Perbedaan Organisasi Laba dan Organisasi Nirlaba Perbedaan definisi amtara mencari laba dan nirlaba tidak terletak pada jumlah keuntungan yang mereka hasilkan, melainkan pada cara pendistribusiannya. Keuntungan untuk organisasi nirlaba tidak dapat dibayarkan kepada pemilik atau orang lain yang terkaitengan organisasi. Keuntungan harus didedikasikan untuk tujuan organisai. Oleh karena itu ciri khas dari organisasi nirlaba adalah tujuan organisasi, misi dan tujuannya. Tidak seperti organisasi laba, organisasi nirlaba tidak memiliki kepentingan ekuitas dari luar. Namun, mereka harus menghasilkan pendapatan untuk membiayai operasinya layaknya operasi pada umumnya. Banyak organisasi nirlaba memperoleh pendapatan dari layanan jasa atau produk, seperti dengan menjual tiket untuk melihat pameran museum atau pertunjukan teater dan selebihnya diberi dana oleh pihakk ketiga dalam pertukaran pelayanan mereka. Dapat dikatakan bahwa beberapa entitas dalam organisasi nirlaba memiliki tujuan untuk mendapatan keuntungan. Namun, keuntungan yang didapatkan digunakan untuk memajukan tujuan utama organisasi dan tidak akan dibayarkan kepada pemilik atau orang lain yang terkait dengan organisasi. Organisasi nirlaba tidak membayar dividen. Semua sumber yang mereka dapatkan harus digunakan untuk memajukan tujuan utama organisasi. Singkatnya, semua organisasi nirlaba memiliki kesamaantujuan dan karakteristik dalam pembagian laba (kepemilikan). Namun, organisasi nirlaba sering kali dianggap sebagai organisasi yang relatif kecil yang bekerja untuk tujuan kepentingan bersama. Seperti bank makanan dan amal masyarakat dikelola oleh sebagian kecil manajer yang berdedikasi dan sukarelawan tidak dibayar, sehingga nirlaba tidak selalu berarti kecil dan beramal. Ada banyak pengusaha besar organisasi nirlaba dan sebagian besar dari pendapatan yang dihasilkan digunakan untuk menutupi kekurangan mereka. Selain tujuan nirlaba dan kurangnya pemegang saham, sering kali juga sulit untuk mengatakan bahwa organisasi nirlaba memiliki mitra organisasi laba.