BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu. Penelitian ini juga merupakan action reaseach yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mencari pemecahan masalah secara ilmiah tentang keluhan pada saat bekerja yang tidak efektif. Dengan dilakukannya penelitian ini, aplikasi perancangan fasilitas meja untuk operatoe pengelasan dapat meminimalkan keluhan musculoskeletal pada operator. 3.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh
Barat.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian dan penyusunan Tugas Akhir direncanakan 6 (enam) bulan, time line penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini : Tabel 3.1 :Time Line Penelitian AKTIVITAS
Pertama
Studi Pustaka
Kedua -
Penyusunan Proposal
-
Pengumpulan data dan Penyusunan
-
-
Laporan
-
-
BULAN Ketiga Keempat -
-
Sumber : Data Sekunder 34
Kelima
Keenam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.3.
35 35
Rancangan Prosedur Penelitian
Rancangan Prosedur Pendahuluan Penelitian dapat dilihat pada blok diagram metodologi prosedur prenelitian pada Gambar 3.1. dibawah ini. Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Skunder 1. Data Keluhan Operator Dengan Megunakan Kusioner SNQ 2. Data Antopometri Operator 3. Data Penyebaran Kuisioner
Data Skunder 1. Urutan Proses Produksi 2. Jam Kerja Operasi
Penentuan Populasi Bengkel
Populasi 1
Populasi 2
Metode Random Sampling
Populasi ke.....n
Ukuran Sampel Bengkel
Sampel 1
Sampel 2
Sampel ke.....n
Ukuran Responden
Pengolahan data
Mengidentifikasi Keluhan Operator Berdasarkan SNQ
Pemberian Bobot Keluhan Operator Berdasarkan Rekapitulasi Kuisioner SNQ
Kuisioner standard Nordin Questionnaire
Mennggunakan Meter
Pengukuran Data Dimensi Tubuh Operator
Perhitungan Dimensi Tubuh
Metode Presentil
Uji Keseragaman Data Tidak
Revisi
Seragam Ya Uji Kecukupan Data Tidak
Cukup Ya Data Antropometri Perancangan Fasilitas Usulan Perancangan Gambar Teknik Fasilitas usulan
Perancangan Fasilitas kerja
Menggunakan Aplikasi Aotocad Metode QFD
Analisis Dan Evaluasi Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1. Blok Diagram Prosedur Penelitian Selesai
36
3.3.1.
Pendahuluan Peninjauan Lapangan dilakukan untuk melihat secara nyata proses
penelitian dan data yang ada di dalam sekolah serta untuk mengetahui masalahmasalah yang terjadi dilapangan. Dan masalah yang ditemui adalah operator pengelasan yang kurang ergonomis di bengkel las Kecamatan Johan Pahlawan. 3.3.2. Studi literatur Studi literatur dilakukan untuk melihat atau meninjau pustaka-pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan atau mengumpulkan data pustaka tentang perancangan meja yang ergonomis pada operator pengelasan. 3.3.3. Pengumpulan Data Adapun data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan. Data ini didapatkan dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung di bengkel terutama di lantai produksi, untuk menggali segala informasi atau data yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Data primer yang diperlukan adalah: 1) Data mengenai keluhan bagian tubuh operator yang sakit saat bekerja. 2) Data karakteristik produk yang diinginkan operator sebagai fasilitas kerja. 3) Data dimensi tubuh operator pada saat bekerja.
37
Adapun teknik-teknik yang dilakukan untuk pengumpulan data primer ini adalah: 1) Membagikan kuisioner Standard Nordic Questionare (SNQ) kepada operator untuk mengetahui bagian tubuh mana yang terasa sakit. 2) Melakukan pengukuran tubuh operator dengan alat ukur yang digunakan adalah ”meter” 3) Mebagikan kuisioner kepada operator untuk mengetahui atribut fasilitas kerja yang akan dirancang.
Adapun data dimensi tubuh yang diukur dalam perancangan fasilitas kerja operator pada pengelasan dapat dilihat pada tabel 3.3. berikut ini. Tabel 3.3. Data Antropometri untuk Perancangan Fasilitas Kerja Pada Stasiun Operator Pengelasan Produk Data Antropometri Tujuan Untuk mengatur posisi jangkauan Tinggi Berdiri Tegak (TBT) berdiri pada posisi kerja untuk menentukan tinggi maksimal Tinggi Berdiri Tegak (TBB) fasilitas kerja. untuk menentukan tinggi minimum Tinggi Siku Berdiri (TSB) fasilitas kerja. untuk menentukan Panjang Panjang Lengan Bawah (PLB) Fasilitas Kerja Jangkauan Tangan. Pengelasan Tinggi Mata Berdiri (TMB) untuk menentukan jarak pandangan. Untuk menentukan jarak tubuh dengan Tebal Badan (TB) fasilitas kerja. untuk menentukan lebar minimum Jangkauan Tangan (JT) fasilitas kerja. Untuk menentukan panjang minimum Rentangan Tangan (RT) fasilitas kerja. Pangkal Ke Lengan (PPT) Unutuk genggaman fasilitas kerja. Sumber: Sutalaksana, 2000.
