BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pre-eklamsia dan Eklamsia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada kehamilan,pre-eklamsia dan eklamsia dapat menyebabkan retardasi mental, morbiditas dan morilitas bayi, kelahiran premature, dan kematian ibu. pre-eklamsia di definisikan sebagai timbunya hipertensi disertai dengan proteinuria pada umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. (Fauziyah ,2012) Pre Eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertesi ,proteinuria dan edema yang timbul karena kehamilan ,penyakit ini umumnya terjadi triwulan ke 3 pada kehamilan ,tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa (Prawirohardjo,2005) Eklamsia adalah pre eklamsia yang disertai kejang tonik disusul koma, kejang eklamsia dapat terjadi pada saat antepartum (53%) ,intrapartum (19%) dan postpartum (28%) .sangat jarang eklamsia terjadi pada masa postpartum (48 jam setelah kelahiran). (fauziyah,2012) Menurut data WHO,sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. rasio kematian ibu dinegaranegara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian per 100.000 kelahiran hidup.,data angka kematian ibu hamil,selama priode 1990-2005 juga belum ada kawasan yang mampu mencapai penurunan angka kematian ibu per tahun hingga 5,5 %. Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun 2011 menurut WHO, 81 % diakibatkan kerena komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Bahkan sebagian besar dari kematian ibu disebabkan karena perdarahan, infeksi,dan pre eklamsia. (Anonim, diakses tanggal 10 Agustus 2012 ).
1
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2009 menyatakan bahwa AKI di indonesia yaitu 226/100.000. Dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 228/100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih tergolong tinggi, Salah satu kendalanya karena pre eklamsia. Banyaknya kasus pre eklamsia membuat kondisi kesehatan perempuan indonesia masih sangat rendah, ini jelas sangat berpengaruh pada ibu saat melahirkan, selain juga berdampak pada janin (Anonim, diakses tanggal 12 Agustus 2012 ) Berdasarkan data dinas kesehatan provisi riau tercatat AKI pada tahun 2010 sebesar 109,9 % per 100.000 kelahiran hidup dan meningkat pada tahun 2011 menjadi 122,1% per 100.000 kelahiran hidup,sedangkan AKB di Privinsi Riau tahun 2010 sebanyak 7,9% per 100.000 kelahiran hidup dan meningkat menjadi 11,4% per 100.000 kelahiran hidup. ( Provil Dinkes Riau,2011) Pada tahun 2015 AKI di targetkan turun menjadi 102/100.000 kelahiran hidup. untuk meningkatkan kesehatan ibu,target yang ingin di capai MDGs adalah, menurunkan angka kematian ibu sebesar tega-perempatnya antara 19902015 dengan indikator tingkat kematian ibu (per 100.000) dan kelahiran yang dibantu tenaga terlatih, mencapai dan meyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada tahun 2015 dengan idikator wanita menikah pada usia 15- 49 tahun yang menggunakan alat KB,Tigkat kelahiran usia muda (per 100.000) perempuan (usia 15-19 tahun) dalam berkunjung ke fasilitas kesehatan. (Prasetyawati,2012) Data dari tahun 2014 yaitu pada bulan oktober-desember di Klinik pratama (TMC) Bidan henni Pekanbaru berjumlah 336 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya,dan
setiap
bulannya
90
ibu
hamil
yang
memeriksakan
kehamilanya. Menurut Rukiyah,2010 faktor penyebab pre eklamsia yang pertama yaitu faktor usia. usia ibu yang terlalu muda dan usia ibu di atas 40 tahun,faktor genetik,jika salah satu keluarga memiliki riwayat pre eklamsia ,maka beresiko juga pada kehamilan keluarga selanjutnya,faktor makanan juga salah satu penyebab pre eklamsia walaupun kadar nya hanya sedikit ,kekuragan kalsium
2
pada ibu hamil,bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. (Meta,diakses pada januari 2013) Setelah peneliti melakukan survey di tempat penelitian yaitu di BPS Henni Pekanbaru ,dan dari hasil wawan cara 10 orang ibu hamil didapat 4 orang ibu yang mengetahui pre eklamsia dan eklamsia sedang kan 6 orang lagi tidak mengetahuinya. Berdasarkan hal diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pre Eklamsia dan Eklamsia di Klinik pratama (TMC) Bidan Henni Pekanbaru. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan
latar belakang diatas ,maka peneliti merumuskan masalah
penelitia tentang”bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pre eklamsia dan eklamsia di Klinik Pratama (TMC) Bidan Henni pekanbaru”. ? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hami tentang pre eklamsia dan eklamsia di Klinik Pratama (TMC) Bidan Henni pekanbaru. 1.4 MAMFAAT PENELITIAN 1.4.1.Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah sebagai penerapan ilmu yang didapat dengan proses pembelajaran secara nyata dalam pembuatan karya tulis ilmiah. 1.4.2. Bagi Institusi Pendidik Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi bacaan
diperpustakaan dan
sebagai acuan unuk penelitian sejenis degan variable penelitian yang lebih komplek.
3
1.4.3.Bagi Tempat penelitian Sebagai bahan masukan dan sumbagan pemikiran bagi bidan dan perawat khususnya di Klinik pratama (TMC) Bidan henni pekanbaru. 1.4.4.Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pre eklamsia dan eklamsia.
4