66
BAB III METODE STUDI KASUS
A. Rancangan Studi Kasus Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pasien (Nursalam, 2013). Studi kasus yang dilakukan pada penelitian ini yaitu studi kasus terhadap pasien dengan stroke non hemoragik pada masa kini, dengan cara mengeksplorasi, mengklasifikasi data, menafsirkan dan memutuskan diagnosa keperawatan kemudian memecahkan masalah yang dihadapi dengan pendekatan proses keperawatan. B. Subjek Studi Kasus Subjek dalam penulisan ini adalah individu dengan stroke non hemoragik yang sedang dirawat pada stadium akut atau subakut di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh. C. Fokus Studi Kasus Studi kasus ini berfokus pada masalah keperawatan yang timbul pada stroke non hemoragik yang dialami pasien. D. Definisi Operasional Asuhan Keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari
67
pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi bio, psiko, sosio, dan spiritual yang diberikan langsung kepada pasien yang dirawat di RSUD dr. H. Moch Ansari Saleh. Stroke non hemoragik adalah penyakit serebrovaskular yang disebabkan oleh sumbaan pembuluh darah berupa iskemia atau emboli dan thrombosis yang ditandai dengan gejala antara lain seperti sakit kepala ringan, takikardi, kelelahan, mual muntah, tremor otot, nyeri dada, pandangan kabur atau ganda serta kesulitan tidur. Pada pasien dengan stroke non hemoragik seringkali datang dengan keluhan deficit neurologi secara mendadak yang terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi, kesadaran bisa saja menurun apabila embolus cukup besar. E. Metode Pengumpulan Data Penelitian 1 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian studi kasus ini berupa format pengkajian asuhan keperawatan medikal bedah, lembar observasi, lembar persetujuan (Informed Consent), rekam medik (medical record), dan alat perekam suara. Dokumen responden untuk melihat data responden yang akan diteliti. Format pengkajian berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan fisik head to toe dan data penunjang lainnya. lembar persetujuan (Informed consent) merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian agar subjek mengerti maksud dan tujuan dari penelitian, Lembar observasi yang berisi data tentang keadaan pasien untuk memperkuat data penelitian. Alat perekam suara ditujukan untuk 2
alat bantu peneliti dalam melakukan wawancara. Pengumpulan Data
68
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data studi kasus adalah sebagai berikut (Nursalam, 2013): a Wawancara Wawancara merupakan tanya jawab kepada pasien, keluarga dan tenaga kesehatan yang dilakukan untuk memperoleh data subjektif tentang masalah keperawatan yang dialami pasien. (hasil anamnesis berisi tentang identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang – dahulu – keluarga dll). Sumber data dari pasien, keluarga, b
perawat lainnya. Observasi Observasi merupakan kegiatan mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan pasien. Obsevasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan indera lainnya seperti sentuhan, pendengaran dan
c
penciuman. Pemeriksaan fisik Menurut Nursalam (2013) dalam pengkajian keperawatan menggunaan pendekatan IPPA: inspeksi, palpasi, perkusi, asukultasi
d
pada sistem tubuh pasien untuk memperoleh data objektif dari pasien. Studi dokumentasi dan angket Pengumpulan data diperoleh dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen hasil dari pemeriksaan diagnostik atau medical record (rekam medik) dan data lain yang relevan.
F. Tempat dan Waktu Penelitian Studi kasus ini dilakukan di RSUD RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh, lama waktu sejak pasien pertama kali masuk rumah sakit sampai pasien pulang atau minimal pasien yang dirawat selama 3 hari. Asuhan Keperawatan akan dilakukan di bulan Februari s.d Maret 2019
69
G. Penyajian Data Penyajian data dilakukan menggunakan deskriptif dan narasi dengan format yang telah ditentukan (format asuhan keperawatan individu).
H. Etika Studi Kasus Menurut Hidayat (2008, dalam Nursalam, 2017) dalam melaksanakan penelitian penulis menekankan masalah etika yang meliputi: 1. Lembar Persetujuan (Informed Consent) Inforemed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi responden, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain. 2. Tanpa Nama (Anonymity) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
70
penelitian yang akan disajikan. Untuk menjaga kerahasiaan pada lembar yang telah diisi oleh responden, penulis tidak mencantumkan nama secara lengkap, responden cukup mencantumkan nama inisial saja. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikampulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Peneliti menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari responden akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti.