BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Smock merupakan salah satu teknik untuk memanipulasi sehelai kain agar kain tersebut memiliki tekstur yang timbul atau berkerut. Hasil keterampilan menjahit dengan teknik smock ini akan membuat kain biasa menjadi tampak lebih menarik dan berseni, dengan kerut - kerutan yang teratur dan terbentuk rapi sesuai dengan pola yang diinginkan. Istilah smock sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu smock yang berarti “mengerut”. Sesuai dengan namanya, kain bersmock adalah kain yang berkerut-kerut akibat dari teknik jahit yang diterapkan.
Di Indonesia, pada umumnya, smock bermotif timbul seringkali digunakan untuk memperindah tampilan pada peralatan rumah tangga, misalnya sarung bantal kursi dan sarung galon air (dispenser), sedangkan smock bermotif kerut lebih banyak digunakan untuk menghias busana. Smock bermotif timbul ini dikenal sebagai smock dengan gaya Amerika Utara. Untuk smock gaya Amerika Utara ini, biasanya dibuat menggunakan kain tipis yang memiliki tekstur lembut. Contoh kain yang bagus untuk dibuat smock misalnya sifon, satin,
dan lame. Untuk memudahkan pembuatan pola, sebaiknya
memilih kain yang bermotif bintik atau bermotif kotak
Smock sendiri bukanlah teknik baru dalam dunia fashion. Berpuluh - puluh tahun yang lalu, tepatnya pada dekade akhir tahun 60-an, teknik ini sudah mulai dikembangkan. Pada saat itu teknik smock ini sudah dikenal di dunia, khususnya di dunia mode. Pada beberapa tahun terakhir, teknik ini kembali populer seiring dengan semakin maraknya berbagai jenis barang / produk hasil dari keterampilan tangan yang mempunyai nilai seni tinggi.
Dibandingkan dengan teknik menjahit yang lainnya seperti teknik sulam, bordir, tusuk, smock memiliki keunggulan karena smock hanya dapat dibuat dengan tangan (secara manual) dan tidak dapat dibuat dengan mesin jahit. Pengaplikasian teknik smock pada bahan yang digunakan (kain) akan menghasilkan produk yang tidak hanya unik tetapi juga berkesan eksklusif, mewah, dan elegan.
Kesan
–
kesan
tersebut
bisa
muncul
dikarenakan penggunaan kain yang mengilap hingga produk yang menggunakan kain dengan teknik smock dapat menimbulkan kesan mewah. Kesan inilah yang perlu dan penting untuk dihadirkan pada produk yang ditujukan untuk kaum wanita, yaitu tas pesta. Dengan adanya kebutuhan wanita untuk tampil cantik, menarik, percaya diri serta menjadi pusat perhatian dengan penampilan yang elegan dan funky saat menghadiri sebuah pesta, maka pengaplikasian teknik smock pada sarana membawa barang pada standing party ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah Produk yang menggunakan teknik smock yang ada di pasaran saat ini masih terbatas variasinya, yaitu hanya pada produk – produk kebutuhan rumah tangga (penutup galon dispenser, sarung bantal, tudung saji, kotak tissue, bed cover), dan pakaian anak – anak. Sementara untuk tas pesta sebagai sarana membawa barang saat pesta yang sudah ada di pasaran, variasinya masih sangat terbatas, untuk itulah perlu dikembangkan sarana membawa barang pada saat menghadiri pesta yang menggunakan aplikasi teknik smock.
MACAM-MACAM MODEL SMOCK DAN CARA P
Model smok cukup beragam. Dalam uraian ini akan dijelaskan mengenai cara pembuatan 8 model smok yang masih bisa dikembangkan menjadi berbagai variasi lagi. Misalnya dengan mengubah ukuran dan bentuk pola. Smok yang dibuat dengan pola bujur sangkar akan tampak agak berbeda apabila dibuat dengan pola persegi panjang. A. Cara membuat berbagai model smok Untuk membuat smok, mula-mula dibuat pola kotak-kotak dengan ukuran 1 cm x 1 cm dengan jumlah tertentu sesuai dengan panjang dan lebar yang dikehendaki. Ukuran 1 cm x 1 cm bukanlah ukuran baku karena jika menginginkan model smok lebih besar bisa digunakan ukuran 1,5 cm x 1,5 cm, 2 cm x 2 cm, dan seterusnya. Bahkan, adakalanya yang lebih menyukai ukuran smok yang lebih kecil. Bila demikian, pola bujursangkar yang dibuat bisa berukuran 0,5 cm x 0,5 cm. Setelah pola dibuat di atas kain bagian belakang, selanjutnya bisa dipersiapkan jarum dan benang jahit. Benang yang digunakan sebaiknya berwarna senada dengan bahan agar terlihat lebih rapi. Apabila baik pola maupun jarum dan benangnya telah siap, sambil memperhatikan garis pola mulailah menjahit dari kiri ke kanan mengikuti petunjuk pola setiap model smok (perhatikan angka dan tanda panah pada kotak pola). Sebagai contoh, bila kita akan membuat smok model ombak besar . Jahit titik pada nomor 1 dengan benang lalu arahkan jarum ke titik nomor 2. Setelah nomor 2 ditusuk, tarik hingga titik nomor 1 menyatu dengan titik nomor 2 kemudian dijahit mati. Dari titik nomor 2 lanjutkan langkah jarum menuju ke titik nomor 3. Tarik kemudian hingga nomor 2 dan 3 menyatu. Setelah kedua titik menyatu kemudian dijahit mati. Sementara dari titik nomor 3 ke nomor 1 ditusuk biasa dan jangan sampai dijahit mati. Demikian seterusnya ke arah samping kanan hingga panjangnya sesuai dengan yang dikehendaki. Langkah yang sama bisa dilanjutkan pada baris ke dua, tiga, dan seterusnya (ke arah bawah). Berikut akan diuraikan mengenai cara pembuatan delapan model smok. 1. Model sirip Model smok ini sengaja disebut dengan model sirip karena bila diperhatikan secara seksama, bentuknya menyerupai sirip ikan. Model sirip banyak diminati karena ukurannya yang kecil sehingga hasil smoknya tampak lebih indah dan rapi. Ukuran pola yang dibuat bisa berukuran 0,5 cm x 0,5 cm, 1 cm x 1 cm, atau tergantung selera. Cara membuatnya pun cukup mudah. Sambil melihat garis pola pada kain, ikuti saja tanda panah dan perhatikan titik-titik bernomor pada pola smok. Untuk mempermudah pembuatan smok model sirip ini, berikut akan diuraikan mengenai urutan pengerjaannya beserta pola model yang dilen-kapi dengan nomor dan tanda panah (arah jahitannya). Ukuran garis pola: lcm xlcm
Model Sirip Urutan pengerjaan: - Jahit titik nomor 1 dengan benang lalu arahkan jarum ke titik nomor 2. Setelah titik nomor 2 ditusuk tarik hingga titik nomor 1 menyatu dengan titik nomor 2. Setelah kedua titik tersebut menyatu kemudian dijahit mati. - Jahit titik nomor 2 dengan benang lalu arahkan jarum ke titik nomor 3. Setelah titik nomor 3 ditusuk tarik hingga titik nomor 2 menyatu dengan titik nomor 3. Setelah kedua titik tersebut menyatu kemudian dijahit mati. - Dari titik nomor 3, jarum lalu diarahkan ke titik nomor 1. Sama halnya dengan langkah sebelumnya setelah kedua titik ini menyatu, lalu dijahit mati. Demikian dilakukan seterusnya hingga mencapai panjang yang diinginkan. - Urutan pengerjaan bisa disimpulkan seperti berikut. Nomor 1 ke nomor 2 ditarik dan dijahit mati, Nomor 2 ke nomor 3 ditarik dan dijahit mati. Nomor 3 ke nomor 1 ditarik dan dijahit mati.
2. Model ombak besar Sesuai dengan namanya model smok ini jika diperhatikan bentuknya menyerupai ombak. Karena bentuknya yang cukup besar, model ombak umumnya dimanfaatkan sebagai variasi pada kerajinan kain yang ukurannya cukup besar pula. Misalnya variasi untuk mempermanis penampilan taplak lemari es, tutup televisi, kerudung sangkar burung, bagian atas tirai, variasi baju di bagian dada, dan sebagainya. Urutan pengerjaan:
- Jahit titik pada nomor 1 dengan benang lalu arahkan jarum ke titik nomor 2. Setelah nomor 2 ditusuk, tarik hingga titik nomor 1 menyatu dengan titik nomor 2 kemudian dijahit mati. Demikian juga dari titik nomor 2 lanjutkan menuju titik nomor 3 dengan ditarik dan dijahit mati. Dari nomor 3 arahkan jarum menuju titik nomor 4 dengan ditusuk biasa. Dari titik nomor 4 arahkan jarum ke titik nomor 5 kemudian ditarik dan dijahit mati. Demikian juga dari titik nomor 5 arahkan jarum ke titik nomor 6, setelah ditarik lalu dijahit mati. - Urutan pengerjaan bisa disimpulkan seperti berikut. Nomor 1 ke nomor 2 ditarik dan dijahit mati. Nomor 1 ke nomor 3 ditarik dan dijahit mati. Nomor 3 ke nomor 4 ditusuk biasa.
3. Model ombak kecil Sama halnya dengan model smok ombak besar, model ombak kecil jika diperhatikan bentuknya juga menyerupai ombak. Pola pengerjaan keduanya pun hampir sama. Hanya saja, smok dengan model ombak kecil memiliki puncak lebih landai jika dibandingkan tinggi puncak pada model ombak besar. Ukuran garis pola: lcm xlcm
Urutan pengerjaan: - Jahit titik pada nomor 1 dengan benang lalu arahkan jarum ke titik nomor 2. Setelah nornor 2 ditusuk, tarik hingga titik nomor 1 menyatu dengan titik nomor 2 kemudian dijahit mati. Lanjutkan menuju titik nomor 3 lalu ditarik lagi hingga nornor 2 dan 3 menyatu. - Setelah kedua titik menyatu kemudian dijahit mati. Sementara dari titik nomor 3 ke nomor 1 ditusuk biasa. Demikian seterusnya ke arah samping kanan hingga mencapai
panjang yang dikehendaki. - Urutan pengerjaan bisa disimpulkan seperti berikut. Nomor 1 ke nomor 2 ditarik dan dijahit mati. Nomor 2 ke nomor 3 ditarik dan dijahit mati. Nomor 3 ke nomor 1 ditusuk biasa.
4. Model belah ketupat Model smok ini sengaja disebut dengan model belah ketupat karena bila diperhatikan secara seksama, bentuknya menyerupai ketupat. Model belah ketupat banyak diminati untuk variasi sarung bantal kursi, penutup galon air mineral, dan tutup televisi. Oleh karena, bentuk kerutannya tersusun rapi sehingga tampak cantik dan menarik. Kotak pola bisa berukuran 1 cm x 1 cm atau tergantung selera.
Urutan pengerjaan: - Jahit titik pada nomor 1 dengan benang lalu arahkan jarum ke titik nomor 3. Setelah nomor 3 ditusuk, tarik hingga titik nomor 1 menyatu dengan titik nomor 3 kemudian dijahit mati. Dari nomor 3 lanjutkan menuju titik no:nor 2 dengan ditusuk biasa. - Dari nomor 2 arahkan jarum ke titik nomor 4 lalu ditarik hingga nomor 2 dan 4 menyatu. Setelah kedua titik menyatu kemudian dijahit mati. Sementara dari titik nomor 4 jarum diarahkan ke titik nomor 1 di sebelah kanannya dengan ditusuk biasa. - Urutan pengerjaan bisa disimpulkan seperti berikut. Nomor 1 ke nomor 3 ditarik dan dijahit mati. Nomor 3 ke nomor 2 ditusuk biasa. Nomor 2 ke nomor 4 ditarik menjadi satu dan dijahit mati. Nomor 4 ke nomor 1 ditusuk biasa.
