Nama
: Putri Indriyani S
NIM
: 0302118182030
Kelas/ Kampus : B / Indralaya Jurusan
: TEKNIK PERTAMBANGAN
BAB VI PANCASILA DAN ETIKA POLITIK 1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika! 2) Jelaskan perbedaan etiket dengan etika! 3) Apa yang dimaksud dengan etika politik! 4) Jelaskan perlunya Pancasila sebagai sistem etika! 5) Jelaskan tantangan implementasi Pancasila sebagai sistem etika! JAWAB:
1. Etika merupakan sikap atau perlilaku seeorang yang menunjukkan kepribadiaannya atau kesanggupaan seeorang untuk menaati peratuaan atau norma-norma yang berada didalam lingkungan masyarakat banyak. etika ini sangat penting karena dapat membuat anda disegangi kalau etika andsa baik didalam lingkungan masyarakat dan bisa juga dapat membuat anda sendiri malu kalau etika anda buruk di lingkungan masyarakat. 2. Etika:
Selalu berlaku walaupun tidak ada saksi mata. Contoh : larangan untuk mencuri tetap ada walaupun tidak ada yang melihat kita mencuri.
Bersifat jauh lebih absolut atau mutlak. Contoh : “Jangan Mencuri” adalah prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Memandang manusia dari segi dalam. Contoh : Walaupun bertutur kata baik, pencuri tetaplah pencuri. Orang yang berpegang teguh pada etika tidak mungkin munafik.
Memberi norma tentang perbuatan itu sendiri.
Contoh : Mengambil barang milik orang lain tanpa izin orang tersebut tidak diperbolehkan. Etiket
Hanya berlaku dalam pergaulan. Etiket tidak berlaku saat tidak ada orang lain atau saksi mata yang melihat. Contoh : Sendawa di saat makan melakukan perilaku yang dianggap tidak sopan. Namun, hal itu tidak berlaku jika kita makan sendirian, kemudian sendawa dan tidak ada orang yang melihat sehingga tidak ada yang beranggapan bahwa kita tidak sopan.
Bersifat relatif. Contoh : Yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
Hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja. Contoh : Banyak penipu dengan maksud jahat berhasil mengelabui korbannya karena penampilan dan tutur kata mereka yang baik.
Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan oleh manusia. Misalnya : Memberikan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan tangan kanan.
3. Etika politik adalah filsafat moral tentang dimensi politis kehidupan manusia, atau cabang filsafat yang membahas prinsip prinsip moralitas politik. 4. Perlunya Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bertujuan untuk: (a) memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam menjalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek; (b) menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat; dan (c) menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
5. Sejak terjadinya krisis multi dimensi, muncul ancaman yang serius terhadap persatuan dan kesatuan bangsa dan terjadinya kemunduran dalam pelaksanaan etika politik, yang melatarbelakangi munculnya TAP MPR No. VI Tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa. Krisis multi dimensi mengakibatkan terjadinya konflik sosial yang berkepanjangan, demonstrasi di mana-mana, munculnya keinginan rakyat untuk integrasi bangsa, dan lain-lain. Hal ini akibat dari menurunnya sikap sopan santun dan budi luhur dalam pergaulan sosial, menurunnya tingkat kejujuran dan sikap amanah dalam kehidupan berbangsa, pengabaian terhadap ketentuan hukum dan peraturan yang dibabkan oleh faktorfaktor dari dalam maupun luar negeri (Pasaribu, 2013). Faktor-faktor dari dalam negeri antara lain:
a) Melemahnya penghayatan dan pengamalan ajaran agama di kalangan aparatur, serta munculnya pemahaman ajaran agama yang sempit dan keliru. b) Sistem sentralisasi pemerintah di masa lalu yang mengakibatkan terjadinya penumpukan kekuasaan di pusat dan pengabaian kepentingan daerah. c) Sistem sentralisasi pemerintah di masa lalu yang mengakibatkan terjadinya penumpukan kekuasaan di pusat dan pengabaian kepentingan daerah. d)Tidak berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinnekaan dan kemajmukan dalam kehidupan berbangsa. e)Terjadinya ketidak-adilan ekonomi dalam lingkup yang luas dan dalam kurun waktu yang panjang, sehingga melewati ambang batas kesabaran masyarakat. f)Kurangnya keteladanan dalam sikap dan prilaku sebagian pemimpin bangsa. g)Tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal, dan lemahnya kontrol sosial dalam mengendalikan perilaku yang menyimpang dari etika. h) Terjadinya pembatasan kemampuan budaya lokal, daerah dan nasional dalam merespon pengaruh negatif dari budaya luar. i)Meningkatnya prostitusi, pornografi, perjudian, serta pemakaian, peredaran dan penyeludupan narkotika. Sementara faktor-faktor dari luar negeri meliputi: a) pengaruh globalisasi kehidupan; b) makin kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional.