Bab 1 Solear Revisi Terbaru Part 1.docx

  • Uploaded by: fahrul alfisyahr
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1 Solear Revisi Terbaru Part 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,404
  • Pages: 7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan manusia. Dengan melakukan wisata, manusia dapat sejenak melepas penat, lelah dan menghilangkan stress, serta sejenak melupakan masalah yang dialami baik di rumah maupun di tempat kerja. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Pengertian lain tentang pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor- sektor produktivitas lainnya (Wahab,1998). Pengembangan pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan ekonomi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam suatu Negara. Sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang lebih luas yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang akhirnya dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat (Sulthoni, A : 2000). Ekowisata merupakan perjalanan wisata ke suatu lingkungan baik alam yang alami maupun buatan serta budaya yang ada yang bersifat informatif dan partisipatif yang bertujuan untuk menjamin kelestarian alam dan sosial budaya. Ekowisata mengacu pada tiga hal utama yaitu keberlangsungan alam atau ekologi, memberikan manfaat ekonomi, dan secara psikologi dapat diterima dalam kehidupan sosial masyarakat. Kegiatan ekowisata secara langsung memberi akses kepada semua orang untuk melihat, mengetahui, dan menikmati pengalaman alam, intelektual dan budaya masyarakat lokal (Satria : 2009 dalam Arwan : 2010). Beberapa daerah di Indonesia menyimpan kekayaan alam dan keunikan budaya masing-masing. Banyak daerah atau kota di Indonesia yang memanfaatkan bidang pariwisata sebagai ujung tombak dalam membangun perekonomian dan memperkuat otonomi daerahnya. Salah satu contohnya adalah daerah Kabupaten Tangerang. Kabupaten Tangerang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten. Ibu

1

Kotanya adalah Tigaraksa. Kabupaten ini terletak tepat di sebelah barat Jakarta dan berbatasan dengan Laut Jawa di utara. Sebagai daerah yang dikenal memiliki banyak industri, Kabupaten Tangerang juga memiliki potensi di bidang lain selain dalam hal pengolahan produksi. Salah satunya adalah dalam bidang pariwisata. Sejak dulu kabupaten Tangerang terkenal akan objek wisata pantainya seperti Pantai Carita, Tanjung Kait, serta wisata kerajinan tangan. Namun objek wisata alam di Kabupaten Tangerang ini masih kurang dikenal oleh masyarakat dari luar daerah. Padahal beberapa tempat menyimpan potensi budaya dan kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan wisata. Salah satu tempat yang menyimpan keindahan alami flora dan fauna adalah daerah Solear. Solear merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Kecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Cisoka. Daerah ini terletak sekitar 17 kilometer dari Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Pemberdayaan industri pariwisata di Kabupaten Tangerang akan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat di daerah tersebut. Sumber daya manusia yang ada dapat diberdayakan untuk membangun industri pariwisata tersebut. Industri pariwisata diharapkan juga dapat menyerap tenaga kerja pada golongan masyarakat kurang mampu, sehingga dapat mengurangi jumlah penduduk miskin di Indonesia khususnya di Kabupaten Tangerang. Pengembangan pembangunan sektor pariwisata dilaksanakan secara optimal sehingga dampaknya dapat dirasakan bagi ekologi, ekonomi dan sosial budaya, diantaranya melalui peran ekowisata. Sebagai konsep pariwisata berkelanjutan, ekowisata mensyaratkan untuk membangun dan memelihara tiga pilar utamanya yaitu ekologi, sosial ekonomi dan sosial budaya. Ekowisata merupakan alternatif pilihan wisata yang diharapkan mampu menciptakan pelestarian sumberdaya alam, eksistensi sumberdaya budaya dan keberlanjutan sumberdaya ekonomi masyarakat setempat (Avenzora 2008 dalam Agustine 2016). Konsep ini juga dianggap sebagai alat yang penting dalam upaya konservasi satwa langka, dengan mengedukasi masyarakat setempat sehingga ekowisata bisa menjadi alternatif ekonomi (Nakamura dan Nishida 2009 dalam Agustine 2016), meningkatkan standar hidup (Matthews 2002), memberikan kesadaran dan dukungan dana untuk konservasi (Ash 2006 dalam Agustine 2016).

2

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun konsep Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat Di Hutan Solear, Kabupaten Tangerang, sehingga wilayah tersebut dapat berkembang menjadi salah satu kawasan wisata andalan di Kabupaten Tangerang. 1.2 Rumusan Masalah Parawisata di Kabupaten Tangerang yang menyimpan keindahan alami flora dan fauna salah satunya terletak di daerah Kecamatan Solear. Kecamatan Solear memiliki Hutan Lindung yang memiliki luas 4,5 Ha yaitu Kawasan Wisata Hutan Solear (KWHS). Di hutan ini terdapat 500 hingga 600 ekor kera liar dan juga makam seorang ulama dari Banten bernama Syekh Mas Masad bin Hawa, Ibu Nyimas Mayang Sari, Ibu Juni, Pangeran Jagaraksa, Pangeran Mangku Bumi dan lain-lain, beliau merupakan panglima tentara islam yang ditugaskan oleh Sultan Banten untuk meyebarkan agama islam di daerah Tigaraksa.. Hutan Solear menjadi aset bagi masyarakat sebagai ladang mata pencaharian selain bertani. Secara swadaya, masyarakat memelihara kelestarian alam dan menjual makanan kera setiap hari, hari libur nasional, terutama libur bulan Maulid dan libur Idul Fitri. KWHS ini mempunyai potensi alam yang khas dan unik, terutama keaneka ragaman flora, fauna dan budayanya. Selain makam keramat dan sekumpulan monyet, hutan Solear sebenarnya mempunyai daya tarik lain yaitu sungai Cidurian yang mengelilinginya. Jika dikelola dengan baik tentu bisa menjadi magnet tersendiri bagi hutan Solear ini. Luas hutan tersebut dari tahun ke tahun tidak mengalami penambahan. Sedangkan pertumbuhan dan pertambahan populasi primata tersebut berkembang biak seiring dengan irama waktu yang terus berjalan secara pasti. Selain itu belum adanya fasilitas hiburan atau wahana rekreasi keluarga yang memadai di lokasi KWHS dan minimnya sarana infrastruktur dari pemerintah daerah unutk memajukan KWHS di bidang pariwisata. Menjadikan banyak wisatawan yang belum mengetahui tentang potensi pariwisata di KWHS. Dalam pengembangan pariwisata suatu daerah, perlu memperhatikan potensi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Makin banyak potensi yang ada dalam suatu daerah, makin layak daerah itu dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Dengan demikian maka perlu adanya upaya pengembangan ekowisata 3

berbasis masyarakat di Hutan Solear untuk penelitian terhadap komponenkomponen obyek daya tarik wisata alam dan budaya msyarakat sekitarnya, agar dapat disusun suatu rencana pengembangan yang sesuai dengan potensi sumberdaya, dan tetap menjaga status Hutan Lindung. 1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan Tujuan utama peneilitian ini adalah untuk menyusun konsep Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat Di Hutan Solear. 1.3.2

Sasaran

1. Menganalisis potensi kepariwisatawan yang ada di KWHS dalam rangka pengembangan ekowisata 2. Menganalisis persepsi masyarakat dan wisatawan terhadap pengembangan ekowisata di KWHS 3. Merumuskan model pengembangan ekowisata yang dapat di kembangkan di KWHS dalam rangka pengembangan ekowisata berbasis masyarakat. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan manfaat bagi : 1. Sebagai acuan dan masukan bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam menyusun strategi perencanaan pembangunan ekowisata berbasis masyarakat. 2. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat. 3. Sebagai acuan dan bahan masukan bagi yang melakukan penelitian sejenis. 4. Memberikan manfaat kepada masyarakat untuk kesejahteraan dengan melibatkan peran serta masyarakat di sekitar KWHS dalam penyelanggaran pengembangan ekowisata berbasis masyarakat. 1.5 Ruang Lingkup 1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah Lokasi studi Kawasan Wisata Hutan Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Dengan memiliki luas 4,5 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

4

Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi Kawasan Wisata Hutan Solear. Adapun batasbatas Lokasi Kawasan Wisata Hutan Solear sebagai berikut : • Sebelah Utara

: Kec. Cisoka

• Sebelah Timur

: Kab. Serang

• Sebelah Barat

: Desa Cikuya ( Kec. Solear )

• Sebelah Selatan

: Desa Cirendeu ( Kec. Solear )

1.5.2 Ruang Lingkup Substansi Ruang lingkup penelitian ini adalah pada aspek-aspek yang ditetapkan sebagai kriteria utama dalam prioritas strategi pengembangan KWHS yaitu strategi yang berkaitan

dengan

dukungan

Stakeholder

dan

instansi

terkait

terhadap

pengembangan KWHS untuk dijadikan ekowisata. Substansi penelitian ini melibatkan adanya sistem perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi yang mampu mengintegrasikan semua kepentingan stakeholders, seperti: pemerintah, masyarakat lokal, pelaku bisnis, peneliti, akademisi, wisatawan maupun LSM. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab I ini akan memuat latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan, sasaran, manfaat peneltian, ruang lingkup terdiri dari ruang lingkup substansi, dan ruang lingkup wilayah studi, dan sistematika pembahasan. BAB II : TINJAUAN LITERATUR DAN METODOLOGI PENELITIAN Bab II ini akan menjelaskan landasan tentang teori-teori kajian tentang ekowisata, komponen ekowisata, konsep ekowisata. Selain penjelasan mengenai tinjauan pustaka, dalam bab ini juga terdapat penjelasan tentang kerangka berfikir penelitian ini dan metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian studi. BAB III : GAMBARAN UMUM Bab III ini akan berisikan mengenai kondisi gambaran umum wilayah lokasi studi yaitu Kawasan Wisata Hutan Solear yang terdiri dari geografi wilayah, kondisi eksisting Hutan Solear dan melihat potensi yang ada di Kawasan Wisata Hutan Solear. BAB IV : ANALISIS

5

Bab IV ini akan memuat analisis yang digunakan dalam penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yaitu meliputi , analisis daya dukung lingkungan, analisis manfaat dan biaya, analisis sosisal budaya masyarakat, dan analisis potensi dan masalah pengembangan Kawasan Wisata Hutan Solear. BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab V ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan rekomendasi dalam penelitian.

6

7

Related Documents


More Documents from "Ilham Ariz Setiawan"

Cover Ta Revisi.docx
December 2019 13
Lamsem.docx.docx
November 2019 13
Fisdas.docx
November 2019 15
Macam2 Smock.docx
May 2020 11