Bab I Baru.docx

  • Uploaded by: Hafid Sang Pemimpi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I Baru.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,869
  • Pages: 8
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Disiplin dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Kedisiplinan ditunjukan dengan menyelesaikan tugas tepat waktu dan menjaga ketertiban di sekolah. Menurut Haries, dkk. (2015) “tanpa adanya disiplin, hal ini akan membuat siswa menjadi kurang semangat dalam belajar dan tanpa disiplin akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar”. Sehingga keadaan ini akan membuat siswa tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas di sekolah dengan baik. Lazear (1991) menyatakan bahwa disiplin terhadap tugas merupakan ciri pribadi yang tekun dan ulet pada tugasnya dengan menyusun tujuannya, memiliki keterlibatan yang dekat dan dalam pada tugas dan masalahnya, sangat antusias pada setiap aktivitasnya dan hanya membutuhkan sedikit motivasi eksternal saat menyelesaikan tugasnya serta memilih untuk berkonsentrasi pada tanggungjawabnya dan memiliki energi yang tinggi. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa minat peserta didik yang disiplin menyelesaikan tugas akan memberikan pengaruh besar terhadap tingkat keberhasilan dan ketercapaian tugas. Berdasarkan data hasil survei analisis kebutuhan siswa Sekolah Menengah Pertama se eks-karesidenan Surakarta berjumlah 3362 responden, yang dilakukan oleh mahassiswa Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS angkatan 2012. Hasil survei menunjukan bahwa keterampilan menyelesaikan tugas sangat dibutuhkan bagi siswa yaitu sejumlah 2067 responden (61,51%) dan sangat penting bagi siswa yang sejumlah sejumlah 2096 responden (62,37%). Hal

tersebut

juga menunjukan bahwa keterampilan

disiplin

menyelesaikan tugas termasuk dalam lima besar kebutuhan dan kepentingan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya pada salah satu bidang Bimbingan dan Konseling yaitu bidang akademik. Hasil wawancara dengan Bu Sri Lestari selaku guru BK di SMP Negeri 6 Klaten mengungkapkan bahwa masih ada kesenjangan antara ciri keterampilan 1

disiplin menyelesaikan tugas di sekolah dengan kenyataan yang ada di lapangan. Adapun kesenjangan tersebut antara lain: (1) Siswa belum memiliki kepedulian terhadap tata tertib yang ada di sekolah, terbukti masih ada siswa yang terlambat masuk sekolah; (2) Siswa masih mengerjakan tugas lain pada saat mata pelajaran sudah dimulai; (3) Masih ada siswa yang mencontek tugas dari temannya; dan (4) Kurangnya perhatian siswa terhadap guru pada saat menyajikan materi (4 september 2018). Hasil wawancara dengan Bapak Sugiyanto selaku guru BK di SMP Negeri 1 Banyudono mengungkapkan bahwa masih ada beberapa siswa yang kurang patuh pada tata tertib sekolah dan tugas yang diberikan bapak dan ibu guru kurang maksimal dalam pengerjaannya, dibuktikan dengan hasil tugas yang kurang memuaskan. (10 Oktober 2018) Salah satu tujuan layanan Bimbingan dan Konseling yaitu membantu siswa dalam mengembangkan potensinya secara optimal (Hikmawati, 2011: 64). Menyikapi kondisi seperti itu, perlu diberikan layanan bimbingan konseling komprehensif. Pengertian komprehensif itu sendiri adalah mencakup ranah yang luas atau dapat mencakup keseluruhan sehingga dapat disimpulkan bahwa Bimbingan dan Konseling Komprehensif adalah proses pemberian bantuan kepada peserta didik yang dilakukan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik agar berkembang secara optimal mencakup seluruh ranah kehidupan. Gysbers & Henderson (2012:62) mengatakan bahwa dalam program BK komprehensif terdapat empat elemen yaitu: (1) Elemen isi, berisi tentang kompetensi dasar setiap bidang; (2) Elemen kerangka kerja organisasi, menjelaskan tentang komponen struktur berikut dengan alokasi waktu layanan Bimbingan dan Konseling di kelas, lengkap dengan aktivitas komponen program dan contohnya; (3) Elemen sumber, memberikan informasi mengenai personil, keuangan dan borokrasi; dan (4) Elemen pengembangan, manajemen dan akuntabilitas secara rinci terdapat perencanaan, desain, penerapan, evaluasi, dan follow up. Dari beberapa elemen program tersebut, fokus elemen yang akan dikembangkan pada penelitian ini adalah elemen dua, yaitu elemen kerangka kerja organisasi.