5. Model bunga kelopak empat Model smok ini sengaja disebut dengan model bunga kelopak empat karena bila diperhatikan secara seksama, bentuknya menyerupai bunga yang memiliki empat kelopak. Model bunga kelopak empat sepintas lalu mirip dengan model belah ketupat. Model bunga kelopak empat juga banyak diminati untuk mempermanis sarung bantal kursi, penutup galon air mineral, tutup televisi, atau taplak lemari es. Ukuran garis pola : l cm x l cm
Urutan pengerjaan : - Jahit titik pada nomor 1 dengan benang lalu arahkan jarum ke titik nomor 3. Setelah nomor 3 ditusuk, tarik hingga titik nomor 1 menyatu dengan titik nomor 3 kemudian dijahit mati. Dari nomor 3 lanjutkan menuju titik nomor 2 dengan ditusuk biasa. - Dari nomor 2 arahkan jarum ke titik nomor 41a1u ditarik hingga nomor 2 dan 4 menyatu. Setelah kedua titik menyatu kemudian dijahit mati. Nomor 5 pada pola sebenarnya merupakan perternuan antara titik nomor 1 dan 3 dengan titik nomor 2 dan 4. Sementara dari titik nomor 4 jarum diarahkan ke titik nomor 1 di sebelah kanannya dengan ditusuk biasa. - Urutan pengerjaan bisa disimpulkan seperti berikut. Nomor 1 ke nomor 3 ditarik dan dijahit mati. Nomor 3 ke nomor 2 ditusuk biasa. Nomor 2 ke nomor 4 ditarik menjadi satu dan dijahit mati. Nomor 4 ke nomor 1 ditusuk biasa.
6. Model anyaman Bentuk kerutannya yang menyerupai anyaman cukup tepat apabila digunakan untuk mempercantik penampilan tas tangan, sarung bantal, taplak meja, dan sebagainya. Warna kain yang lembut akan memperjelas kerutan kain yang berbentuk anyaman ini. Bagi pemula urutan pengerjaannya memang agak sedikit rumit, tetapi hal itu pasti tidak akan menjadi masalah jika dibandingkan hasil yang akan diperoleh. Ukuran garis pola: lcm xlcm
Urutan pengerjaan: - Jahit titik pada nomor 1 dengan benang lalu arahkan jarum ke titik nomor 2. Setelah nomor 2 ditusuk, tarik hingga titik nomor 1 menyatu dengan titik nomor 2 kemudian dijahit mati. Dari nomor 2 lanjutkan menuju titik nomor 3 dengan ditusuk biasa. - Dari nomor 3 arahkan jarum ke titik nomor 4 lalu ditarik hingga nomor 3 dan 4 menyatu. Setelah kedua titik menyatu kemudian dijahit mati. Sementara dari titik nomor 4 jarum diarahkan ke titik nomor 1 di sebelah bawahnya dengan ditusuk biasa. Urutan pengerjaan bisa disimpulkan sebagai berikut : Nomor 1 ke nomor 2 ditarik dan dijahit mati. Nomor 2 ke nomor 3 ditusuk biasa. Nomor 3 ke nomor 4 ditarik dan dijahit mati. Nomor 4 ke nomor 1 ditusuk biasa.
