan KIE mengenai pil kombinasi, meliputi : lain a. Profil (efektivitas, angka kegagalan) b. Cara kerja 5.
c. Manfaat kontrasepsi dan non kontrasepsi d. Keterbatasan e. Efek samping dan penanganannnya
6.
Mencuci tangan Melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan (tekanan
7.
darah dan penimbangan berat badan dilakukan rutin) a. Pil dapat dimulai pada saat haid (untuk meyakinkan wanita tersebut tidak hamil)
8.
b. Apabila dimulai setelah haid (misalnya hari ke-8) maka ibu perlu menggunakan barier lain selama 7 hari atau tidak melakukan hubungan seksual Memberikan instruksi cara minum pil kombinasi : a. Minum setiap hari pada waktu yang sama b.
Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil, minum pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi
c. Bila klien muntah hebat, diare lebih dari 24 jam maka bila keadaan memungkinkan dan tidak memperburuk anda, pil dapat diteruskan d. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara menggunakan pil lupa e. 9.
Bila lupa minum pil (hari 1-21) sebaiknya minum pil tersebut segera setelah ingat walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain
f. Bila lupa minum 2 pil atau lebih (hari 1-21) sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai terkejar. Sebaiknya gunakan kontrasepsi lain atau tidak melakukan hubungan seksual
10. Sampaikan kapan harus kembali 11. Lakukan pendokumentasian SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100% 33 TANGG AL PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PEMBERIAN MINI PIL
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb : 1. Perlu perbaikan
: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu
: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir
: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan
. T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
NO 1.
LANGKAH Mempersiapkan Alat: - sampiran - lembar catatan - alat tulis - tensimeter - timbang berat badan - alat kontrasepsi (mini pil) - lembar balik pelayanan KB Persiapan tempat: ruangan yang tertutup, aman, nyaman dan bersih
2.
Memberikan salam, memperkenalkan diri dan menanyakan maksud kedatangan klien
1
2
KASU 3 4 S
5
3
Menanyakan keadaan klien yaitu: - usia ibu saat ini - riwayat gravida, paritas, jumlah anak hidup dan usia anak terkeci; - riwayat menstruasi - riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya - riwayat hubungan seksual terakhir - apakah klien sedang menyusui -
4
Menanyakan alasan klien ingin menggunakan mini pil: - apakah klien dalam masa menyusui? - Apakah klien sedang menderita perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya? - Apakah klien sedang mengkonsumsi obat-obatan yang mengganggu kerja hormon? - Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut (virus hepatitis)
- Apakah klien mempunyai riwayat penyakit jantung? - Apakah klien mempunyai riwayat penyakit stroke? - Apakah klien mempunyai riwayat penyakit darah tinggi (>180/110 mmHg)? - Apakah klien mempunyai riwayat tromboemboli? - Apakah klien mempunyai kelainan pembuluh darah (yang menyebabkan sakit kepala/migran) - Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis dengan komplikasi atau kencing manis > 20 tahun? - Apakah klien mempunyai riwayat penyakit karsinoma (terutama Jika ada salah satu jawaban “IYA”, maka harap dipertimbangkan payudara) untuk - Apakah klien ingin haid normal atau tidak dapat menerima memilih caragangguan kontrasepsi yang lain terjadinya haid? 5
- Apakah klien atau mini seringpli, lupa jika menggunakan pli? Memberikan KIEpelupa mengenai meliputi: - efektifitas, angka kegagalan - cara kerja - keuntungan dan keterbatasan
6
- efek samping Mencuci tangan efektif - kontraindikasi
7
Melakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan (tekanan darah dan penimbangan berat badan)
8
Menjelaskan pada ibu, bila beralih dari kontrasepsi lain, maka: a. Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan minipil, minipil dapat segera diberikan, bila kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan diberikan berikutnya. benar atau pada klien jadwal sedang suntikan tidak hamil, tidak Tidak perlu penggunaan kontrasepsi lain. perlu menunggu sampai c. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah nonhormonal dan klien datangnya haid ingin menggantinya dengan minipil, minipil diberikan pada berikutnya. hari 1-5 siklus haid dan tidak perlu penggunaan kontrasepsi b. Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah suntikan, lainnya minipil e. d. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon), minipil diberikan pada hari 1-5 siklus haid. Dilakukan pengangkatan AKDR
9.