2

Elemen kerangka kerja organisasi memiliki empat komponen utama yaitu kurikulum bimbingan (layanan dasar), perencanaan individual, layanan responsif, dan dukungan system. Empat komponen tersebut dapat di rincikan kembali menjadi beberapa bidang yang dapat mempermudah pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling Komprehensif di sekolah. Bidang yang dimaksud dalam elemen kerangka kerja organisasi adalah bidang sosial, pribadi, karier, spiritual, dan akademik. Upaya pemberian layanan disiplin menyelesaikan tugas di sekolah perlu melibatkan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan, inovasi, memotivasi, dan membuat siswa dapat melihat tujuannya secara terperinci. Layanan bimbingan dan konseling yang dapat digunakan untuk meningkatkan disiplin mengerjakan tugas salah satunya adalah menggunakan teknik goal setting. Menurut Locke & Latham (1990) teknik goal setting ini membuat klien mampu membangun motivasi diri, self efficacy, dan ego envolment untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa teknik goal setting diharapkan dapat memotivasi dan menyadarkan siswa dalam peningkatan disiplin menyelesaikan tugas di sekolah. Penelitian yang dilakukan oleh Clarke (2009) menemukan bahwa pelatihan goal setting dapat meningkatkan usaha pencapaian tujuan dalam menyelesaikan tugas. Penelitian mengenai pelatihan goal setting juga dilakukan oleh Haslam (2017), peserta didik yang mengikuti pelatihan goal setting ini lebih cepat mengaktualisasikan diri dan mengembangkan diri dalam mencapai tujuan. Pelaksanaan teknik goal setting harus berpedoman pada langkah-langkah sistematis. Penerapan teknik goal setting dibagi dalam 3 tahap menurut Soeharto (2009) meliputi: (a) menolong klien menentukan tujuan mana yang ingin dan mungkin dicapai, (b) mengatur tujuan, selain dapat dicapai juga dapat diukur, (c) membagi tujuan ke dalam tujuan-tujuan sementara agar mudah pelaksanaannya. Selanjutnya, kriteria disarankan dalam merumuskan tujuan adalah (a) tujuan ini harus diingini oleh klien, (b) konselor harus menolong klien dalam mencapai tujuan itu, dan (c) tujuan itu harus mungkin untuk dicapai dan oleh karenanya harus dijabarkan dalam tindakan-tindakan yang nyata.

3

Berdasarkan kajian empirik melalui hasil wawancara dengan guru BK di dua sekolah se eks-karisidenan, memberikan informasi bahwa belum ada layanan peningkatan keterampilan disiplin menyelesaikan tugas di sekolah dengan teknik goal setting. Berdasarkan uraian diatas, menunjukan bahwa secara empiris belum ditemukan panduan peningkatan keterampilan disiplin menyelesaikan tugas di sekolah dengan goal setting di SMP se eks- karisidenan Surakarta. Maka dari itu, perlu

disusun

sebuah

produk

berupa

“PANDUAN

PENINGKATAN

KETERAMPILAN DISIPLIN MENYELESAIKAN TUGAS DI SEKOLAH DENGAN TEKNIK GOAL SETTING BAGI SISWA SMP”.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana prosedur pengembangan produk panduan peningkatan keterampilan disiplin menyelesaikan tugas di sekolah dengan teknik goal setting bagi siswa SMP sehingga siap diuji validitas, uji kepraktisan, dan uji keefektifannya. C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian dan pengembangan ini yaitu untuk menghasilkan Prototipe 1 berupa Buku Panduan Peningkatan Keterapilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Teknik Goal setting bagi Siswa SMP berbasis kajian teoritik dan kajian empirik yang kemudian siap untuk diuji validitas, kepraktisan, dan keefektifannya. D. Spesifikasi Produk Spesifikasi

produk

yang

dikembangkan

dalam

penelitian

dan

pengembangan ini berwujud Buku Panduan Peningkatan Keterampilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Teknik Goal setting bagi Siswa SMP. Produk ini dirancang berdasarkan hasil kajian teoritik dan kajian empirik. Buku panduan yang dikembangkan hanya akan membahas mengenai Peningkatan

4

Keterampilan Disiplin Menyelesaika n Tugas di Sekolah menggunakan Teknik Goal setting. Produk yang disusun dalam penelitian dan pengembangan ini berupa Panduan Peningkatan Keterampilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Teknik Goal setting yang terdiri dari dua buku yaitu: 1. Buku Panduan Peningkatan Keterampilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Teknik Goal setting Buku panduan ini menjadi pegangan bagi guru Bimbingan dan Konseling dalam pelaksanaan Layanan Peningkatan Keterampilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Teknik Goal setting. Buku panduan terdiri dari tiga bab yaitu: (1) Bab I (Pendahuluan) berisi latar belakang memuat gambaran umum mengenai disiplin menyelesaikan tugas di sekolah dengan goal setting dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat yaitu memfasilitasi guru BK memberi layanan dalam peningkatan keterampilan disiplin menyelesaikan tugas di sekolah; (2) Bab II (Panduan) berisi cara pemakaian produk, kurikulum layanan, matrikulasi jadwal layanan, rencana pelaksanaan layanan, materi layanan dan lembar evaluasi siswa; dan (3) Bab III (Penutup) berisi kesimpulan, daftar pustaka, dan lampiran. Buku Panduan Peningkatan Keterampilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Teknik Goal setting mempunyai sistematika sebagai berikut. a. Cover b. Kata Pengantar c. Daftar Isi d. Bab I Pendahuluan 1) Latar belakang 2) Tujuan dan manfaat penulisan e. Bab II Panduan 1) Cara penggunaan 2) Kurikulum layanan 3) Matrikulasi pemberian layanan 4) Rencana pelaksanaan layanan dan materi 5

f. Bab III Penutup 1) Daftar Pustaka 2) Lampiran 2. Lembar

Kerja

Siswa

(LKS)