7. Model gelombang Bentuk smok model ini mirip benar dengan gelombang air. Tak salah apabila diberi nama smok model gelombang. Model smok ini cocok jika digunakan sebagai penutup bagian atas tirai (menutup gelang kerekan). Ukuran garis pola: lcmxlcm Urutan pengerjaan: - Jahit titik pada nomor 1 dengan benang lalu arahkan jarum ke titik nomor 2. Setelah nomor 2 ditusuk, tarik hingga titik nomor 1 menyatu dengan titik nomor 2 kemudian
dijahit mati. Dari titik nomor 2 lanjutkan langkah jarum menuju ke titik nomor 3 dengan ditusuk biasa. - Dari titik nomor 3 arahkan jarum ke titik nomor 4. Setelah nomor 4 ditusuk, tarik hingga titik nomor 3 menyatu dengan titik nomor 4 kemudian dijahit mati. - Dari titik nomor 4 arahkan jarum kemudian ke titik nomor 1 dengan ditusuk biasa. Demikian seterusnya ke arah samping kanan hingga panjang yang diinginkan. - Urutan pengerjaan bisa disimpulkan seperti berikut. Nomor 1 ke nomor 2 ditarik dan dijahit mati. Nomor 2 ke nomor 3 ditusuk biasa. Nomor 3 ke nomor 4 ditarik dan dijahit mati.
8. Model jangkar Sama dengan model-model smok lainnya, penamaan smok model ini dikarenakan bentuknya yang menyerupai jangkar kapal laut. Namun, ada satu hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan smok model jangkar ini, yaitu tidak seperti halnya model-model smok yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, khusus untuk pembuatan smok model jangkar, arah pengerjaannya dilakukan dari bagian atas menuju ke bawah. Ukuran garis pola: 2 cm x 2 cm
Urutan pengerjaan: - Jahit titik pada nomor 1 den-an benang lalu arahkan jarum ke titik nomor 2. Setelah nomor 2 ditusuk, tarik hingga titik nomor 1 menyatu dengan titik nomor 2 kemudian
dijahit mati. Lanjutkan menuju titik nomor 3 dengan ditusuk biasa lalu sambung ke titik nomor 4 kemudian ditarik lagi hingga nomor 3 dan 4 menyatu. Setelah kedua titik menyatu kemudian dijahit mati. - Demikian seterusnya ke arah samping kanan hingga panjangnya sesuai dengan yang dikehendaki. - Urutan pengerjaan bisa disimpulkan seperti berikut. Nomor 1 ke nomor 2 ditarik dan dijahit mati. Nomor 2 ke nomor 3 ditusuk biasa. Nomor 3 ke nomor 4 ditarik dan dijahit mati. Nomor 4 ke nomor 1 ditusuk biasa.
B. Smok untuk mempermanis aksesori Setelah cara pembuatan beberapa model smok diulas pada subbab sebelumnya, berikut ini akan disajikan beberapa pola dasar dan cara membuat beberapa aksesori pelengkap dekorasi ruangan. Di antaran_ya sarung bantal, tutup telepon, tutup televisi, taplak lemari es, tutup galon air mineral, tutup tudung saji, kerudung sangkar burung, tas, dan tempat tisu. 1. Sarung bantal kursi Smok pada sarung bantal kursi selain mempercantik penampilan bantalan, juga bisa memberi kesan mewah dalam ruangan. Bahkan, kursi tua yang kusam pun bila diberi sarung bantal yang bersmok berubah kesan menjadi lebih elegan. Bahan dan alat yang diperlukan : - Kain (katun, silk, saten) 1 meter
- Kain vuring 1/4 meter - Resleting 35 cm - Benang jahit - Jarum jahit - Gunting kain Urutan pengerjaan : - Buat garis pola di bagian belakang kain. Mulailah membuat smok (model tergantung selera) kira-kira 2 cm dari bagian atas dan samping kiri. - Untuk membuat sarung bantal berukuran 35 cm x 35 cm, buat smok berukuran 45
cm x 45 cm. - Gunting sisa kain kurang lebih pada 2 cm dari batas tepi kain yang bersmok. - Ambil kain vuring untuk melapisi bagian belakang kain yang sudah dismok. - Ukur sisa kain untuk bagian belakang sarung bantal (lihat pola). Satukan dengan kain yang telah dismok dengan cara dijahit pada bagian sisi-sisinya. - Pasang resleting atau kain perekat di bagian belakang sarung bantal. - Sebagai catatan, bagian sisi sarung bantal bisa langsung dari sisa kain yang telah dismok dengan memberi variasi bisban, pita, rol bis, atau neci pada bagian tepi kain. Bahkan, sumbu kompor pun bisa dimanfaatkan untuk merapikan sisi-sisi sarung bantal. Caranya, jahit sumbu kompor bersama tepi kain bersmok dan kain untuk bagian belakang di sepanjang sisi-sisinya. 2. Tutup telepon Untuk mempermudah pemakaian, umumnya pesawat telepon diletakkan begitu saja di tempat yang terbuka. Akibatnya, kemungkinan terkena debu besar sekali. Oleh karena itu, supaya kebersihan pesawat telepon lebih terjaga, sebaiknya diberi penutup. Namun, dalam perkembangannya, peruntukkan penutup tersebut selain untuk menjaga kebersihan pesawat telepon, juga untuk mempercantik dekorasi ruangan. Tak mengherankan apabila tutup telepon dibuat secantik mungkin, misalnya dengan memberi sentuhan teknik jahit smok pada bagian depannya.
