BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan muskuloskeletal atau musculoskeletal disorders (MSDs) adalah gangguan pada bagian otot-otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam kurun waktu yang lama. Laporan Komisi Pengawas Eropa (2013), menghitung kasus musculoskeletal disorders (MSDs) menyebabkan 49,9% ketidakhadiran kerja lebih dari tiga hari dan 60% kasus ketidakmampuan permanen dalam bekerja. Pada tahun 2010 di Argentina dilaporkan sebanyak 22.013 kasus dari penyakit akibat kerja, dengan musculoskeletal disorders (MSDs) merupaka kejadian yang paling terjadi. Musculoskeletal disorders (MSDs) di Korea mengalami peningkatan yang sangat tinggi darii 1.634 kasus pada tahun 2001 menjadi 5.502 pada tahun 2010 (Asni, 2014). Hasil studi Departemen Kesehatan dalam profil masalah kesehatan di Indonesia tahun 2005 menunjukkan bahwa sekitar 40,5% penyakit yang diderita pekerja berhubungan dengan pekerjaanya. Gangguan yang dialami pada 9.482 pekerja di 12 kota di Indonesia umumnya berupa penyakit musculoskeletal disorders (16%), kardiovaskuler (8%), gangguan saraf (5%), gangguan pernafasan (3%), dan gangguan THT (1,5%), (Sumiati, 2007). Data dari Puskesmas Rumbio Jaya (2011), dalam pencatatannya menyebutkan terdapat 10 kasus penyakit musculoskeletal disorders (MSDs). Berdasarkan
survei
awal
yang dilakukan pada Poliklinik Pura
Medika,
Bojonggede, Bogor, bahwa dokter dan staff kesehatan dalam melakukan proses khitan dengan posisi membungkuk, mengeluh nyeri pada bagian tubuh, seperti punggung, pingang, leher dan kaki. Kesalahan posisi ini disebabkan oleh tempat 1
tidur operasi khitan/sunat yang tidak ergonomis. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam waktu lama dan rasa sakit yang membuat seseorang sulit dalam pergerakan, akan dapat mengurangi produktifitas dalam bekerja, dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligament dan tendon (Tarwaka, 2014). 1.2 Identifikasi Masalah 1. Adanya kesalahan postur kerja, karena tempat tidur operasi khitan yang tidak ergonomis dan mengakibatkan timbulnya keluhan muskuloskeletal. 2. Desain tempat tidur operasi usulan dibuat lebih ergonomis untuk dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal. 3. Uji coba desain dilakukan untuk mengetahui apakah desain usulan lebih baik dari desain sebelumnya atau tidak. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian hanya mendesain tempat tidur operasi khitan usulan. 2. Penelitian tidak membuat produk. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini
bertujuan
mengurangi keluhan muskuloskeletal dengan cara
mendesain ergonomis tempat tidur operasi khitan. 1.5 Metode Penelitian 1.
Studi Lapangan Studi lapangan berupa studi terhadap permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, yang diamati adalah proses khitan/sunat. Pengamatan tersebut dilakukan untuk mengetahui posisi tubuh dokter dan staff kesehatan pada saat proses khitan/sunat.
2
2.
Studi Literatur Studi literatur berupa studi pustaka seperti apa yang termuat dalam landasan teori, dilakukan dengan mempelajari materi yang didapat dari buku, jurnal dan internet. Studi literatur dilakukan untuk mencari ide-ide, rumusan-rumusan, konsep-konsep teoritis.
1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan tentang Ergonomi dan Desain suatu produk, serta sarana untuk memperoleh perbandingan antara teori yang telah didapatkan semasa perkuliahan dengan dilapangan. 2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan evaluasi dan informasi bagi manajemen dalam penerapan prosedur tempat tidur operasi pasien yang sesuai dengan struktur tubuh dokter dan staff kesehatan lainnya dalam bekerja, agar tidak menimbulkan keluhan yang berdampak negatif untuk masa depan. 3. Bagi ISTN Menjadi bahan analisa yang relevan untuk dikembangkan serta menjadikan hasil penelitian ini sebagai informasi serta mengetahui penerapan prosedur tempat tidur operasi pasien yang sesuai dengan struktur tubuh dokter dan staff kesehatan lainnya dalam bekerja, agar tidak menimbulkan keluhan yang berdampak negatif untuk masa depan. 4. Bagi Pembaca Sebagai bahan dan informasi kepada para pembaca agar dapat lebih memahami bagaimana penerapan prosedur tempat tidur operasi pasien yang sesuai dengan struktur tubuh dokter dan staff kesehatan lainnya dalam bekerja.
3
1.7 Sistematika Penulisan Pada penulisan laporan penelitian ini, dicantumkan sistematika penulisan yang menguraikan setiap bab untuk mempermudah dalam pembahasannya. Laporan penelitian ini terdapat lima bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah mengapa masalah ini diangkat menjadi topik penelitian, identifikasi masalah, batasan dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai, dan sistematika penulisan yang menjabarkan kerangka penulisan dari penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjabarkan teori–teori yang menjadi landasan penulis sebagai penunjang penelitian untuk pemecahan masalah dan pembuatan skripsi. Landasan teori tersebut bertujuan sebagai sarana untuk mempermudah pembaca dalam memahami konsep yang digunakan dalam penelitian. Selain itu juga dipaparkan tentang metode atau pendekatan yang berkaitan dengan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN DAN DATA Bab ini menjelaskan mengenai pelaksanaan penelitian yang dilakukan yang terstruktur tahap demi tahap dan digambarkan dalam bentuk diagram alir. Tahapan yang dilalui dimulai dari tahap pendahuluan yaitu identifikasi masalah, melakukan proses perbaikan terhadap sistem kerja, analisis dan interpretasi hasil serta tahap terakhir adalah melakukan penarikan kesimpulan dan memberikan saran. Selain itu, bab ini berisi pengumpulan data yang diperoleh yang kemudian disusun secara sistematis, serta menjelaskan mengenai pengolahan data yang dilakukan dengan metode-metode yang telah ditetapkan sebelumnya dan kemudian menyajikan hasil pengolahan data tersebut.
4
BAB IV ANALISA HASIL Bab ini berisi pembahasan dari hasil pengumpulan dan pengolahan data mengenai usulan perbaikan pada sistem kerja dan hal-hal yang menunjang perbaikan dari segi ergonomi berdasarkan pengukuran anthropometri dan metode REBA. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab paling akhir dalam laporan penelitian ini yang berisi penarikan kesimpulan yang diperoleh dari pengolahan data yang dilakukan, disertai rekomendasi perbaikan untuk mengurangi keluhan muskuloskeletal.
5