Bab 1 Kelompok 7. Metpen-1.docx

  • Uploaded by: Riska Devi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1 Kelompok 7. Metpen-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 884
  • Pages: 5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan kebiasaan yang tidak asing lagi dilingkungan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia menggunakan rokok. Kebiasaan merokok dapat memberikan rasa nikmat menurut para penggunanya, namun rokok juga dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan diri sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya (Syarfa, 2015). Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menempatkan Indonesia sebagai pasar rokok tertinggi ketiga di dunia setelah China dan India, dan urutan ke empat untuk pengonsumsi rokok (260 miliar batang rokok) (Respir, 2012). Lebih dari sepertiga atau 36.3% penduduk indonesia menjadi perokok, dan 20% usia remaja (15-18 tahun) (Kemenkes RI,2017). Sedangkan dari data Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia jumlah perokok anak-anak dan remaja di Jawa Timur mencapai 2.839.115 jiwa (IAKMI,2016),dan menempati peringkat pertama dari provinsi yang ada di Indonesia (RIKESDAS,2015). Hasil survei Amerika, Kanada, Australia dan Inggris saat ini banyak mantan perokok sebanyak 29% menggunakan e-cigaratte dan 46,6% menyadari keberadaan e-cigaratte (Dockrell,2013). Di indonesia sendiri kesadaran terhadap keberadaan e-cigaratte mencapai 16,8% laki-laki dan perempuan 5,1%, sedangkan berdasarkan usia 15-24 tahun yang lebih besar dari pada usia 15-24 tahun. Kesadaran tentang keberadaan rokok e-cigaratte pada masyarakat banyak pada tingkat pendidikan perguruan tinggi yaitu sebesar 29,4% dan didominasi dengan masyarakat perkotaan (Jurnal Berkala Epideologi, 2016). Pada tahun 2010-2011 berdasarkan pengguna baru dan mantan perokok mencapai 0,5% (Bam,2014).

Bersdasarkan data terbaru liquide-cigaratte yang beredar mencapai mencapai 2 juta liquid, dan akan terus berkembang dalam kurun waktu 5-10 tahun kedepan (Bidang Legal dan Business Development Asosiasi Personal vaporizer Indonesia , 2018). Saat ini masyarakat banyak beralih pada vaporizer yaitu salah satu alternative yang dapat dilakukan sebagai pengganti rokok karena rokok ini tidak mengandung tar dan karbon monoksida yang terkandung dirokok tembakau akan tetapi tetap mengandung senyawa nikotin yang dapat diturunkan dosisinya hingga dosis 0 mg (garner, 2014). Meskipun jumlah bahan kimia yang ditemukan di rokok elektrik lebih sedikit disbanding rokok tembakau, chromium dan nikel ditemukan empat kali lipat lebih banyak dalam beberapa jenis liquid vaporizer dibandingkan rokok tembakau (safari & daher 2014). Liquid vaporizer dan voltase pada batrai memiliki komponen yang berbahaya dan akan semakin berbahaya pada device yang memiliki hight-voltage ( cosmider 2014). Perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang memberikan informasi lebih efektif untuk mencegah prilaku merokok dari pada usaha sendiri untuk berhenti merokok (Komala, 2014). Perilaku merupakan suatu apresiasi yang disertai dengan pemahaman. Pemahaman merupakan persepsi yang dipengaruhi oleh proses komunikasi. Presepsi adalah proses tentang petunjuk indramawi (sensori) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada seseorang gambaran yang terstrukutur dan bermakna pada situasi tertentu (Kotler, 2008). Faktor ketidakjelasan presepsi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, pengalaman, dan perbedaan latar belakang. Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja

(Soekanto,2012). Seorang individu mendapatkan pengetahuan melalui pengindraan yang dilakukan .(Notoatmodjo, 2010). Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia melalaui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat indranya yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa dan penciuman. Mayoritas presepsi masyarakat terhadap vaporizer adalah alat alternative pengganti rokok tradisional bahkan masyarakat menggunakan vaporizer untuk membantu mereka berheti atau mengurangi kebiasaan merokok merekan (bron, 2014) Mahasiswa kesehatan merupakan calon tenaga kesehatan dimasa depan. Pengetahuan dan presepsi seorang calon tenaga kesehatan mengenai isu-isu yang berkembang di masyarakat mempengaruhi keberhasilan pelayanan kesehatan tersebut nantinya dalam menjawab isu di masyarakat. Kondisi ini menjadikan mahasiswa kesehatan tingkat akhir yang ada di stikes dr. Soebandi Jeber merupakan subyek penelitian yang sesuai untuk memulai perencanaan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengawasi dan mempromosikan segala aspek kesehatan yang berkaitan dengan isu-isu yang ada dimasyarakat. Telah

dilakukan

studi pendahuluan secara online kepada 30 mahasiswa kesehatan tingkat akhir, dari pertanyaan yang diajukan, beberapa mahasiswa tidak semua mengetahui informasi tentang e-cigaratee,

mereka

mendapatkan

informasi

dari

media

elektronik

dan

teman

dilingkungannya, mereka juga belum pernah mendapatkan informasi secara formal maupun sosialisasi tentang e-cigaratte. Pemerintah telah membuat perencanaan peraturan khusus pengguna e-cigaratte namun belum ditetapkan, dan melalui mentri perdagangan pemerintah melarang penjualan dan

impor e-cigarate (Yayasan Pemerhati Kesehatan Republik, 2016). Bagi

calon tenaga

kesehatan berbagai rencana rangkaian sosialisasi tentang informasi dan dampak e-cigeratte terutama pada remaja dan mahasiswa bisa dilakukan. Melihat fenomena tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang menganalisis tingkat pengetahuan dan presepsi terhadap trend e-ciregatte terhadap mahasiswa kesehatan tingkat akhir. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “ Bagaimana keterkaitan pengetahuan dan persepsi terhadap penggunaan e-ciregatte pada mahasiswa kesehatan tingkat akhir di STIKES dr Soebandi Jember.?’ 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini untuk mengetahui keterkaitanpengetahuan dan persepsi terhadap penggunaan e-ciregatte pada mahasiswa kesehatan tingkat akhir. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang e-cigaratte b. Mengidentifikasi persepsi tentang e-cigaratte c. Menganalisa hubungan pengetahuan dengan penggunaan e-cigaratte d. Menganalisa hubungan persepsi dengan penggunaan e-cigaratte e. Menganalisa hubungan antara pengetahuan dan persepsi mahasiswa tentang ecigaratte 1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat menambah informasi dan refrensi tentang keilmuan di keperawatan komunitas, khususnya mengenai informasi E-cigaratte, sehingga tenaga kesehatan yang terkait mampu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. 1.4.2 Bagi Instuti Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan informasi yang terpercaya pada pasien maupun pada masyarakat dalam tindakan preventif dan promotif terhadap penggunaan e-cigaratte 1.4.3 Bagi Masyarakat Manfaat yang diperoleh bagi masyarakat khususnya remaja adalah sebagai tambahn wawasan dan pengetahuan bagi mereka untuk berupaya mencegah penggunaan e-cigaratte sejak dini

Related Documents


More Documents from "Ade Komala Sri Bulan"

Pemakaian Huruf Kapital
December 2019 39
Kak Gigi.docx
December 2019 35
Document.pdf
December 2019 37