Peningkatan

Keterampilan

Disiplin

Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Teknik Goal setting. Lembar Kerja Siswa ini menjadi pegangan bagi siswa dalam upaya evaluasi tingkat penerimaan siswa pada pelaksanaan Layanan Peningkatan Keterampilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Teknik Goal setting pada Siswa SMP. Lembar Kerja Siswa terdiri dari tiga bab yaitu: (1) Bab I (Pendahuluan) berisi latar belakang panduan peningkatan keterampilan disiplin menyelesaikan tugas di sekolah dengan teknik goal setting; (2) Bab II (Materi dan Lembar Evaluasi Siswa) berisi tentang pedoman rencana pelaksanaan pemberian layanan, materi layanan dan LKS sebagai bahan evaluasi; dan (3) Bab III (Penutup) berisi kesimpulan, daftar pustaka, dan lampiran. Lembar Kerja Siswa (LKS) Peningkatan Keterampilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Teknik Goal setting mempunyai sistematika sebagai berikut. a. Sampul b. Kata Pengantar c. Daftar Isi d. Bab I Pendahuluan 1) Latar belakang 2) Tujuan dan manfaat penulisan e. Bab II Materi dan Lembar Evaluasi Siswa 1) Pentingnya keterampilan disiplin menyelesaikan tugas 2) Konsep disiplin menyelesaikan tugas 3) Penerapan disiplin menyelesaikan tugas f. Bab III Penutup 1) Daftar Pustaka 2) Lampiran

6

E. Manfaat Penenelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu strategi penelitian dalam rangka mengembangkan produk yang belum ada maupun menyempurnakan suatu produk yang sudah ada yang dapat memperbaiki suatu praktik khususnya di bidang bimbingan dan konseling. Manfaat penelitian dan pengembangan ini yaitu menghasilkan prototipe 1 berupa Panduan Peningkatan Keterapilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Goal setting. Produk yang telah dihasilkan masih berwujud Prototipe satu yang masih perlu dilakukan uji validitas, kepraktisan, dan keefektifan sebelum produk tersebut disebarluaskan, tetapi produk ini diharapkan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam meningkatkan keterampilan disiplin menyelesaikan tugas di sekolah dengan Goal Setting. F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan 1. Asumsi Pengembangan Penelitian

ini,

Panduan

Peningkatan

Keterapilan

Disiplin

Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Goal setting dikembangkan berlandaskan pada asumsi-asumsi sebagai berikut. a. Disiplin Menyelesaikan Tugas mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa dalam prestasi belajarnya b. Teknik Goal setting dapat memberikan motivasi untuk melakukan kegiatan secara terencana. 2. Keterbatasan Pengembangan Batasan dalam pengembangan prototipe Peningkatan Keterapilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Goal setting terdapat beberapa keterbatasan, antara lain: a. Pengembangan hanya dilakukan sampai tahap pembuatan prototipe satu yaitu Buku Panduan Peningkatan Keterapilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah dengan Teknik Goal setting untuk Guru BK yang disusun berdasarkan kajian empirik melalui kebutuhan dan kepentingan 7

siswa serta kajian teoritik mengenai Disiplin Menyelesaikan Tugas di Sekolah. b. Dalam skripsi ini peneliti membatasi hanya pada aspek Keterampilan Disiplin Menyelesaikan Tugas di lingkup Sekolah.

F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 1. Definisi Konseptual a. Panduan Panduan adalah pedoman yang dijadikan acuan bagi pembaca untuk melakukan tahapan atau kegiatan tertentu. b. Disiplin Menyelesaikan Tugas Di Sekolah Suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan, dan normanorma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah. c. Goal setting Teknik yang dilakukan antara konselor dan klien dengan menetapkan tujuan berdasarkan analisis dari berbagai informasi atau data. 2. Definisi Operasional Panduan peningkatan ketrampilan disiplin menyelesaikan tugas di sekolah dengan goal setting adalah panduan yang digunakan guru BK untuk meningkatkan keterampilan disiplin siswa dalam menyelesaikan tugastugasnya di sekolah dengan lebih antusias dan bertanggung jawab menggunakan teknik goal setting yang dapat mendorong siswa untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka peningkatan keterampilan disiplin menyelesaikan tugas di sekolah, yang selanjutnya siap untuk di uji validitas, kepraktisan, dan keefektifannya.

8

Related Documents

Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72
Bab-i-bab-v.doc
May 2020 71
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 67
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 65
Bab I-bab Iii.docx
November 2019 88

More Documents from "Nara Nur Gazerock"