Memberikan penjelasan pada ibu mengenai instruksi meminum pil: a. minum pil setiap hari pada waktu yang sama b.
bila muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil, minum pil lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya
c. bila klien terlambat minum pil lebih dari 3 jam. Minumlah pil d. tersebut Bila klien lupa ingat. 1 atauGunakan 2 pil, minumlah pil yang ketika metode segera pelindung terlupa selama 48 jam. 10
11.
tersebut ketika ingat dan gunakan metode pelindung Menanyakan pada ibu apakah sudah mengerti atau ada yang sampai akhir bulan mau ditanyakan mengenai penjelasan yang sudah diberikan e. Menjelaskan kepada ibu kapan harus kembali lagi. SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100% 33 TANGG AL PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PEMASANGAN AKDR
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb : 4. Perlu perbaikan
: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
5. Mampu
: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
6. Mahir
: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
NO LANGKA A SIKAP DAN PERILAKU H 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri 2 Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan 3 4 5 B 6
Memposisikan pasien dengan baik Tanggap terhadap reaksi pasien Sabar dan teliti. CONTENT Mempersiapkan klien : klien disapa dengan ramah dan memperkenalkan diri menanyakan tujuan kedatangannya serta bila belum dilakukan konseling, memberikan konseling melakukan pemasangan AKDR : sebelum -Keterbatasan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedi, -keuntungan membantu dan klien memilih jenis kontrasepsi yang diinginkan
7 8 9
Memastikan bahwa klien telah memilih AKDR, menjelaskan tentang Melakukan anamneses untuk memastikan tidak ada masalah kemungkikan efek samping pemakai AKDR kondisi Menjelaskan apa yang akan dilakukan dan mempersilahkan kesehatan pada klien sebagai pemakai AKDR klien untuk mengajukan pertanyaan
1
KASU 2 S 3 4
5
10
Memastikan klien telah mengosongkan kandung kencingnya dan mencuci kemaluannya dengan menggunakan sabun
11
Mencuci tangan 7 langkah dengan air dan sabun,
12
mengeringkan Menyiapkan alat danbersih bahan serta perlengkapan secara ergonomic dengan kain/handuk
13
Membaringkan klien dengan posisi litothomi di atas meja ginekologi
14 15 16 17
Melakukan palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri,benjolan atau kelainan di daerah supra pubik Mengarahkan sorot,bokong arahkan pada bagian yang akan Memasang duklampu di bawah klien diperiksa sarung tangan DTT Memakai Melakukan pemeriksaan genetalia eksterna dengan tangan non dominan. Memeriksa adanya ulkus. Pembengkakan
18
kelenjar getah bening, pembengkakan kelenjar bartolini danada Melakukan pemeriksaan inspekulo, memperhatikan apakah skene cairan
19 20
Melakukan pemeriksaan bimanual untuk mengetahui besar, vagina, keputihan dll posisi, Membuka dan mobilitas merndam uterus sarung tangan ke dalam larutan klorin onsistensi dan
21
0,5% Menjelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan
22 23 24 24
dirasakan Mempersiapkan AKDR yang akan dipasang Memakai sarung tangan DTT yang baru Memasang speculum untuk melihat serviks Mengusap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic, memastikn bahwa serviks dapat terlihat dengan jelas dan posisi
26
speculum berada Mengusap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic 2-3 kali di depannya Menjepit serviks dengan menggunakan tenakulum secara
27
hati-hati pada arah jam 11 atau 12 atai 1 (sebaiknya pada jam 11 Memasukkan sonde uterus untuk mengukur kedalaman uterus atau 1)
27
dengan teknik tidak menyentuh Mengatur leher biru pada inserter sesuai dengan hasil
28
pengukuran Memasukkan inserter secara hati-hati dalam kedalam uterus,tabung kemudian membuka seluruh plastickepenutup
25
kanalis kemasanservikalis dengan posisi leher biru pada arah horizontal, mendorong 29
tabung sampai sampai leher biru menyentuh serviks atau Menarikinserter tabung inserter pangkal pendorong
30
sampai terasa ada tahanan pada fundus inserter mendorong Mengeluarkan pendorong dari tabung kembali ke tabung inserter secara hati-hati sampai terasa ada tahanan di fundus
31
Menarik keluar sebagian inserter, memetong benang ± 3-4 cm
32
Melepaskan tenakulum dengan hati-hati Tekan area bekas