38
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak lansung dalam penelitian. Dalam hal ini data sekunder diperoleh dengan cara membahas masalah. Data sekunder dalam penelitian ini adalah datadata yang diperoleh dari Bengkel las, yaitu: 1) Urutan proses produksi. 2) Jam kerja operator.
3.3.4. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan rumus Slovin. Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat memiliki 17 bengkel las tersebut dijadikan populasi dan sampel dalam penelitian. Adapun contoh pengambilan data sampel bengkel las
dengan rumus
slovin pada tingkat kelonggaran ketelian 10%. Rumus Slovin :
n
Keterangan :
N 2 N d 1
n: jumlah sampel N: jumlah populasi d: batas toleransi kesalahan (error tolerance) n
70 2
70 0.1 1
41,17 41 sampel
Sesuai dengan data populasi maka perhitungan jumlah sampel berdasarkan metode stratified random sampling, dapat ditentukan jumlah sampel untuk masing-masing Bengkel Las, untuk setiap sampelnya dapat dilihat pada tabel 3.2. dibawah ini :
39
Tabel 3.2. Data Sampel untuk Masing-Masing Bengkel Las di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat jumlah Strata Populasi Persentase sampel No 1 2 3 4 1 Andi Jaya 6 8,57% 4 2 Sabena Karya 4 5,71% 2 3 Guna Karya 3 4,29% 2 4 Usaha Bangun Mandiri 3 4,29% 2 5 Ralin 4 5,71% 2 6 Blang Pulo Steel 3 4,29% 2 7 Reza Steel 4 5,71% 2 8 Jan 3 4,29% 2 9 Kurnia 3 4,29% 2 10 Karyawaja 5 7,14% 3 11 Waja Intan 4 5,71% 2 12 Duta Stenlis 8 11,43% 5 13 Sartika 37 Steel 4 5,71% 2 14 Bubut Las 4 5,71% 2 15 Karya Intan 4 5,71% 2 16 Gemilang Servis 4 5,71% 2 17 Mitra 4 5,71% 3 Jumlah 70 100,00% 41 Sumber data: hasil pengamatan Berdasarkan perhitungan dari masing-masing sampel tersebut yang tertera pada tabel 3.2. diatas, maka total sampel dalam penelitian ini adalah 84 sampel
3.3.5. Analisis, Pengolahan Data Analisis yang dilakukan terbatas pada dimensi-dimensi tubuh yang diperlukan dalam perancangan meja. Dalam hal ini digunakan dimensi tubuh Antropometri statis. Pengolahan data dilakukan terhadap hasil data-data dimensi tubuh operator pengelasan yang diperoleh melalui pengukuran secara langsung. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap nilai ratarata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum, uji keseragaman data, uji kecukupan data, dan perhitungan persentil. Perancangan fasilitas kerja akan
40
diberikan setelah mengamati benda kerja dengan membandingkan ukuranukurannya dengan dimensi tubuh manusia. 3.3.6. Analisis dan Evaluasi Analisis dan Evaluasu dari hasil penelitian maka yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Analisis hasil SNQ yang telah dibagikan untuk mengetahui keluhan tingkat muskuloskeletal yang dialami oleh operator yang menjadi landasan dalam menentukan perbaikan rancangan fasilitas kerja. 2. Analisis kondisi aktual fasilitas kerja sehingga dimensi, bahan dan bentuk yang tidak ergonomis dapat diperbaiki. 3. Perancangan Fasilitas Kerja Mempertimbangkan dimensi, bahan dan bentuk yang tidak ergonomis sehingga dengan dilakukannya perbaikan rancangan fasilitas kerja operator nyaman mengoperasikan fasilitas kerja tersebut.
3.3.6. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang akan diuraikan pada penelitian ini akan disesuaikan dengan hasil pengolahan data, analisis dan evaluasi sebagai batasannya berdasarkan rumusan masalah. Saran berisi tentang hal-hal yang harus diperbaiki dalam perancangan benda kerja yang ergonomis dan menjadi masukan bagi pihak sekolah dimasa yang akan datang.