Bahan dan alat yang diperlukan : - Kain (katun, silk, saten, dan sebagainya) - Kain vuring - Busa (spons) tipis - Kain perekat - Benang dan jarum jahit Urutan pengerjaan - Tahap pertama adalah membuat alas badan telepon. Gunting kain sesuai pola atau ukuran telepon sebanyak 2 lapis. Selipkan spons tipis di antaranya lalu dijahit serapi mwlgkin. Apabila perlu, di permukaan atas kain bisa dijahit tindas dengan model tindasan sesuai selera. Namun, apabila kain yang dipergunakan hanya 1 lapis, maka di bagian belakang kain bisa langsung diberi spons tipis. - Selanjutnya siapkan kain untuk bagian atas badan telepon. Kain tersebut lalu dismok hingga mencapai ukuran 9 cm x 25 cm. Lapisi kemudian dengan kain vuring pada bagian belakangnya. - Gabungkan kain bagian dasar dan penutup badan telepon tersebut dengan dijahit menggunakan mesin. - Untuk penutup gagang telepon digunakan kain bersmok yang dibentuk elips dengan ukuran 8 cm x 10 cm. Setelah bagian tepinya dijahit rapi (bisa diberi bisban), pasang kain perekat di bagian ujung dan pangkal kain. 3. Tutup televisi
Sama halnya dengan tutup telepon, tutup televisi bersmok pun berfungsi untuk menjaga kebersihan pesawat. Selain untuk mempercantik dekorasi ruangan. Bahan dan alat yang diperlukan : - Kain (katun, silk, saten, dan sebagainya) - Kain vuring - Busa (spons) tipis - Benang dan jarum jahit Urutan pengerjaan - Kain untuk bagian depan (layar 20") yang belum dismok berukuran kurang lebih 80 cm x 120 cm, sedangkan bagian samping televisi 40 cm x 80 cm. Sementara untuk bagian atastelevisi, potong kain dengan ukuran 40 cm x 120 cm. Ketiga bagian kain (bagian samping dan atas televisi) kemudian dismok. - Setelah smok selesai dibuat, Rain bagian belakang kemudian dilapisi dengan Rain vuring. - Ukuran kain yang akan dismok bebeda-beda tergantung model smok yang akan dibuat. Oleh karena itu, sebaiknya pengukuran dilakukan setelah smok dibuat. Dengan kata lain, pola untuk penutup televisi dibuat terlebih dahulu lengkap den-an ukurannya. Begitu kain selesai dismok (untuk bagian samping dan atas) gunting sesuai denQan ukuran pada pola. - Setelah kain bersmok digunting sesuai dengan pola kemudian lapisi bagian belakang kain dengan vuring. - Seluruh tepi Rain bersmok sebaiknya dirol bis. Selanjutnya bagian yang satu dengan yang lainnya bisa dijahit menjadi satu (lihat pola). - Sebagai catatan, kain untuk bagian belakang, atas, hingga depan tidak dipotong (garis titik dan hubung) dan kain bagian depan tidak dismok. - Untuk televisi berukuran lain sebaiknya dilakukan pengukuran langsung pada televisi (dibuat pola terlebih dahulu). 4. Taplak lemari es Sama halnya dengan tutup televisi, taplak lemari es juga berfungsi untuk menjaga kebersihan bagian luar lemari es. Selain itu, penampilan taplak lemari es berhias smok ini bisa mempercantik dekorasi ruangan. Bahkan, kantong (saku) di sisi kanan dan kirinya dapat berfungsi untuk menyimpan kunci, gunting, dan sebagainya. Bahan dan alat yang diperlukan :
