Bab 1.docx

  • Uploaded by: Mega Unzila
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 800
  • Pages: 5
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Apendik disebut juga umbai cacing. Organ yang tidak diketahui fungsinya ini sering menimbulkan masalah. Apensiksitis adalah saluran usus yang terjadinya pembusukan dan menonjol dari bagian awal usus besar atau seku, penyakit ini timbul ketika usus buntu tersumbat benda keras di dalam tinja atau bengkaknya cabang kelenjar getah bening pada usus yang dapat terjadi oleh karena berbagai macam infeksi. Apendiksitis dapat ditemukan pada semua umur, hanya pada anak kurang dari 1 tahun jarang terjadi. Terdapat factor predisposisi dari keluarga, insiden dari apendiksitis adalah lebih dari pada negara dengan budaya konsumsi makanan tinggi serat (Marsiadi, 2016).

Komplikasi utama pada apendiksitis adalah perforasi apendiks yang dapat berkembang menjadi peritonitis atau abses. Insidens perforasi berkisar 10% sampai 32%. Insidens lebih tinggi pada anak kecil dan lansia. Di Asia insiden apendiksitis pada tahun 2013 adalah 4,8% penduduk dari total populasi. Sedangkan dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di indonesia, appendiksitis akut merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan beberapa indikasi untuk dilakukan operasi kegawatdaruratan abdomen. Insidens apendiksitis di Indonesia menempati urutan tertinggi di antara kasus kegawatan abdomen lainya, pada tahun 2013 jumlah penderita appendiksitis di indonesia mencapai 591.819 orang dan meningkat pada tahun 2014 sebesar 596.132 orang.

Menurut data yang diperoleh dari Ruang Mahoni II Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat 1 Raden Said Sukanto Jakarta diperoleh data dari bulan Januari sampai Desember 2018, jumlah pasien dengan diagnosa apendiksitis yaitu sebanyak 32 kasus atau sekitar 2% dari jumlah keseluruhan pasien rawat yang berjumlah 1.547 orang diruang Mahoni II.

Kegawatan atau komplikasi bila apendiksitis tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan perforasi apendiks, yang dapat berkembang menjadi peritonitis atau abses, selain itu komplikasi yang timbul dari apendiksitis yaitu abses subrenikus dan fokal sepsis intraabdomen lain.

Dengan demikian diperlukannya peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan apendiksitis yaitu melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya promotif menjadi pemberian pendidikan kesehatan tentang definisi, patofisiologi, penatalaksanaan penyakit apendiksitis. Upaya preventif yaitu mencegah timbulnya infeksi pada luka insisi post operasi dengan cara perawatan luka dengan teknik aseptik dan antiseptik. Upaya kuratif yaitu berkolaborasi dengan tim medis yang lain yaitu dokter bedah untuk melakukan tindakan apendiktomi, pemberian pengobatan, dan menganjurkan pasien untuk mematuhi terapi pengobatan. Serta upaya rehabilitatif meliputi perawatan luka dirumah, menganjurkan pasien meneruskan terapi pengobatan yang telah diberikan dan periksa kembali kerumah sakit tepat pada waktu yang ditentukan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis akan membahas tentang Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Apendiksitis.

1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1

Tujuan Umum Tujuan umu dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar penulis dapat memperoleh pengalaman yang nyata dalam memberikan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Apendiksitis di Ruang Mahoni II Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto Jakarta.

1.2.2

Tujuan Khusus a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan apendiksitis. b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada pasien dengan apendiksitis. c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan apendiksitis. d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan apendiksitis. e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan apendiksitis. f. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus pada pasien dengan apendiksitis. g. Mampu mengidentifikasi factor – factor pendukung, penghambat dan mencari solusi pada pasien dengan apendiksitis. h. Mampu mendokumentasikan semua kegiatan keperawatan dalam bentuk narasi pada pasien dengan apendiksitis dengan benar, teliti, dan terlengkap.

1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Apendiksitis di ruang Mahoni II Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto Jakarta yang dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2019 sampai 12 Februari 2019.

1.4 Metode Penulisan Metode penulisan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah menggunakan penulisan deskriptif yaitu pengumpulan data dengan melakukan observasi terhadap semua keadaan yang terjadi.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode studi lapangan (field research)dan studi kepustakaan (library research) : a. Studi lapangan (Field Research) untuk memperoleh data primer yaitu data yang diperoleh penulis secara langsung dari sumber data, baik melalui pengamatan

(observation),

wawancara

(interview),

maupun

hasil

pengukuran langsung lainnya. Data diambil dari sumber lapangan (pasien / keluarga). b. Studi kepustakaan (Library research) untuk memperoleh data sekunder yaitu data yang diperoleh penulis untuk memanfaatkan data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh pihak lain dalam bentuk publikasi ilmiah seperti buku, jurnal, majalah ilmiah dan sebagainya.

1.5 Sistematika Penulisan Dalam makalah ini terdapat 5 bab yang ditampilkan diantaranya sebagai berikut : Bab 1 berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab 2 berisi tinjauan teori yang terdiri dari pengertian, patofisiologi, penatalaksanaan, pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan. Bab 3 berisi tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian keperawatan diagnosa keperawatan, perencanaan

keperawatan,

pelaksanaan

keperawatan,

dan

evaluasi

keperawatan. Bab 4 berisi pembahasan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Bab 5 berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka. Lampiran.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87

More Documents from "Indrastika Wulandari"

Bab 12 Ne.docx
July 2020 13
Bab 123 Baru.docx
July 2020 14
Bab 1.docx
July 2020 5
Bab 2.docx
July 2020 9
Vine.docx
December 2019 83