33 34
jepitan Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic dengan kassa ± 30 dtk Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic
35 36
Mengeluarkan speculum Membuang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi
Masukkan alat dalam larutan klorin 0,5% dan redam selama 10 menit Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai Celupkan sarung tangan larutan klorin 0,5% dengan posisi 37
terbalik rendam selama 10 menit Mencuci tangan 7 langkah dengan air dan sabun,
38
mengeringkandengan kain/handuk bersih Mengajarkan klien bagaimana memeriksa benang AKDR, menjelaskan paska tindakan & apa yang harus dilakukan klien
39
dan memberitahu kapan klien harus datangdan kembali untukKB Mendokumentasikan tindakan pada status atau kartu
control klien C TEKNIK 40 Berkomunikasi dengan pendekatan yang tepat sesuai dengan kondisi klien Bekerja dengan pencegahan infeksi 41 42 43
Bekerja dengan hati-hati dan cermat Menghargai privasi atau budaya klien Bekerja secara sistematis. SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100% 132 TANGG AL PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PENCABUTAN AKDR
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb : 1. Perlu perbaikan
: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu
: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir
: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
NO
LANGKA H
A
SIKAP
1
Menyambut pasien dengan ramah
2
Memperkenalkan diri dengan pasien
3
Mempersilahkan pasien duduk dan komunikatif
4
Tanggap terhadap reaksi pasien dan kontak mata
5
Sabar dan teliti
B
CONTENT/ISI
6
Menyapa klien dengan ramah
8
Menanyakan alasan ingin mencabut AKDR dan menjawab
9
semua pertanyaannya Menanyakan tujuan KB selanjutnya Menjelaskan tentang proses pencabutan AKDR dan apa yang
10
akan klien rasa pada saat dan setelah pencabutan AKDR Memastikan klien sudah mengososongkn kandung kemih dan
11
mencuci alat kemaluannya menggunakan sabun Menjelaskan apa yang akan dilakukan dan mempersilahkan
13
klien Menyiapkan peralatan yang dipergunakan untuk menggajukan pertanyaan Mencuci tangan dengan 7 langkah, dengan sabun dan air
14
mengalirkemudian keringkan dengan handuk Memakai sarung tangan DTT
15
Memposisikan klien secara litotomi dan memasang alas
12
bokong(setelah klien melepas pakaian dalamnya)
KASU 1
2
S 3
4
5
16
Melakukan pemeriksaan bimanual
17
Memasang speculum vagina dan melihat serviks
18
Mengusap vagina dengan larutan antiseptic 2-3 kali
19
Menjepit benang yang dekat serviks dengan klem dan menarik
21
keluarbenang dengan mantap tapi hati-hati untuk mengeluarkan Menunjukkan AKDR tersebut pada klien AKDR Mengeluarkan speculum dengan hati-hati
22
Merendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam larutan
20
25
klorin Membuang bahan-bahan yang sudah tidak lagi kedalam 0,5% selama 10 menit tempat Merendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% selama 10 sampah yang sesuai menittangan 7 langkah dengan air mengalir dan sabun serta Cuci
26
keringkan pendokumentasian tindakan Melakukan
C
TEKNIK
27
Dilaksanakan secara sistematis dan berurutan
28
Menjaga privasi pasien
29
Memberikan perhatian dan respon terhadap pasien
30
Percaya diri dan tidak ragu-ragu
31
Mendokumentasikan hasil
23 24
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100% 93 TANGG AL PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PEMASANGAN IMPLANT
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb : 1. Perlu perbaikan
: Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu
: Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti. : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
3. Mahir
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan. T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASU NO A. 1.
LANGKA H PERSIAPAN Persiapan Alat dan Bahan : Tempat tidur Penyangga lengan Sarung Tangan steril atau DDT 1 pasang Duk Lubang Steril atau DDT 1 buah Kain bersih dan kering 1 buah Klem 1 buah Scalpel 1 buah Trokar 1 buah Kom kecil steril 2 buah Kapsul implant dalam kemasan Spuit 3cc 1 buah Obat anastesi 1% tanpa ephinephrine Epinephrine untuk syok anafilaktik Kapas dan kasa steril Antiseptic Band aid atau kasa steril dengan plaster Kasa pembalut Tempat sampah basah, kering dank tajam Larutan klorin 0.5 %
1
2
S 3
4
5
2.
Persiapan Ruangan Ruangan bersih, cukup penerangan, nyaman dan menjaga privacy Klien
3
Persiapan klien Meminta klien mencuci seluruh lengan dan tangan dengan sabun dan
4
air mengalir Tutup tempat tidur klien atau penyangga lengan meja samping bila ada) dengan kain bersih
5
Meminta klien berbaring dengan lengan diletakkan lurus atau sedikit bengkokkan ke atas (diregangkan) disangga dengan baik
6
Tentukan tempat pemasangan yang optimal (6-8 cm diatas lipatan siku
7
sebelah dalam), dunakan pola dan spidol untuk menandai Persiapan Petugas Buka hati –yang hati akan kemasan steril implant dengan menarik tempatdengan insisi yang dibuat kedua lapisannya dan jatuhkan kapsul ke kom steril
8
Buka dengan hati – hati pembungkus spluit untuk anatesi tanpa penyentuh spuit dan jatuhkan pada tempat yang steril
9 B 10
Patahkan ampul obat anastesi PELAKSANAAN Pra Pemasangan Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir keringkan dengan kain bersih dan kering
11 12 13 14
Pakai sarung tangan steril pada tangan yang dominan Isi Pluit dengan 3 ml obat anastesi 1% tanpa epinephrine) Pakai sarung tangan pada tangan yang lain Usap tempat pemasangan dengan kapas atau kasa yang direndamdalam larutan antiseptic 8-13 cm melingkar dari dalam
15 16
keluar (dianjurkan memegang kapas/kasa berantiseptik dengan Pasang duk lubang klem agar tangan tidak terkontaminasi dengan kulit) Setelah memastikan tidak alergi tterhadap obat anastesi, masukkanjarum tepat dibawah kulitpada tempat insisi kemudian lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk kedalam pembuluh darah. Suntikan untuk membuat gelembung dibawah kulit. Kemudianh tanpa memindahkan jarum, masukkan di bawah kulit (subdermis) sekitar 4 cm diantara kapsul 1 dan 2 kemudian tarik jarum pelan – pelan sambil menyuntikkan obat nastesi sekkitar 1 ml, selanjutnya antara kapsul 3 dan 4 serta kapsul 5 dan 6. Lakukan pemijatan pada lengan agar penyebaran Tindakan Pemasangan obat merata tunggu beberapa saat.
17
Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan scalopel pada sisi yang tumpul untuk memastikan obat telah bekerja
18
Pegang scalpel dengan sudut 45 derajat, buat insisi dangkal untuk sekedar menembus kulit (sekitar 0.4 cm)
19
Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan mendorong didalamnya, masukkan ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut kecil,melalui dari kiri atau kanan seperti pola pada kipas, gerakkan trokar kedepan sampai ujung tajam seluruhnya berada
20
di bawah kulit. (2-3 mm dari akhir ujung tajam) Angkat trokar keatas sehingga kulit terangkat., masukkan perlahan-lahan dan lembut kearah tanda 1 (dekat pangkal). Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan jari.
21
Saat trokar masuk sampai tanda 1 cabut pendorong
22
Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar dengan ibu jari dsantelunjuk atau dengan klem dengan satu tangan yang lain di bawah kapsul untuk menangkap bila kapsul tersebut jatuh. Dorong kapsul sampai seluruhnya ke dalam trokar dan masukkan
23 24
kembali pendorong. kapsul diambilkapsul dengann tangan Gunakan pendorong Bila untuk mendorong kearah ujung pastikan sarung tangan terbebas dari bedak dan npartikel lain. trokar Pegang pendorong dengan erat ditemptnya dengan satu tangan. sampai terasa ada tahanan, tapi jangan mendorong dengan paksa Tarik trokar kearah luka insisi sampai tanda 2 muncul di tepi luka insisi dank pangkalnya menyentuh pegangan pendorong.