- Kain (katun, silk, saten, dan sebagainya) - Kain vuring - Benang dan jarum jahit Urutan pengerjaan : - Siapkan kain dengan ukuran panjang sekitar 200 cm. Buat smok pada permukaannya. Smok bisa dibuat pada seluruh permukaan atau sebagian kain (bergantung selera). - Setelah pembuatan smok selesai (ukuran panjang menjadi sekitar 125 cm dan lebar 45 cm), beri vuring pada bagian belakang kain. Sebagai variasi, bagian kain yang jatuh di sisi kanan dan kiri lemari es bisa diberi pita atau dijahit tindas. - Kantong (saku) bisa pula dibuat untuk melengkapi taplak lemari es ini. Bisa satu kantong, dua, atau lebih. - Apabila bagian samping kanan dan kiri terbuat dari kain polos, kantong bisa dismok. Namun, apabila bagian samping taplak telah bersmok, sebaiknya kantong dibuat polos saja (untuk variasi). - Untuk mempermanis penampilan, sebaiknya sepanjang tepi taplak diberi wiru dari kain dengan warna yang senada. 5. Kerudung tudung saji Tudung saji atau penutup hidangan pada dasarnya bertungsi untuk mencegah makanan dari hinggapan lalat atau binatang sejenisnya. Umumnya permukaan tudung saji tampak berlubang-lubang kecil. Akibatnya, debu yang beterbangan di udara bisa jadi masih bisa masuk dan menempel di makanan. Oleh karena itu, tudung saji sebaiknya diberi kerudung. Untuk mempercantik penampilan kerudung tersebut, salah satunya adalah diberi hiasan smok. Bahan dan alai yang diperlukan : - Kain (katun, silk, saten, dan sebagainya) - Kain vuring - Pita elastik (karet)
- Gunting kain - Benang dan jarum jahit Urutan pengerjaan - Mula-mula lakukan pengukuran pada tudung saji, baik yang bermodel persegi atau bundar maupun yang berukuran besar atau kecil (lihat contoh pola). - Buat smok pada masing-masing lembar kain hingga ukurannya sesuai dengan pola. Beri kain vuring pada bagian di sebaliknya. - Jahit kupnat di antara bagian A dan B. Jahitan kupnat ini tepat di atas garis pambatas antara bagian A dan B. - Supaya melekat erat pada tudung saji, pada kain smok bagian bawah diberi karet elastik. Sementara di bagian atasnya bisa diberi hiasan berupa bunga dari kain atau lainnya sebagai penghias sekaligus sebagai pegangan. - Di sepanjang tepi kerudung, bisa diberi wiru yang terbuat dari kain dengan warna senada.
6. Penutup galon air mineral Penutup galon air mineral pada dasarnya berfungsi untuk mempercantik penampilan galon air tersebut. Sebagai variasi bisa dibuat model smok belah ketupat, bunga kelopak empat, gelombang, atau anyaman. Bahan dan alat yang diperlukan : - Kain (katun, silk, saten, dan sebagainya) - Kain vuring - Pita elastik (karet) - Gunting kain - Benang dan jarum jahit Urutan pengerjaan - Ambil kain yang sudah dismok dengan ukuran 81 cm x 40 cm. Kain tersebut kemudian dilapisi dengan kain vuring (dijahit menjadi satu di bagian belakang kain). - Sisi a dan b (seperti pada gambar pola) dijahit hingga membentuk suatu tabung dengan diameter kurang lebih 27 cm (selanjutnya diberi nama kain untuk badan galon). - Siapkan kain biasa untuk bagian alas (tidak perlu dismok) berdiameter 27 cm (dilebihkan kurang lebih 1,5 cm untuk keliman).
- Bagian alas tersebut kemudian dijahit dengan kain untuk badan galon. Selanjutnya agar penutup bisa melekat erat pada galon, maka pada bagian leher galon (dekat dengan guci penampung air) diberi karet elastik.
7. Penutup kotak tisu Kain bersmok bisa pula dibuat menjadi tutup tempat tisu berbentuk kotak. Caranya sangat mudah. Dengan mengikuti pola Anda bisa membuat tutup kotak tisu yang cantik dan menarik dari kain bersmok. Bahan dan alat yang diperlukan : - Kain (katun, silk, saten, dan sebagainya) - Kain vuring - Gunting kain dan pita elastik (karet) - Benang dan jarum jahit Urutan pengerjaan - Ambil kain yang sudah dismok. Gunting sesuai dengan pola. Lapisi bagian belakang kain dengan vuring. Sisi A kemudian dijahit dengan sisi B dan C. Demikian juga halnya dengan sisi D dijahit dengan sisi B dan C. - Buatlah garis sepanjang 10 cm di bagian tengah sebagai lubang untuk menggambil kertas tisu. Lipat tepi potongannya dengan jahit jelujur atau jahit mesin. - Agar penutup kotak tisu bisa melekat erat pada wadahnya, beri pita elastik di bagian belakangnya. Dua atau tiga pita elastik'di sepanjang lebar kain penutup. 8. Dompet tisu Selain tisu dalam kotak, ada pula tisu yang berbentuk saputangan. Agar tampak cantik dan tidak berdebu, tisu saputangan bisa di¬masukkan ke dalam dompet. Dengan dompet tisu dari kain bersmok, selain terhindar dari debu,tisu pun bisa tampil lebih cantik dan unik. Bahan dan alat yang diperlukan : - Kain (katun, silk, saten, dan sebagainya) - Kain vuring dan kain perekat - Gunting kain - Benang dan jarum jahit Urutan pengerjaan - Ambil kain yang sudah dismok dengan ukuran 23 cm x 13 cm. Lapisi kemudian dengan kain vuring. Selanjutnya sisi B dilipat ke arah atas untuk dijahit dengan kedua
sisi pada bagian A. Selain mempercantik penampilan, tisu pun terhindar dari debu - Sisa kain pada bagian A kurang lebih berukuran 13 cm x 7 cm digunakan sebagai tutup dari dompet tisu. - Tepat di sisi tepi tutup bagian tengah diberi kain perekat. Demikian pula pada tepi bagian tengah wadahnya (untuk merekatkan tutup dengan wadahnya). Pola dompet tisu ini bisa dikembangkan untuk model dengan lubang di tengah (untuk mengambil kertas tisu, mirip dengan penutup kotak tisu). B. Bahan dan alat yang diperlukan - Kain (katun, silk, saten, dan sebagainya) - Kain vuring - Gunting kain - Resleting - Benang dan jarum jahit Urutan pengerjaan - Ambil kain yang telah dismok. Gunting sesuai dengan pola bagian atas dan bawah. Sisi-sisi kain untuk bagian atas saling dijahit sehingga terbentuk bangun limas. Sisakan kurang lebih 5 cm di tepi puncaknya (lubang) untuk tempat kawat gantungan. Begitu pula halnya dengan bagian bawah. Hanya saja, untuk bagian bawah, sisakan satu sisi atau rusuknya untuk pemasangan resleting. - Beri hiasan wiru pada bagian tepi kain di bagian bawah. Ukuran pola ini diperuntukkan bagi sangkar burung sedang berbentuk kotak.