25
26
Jaga pendorong agar tetap ditempatnya dan tidak mendorong Saat pangkal trokar menyentuh pegangan pendorong, kapsul kapsul di jaringan (teknik withdraw) sekarang berada di bawah kuli, keluar dari trokatr. Raba kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah berada keluar Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, geser sekitar 15 seluruhnya dari trocar derajat,mengikuti pola seperti kipas yang terdapat pada lengan. Fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk dan masukkan kembalin trokar sepanjang sisi jari telunjuk tersebut. Hal ini
27
untukpemasangan memastikankapsul jarak yang tepat antara dan mencegah Pasa berikutnya, untukkapsul mengurangi resiko trokar menusuk kapsul yang dipasang infeksiatau ekspulsi, pastikan bahwa ujung kapsul terdekat tidak
28
sebelumnya. Setelah memasang kapsul terakhir, cabut trokar dan pendorong. kurang dari Raba untuk semua kapsul telah tyerpasang. 5 mmkapsul dari tepi lukamemastikan insisi
29
Periksa apakah jarah ujung kapsul ke kula insisi sudah cukup (sekitar5 mm). bila sebuah kapsul keluar atau terlalu dekat dari
30
luka insisi, kapsul harus dicabut dengan hati – hati dan dipasang Dekatkan kedua tepi luka insisi kemudian tutup dengan kembali di tempat yang tepat. menggunakanband aid atau plester dengan kasa steril untuk menutup luka insisi. Luka insisi tidak perlu di jahit karena dapat
31
menimbulkan
jaringank
parut.
Periksa
adanya
pendarahan. Tutup daerah pemasangan dengan pembalut untuk hemostatis dan mengurangi memar (pendarahan subkutan)
32
Tindakan Pasca Pemasangan Sebelum melepas sarung tangan, masukkan alat – alat ke tempatberisi larutan klorin 0.5% untuk dekontaminasi. Sebelum mencelupkan jarum dan alat suntik, isi dengan lkarutan klorin. Pisahkan pendorong dan trokar dank rendam. Rendam semua alat selama 10 menit
33
Dengan msih memakai sarung tangan, buang bahan – bahan yangterkonhtaminasi dalam tempat sampah basah, jika menggunakan sarung tangan sekali pakai, setelah membuang
34
bahan – bahan tersebut, lepas sarung tangan dengan hati – hati Jika sarung tangan akan digunakan kembali, sebelu melepas dengan cara terbalik dan buang ketempat sampah basah tersebut. sarung
tangan, scelupkan sarung tanganb kedalam larutan klorin dank 35 36
rendam dalam keadaan terbalik. Cuci tangan dengan sabun dank air mengalir Segera tulis di catatan medic tempat pemasangan kapsul dan hal – hal–penting yang terjadi selama pemasangan. Kalau bias
37
digambarkan secara lebih sederhana pemasangan kapsul Amati klien kurang 15-20tempat menit untuk kemungkinan tersebut. pendarahandari luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan Jaga luka tetapperawatan bersih danluka kering selama 48 jam klien. Beriinsisi petunjuk insisi pascaminimal pemasangan Mungkin akar terdapat memar, bengkak atau sakit di daerah luka insisi selama beberapa hari. Hal ini adalah normal. Klien dapat segera bekerja secara rutin. Hindari benturan, luka, menambah tekanan pada tempat insisi dan mengangkat beban yang berat Jangan membuka pembalutv tekan selama 48 jam dank biarkan band aid ditempatnya sampai luka insisi sembuh (umumnya 3-5 hari)
38
Setelah inisisi sembuh, daerah tersebut dapatperlu disentuh Bila tidakluka ada masalah atau pertanyaan klien tidak kembali dan dibersihkan normal. sampai saat kapsul dengan dicabut.tekanan Klien harus kembali ke klnik bila di temukan masalah : Terdapat tanda – tanda infeksi (demam, kemerahan, dan panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari.) Terjadi abses Haid yang terlambat setelah siklus haid yang teratur, terutama bilka disertai sakit perut bagian bawah. Perdarahan pervaginaank yang banyak Perdarahan atau nanah di tempat pemasangan Ekspulsi Kapsul Serangan migren, sakit kepala atau gangguan penglihatan SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100% 114 TANGGAL PARAF PEMBIMBING